Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Preferensi Peserta Didik terhadap Umpan Balik Guru pada Kemampuan Menulis Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kawasan Teluk Tomini Haris Danial; Rahmatan Idul
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 4 No 1 (2020): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v4i1.1509

Abstract

This study aims to 1) Identify the problems and needs of students towards teacher feedback on English Writing Skills at Tomini Bay Middle Schools; 2) Analyze what kind of teacher feedback preferences students want on English Writing Ability at Tomini Bay Area Secondary Schools; 3) Develop students' preferences for teacher feedback on English Writing Ability at Tomini Bay Area Middle School. This study describes the results of student preferences for teacher feedback on the results of English writing in the Tomini Bay area secondary schools based on the results of data in the form of numbers that show the most dominant priority and become the choice of students towards the aspects that are in the feedback of teacher to the students' writing. The results of this study indicate that the results of the analysis of the recapitulation of the dominance of the teacher's feedback category on students 'written English, the students' preferences for teacher feedback emphasize more direct feedback, namely the teacher writes the correct or approaching error correction form and provides a brief explanation of the answer is wrong. This analysis shows that students prefer to have direct feedback because from the score obtained the highest average score is in the type of direct feedback. Keywords: Student Preferences, Teacher Feedback, English Writing Ability
English Interaction in EFL Context by Using The Virtual Platform at The Coastal Area School Haris Danial; Rahmatan Idul; Zulva Rosari Usman
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i4.512

Abstract

The main purpose of this research is oriented to the description of communication strategies or interactions that occur in learning English speaking skills through a virtual platform. Specifically, the objectives of this research can be: 1) Describe the teacher's communication strategy in learning English speaking skills through virtual platforms in coastal schools; 2) Describe the interaction of students in learning English speaking skills through a virtual platform. The subjects of this study were teachers and students in coastal schools, in this case SMA Negeri 1 Bone Pantai. The instruments used in this study were field observations and open interviews. The finding of this research oriented to teacher’s intercation at platform meeting by considering some emotional feature such approving feeling, encouraging, receiving students’ ideas, asking questions, lecturing, and confering direction. The students’ interaction to the teacher have been implemented by students’ questions and giving inititation. They shared each other the first before asking more to the teacher, and even for the teacher, they just asked difficult words or expression. Tujuan utama penelitian ini berorientasi pada gambaran strategi komunikasi atau interaksi yang terjadi dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui platform virtual. Secara spesifik, tujuan penelitian ini dapat berupa: 1) Mendeskripsikan strategi komunikasi guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui platform virtual di sekolah pesisir; 2) Mendeskripsikan interaksi siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui platform virtual. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa di sekolah pesisir, dalam hal ini SMA Negeri 1 Bone Pantai. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan dan wawancara terbuka. Temuan penelitian ini berorientasi pada interaksi guru pada pertemuan platform dengan mempertimbangkan beberapa fitur emosional seperti menerima perasaan, memuji atau mendorong, menerima atau menggunakan ide siswa, mengajukan pertanyaan, ceramah, dan memberi arahan. Interaksi siswa dengan guru telah dilaksanakan dengan pertanyaan siswa dan pemberian inisiasi. Berkaitan dengan pelajaran bahasa Inggris, siswa berinteraksi dengan temannya dengan membicarakan kegiatan yang ditanyakan guru, mendiskusikan pertanyaan guru, dan menanyakan kata atau ungkapan yang sulit.
Sirkumstansialisasi sebagai Piranti Representasi Inklusif Aktor Sosial dalam Pidato Politik (Sebuah Tinjauan Analisis Wacana Kritis Pidato Politik Hasan Rouhani) Rahmatan Idul
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i3.387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki penggunaan sirkumstansialisasi dalam merepresentasikan secara inklusif aktor-aktor sosial yang terlibat dalam pidato politik Hassan Rouhani yang disampaikan di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Data diperoleh dari salah satu laman berita resmi Israel (www.timesofisrael.com) berupa 116 kalimat hasil transkripsi pidaro tersebut yang kemudian dianalisis menggunakan kerangka analisis aktor sosial Theo van Leeuwen. Kalimat-kalimat ini kemudian dielaborasi melalui teknik parafrase, yakni memodifikasinya secara struktural dengan tetap mempertahankan maknanya untuk mengungkap representasi inklusif aktor-aktor sosialnya. Hasilnya kemudian disajikan secara deskriptif. Pilihan linguistik Hassan Rouhani menekankan penggunaan preposisi sirkumstansial untuk melibatkan aktor-aktor sosial tertentu dalam pidato politiknya secara inklusif. Terdapat sembilan jenis preposisi yang digunakan Hassan Rouhani dalam pidatonya, yakni “against”, “among”, dan “for” untuk merepresentasikan peran pasif aktor-aktor sosial, preposisi “by”, “from”, dan “under” untuk menggambarkan peran aktif aktor-aktor sosial, preposisi “between” untuk menggambarkan peran yang berbeda dari aktor-aktor sosial (aktif dan pasif), preposisi “with” untuk menampilkan peran netral aktor-aktor sosial, dan preposisi “of” untuk memisahkan aktor-aktor social yang berperan aktif sebagai pelaku dan aktor-aktor social yang berperan pasif sebagai korban. Exerting van Leeuwen’s framework, this study aims at critically investigating the employment of circumstantialization in inclusively representing social actors involved in Hassan Rouhani’s political speech delivered in front of the General Assembly of the United Nations. Data were derived from one of Israel’s official websites (www.timesofisrael.com). Out of 116 sentences in the transcription of the speech, the relevant ones were selected to be analyzed using Theo van Leeuwen’s framework ‘Social Actor Analysis.’ These sentences were then elaborated through a paraphrase technique by structurally modifying them while maintaining their meaning to reveal social actors’ inclusive representation. The results were then presented descriptively. Hasan Rouhani’s linguistic choices accentuate the use of circumstantial prepositions to involve certain social actors in his political speech inclusively. Nine types of prepositions were employed in his speech. Hasan Rouhani used the preposition “against,” “among,” and “for” to represent the social actors in passive roles, the preposition “by,” “from,” and “under” to delineate the social actors in active roles, the preposition “between” to illustrate different roles of the social actors (active and passive) in social action, the preposition “with” to display the neutral role of the social actors, and the preposition “of” to indicate the active role or the passive role of the social actors.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGUATAN EKONOMI LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN PENCAPAIAN SDGs DI DESA BILUHU BARAT KECAMATAN BILUHU KABUPATEN GORONTALO Rahmatan Idul
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 5 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i5.12407

Abstract

Desa Biluhu Barat adalah salah satu dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo. Dari segi potensi, Desa Biluhu Barat merupakan tipikal desa yang memiliki sumber daya alam yang sangat mendukung untuk aktivitas perikanan, kelautan, maupun produk olahan yang bersumber dari alam. Warga Desa Biluhu Barat memiliki keterampilan antara lain dalam membuat minyak kelapa. Namun selama ini keterampilan tersebut belum dimaksimalkan menjadi usaha yang potensial untuk menghasilkan uang sebagai penambah penghasilan keluarga. Masyarakat Biluhu Barat hingga saat ini hanya menjual produk tersebut seadanya, belum dikemas semenarik mungkin sehingga membutuhkan pelatihan keterampilan dalam pengemasan dan penjualan produk. Melalui program KKN Tematik Desa Membangun akan dilaksanakan sebuah program yang berkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penguatan Ekonomi Lokal untuk Mewujudkan Pencapaian SDGs di Desa Biluhu Barat. Tujuan KKN Tematik Desa Membangun ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam melakukan pemasaran yang menarik terhadap produk lokal di Desa Biluhu Barat. Adapun manfaat program adalah dapat memiliki wawasan beriwrausaha melalui kemasan yang menarik serta pemasaran yang dapat membantu dalam menguatkan perekonomian masyarakat. Adapun luaran wajib KKN Tematik Desa Membangun berupa (1) Dokumen dan Data Desa, (2) Artikel Ilmiah di Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, (3) Publikasi di Media Masa, (4) Video Kegiatan yang dipublikasikan di Youtube. (5) Laporan Hasil Pelaksanaan KKN (6). Buku Catatan Harian Kegiatan dan Buku Catatan Keuangan, dan (7) Laporan Kegiatan Mahasiswa.
PEMERTAHANAN BAHASA TA'A DI DESA SANSARINO AMPANA SULAWESI TENGAH (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) JUINTAN S. SAMAUNA; Herman Didipu; Rahmatan Idul
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 3, No 2 (2022): Vol. 3, No. 2, Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v3i2.17996

Abstract

PEMERTAHANAN BAHASA TA’A DI DESA SANSARINO AMPANA SULAWESI TENGAH (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) The Maintenance Of Ta’a Language In Sansarino Village, Ampana Central Sulawesi Juintan S. Samauna1, Herman Didipu2, Rahmatan Idul3 1Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia 2Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia 3Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia Pos-el: Juintansamauna.97@gmail.com, herman.didipu@ung.ac.id, rahmatan_idul@ung.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk penggunaan bahasa Ta’a dalam berbagai ranah di Desa Sansarino, faktor- faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Ta’a oleh masyarakat Desa Sansarino, dan strategi pemertahanan bahasa Ta’a oleh masyarakat Desa Sansarino. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa bentuk pemertahanan bahasa terdapat pada empat ranah, yaitu ranah ketetanggaan, ranah keluarga, ranah media, dan ranah transaksi jual beli. Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Ta’a terdiri atas 4 hal yaitu jumlah penutur, kosentrasi permukiman, keluarga dan pendidikan. Adapun strategi pemertahanan bahasa Ta’a terbagi atas dari lima, yaitu pemantapan kedwibahasawan sebagai pilihan utama,keterjalinan substansi pendidikan,penelitian dan pengabdian kebahasaan,kerjasama kelembagaan dan pemberdayaan lembaga-lembaga tradisional, penerjemahan, penulisan dan teknologi khazanah budaya,reorientasi kebahasaan dan kebudayaan nasional. Dengan demikian, pemertahanan bahasa Ta’a hanya terjadi di lingkungan keluarga namun melemah di lingkungan luar keluarga. Oleh karena itu,pembelajaran bahasa Ta’a perlu dihadirkan di sekolah. Kata-kata kunci: Pemertahanan Bahasa, Bahasa Ta’a, Ranah, Desa Sansarino, Sosiolinguistik Abstract The purpose of this study is to describe the form of the Ta’a language use in every domain in Sansarino Village,and the factors, and the strategy affectis the preservation of Ta’a language in Sansarino village. This descriptive study obtained the data in the form of informants' utterances in the domain of neighbors, family, media, and buying and selling transactions in the site area as well as function as the source of data. The results showed that language maintenance occurs in four domains: neighbors, family, media, and buying and selling transactions. Further, there are 4 factors of Ta’a language maintenance including the number of speakers, the density of communities, family and education. Next, the strategy that needs to apply to maintain the Ta’a Language consists of five: strengthening bilingualism as the main choice, intertwining educational substance, linguistic research, and service, establishing institutional cooperation and empowerment of traditional institutions, applying, translation, writing, and technology of cultural treasures, and implementing, reorientation of national language and culture. Based on the study rationale, it can be concluded that the Ta’a language was merely maintained in the family environment whereas it is weakened in the other domains. Therefore, the Ta’a language needs to be taught and spoken in scools. Keywords: Language Maintenance, Ta’a Language, Domains, Sansarico Village, Sociolinguistic
Afiksasi Pembentuk Nomina dalam Bahasa Bolaang Mongondow Dialek Bintauna Titi Purnamasari Laoh; Fatma A.R. Umar; Rahmatan Idul
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 11, No 1 (2021): (Januari 2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.132 KB) | DOI: 10.37905/jbsb.v11i1.14056

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses afiksasi pembentuk nomina dalam bahasa Bolaang Mongondow dialek Bintauna. Melalui pendekatan proses dalam morfologi, peneliti menelaah sejumlah data berupa nomina hasil afiksasi dalam bahasa Mongondow dialek Bintauna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh prefiks (mo-, mon-, moko-, po-, pon-, pino-, dan o-), dua infiks (-so- dan –mo-), dan satu sufiks (-nia) pembentuk nomina dalam bahasa Bolaang Mongondow dialek Bintauna.
PENGARUH BUDAYA LITERASI DIGITAL TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP DAN KARAKTER MASYARAKAT DALAM PEMBATASAN SOSIAL AKIBAT PANDEMI COVID-19 Muslimin Muslimin; Rahmatan Idul
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 10, No 3 (2020): (September 2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.117 KB) | DOI: 10.37905/jbsb.v10i3.10540

Abstract

Budaya literasi digital dapat menjadi pedoman bagi masyarakat dalam mengembangkan daya imajinasinnya, sehingga muncul karakter yang dapat mengarahkan pada zona kritis, kreatif, dan fokus untuk melakukan tindakan untuk menghindari sebuah masalah. Akhir-akhir ini negeri kita dilanda musibah berupa wabah virus Covid-19 yang mengharuskan interaksi sesama manusia harus dibatasi apabila ingin mencegah penyebaran virus tersebut. Banyaknya informasi yang tidak terpercaya menyebar di kalangan masyarakat akibat dari pengaruh industri digital sehingga menimbulkan kepanikan. Berkaitan dengan hal dimaksud, berikut ini dikemukakan beberapa pertanyaan, yaitu: (1) Bagaimana sikap dan karakter mahasiswa terhadap pembatasan sosial akibat pandemi covid-19? (2) Bagaimaan membentuk sikap dan karakter mahasiswa agar terhindar wabah covid-19 melalui literasi digital? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang bertujuan untuk menggambarkan penggunaan berbagai data historis sebagai bahan perbandingan. Atau dengan kata lain, analitik digunakan untuk agregasi data dan penggalian data terkait dengan wawasan masa lalu dan menjawab akan yang terjadi?. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik survei (observasi, dokumentasi, dan menyebarkan angket secara online). Pengukuran tingkat literasi digital berdasarkan skala licert 1-5 yang hasilnya ditafsirkan menjadi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Sikap dan karakter mahasiswa terhadap pembatasan sosial akibat pandemi covid-19 menunjukkan sikap positif, karena mereka menyadari bahwa pandemi ini berbahaya terhadap diri sendiri maupun orang lain. Umumnya mahasiswa berupaya menghindari melakukan interaksi langsung dengan orang. (2) Pembentukan sikap dan karakter mahasiswa agar terhindar wabah covid-19 melalui literasi digital. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa lebih banyak menggunakan aplikasi digital untuk memperoleh informasi yang bermanfaat termasuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Para dosen juga selalu mengingatkan mahasiswa saat perkuliahan online untuk menjaga diri agar terhindar dari wabah covid-19.
Representasi Aksi Sosial dalam Konstruksi Ideologi Media Berita Digital Terkait Kebijakan Pemerintah Selama Pandemi Jafar Lantowa; Rahmatan Idul
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v12i1.5269

Abstract

In response to the Covid-19 pandemic, the government issued several policies disseminated through digital news media. However, these policies often become polemic in the community due to the different reporting based on the ideology of the media. The study aims to reveal the ideological construction of digital news media through linguistic representations of social actions in reporting on government policies during the pandemic through the employment of vocabulary and conjunctions. The data consists of digital news headlines on government policies during the pandemic generated through documentation from the three most popular digital media in Indonesia according to the Reuters Institute Digital News Report, namely Detik.com, Kompas.com, and CNN.com. The Critical Discourse concept applied is Theo van Leeuwen's social action framework to find the linguistic representation of each social action through the choice of words and conjunctions. Data analysis was carried out in two stages: analysis of the dimensions of social action to find linguistic representations of each social action in news discourse through word selection and conjunctions and ideological mapping which forms the basis of ideological classification of digital news media for every government policy related to handling Covid-19. As a result, it appears that detiknews.com does not agree with the implementation of PPKM, supports the vaccination program, and is neutral in social assistance data disputes between the central and regional governments. Kompas.com also stands in the same position on the issue of PPKM and vaccination. However, regarding the social assistance data dispute between the central and local governments, kompas.com tended to be on the government side. Meanwhile, cnnindonesia.com did not even question the PPKM-PSBB polemic, but emphasized its disapproval of paid vaccinations and sided with the central government in the social assistance data dispute between the central and regional governments. AbstrakSebagai respons terhadap pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan yang disebarkan melalui media berita digital. Sayangnya, kebijakan-kebijakan tersebut tak jarang menjadi polemik karena pemberitaan yang berbeda berdasarkan ideologi yang dianut media tersebut. Penelitian ini bertujuan mengungkap ideologi media berita digital serta konstruksinya melalui representasi linguistik aksi-aksi sosial dalam pemberitaan kebijakan pemerintah selama pandemi melalui pemanfaatan kosakata dan konjungsi. Data berupa judul berita pada platform digital yang memuat kebijakan pemerintah terkait Covid-19 yang dihasilkan melalui dokumentasi terhadap tiga media digital paling populer di Indonesia menurut Reuters Institute Digital News Report, yakni detik.com, kompas.com, dan cnn.com. Konsep wacana kritis yang diterapkan adalah kerangka aksi sosial Theo van Leeuwen untuk menemukan representasi linguistik setiap aksi sosial melalui pemilihan kata dan konjungsi. Analisis data dilakukan pada dua tahapan: analisis dimensi aksi sosial untuk menemukan representasi linguistik setiap aksi sosial dalam wacana berita melalui pemilihan kata dan konjungsi dan pemetaan ideologi yang menjadi dasar klasifikasi ideologi media berita digital terhadap setiap kebijakan pemerintah terkait penanganan covid-19. Hasilnya menunjukkan bahwa detiknews.com tidak setuju dengan penerapan PPKM, mendukung vaksinasi, dan netral dalam kisruh data bansos pusat-daerah. Kompas.com juga berdiri di posisi yang sama terkait PPKM dan vaksinasi. Namun, terkait kisruh data bansos pusat-daerah, kompas.com cenderung di sisi pemerintah. Sementara itu, cnnindonesia.com bahkan tidak mempermasalahkan polemik PPKM-PSBB, menitikberatkan ketidaksetujuannya pada vaksinasi berbayar, dan berpihak pada pemerintah pusat dalam kisruh data bansos pusat-daerah.
FROM TRADITION TO TRANSFORMATION: BUGIS LANGUAGE PRESERVATION IN BIAU SUBDISTRICT AMIDST INTERETHNIC MARRIAGES AND CULTURAL ASSIMILATION Rahmatan Idul; Elmawati Jaya; Rizki Hidayah Baco
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 13, No 2 (2023): (Mei 2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jbsb.v13i2.21809

Abstract

This study explores Bugis language preservation in Biau Subdistrict, Gorontalo, Indonesia, amidst interethnic marriages and cultural assimilation. Amid Indonesia's multilingual context, local languages face marginalization due to scientific advancement and assimilation. Employing qualitative methods, the study examines language attitudes and preservation strategies of second and third-generation Bugis speakers. Second-generation speakers actively maintain Bugis through rituals and interactions, while the third-generation experiences language shift due to intermarriage. The study emphasizes targeted revitalization efforts considering intergenerational dynamics and offers insights for preserving indigenous languages. It identifies and highlights the roles of technology and government policies in addressing the Bugis community's challenges that contributes to broader discussions on language preservation
KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA ANAK USIA 11-12 TAHUN DI KELURAHAN TANGGIKIKI KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO DALAM BERINTERAKSI PADA GAME ONLINE FREE FIRE Amalia Ziqra Doda; Dakia N. Djou; Rahmatan Idul
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 1 (2023): Vol. 4, No. 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i1.19859

Abstract

Doda, Amalia Ziqra. Student ID 311417069, 2022 Language impolitiness of Grade V Student at SDN Elementary School Tanggikiki Village, Sipatana District, Gorontalo City, Interacting in Free Fire Online Game. Undergraduate Thesis, Studi Program of Indonesian Language and Literature, Faculty Letters and Culture Principal Supervisor: Dr. Dakia N. Djou, Hum; Co-supervisor: Rahmatan Idul, S.S M.A. Language is an imteraction tool humans trough speech or mevement. Language politeness is one of the languages part Politeness that plays a crucial role in facilitating interactions between individuals and groups. In addition, language politeness is improtant to take into account in communicating. The use of language in the form of speech has becoms casier due to technological advances in the modern era, particulalry many activities in daily life nowadays utilizing the electronic devuce, one of which is a cellphone that can download anything, including Free Fire online games. This study aimed to describe violations of politeness principles in the language in Grade V at SDN 89 Elementary School Tanggikiki Village Sipatana District Gorontalo City that occur in the process of interacting in Free Fire online games based on Leech politeness principles. It relied on a qualitative descriptive method. The data analysis technique used was data transcribing, while data collection techniques used interview technique, free-involved listening, note-talking, recordings, identifying, analizyng, and conclusioan drawing-findings: Impoliteness as a result of violating the maxim of wisdom found in student grade V, namely 9 violations, 7 violations of the maxim of generosity, 16 violations of the maxim of praise, 8 violations od the humility maxim, 6 violations of the maxim of agreement, and 7 violations of the maxim of sympathy. Keywords: Impoliteness, Language, Students.