Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan

Pengaruh Jumlah Layer Dan Orientasi Sudut Filler Karbon Pada Polymer Matrix Composite Terhadap Kekuatan Tarik Dan Impact R. Achmad Supriyadi; Vuri Ayu Setyowati; Afira Ainur Rosidah
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.104 KB)

Abstract

Komposit merupakan material yang terdiri dari dua atau lebih material sehingga menghasillkan komposit dengan sifat serta karakteristik mekanik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah layer dan orientasi sudut serat karbon pada komposit terhadap kekuatan impact dan kekuatan tarik pada komposit. Penelitian ini menggunakan serat karbon sebagai filler. Pada matrik menggunakan polyester. Penyusunan komposit menggunakan metode penyusunan komposit laminat. Hasil dari pengaruh jumlah layer terhadap kekuatan impact dan kekuatan tarik terbesar terjadi pada peningkatan jumlah layer pada komposit, karena semakin bertambahnya jumlah layer atau bertambahnya volume fraksi pada material tersebut kekuatan impact dan tarik semakin meningkat. Standart pengujian tarik yang digunakan adalah ASTM D-3039. Berdasarkan hasil pengujian tarik, kekuatan komposit terbesar pada variasi 2 layer 60? sebesar 141,7 Mpa, sedangkan kekuatan tarik terendah pada variasi 3 layer 60? sebesar 72,40 Mpa. Identifikasi bagian fraktur menunjukkan bahwa mekanisme kegagalan sering terjadi ialah pemisahan serat oleh matriks (fiber pull out) serta pemisahan lapisan antara serat matriks yang putus (delamination). Pengujian impact menggunakan standar ASTM D-6110.  Hasil tertinggi pada variasi 3 layer sudut 90? sebesar 10,7 x10-2 J/mm 2 sedangkan kekuatan Impact terendah pada variasi 3 layer 45? sebesar 3,6 x10-2 J/mm2 .
Analisis Pengaruh Temperatur dan Waktu Tuang terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro pada Pengecoran Paduan Al – Si Suheni Suheni; Afira Ainur Rosidah; Hasanuddin Hasanuddin; Danail Firmansyah
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.78 KB)

Abstract

Paduan aluminium – silikon merupakan material yang banyak digunakan untuk aplikasi bagian-bagian mesin karena memiliki fluiditas yang cukup baik dan temperatur leleh rendah, sehingga mudah untuk diproduksi melalui proses pengecoran. Untuk mendapatkan hasil coran dengan sifat fisik dan mekanik yang dibutuhkan, dapat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti temperatur dan waktu tuang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi temperatur dan waktu tuang paduan Al-Si terhadap kekerasan dan struktur mikronya. Proses pengecoran pada penelitian ini menggunakan material paduan aluminium tipe ADC12 dengan metode sand casting, dengan variasi temperatur tuang 650oC, 700oC, dan 750oC, serta waktu tuang 5, 7, dan 10 detik. Setelah proses pengecoran dilakukan, hasil coran paduan Al – Si diuji kekerasannya dengan metode Vickers dan diamati struktur mikronya dengan mikroskop optik. Dari pengujian kekerasan, didapatkan nilai kekerasan tertinggi sebesar 80,306 kgf/mm2 dengan variasi temperatur tuang 650oC dan waktu tuang 5 detik. Sedangkan dari pengamatan struktur mikro didapatkan adanya fasa ?-Al dan Si, dimana semakin tinggi variasi waktu tuang maka struktur Si yang terlihat semakin terdistribusi merata dalam hasil cor paduan Al – Si.
Pengaruh Variasi Molaritas dan Jenis Inhibitor terhadap Ketahanan Korosi dan Morfologi Baja Tulangan Beton Afira Ainur Rosidah; Vuri Ayu Setyowati; Nasrul Amin
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 02 2022
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.44 KB)

Abstract

Concrete reinforcement steel is often needed as a reinforcement for a building. It is like other materials; steel concrete will experience a weakening of quality due to the corrosion process. These steels are commonly coated using inhibitors to slow down the corrosion rate. In this research, three types of inhibitors, namely sodium nitrite, phosphoric acid, and carboxylic acid will be mixed into the corrosive medium of HCl and aquades. Dissolution of each inhibitor against corrosive media uses three different molarities, that are 0.2 M, 0.5 M, and 0.8 M. Each inhibitor solution and the corrosive medium will be used as an immersion medium to carry out the corrosion process of reinforced concrete steel. For the evaluation process, each of these specimens will be calculated the value of the corrosion rate and the efficiency of the inhibitor; as well as morphological analysis will also be carried out to determine how the impact of corrosion on the reinforced concrete steel. The results of this study stated that a carboxylic acid inhibitor with a concentration of 0.8 M; its combination led at the best performance with the inhibitor efficiency of 30.20%, while a phosphoric acid inhibitor with a concentration of 0.2 M had the worst performance with an inhibitor efficiency of 24.83%. In addition, from the morphological analysis, it was also found that giving a higher concentration of an inhibitor can reduce the corrosion rate.Keywords: reinforcing steel, inhibitor, molarity, corrosion rate
Analisis Pengaruh Diameter Elektroda dan Kecepatan Las terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Makro pada Baja AISI 1050 dengan Proses Pengelasan TIG Afira Ainur Rosidah; Suheni Suheni; Erwanda Wisnu Anarki
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.985 KB)

Abstract

Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan teknik pengelasan dengan menggunakan Argon dan Helium sebagai gas pelindung, serta nyala busur listrik yang berasal dari elektroda Tungsten dengan benda kerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik dan mekanik suatu bahan setelah proses pengelasan. Pada penelitian ini, berfokus pada pengaruh variasi diameter elektroda dan kecepatan las terhadap sifat mekanik dan struktur makro baja AISI 1050. Proses las dilakukan dengan variasi diameter elektroda 1,6; 2,4; dan 3,2 mm dengan besar arus 100 A, kemudian pengelasan dilakukan bergantian menggunakan variasi diameter elektroda yang telah ditentukan dengan kecepatan pengelasan 1; 1,5; dan 2 mm/s untuk setiap variasi diameter elektroda. Berdasarkan hasil pengujian tarik, nilai kekuatan tarik maksimum tertinggi adalah sebesar 445,3 MPa dengan variasi diameter 3,2 mm dan kecepatan las 2 mm/s. Sedangkan untuk hasil uji kekerasan didapatkan nilai kekerasan tertinggi 41,125 HRC dengan variasi diameter 2,4 mm dan kecepatan las 2 mm/s. Hasil foto struktur makro hasil pengelasan menunjukkan bahwa semakin besar diameter elektroda yang digunakan, daerah penetrasi cenderung semakin dalam dan lebar. Sedangkan ketika kecepatan las semakin tinggi, maka daerah penetrasi yang dihasilkan semakin dangkal.
Analisis Pengaruh Jenis Cat dan Jumlah Pelapisan Spray Coating Baja Karbon Rendah ASTM A36 Terhadap Kekasaran dan Laju Korosi pada Media NaCl 5% Prayoga, Danang; Rosidah, Afira Ainur; Suheni, Suheni
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 05 2025
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi secara umum didefinisikan sebagai perubahan struktur logam atau kerusakan logam akibat interaksi dengan lingkungan korosif seperti larutan asam, air laut, dan lain-lain. Baja merupakan salah satu contoh material yang sangat rentan terhadap korosi. Korosi dapat merusak baja dan mengurangi masa pakainya. Beberapa metode telah dikembangkan untuk menghambat laju korosi, seperti proteksi menggunakan lapisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis cat dan jumlah pelapis terhadap kekasaran permukaan dan laju korosi baja ASTM A36 dengan media imersi NaCl 5%. Pengujian laju korosi menggunakan metode penurunan berat badan dan pengujian kekasaran permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi tertinggi terjadi pada spesimen tanpa lapisanan sebesar 10,888 mpy, sedangkan laju korosi terendah terdapat pada spesimen dengan tiga lapisan cat epoksi, dengan laju korosi sebesar 2,475 mpy. Kesimpulannya, semakin banyak lapisan, maka permukaan semakin halus dan semakin baik dalam menghambat laju korosi. Dari hasil pengujian kekasaran (roughness tester), nilai tertinggi terjadi pada spesimen dengan satu lapis cat zinc chromete sebesar 32,7 µin, sedangkan nilai kekasaran terendah terjadi pada spesimen dengan tiga lapis cat epoxy sebesar 8,1 µin. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak lapisan yang diaplikasikan, maka permukaan akan semakin halus.
Analisis Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Menengah Pada Media H2SO4 Dan Uji FT-IR Ekstrak Daun Ketapang Ehwando, Wenny; Rosidah, Afira Ainur
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 05 2025
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi adalah suatu siklus atau peristiwa alami  yang menyebabkan penurunan sifat material dan tidak dapat dicegah ataupun dihentikan tetapi dapat di hambat, salah satu cara untuk menghambat korosi yaitu dengan menggunakan inhibitor yang akan melapisi logam dan memberikan perlindungan yang efektif. Dalam penelitian ini inhibitor yang digunakan adalah inhibitor alami yaitu inhibitor yang terbuat dari ekstrak daun ketapang dengan metode ekstraksi refluks, inhibitor digunakan untuk memproteksi korosi terhadap baja karbon menengah di dalam media asam sulfat (H2SO4). Metode yang digunakan untuk menguji kandungan ekstrak daun ketapang adalah, pengujian FT-IR dan fitokimia, lalu metode yang digunakan dalam pengujian korosi menggunakan pengujian weight loss. Dalam penelitian ini didapatkan hasil uji FT-IR yang diduga menunjukan gugus tanin dan flavonoid dan divalidasi dengan uji fitokimia yang positif mengandung tanin dan flavonoid lalu dalam pengujian weight loss laju korosi yang terendah di tunjukan pada baja karbon AISI 1045 dengan konsentrasi inhibitor 15% dan nilai rata-rata 4,76 (mmpy). Lalu pada efesiensi terbesar terdapat pada baja karbon AISI 1045 dengan konsentrasi inhibitor 15% dan efesiensi sebesar 81,57%. Konsentrasi inhibitor yang ditambahkan membuat laju korosinya semakin kecil dan semakin banyak kandungan karbon pada baja maka semakin kecil laju korosinya.