Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kualitas Semen Ayam KUB menggunakan Pengencer Ringer Dextrose dan Ringer Laktat pada Suhu 5 Celcius Triadi Triadi; Mohamad Ervandi; Fahrullah Fahrullah; Terri Repi; Merita Ayu Indrianti
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 11, No 1 (2022): JURNAL PETERNAKAN SRIWIJAYA
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.11.1.2022.16641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen ayam KUB menggunakan pengencer ringer dextrose dan ringer laktat pada suhu 5?. Pengumpulan data variabel motilitas, viabilitas, dan abnormalitas yang diperoleh dalam penelitian ini dicatat kemudian ditabulasi menggunakan program excel kemudian dianalisis secara deskriptif analitik. Variabel penelitian yang diamati adalah motilitas, viabilitas dan abnormalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ringer laktat mampu mempertahankan kualitas semen ayam KUB dengan lama simpan 6 hari dengan menghasilkan motilitas, viabilitas yang lebih baik serta tingkat abnormalitas yang lebih rendah dibandingkan dengan pengencer ringer dextrose yang hanya mampu mempertahankan kualitas semen dengan lama simpan 4 hari. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa Pengencer ringer laktat memiliki kualitas semen yang lebih tinggi dengan lama simpan mencapai 6 hari dengan motilitas individu mecapai 60%, viabilitas 48,76%, dan abnormalitas 6,36% sedangkan pengencer ringer dextrose dapat mempertahankan kualitas semen dengan lama simpan 4 hari dengan motilitas individu 53%, viabilitas 30,1% dan abnormalitas 7,13%.Kata kunci: Ayam KUB, Ringer Dextrose, Ringer Laktat, Semen.
Kualitas Fisik Ayam Broiler di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo Terri Repi; Selpianus Dogomo; Fahrullah Fahrullah; Mohamad Ervandi
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 11, No 2 (2022): JURNAL PETERNAKAN SRIWIJAYA
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.11.2.2022.18694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik ayam broiler (bobot potong, bobot karkas, persentase karkas dan pH daging) dan mutu hedonik (warna dan aroma daging) di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode observasi, dengan melakukan kunjungan langsung dan mengamati peternakan ayam broiler serta melakukan wawancara dan pengukuran kualitas fisik ayam. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kualitas fisik, dan mutu hedonik di tiap lokasi digunakan uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas fisik ayam broiler di Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo memiliki nilai pH normal yaitu 5,72±0,46–6,15±0,50, dengan rata-rata bobot potong 2,03±0,10–2,18±0,25 Kg, bobot karkas 1,54±0,18 kg–1,61±0,20 Kg dan persentase karkas sebesar 73,24±8,51%–75,32±6,20%. Rata-rata mutu hedonik warna daging ayam broiler di Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo berkisar dari putih pucat dan merah pucat dan untuk mutu hedonik aroma daging sama untuk seluruh lokasi yaitu berbau amis.Kata Kunci: Kualitas Fisik, Persentase Karkas, Broiler, Mutu Hedonik
Kualitas Semen Beku Sapi Bali (Bos sondaicus) Pada Lama Thawing yang Berbeda di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Hayati Nur Istiqomah; Muhamad Ervandi; Ishak Korompot; Terri Repi
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 9 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jiip.v9i1.35393

Abstract

This research aims to determine the quality of frozen semen of Bali cattle at different thawing times at the Department of Agriculture of the Province of Gorontalo. The observed variables were motility, viability and abnormalities of spermatozoa which were thawed at 30°C for 8, 10 and 12 seconds. The data obtained were analyzed using ANOVA If there are differences of opinion, proceed with testing the Least Significant Difference with the help of SPSS 21 Software. The results showed that a thawing time of 10 resulted in better motility and viability and a lower level of abnormality at 30°C. The thawing time of 10 at a temperature of 30°C can still be used for the purpose of implementing AI in the field because the quality of frozen cement produced by Bali cattle can still be maintained.
Deskripsi dan Preferensi Pohon Sarang Tarsius (Tarsius supriatnai) di Suaka Margasatwa Nantu Gorontalo Terri Repi
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 18 No 1 (2024): March
Publisher : Faculty of Forestry Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jik.v18i1.5393

Abstract

Tarsiers (Tarsius supriatnai) were part of the endemic primates in Sulawesi categorized as vulnerable in the IUCN red list. Therefore, this research aimed to describe and analyze the characteristics, preferences, and determinant factors influencing the use of nest trees by tarsiers in Nantu Wildlife Reserve, Gorontalo. This research used a direct observation method to collect data for three months, from September to November 2013, focusing on temperature, humidity, light intensity, tree height, tree diameter, nest height from the ground, and frequency of nest use. Moreovr, the Neu index was applied to determine nest preferences and multiple linear regression analysis was used to analyze the factors influencing nest tree selection. The results showed that the primates preferred eight nest trees, including Ficus altissima (w=1.58) and Ficus benjamina (w=1.50). Multiple linear regression analysis showed that the humidity (4.103±3.674%, P>0.05) and light intensity (126.362±41.149 lx, P<0.05) became dominant factors influencing the frequency of nest use. The results generally showed that vegetation species and microclimate conditions were crucial for tarsiers, indicating the importance of preserving forest areas to ensure the conservation of these primates.
Kualitas Semen Beku Sapi Bali Post Thawing Dengan Jarak Dan Waktu Yang Berbeda Di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Gafur, Dia Laila; Ervandi, Mohamad; Repi, Terri; Korompot, Ishak
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i2.1403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen beku sapi bali post thawing dengan jarak dan waktu yang berbeda di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo. Peubah yang diamati motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Penelitian ini menggunakan semen beku sapi bali di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo yang distribusinya berasal dari BBIB Singosari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dua arah dengan bantuan software SPSS 21. Hasil rerata persentase motilitas spermatozoa tertinggi terdapat pada jarak 10 cm selama 15 detik, rerata persentase viabilitas spermatozoa tertinggi terdapat pada jarak 15 cm selama 20 detik, rerata persentase abnormalitas spermatozoa tertinggi terdapat pada jarak 20 cm selama 20 detik post thawing. Jarak dan waktu pemindahan sraw dari permukaan nitrogen cair tidak mempengaruhi kualitas semen beku baik motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa) sapi bali post thawing namun layak digunakan untuk IB dilapangan.
Ethnoecologist and Land Management of Durian Plants under The Agroforestry System Mokoginta, Meity Melani; Repi, Terri; Suparwata, Dewa Oka; Rempas, Robby; Dangkua, Talha
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.30.2.312

Abstract

Ethnoecology is a science that studies the relationship between humans and the environment. This relationship is related to the use of natural resources around them to continue life using local wisdom, namely the agroforestry system. Ecologically, economically, and socially, the agroforestry system planting patterns can help reduce soil fertility degradation due to human activities that exceed the carrying capacity of the land. The aim of the research was to determine land management and manifestations of land management for durian plants that implement the agroforestry system. The research used qualitative methods with techniques namely collecting data, analyzing data, and drawing conclusions. Data collection used snowball sampling techniques with an unlimited number of respondents. The results explain that (1) land management, tillage, fertilization, crop rotation, and fallow periods on durian plantations have not been managed optimally, resulting in the production of durian plants not being optimal; (2) the manifestation of land management is divided into two, namely traditional and semi-traditional agroforestry systems and these two systems have differences in land management, namely organic and non-organic. Keywords: agroforestry systems, durian, ethnoecology, land management
Hubungan Persepsi Peternak Terhadap Penerapan Teknologi IB di Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Mokodompis, Julmahris; Korompot, Ishak; Pomolango, Ramlan; Repi, Terri
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.1.39-47.2023

Abstract

The objective was to obtain farmer perception on Artificial insemination also to obtain the relationship between farmer perceptions with Artificial insemination (IA) at Piogaluman sub district. The respondents were 30 farmers based on the data of department of agriculture who are the acceptor of artificial insemination. Analysis of the research used Rank Spearman. From the result showed farmer perception on Artificial insemination (IA) technology were on the high category (average value 3,8). The relationship between farmer perceptions with the technology were on the medium with correlation coefficient as 0,417 and confidence level were 95%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi peternak terhadap teknologi Inseminasi Buatan (IB) serta mengetahui hubungan antara persepsi peternak dengan teknologi Inseminasi Buatan (IB) di Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara. Responden sebanyak 30 peternak yang merupakan akseptor inseminasi buatan diambil berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian. Untuk melihat hubungan antara persepsi dengan inseminasi buatan dilakukan analisis koefisien korelasi Rank Spearman. Dari hasil penelitian terlihat bahwa persepsi peternak terhadap teknologi IB berada pada kategori tinggi (nilai rata-rata 3,8). Hubungan antara persepsi peternak dengan teknologi Inseminasi Buatan (IB) berada pada kategori sedang dengan koefisien korelasi sebesar 0,417 pada tingkat kepercayaan 95%.
Studi Populasi Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus) Di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara Repi, Terri; J. Nangoy, Meis; Onibala, Jane S.I.T.
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.51-63.2025

Abstract

Sulawesi bear cuscus (Ailurops ursinus) is an endemic marsupial mammal spread across Sulawesi Island and its surrounding islands. However, this species is listed as an endangered species. This study aims to estimate the population of bear cuscus in the Tangkoko Nature Reserve, North Sulawesi, as one of the cuscus conservation areas. This study was conducted for approximately 1 month (1-28 May 2008), using the strip transect sampling method. Some of the data collected were: number of individuals, meeting time, observation distance, general behavior and height of vegetation used by the cuscus. The results of this study found that the population density of bear cuscus (A. ursinus) in the Tangkoko Nature Reserve with a survey area of 1 km2 was 1.66 individuals/km2, with a total estimated population in a representative habitat area of 31.96 km2 of 53.13 individuals/km2.Kuskus beruang sulawesi (Ailurops ursinus) merupakan mamalia berkantung endemik yang tersebar di Pulau Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya. Meski demikian, spesies ini terdaftar dalam spesies terancam. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan populasi kuskus beruang di Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara, sebagai salah satu kawasan konservasi kuskus. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 1 bulan (1-28 Mei 2008), menggunakan metode strip transect sampling. Beberapa data yang dikumpulkan yaitu: jumlah individu, waktu pertemuan, jarak pengamatan, perilaku laku umum dan ketinggian vegetasi yang digunakan kuskus. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepadatan populasi kuskus beruang (A. ursinus) di Cagar Alam Tangkoko dengan luas wilayah survei 1 km2 adalah sebanyak 1,66 ekor/km2, dengan total dugaan populasi pada luas perwakilan habitat seluas 31,96 km2 sebanyak 53,13 ekor/km2.
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA USAHA AYAM PETELUR BAROKAH DI DESA DUMATI KABUPATEN GORONTALO Korompot, Ishak; Ardiansyah, Widiastuti; Repi, Terri; Harun, Djamaludin
Jurnal Agriovet Vol. 7 No. 2 (2025): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/wcjtfc87

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan bauran pemasaran pada usaha ayam petelur Barokah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dimana peneliti terjun langsung di lokasi tempat usaha ayam petelur Barokah untuk mengadakan wawancara langsung ke pemilik untuk mencari tahu langsung penerapan bauran pemasaran yaitu tentang produk, harga, tempat dan promosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk telur yang dihasilkan usaha ayam petelur Barokah dalam keadaan segar karena hasil telur pada hari itu diupayakan langsung habis terjual dan masalah harga jual telur selalu menyesuaikan dengan harga telur di pasaran dan untuk menarik pembeli setiap pembelian dalam jumlah besar (50 bak) akan diberikan potongan harga sebesar 2,5 % serta bisa dilakukan pembayaran cash tunda selama seminggu. Sistiem penjualan telur disamping pembeli datang langsung ke kandang juga telur diantar ke warung-warung atau kios yang membeli telur untuk dijual kembali ke konsumen. Masalah promosi telur diakukan dengan cara ditawarkan ke warung dan kios serta melalui kalangan keluarga dari mulut ke mulut. Usaha ayam petelur Barokah sudah menjalankan bauran pemasaran dalam kegiatan usahanya. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang analisa pendapatan usaha dan studi kelayakan usaha.
Keanekaragaman dan Preferensi Pakan Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus) di Suaka Margasatwa Manembo-nembo Sulawesi Utara Repi, Terri; Mokoolang, Susan; Ardiansyah, Widiastuti; Yasin, Indri Afriani; Pomolango, Ramlan
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.2.150-64.2025

Abstract

Manembo-nembo Wildlife Sanctuary is one of the conservation areas for Sulawesi bear cuscus (A. ursinus) in North Sulawesi Province. As one of the endemic marsupial species of Sulawesi, the species continues to be threatened and is included in the IUCN red list. This study aims to determine the diversity of feed and feed preferences of A. ursinus. This study was conducted for approximately 1 month (October 22 - November 29, 2009), using the focal animal sampling method. The results found that A. ursinus in Manembo-nembo Wildlife Sanctuary consumed 13 spesies of feed included in 8 families, with a moderate diversity of feed H'=2.398 (1<H'<3) and a moderate richness of feed R=2.553 (2.5<R<4). A. ursinus most often consumes young leaves (56.8%), followed by leaf shoots (12%), fruit (10.4%), flowers (9.6%), and mature leaves (8.8%). Based on the preference index, 5 feed preferences were obtained by A. ursinus, namely: Dracontomelon dao (w=3.34), Garuga floribunda (w=3.23), Palaquium amboinense (w=2.93), Mangifera indica (w=2.64), and Cananga odorata (w=1.63). The existence of food preferences by A. ursinus is also supported by the results of the Chi-square (χ2) test which obtained a χ2 hit value > X2, which is 42.96 > 12.026, with Asymp. Sig. 0.000 < 0.05.Suaka Margasatwa (SM) Manembo-nembo merupakan salah satu kawasan konservasi kuskus beruang Sulawesi (A. ursinus) di Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai salah satu spesies marsupial endemik Sulawesi, spesies ini terus mengalami ancaman dan masuk dalam daftar merah IUCN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis pakan dan preferensi pakan A. ursinus. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 1 bulan (22 Oktober – 29 November 2009), menggunakan metode focal animal sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa A. ursinus di SM Manembo-nembo mengkonsumsi 13 jenis pakan yang termasuk dalam 8 famili, dengan keanekaragaman jenis pakan yang tergolong sedang H'=2,398 (1<H'<3) dan kekayaan jenis pakan yang juga tergolong sedang R=2,553 (2,5<R<4). A. ursinus di SM Manembo-nembo paling sering mengkonsumsi daun muda (56,8%), selanjutnya diikuti oleh pucuk daun (12%), buah (10,4%), bunga (9,6%), dan daun tua (8,8%). Berdasarkan indeks preferensi, diperoleh 5 preferensi pakan tertinggi oleh A. ursinus, yaitu: Dracontomelon dao (w=3,34), Garuga floribunda (w=3,23), Palaquium amboinense (w=2,93), Mangifera indica (w=2,64), dan Cananga odorata (w=1,63). Adanya preferensi pakan oleh A. ursinus di SM Manembo-nembo juga didukung oleh hasil uji Chi-square (χ2) yang memeroleh nilai χ 2 hit > X2, yaitu 42,96 > 12,026, dengan Asymp. Sig. 0,000 < 0,05.