Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH TEMPERATUR TINGGI TERHADAP KUAT LEKAT DAN INITIAL CORROSION TULANGAN BAJA DALAM BETON Ngudiyono Ngudiyono; I Nyoman Merdana; Fathmah Mahmud; Ni Nyoman Kencanawati; Miko Eniarti
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.33-41

Abstract

Kebakaran pada gedung beton bertulang, menyebabkan kualitas beton mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena jumlah pori-pori kosong dalam beton semakin bertambah. Pori-pori kosong memudahkan air meresap ke dalam beton dan jika air tersebut mengandung asam, basa dan senyawa klorida akan menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan baja di dalam beton. Penelitian dilakukan dengan ekperimental. Tulangan baja diamter 10 mm ditanam di dalam beton berbentuk kubus ukuran 100 x 100 x 100 mm sepanjang 50 mm dengan variasi kuat tekan 17.5 MPa, 20 MPa dan 30 MPa. Setelah benda uji mencapai umur 28 hari, benda uji dibakar pada suhu sekitar 4000C selama 1 jam menggunakan tungku pembakaran. Untuk mempercepat proses korosi, benda uji direndam di air yang telah ditambahkan NaCl sebesar 5% selama 24 jam dan dialiri arus DC sebesar 12 Volt. Uji korosi dengan metode half cell potential dengan cara mengukur beda potensial dengan Multitester. Selanjutkan dilakukan pengujian tegangan lekat dengan uji pull out. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, akibat temperatur tinggi 4000C, menyebabkan penurunan tegangan lekat tulangan baja dalam beton dengan kuat tekan (f’c) 17.5 MPa, 20 MPa, 30 MPa berturut-turut sebesar 69.09%, 64.07%, 62.02% atau rata-rata 65.07% dibandingkan beton prabakar. Hasil pengujian korosi menunjukan bahwa initial corrosion tulangan baja dalam beton prabakar maupun pascabakar memiliki tingkat resiko korosi 90% atau tinggi karena beda potensial untuk semua benda uji < -350 mV. Akan tetapi jika dilihat dari beda potensial, tulangan baja dalam beton pasca bakar lebih rendah daripada beton prabakar, kecuali beton dengan kuat tekan 30 MPa.
Isolation and Activity Test of Lipolitic Bacteria on Different pH and Temperature Prapti Sedijani; Dewa Ayu Citra Rasmi; Kusmiyati Kusmiyati; Miko Eniarti; Siti Rohimah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 3 (2022): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i3.4552

Abstract

Lipase is an enzyme that can be applied in many industrial fields so it has a good economic prospects. The demand for lipase was still unfulfilled at the time this article was written. The character of the lipase for industrial needs are vary depending on the industry in which the enzyme is used. Temperature and pH are the two factors that most influence enzyme activity. This article reports on bacteria isolated from coconut, avocado, tempeh, and areca nut and their lipolytic activity at pH 7-10, 30-40oC. Isolation was carried out on NA media supplemented with olive oil and Rhodamine B as the activity indicator. Colonies showing clear zones were used in subsequent work. Activity tests were carried out on the isolation medium pH 7-10 and incubated at 30 or 40oC. Characterization of isolates includes morphological and microscopic observations; proteolytic and amylolytic capability. There were 41 isolates showing lipolytic activity, 26, 7, 4, and 4 isolates from coconut, tempeh, avocado, and areca nut, respectively. Five isolates were selected for further work. Activity tests showed that the best isolates at 30oC were K1A1 and K1A2 at pH 7, each of which had an activity index of 9% and 107%. Meanwhile, at 40oC the best activity was shown by K10 pH 8 with an activity index of 59%. Based on Grams staining and microscopic analysis, isolates belong to Gram-positive coccus bacteria. Isolate K1A1 showed proteolytic and amylolytic activity, K1A2 showed high proteolytic activity but not amylolytic, while K10 did not show both activities.
KUAT TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT POLIESTER-ABAKA YANG DIEKSPOSE PADA LINGKUNGAN AGRESIF: Tensile and Flexural Strength of Polyester-Abaca Composite Exposed to Aggressive Environment Jauhar Fajrin; Ika Permatasari; Hariyadi Hariyadi; Miko Eniarti; Suparjo Suparjo; Pathurahman Pathurahman
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.281

Abstract

Kajian mengenai komposit polimer - serat alam yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Padahal dalam kenyataannya, penggunaan material komposit seringkali berada atau dihadapkan pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi sifat mekanik komposit polimer yang diperkuat dengan serat alam – abaka - yang diekspose pada lingkungan agresif. Penelitian dilakukan secara eksperimental dimana tiga jenis lingkungan agresif; ruang terbuka, air laut dan ditanam dalam tanah menjadi variabel penelitian. Sebagai pembanding atau kontrol, komposit juga ditempatkan pada ruang tertutup dengan kondisi normal. Setelah diekspose selama 8 minggu, sampel komposit kemudian dipersiapkan untuk diuji kekuatan tarik dan lenturnya.  Perkembangan proses degradasi komposit juga dievaluasi setiap minggu. Hasil analisis menunjukan bahwa lingkungan agresif air laut memberikan pengaruh yang paling signifikan, dimana kekuatan dan modulus tariknya masing-masing 18,3% dan 21,4 % lebih kecil dari komposit yang ditempatkan pada lingkungan normal. Demikian pula hasil analisis kekuatan dan modulus lentur, komposit poliester-abaka yang direndam air laut mempunyai kuat dam modulus lentur masing-masing 22,7% dan 31,4% lebih kecil dibandingkan dengan komposit yang yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Ekspose pada lingkungan lembab, yakni ditanam dalam tanah memberikan efek yang lebih kecil, dimana kekuatan tarik dan lenturnya hanya berbeda 8,1% dan 6,3% lebih kecil dibandingkan dengan kontrolnya. Ekspose pada ruang terbuka juga mereduksi sifat mekanik komposit, dimana  nilai rerata kuat tarik dan lentur masing-masing sebesar 17,2% dan 10% lebih kecil dibandingkan dengan komposit yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lingkungan agresif berpengaruh cukup signifikan dalam mereduksi kekuatan tarik dan lentur komposit poliester-abaka.
Pelatihan Pemanfaatan Ban Bekas sebagai Pondasi Tahan Gempa di Desa Jenggala, Kabupaten Lombok Utara: Training on the Utilization of Used Tires as Earthquake-Resistant Foundations in Jenggala Village, North Lombok Regency Tri Sulistyowati; Didi Supriyadi Agustawijaya; Miko Eniarti; Ismail Hoesain Muchtaranda; Agustono Setiawan; Ngudiyono Ngudiyono
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v8i3.4808

Abstract

Jenggala Village is one of the villages in North Lombok Regency that was affected by the 2018 Lombok earthquake. Most damage to buildings and houses was caused by noncompliance with earthquake-resistant building standards. As the lower structure, the foundation is essential to distribute the structure's load, preferably given a layer that dampens vibrations. Used tires are an alternative material that can reduce seismic vibrations and be used as an earthquake-resistant house foundation. This community service project aims to raise public awareness about earthquake-resistant houses by using used tires as a foundation to reduce seismic vibrations. The methods used in this service activity are the lecture approach, discussion, question-and-answer sessions, and demonstrations with the foundation model made from used tires. The approach used is a participatory approach that is oriented towards efforts to increase community participation. The preparation stage, the implementation stage, and the evaluation stage are the activity stages. Based on the results of the community service activities, it was shown that the participants understood the training material for making earthquake-resistant foundations from used tires because the material was easy to obtain and very easy to manufacture. Partners have high motivation to participate in training. They are willing to share the training results with other community members so that using used tires as earthquake-resistant house foundations can support the post-earthquake rehabilitation and reconstruction process in all earthquake-affected areas in North Lombok Regency.
Pengenalan Cara Kerja Irigasi Sistem Tetes Pada Masyarakat Kelompok Tani Di Desa Segala Anyar Kabupaten Lombok Tengah I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Supriyadi; Lalu Wirahman Wiradarma; Agustono Setiawan; Hasyim; I Dewa Made Alit Karyawan; Humairo Saidah; Rohani; Suparjo; Atas Pracoyo; Salehudin; Miko Eniarti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9146

Abstract

Masyarakat Desa Segala Anyar merupakan masyarakat yang berada di perbukitan sebelah selatan Pelabuhan Lembar, dengan kondisi medan berlereng. Sebagian besar Masyarakat memiliki lahan pekarangan dan kebun walaupun tidak begitu luas dengan kondisi berterasering. Sumber air Masyarakat berasal dari Sumur bor di lahan pribadi. Memperhatikan potensi lahan usahatani warga dengan kondisi rata-rata datar dan musim kemarau kesulitan akan air irigasi, maka perlu diberikan pengetahuan bagaimana caranya memanfaatkan air terbatas untuk usahatani dengan sistem irigasi yang efisien seperti dengan pemanfaatan irigasi tetes. Masyarakat perlu diberi pengenalan cara irigasi tetes memberikan air pada tanaman dengan media tanam polybag yang sederhana , sehingga nantinya dapat dipilih sebagai alteratif dalam mendukung usahatani di musim kemarau pada sawah tadah hujan yang ada. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengenalan cara irigasi yang efisien dengan sistem tetes sehingga dapat mendukung kegiatan pertanian masyarakat sawah tadah hujan di desa Segala Anyar dan mendukung penyediaan bahan pangan kebutuhan KEK Mandalika. Tahapan pengabdian dilakukan terdiri dari survey lokasi, tinjauan lahan pertanian, pengenalan irigasi tetes, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi. Pengabdian ini telah berhasil memberi pengetahuan penggunaan irigasi tetes pada 15 kelompok tani di Desa Segala Anyar, penyuluhan telah memberi wawasan dan pengenalan cara irigasi tetes memberikan air pada titik tanaman pada peserta. Dengan demikian diharapkan Masyarakat nantinya dapat memilih sistem irigasi yang mungkin dipilih disesuaikan dengan potensi sumber air yang tersedia.