Yukarie Ayu Wulandari
Fakultas Pertanian UMJ

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

OPTIMIZATION OF PLANTING MEDIA AND VARIOUS CONCENTRATIONS OF CHITOSAN AGAINST VEGETATIVE GROWTH OF KEPOK BANANA SEEDS Helfi Gustia; Yukarie Ayu Wulandari
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.7.1.43-50

Abstract

Bananas are a tropical fruits commodity that is very popular with various groups of people. High nutritious bananas, contain fiber that helps smooth the metabolic system and increase the body's resistance from free radicals. The research was conducted in the BBI Lebak Bulus South Jakarta, February to April 2018. The purpose of the study was to obtain planting media and chitosan concentration and determine the effect of the interaction of planting media and optimal chitosan concentration on vegetative growth of Kepok banana seedlings. The design used was a two factorial randomized factorial pattern group design. The first factor, namely M1 (soil and manure = 1: 1) and M2 (soil, manure and cocopeat = 1: 1: 1). The second factor is the concentration of chitosan C1 (without chitosan), C2 (2 mL L water-1), C3 (4 mL L water-1), C4 (6 mL L water-1) and C5 (8 mL L water-1), repeated four times. The parameters observed were plant height, stem diameter, leaf length, leaf width, and number of leaves. The results showed a combination of M2 planting media and chitosan concentration of 8 mL L water-1 showed the highest plant height, largest stem diameter, longest leaf length, widest leaf width, and highest number of leaves. The interaction of M2 planting media and chitosan concentration of 8 mL L water-1 showed the longest leaf length, widest leaf width, and the highest number of leaves. The implementation can be done carried out in research on loam, sandy loam or sandy soil with sufficient nutrient availability and water.
Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Pada Komunitas Ibu-Ibu Lingkungan Jl Yudistira II, RT/RW 010/017, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Helfi Gustia; Yukarie Ayu Wulandari; Ismiyati Ismiyati; Ratri Ariatmi Nugrahani; Tri Yuni Hendrawati; Muh Kadarisman; Dedek Rahayu; Desy Hijriyah; Rusnia Junita Hakim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.4.2.100-104

Abstract

Covid-19 mengancam berbagai Negara di belahan dunia, salah satunya Indonesia. Masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan kesehatan dan kebersihan diri untuk mencegah penularan virus ini seperti rajin mencuci tangan. Kegiatan PKM di tengah pandemi ini, memunculkan ide kreatif untuk membuat sabun cair untuk cuci tangan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat yang dapat dilakukan dengan berbagai cara dan pendekatan, salah satunya adalah dengan melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan berbagai macam kelompok sasaran salah satunya adalah ibu-ibu. melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan sabun cair. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemahaman serta keterampilan ibu – ibu dengan harapan dapat mengandalkan kemampuan serta keterampilannya sendiri. Diharapkan dari kegiatan ini ibu-ibu wilayahYudistira II, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan tertarik dan termotivasi untuk memanfaatkan waktu luang dalam memulai berwirausaha, membentuk kelompok anggota yang menjadi mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan peluang yang ada termasuk memproduksi sabun cair pencuci tangan untuk digunakan skala rumah tangga
INDUKSI MUTASI IRADIASI SINAR GAMMA PADA TANAMAN ROSELLA (hibiscus sabdariffa L) Yukarie Ayu Wulandari; Gustia Helfi; Rosdiana Rosdiana; Sudirman Sudirman
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.7.2.99-108

Abstract

Rosella ungu (H. sabdariffa L) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat karena mengandung antosianin yang tinggi. Pengembangan tanaman rosella ungu dapat dilakukan dengan program pemuliaan tanaman melalui induksi mutasi. Induksi mutasi iradiasi sinar gamma diharapkan dapat memunculkan genotipe baru rosella ungu yang dapat dimanfaatkan untuk perakitan varietas unggul baru. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Bulan Februari sampai Juli 2020 dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak. Penelitian dilaksanakan dengan iradiasi benih rosella ungu pada dosis 0, 400. 500, 600, 700 dan 800 Gy di PAIR BATAN. Karakter yang diamati meliputi karakter kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD50 tanaman rosella ungu adalah 785.27 Gy. Induksi mutasi iradisai sinar gamma pada dosis 500 Gy menghasilkan keragaman pada warna batang, bentuk bunga dan warna bunga rosella ungu. Induksi mutasi iradiasi sinar gamma dapat meningkatkan keragaman karakter kuantitatif kecuali pada karakter lebar daun tanaman rosella ungu. Analisis kekerabatan menunjukkan bahwa tanaman rosella ungu hasil iradisasi berkelompok terpisah dengan tanaman yang tidak diradiasi.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI EDAMAME TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH LAS KARBIT Sularno Sularno; Sudirman Sudirman; Dirgahani Putri; Yukarie Ayu Wulandari
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.7.2.109-114

Abstract

Edamame merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan karena memiliki rata-rata produksi lebih tinggi daripada produksi tanaman kedelai biasa. Merupakan sumber protein nabati yang mempunyai ukuran biji lebih besar, rasa lebih manis dan tekstur lebih lembut sehingga banyak diminati masyarakat dan kebutuhan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan edamame tidak diiringi dengan peningkatan produksi, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan produksi salah satunya adalah dengan pengapuran tanah. Pengapuran tanah dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah las karbit kareba mengandung Kalsium yang tinggi. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah las karbit sebagai substitusi dolomit terhadap pertumbuhan dan produksi edamame. Penelitian dilaksanakan di bulan Januari – Maret 2020 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UMJ Sukabumi dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan enam perlakuan yaitu kontrol, 100 g/m2, 200 g/m2, 300 g/m2, 400 g/m2 dan 500 g/m2 dan diulang empat kali.  Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanama          n, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong/tanaman, bobot polong/tanaman dan persentase polong isi/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah las karbit sebagai kapur tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi edamame.
Pengaruh Pemberian POC Pisang Kepok terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah Nuris Ajieb Aulady; Sularno Sularno; Rosdiana Rosdiana; Dirgahani Putri; Yukarie Ayu Wulandari
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.9.1.30-35

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu rempah-rempah yang penting bagi masyarakat di Indonesia. Upaya peningkatan produksi bawang merah secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit pisang merupakan salah satu solusi mengingat banyaknya limbah kulit pisang di daerah penelitian yaitu Gunung Sindur, Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian POC kulit pisang kepok terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah dengan cara mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penelitian dilaksanakan di kebun Pondok Pesantren Modern Al Ghozali yang dimulai pada Akhir Desember 2020 sampai dengan awal bulan Maret 2021. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan lima perlakuan yaitu 100% NPK (2,50 g), 30 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g), 40 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g), 50 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g), 60 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan berbagai dosis POC kulit pisang kepok dengan penambahan NPK 50% dapat menyamai pemberian NPK 100% pada pertumbuhan dan produksi bawang merah. Perlakuan NPK 100% memperoleh hasil tertinggi pada komponen hasil namun tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan yang lain.ABSTRACTShallots are one of the important spices for people in Indonesia. Efforts to increase shallot production in a sustainable way can be done by using organic fertilizer. Liquid organic fertilizer (LOF) from banana peel waste is one of alternative solutions considering the large amount of banana peel waste in the research area, Gunung Sindur, Bogor. The aim of this research is to study the effect of LOF application from kepok banana peels on the growth and production of shallot by reducing the use of inorganic fertilizers. The research was carried out in the gardens of the Al Ghozali Modern Islamic Boarding School from the end of December 2020 until the beginning of March 2021. The research design used was a Randomized Complete Block Design (RCBD) with five treatments, namely 100% NPK fertilizer (2.50 g) as a control, 30 ml kepok banana peel LOF  + 50%  NPK (1.25 g), 40 ml kepok banana peel LOF + 50% NPK (1.25 g), 50 ml kepok banana peel LOF + 50% NPK (1.25 g), 60 ml kepok banana peel LOF + 50% NPK (1.25 g). The results showed that all doses of kepok banana peel LOF with the addition of 50% NPK could be equivalent to 100% NPK treatment on the growth and production of shallots. The 100% NPK treatment obtained the highest results in the yield component but was not significantly different from all other treatments.