Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Application of Cytokinin and Mycorrhiza to Increase Production and Quality of Pineapple Seedlings from Crown Leaf Bud Cuttings Putri, Dirgahani; Suhartanto, M. Rahmad; Widajati, Eny
Journal of Tropical Crop Science Vol 7 No 01 (2020): Journal of Tropical Crop Science
Publisher : Department of Agronomy and Horticulture, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.091 KB) | DOI: 10.29244/jtcs.7.01.15-21

Abstract

The pineapple vegetative propagation method using crown leaf bud cuttings has potential to produce seedlings of greater uniformity and in larger quantities than other methods. This study, aimed to explore the potential eff ects of concentration and frequency of Benzylaminopurine (BAP) application for increasing the production and quality of pineapple seedlings from crown leaf bud cutting propagation. The experiment used a randomized complete block design (RCBD) with two factors. The fi rst factor was the concentration of BAP (0, 200, 400, 600, 800 ppm) and the second factor was the frequency of BAP application (1, 2, 3 times). Furthermore, this study investigated the eff ects of applying mycorrhizae to accelerate seedling growth and improve seedling quality during production from crown leaf bud cutting propagation. The experiment used a RCBD with one factor (dose of mycorrhiza: 0, 50, 100, 150, 200 spores). The results indicated that the eff ects of concentration and frequency of BAP application and their interaction increased seed production as determined by sprout cuttings at 5 weeks after planting by applying 600 ppm 2 times. Generally, with increasing concentration and frequency of BAP application, leaf chlorophyll content was reduced. However, the application mycorrhiza positively infl uenced the production of seedlings from pineapple crown bud cuttings and improved seedling quality as measured by root dry weight, chlorophyll content, root infection, and phosphatase enzyme activity.
REKAYASA MEDIA TANAM BERBASIS LIMBAH SERAT BUAH SAWIT UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L) Rosdiana Rosdiana; Enggar Apriyanto; Dirgahani Putri; Naswandi Nur
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.5.2.65-76

Abstract

Keberadaan limbah pada industri kelapa sawit dalam jumal yang banyak mencapai  lebih 4 ton per tahun menjadi permasalahan tersendiri. Limbah tersebut memiliki potensi sebagi media tanam. Perbaikan kualitas media diharapkan dapat menstimulasi sistem peraakaran dan pertumbuhan tanaman dengan tetap menjaga kuantitas dan kualitas selada. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan kombinasi media tanam berbasis limbah serat buah sawit yang baik untuk pertumbuhan tanaman selada, menganalisis pengaruh rekayasa media tanam berbasis limbah serat buah sawit terhadap pertumbuhan dan hasil, dan menganalisis pengaruh rekayasa media tanam berbasis limbah serat buah sawit terhadap kualitas tanaman selada. Penelitian in dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2020 di BBI Lebak Bulus. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan sekaligus sebagai blok. Lima perlakuan tersebut yaitu : komposit Tanah dan pupuk Kandang Sapi (Kontrol), Serat Buah  Sawit 100 %, Limbah Serat Buah Sawit 75 % + Pupuk Kandang Sapi 25%, Limbah Serat Buah Sawit 50% + Pupuk Kandang Sapi 50 %, dan Limbah Serat Buah Sawit 25% + Pupuk Kandang Sapi 75 %. Media komposit limbah serat buah sawit 75% dan pupuk kandang sapi 25% memberikan hasil terbaik pada variable jumlah daun, lebar daun, khlorofil, berat basah daun konsumsi, dan berat kering daun konsumsi.
PENGARUH PANJANG ENTRES TERHADAP KEBERHASILAN PENYAMBUNGAN TANAMAN ALPUKAT (Persea americana Mill.) Dirgahani Putri; Helfi Gustia; Yati Suryati
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.1.1.32-45

Abstract

Beragamnya hasil produksi dan kualitas buah alpukat dapat diperbaiki dengan metode penyambungan. Penyambungan merupakan kegiatan untuk mengga-bungkan dua atau lebih sifat unggul dalam satu tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai panjang entres terhadap keberhasilan  penyam-bungan tanaman alpukat. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan panjang entres, yaitu 3 cm, 6 cm,  9 cm, 12 cm, dan 15 cm.Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali dan setiap perlakuan terdiri atas lima tanaman;sehingga jumlah totalnya sebanyak 125 tanaman. Pengamatan dilakukan pada peubah persentase sambung hidup, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan diameter batang atas. Berbagai panjang entres tidak memberikan pengaruh yang nyata pada peubah persentase sambung hidup, panjang tunas terpanjang, jumlah daun, dan diameter batang atas tetapi berpengaruh nyata pada peubah jumlah tunas. Perlakuan panjang entres 15 cm memberikan hasil tertinggi untuk jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun dan diameter batang atas, sedangkan untuk persentase hidup perlakuan 6 cm, 12 cm memberikan hasil tertinggi yaitu 100%. Perlakuan panjang entres 3 cm adalah perlakuan yang memberikan pengaruh yang rendah pada persentase sambung hidup (yaitu 92%), peubah jumlah tunas, panjang tunas, serta diameter batang atas pada berbagai umur tanaman alpukat.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI EDAMAME TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH LAS KARBIT Sularno Sularno; Sudirman Sudirman; Dirgahani Putri; Yukarie Ayu Wulandari
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.7.2.109-114

Abstract

Edamame merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan karena memiliki rata-rata produksi lebih tinggi daripada produksi tanaman kedelai biasa. Merupakan sumber protein nabati yang mempunyai ukuran biji lebih besar, rasa lebih manis dan tekstur lebih lembut sehingga banyak diminati masyarakat dan kebutuhan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan edamame tidak diiringi dengan peningkatan produksi, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan produksi salah satunya adalah dengan pengapuran tanah. Pengapuran tanah dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah las karbit kareba mengandung Kalsium yang tinggi. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah las karbit sebagai substitusi dolomit terhadap pertumbuhan dan produksi edamame. Penelitian dilaksanakan di bulan Januari – Maret 2020 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UMJ Sukabumi dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan enam perlakuan yaitu kontrol, 100 g/m2, 200 g/m2, 300 g/m2, 400 g/m2 dan 500 g/m2 dan diulang empat kali.  Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanama          n, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong/tanaman, bobot polong/tanaman dan persentase polong isi/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah las karbit sebagai kapur tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi edamame.
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh terhadap Induksi Pertunasan pada Umbi Sedap Malam (Polianthes tuberose L.) Mohamad Arif; Nadiya Iftiwata Rahmah; Dirgahani Putri; Blair Moses Kamanga; Eny Widajati
Jurnal Agrotek Lestari Vol 8, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v8i2.5455

Abstract

Penyediaan bunga sedap malam (Polianthes tuberose L.) untuk memenuhi permintaan yang tinggi akan bunga spesies tersebut mengalami kendala karena proses multiplikasi tunas membutuhkan waktu yang lama. Oleh karenanya, penggunaan ZPT untuk mempercepat proses tersebut perlu untuk diuji dan dipelajari. Taraf konsentrasi ZPT yang diaplikasikan adalah perendaman dengan BAP (100 ppm dan 200 ppm), GA3 (100 ppm dan GA3 200 ppm), kombinasi antara BAP + GA3 (100 ppm dan 200 ppm), perendaman dengan aquadestilata, serta perlakuan kontrol tanpa perendaman. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa perendaman dengan menggunakan ZPT hingga taraf 200 ppm mampu menghasilkan tunas utama dan tunas samping yang lebih banyak dibanding perlakuan kontrol. Di sisi lain, produksi akar diinduksi lebih kuat oleh perendaman dengan aquadestilata karena seluruh perlakuan ZPT memberikan nilai produksi akar yang rendah dan tidak berbeda nyata dengan kontrol.
Seed germination and adaptation of several national and introduced varieties of spinach plants (Spinacia oleracea L.) in tropical lowlands Ade Sumiahadi; Dirgahani Putri; Dian Diani Tanjung; Refa Firgiyanto; Abi Mayu Wisesa; Muhammad Rafi Wahyu Putra
Open Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no1.2024.111

Abstract

Studi ini bertujuan mempelajari perkecambahan dan adaptasi beberapa varietas nasional dan introduksi tanaman horenso yang ditanam di dataran rendah tropis. Penelitian dilaksanakan pada September–November 2023 di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian terdiri atas dua percobaan: percobaan pertama adalah uji perkecambahan dan daya adaptasi empat varietas tanaman pada tray semai menggunakan media tanam organik. Percobaan ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan perlakuan varietas yang terdiri atas empat varietas horenso, masing-masing terdiri dari enam ulangan. Percobaan kedua adalah uji perkecambahan pada dua media perkecambahan yang berbeda, yaitu tanah organik dan tisu basah. Kedua percobaan menggunakan empat varietas yang sama, yakni dua varietas nasional (Kiara F1 dan Okezo 009) dan dua varietas introduksi (Mozart F1 dan Autumn Big-Leaf). Parameter yang diamati adalah persentase perkecambahan biji dan waktu kematian bibit setelah berkecambah. Pengamatan dilakukan pada 0–21 hari setelah semai. Hasil studi ini menunjukkan bahwa semua genotipe tanaman horenso yang digunakan tidak mampu beradaptasi dengan iklim tropis dataran rendah. Semua varietas tanaman memiliki persentase perkecambahan yang rendah, berkisar 0–38%, dan semua benih yang berkecambah mengalami kematian di usia 0–14 hari setelah semai. The study aims to examine the germination and adaptation of several national and introduced varieties of spinach plant in tropical lowlands. This study was carried out on September to November 2023 at the experimental field of Faculty of Agriculture, Jakarta Muhammadiyah University. This study consisted of two experiments: the first experiment was a test of germination and adaptability of four spinach varieties on seedling trays using organic growing media. The experiment used a Randomized Complete Block Design (RCBD) with the treatments of spinach verieties consisted of four varieties, each with six replications. The second experiment was a germination test in two different germination media, namely organic soil and moistened tissue. Both experiments used the same four varieties, namely two national varieties (Kiara F1 and Okezo 009) and two introduced varieties (Mozart F1 and Autumn Big-Leaf). The parameters observed were seeds germination percentage and seedlings death time after germination. The observation was carried out at 0 to 21 days after sowing. The results show that all spinach plant genotypes used could not adapt to the climate conditions of tropical lowlands. All four varieties produced low germination percentages, ranging from 0–38%, and all seeds that germinated died within 0–14 days after sowing.
Iradiasi Sinar Gamma untuk Menghasilkan Variasi Fenotipe pada Tanaman Patah Tulang Kriwil (Euphorbia tirucalli) Hoya Curly Rita Tri Puspitasari; Ade Sumiahadi; Dirgahani Putri
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.2.61-68

Abstract

Indonesia memiliki biodiversitas yang tinggi, termasuk tanaman. Namun kenyataannya, Indonesia masih banyak mengimpor tanaman  terutama tanaman hias dari luar negeri. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mendapatkan jenis-jenis tanaman hias unik dan menarik yang diharapkan dapat diminati. Salah satu cara yang dilakukan adalah mutasi. Mutagen dapat berupa fisik, kimia atau rekayasa genetik. Mutagen secara fisik dengan iradiasi sinar gamma menjadi pilihan yang relatif lebih murah dan cepat dengan potensi keragaman tinggi, yang diharapkan tanaman hias menjadi lebih beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari dosis iradiasi yang dapat mengubah fenotipe patah tulang kriwil yang berbeda dari fenotipe aslinya. Penelitian dilaksanakan di nursery Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta, pada bulan Agustus 2022 sampai November 2023. Dosis Iradiasi sinar gamma yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0, 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 Gy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi sinar gamma yang digunakan pada penelitian ini belum dapat menghasilkan keragaman karakter kuantitatif maupun kualitatif pada tanaman patah tulang kriwil Hoya Curly pada pengamatan 3-6 bulan, namun setelah satu tahun kemudian baru terlihat perubahan karakter kualitatif, yaitu pada perlakuan 4 Gy dan 10 Gy. Pada dosis iradiasi 4 Gy terdapat tanaman dengan ukuran daun lebih kecil, warna daun dan batang menjadi hijau, namun bentuk daun tetap kriwil dengan habitus menjuntai seperti kontrol. Perubahan pada 10 Gy, daun tidak keriting, tangkai daun lebih panjang, ukuran daun lebih besar, namun warna daun tetap putih kehijauan, dan habitus tetap menjuntai seperti kontrol.ABSTRACTIndonesia has high biodiversity, including plants. However, in reality, Indonesia still imports a lot of plants, especially ornamental plants, from abroad. This fact encourages researchers to get unique types of ornamental plants that are expected to be of public interest. One way to do this is mutation. Mutagens can be physical, chemical or genetic engineering. Physical mutagen by gamma irradiation is a relatively cheaper and faster option with high diversity potential, which is expected to increase the diversity of ornamental plants. This study aimed to find an irradiation dose that could change the phenotypic characters of Euphorbia tirucalli Hoya Curly, which was different from the original phenotype. The research was conducted in the nursery of the Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Jakarta, from August to November 2022. The doses of gamma irradiation used in this study were 0, 2, 4, 6, 8, 10, and 12 Gy. The results showed that the doses of gamma irradiation used in this study could not produce a diversity of quantitative or qualitative characters in the Hoya Curly kriwil fracture plant in 3-6 months observation. However, approximately one year later, changes were seen in the qualitative characters, namely in 4 and 10 Gy doses. At an irradiation dose of 4 Gy there were plants with smaller leaf sizes and the colour of the leaves and stems became green, but the leaf shape remained curly with a dangling habitus like the control. Changes at 10 Gy, the leaves did not curl, the ptiole was longer, the leaf size was larger, but the colour of leaves and stem remained greenish white with a dangling habitus like the control.
Pengaruh Pemberian POC Pisang Kepok terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah Nuris Ajieb Aulady; Sularno Sularno; Rosdiana Rosdiana; Dirgahani Putri; Yukarie Ayu Wulandari
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.9.1.30-35

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu rempah-rempah yang penting bagi masyarakat di Indonesia. Upaya peningkatan produksi bawang merah secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit pisang merupakan salah satu solusi mengingat banyaknya limbah kulit pisang di daerah penelitian yaitu Gunung Sindur, Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian POC kulit pisang kepok terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah dengan cara mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penelitian dilaksanakan di kebun Pondok Pesantren Modern Al Ghozali yang dimulai pada Akhir Desember 2020 sampai dengan awal bulan Maret 2021. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan lima perlakuan yaitu 100% NPK (2,50 g), 30 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g), 40 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g), 50 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g), 60 ml POC kulit pisang kepok + 50% NPK (1,25 g). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan berbagai dosis POC kulit pisang kepok dengan penambahan NPK 50% dapat menyamai pemberian NPK 100% pada pertumbuhan dan produksi bawang merah. Perlakuan NPK 100% memperoleh hasil tertinggi pada komponen hasil namun tidak berbeda nyata dengan semua perlakuan yang lain.ABSTRACTShallots are one of the important spices for people in Indonesia. Efforts to increase shallot production in a sustainable way can be done by using organic fertilizer. Liquid organic fertilizer (LOF) from banana peel waste is one of alternative solutions considering the large amount of banana peel waste in the research area, Gunung Sindur, Bogor. The aim of this research is to study the effect of LOF application from kepok banana peels on the growth and production of shallot by reducing the use of inorganic fertilizers. The research was carried out in the gardens of the Al Ghozali Modern Islamic Boarding School from the end of December 2020 until the beginning of March 2021. The research design used was a Randomized Complete Block Design (RCBD) with five treatments, namely 100% NPK fertilizer (2.50 g) as a control, 30 ml kepok banana peel LOF  + 50%  NPK (1.25 g), 40 ml kepok banana peel LOF + 50% NPK (1.25 g), 50 ml kepok banana peel LOF + 50% NPK (1.25 g), 60 ml kepok banana peel LOF + 50% NPK (1.25 g). The results showed that all doses of kepok banana peel LOF with the addition of 50% NPK could be equivalent to 100% NPK treatment on the growth and production of shallots. The 100% NPK treatment obtained the highest results in the yield component but was not significantly different from all other treatments.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN POC URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA MERAH (Lactuca sativa L.) Putri, Dirgahani; Yudistira, Dimas
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2024.v8i1.9755

Abstract

Pemberian pupuk organik menjadi alternatif yang umum digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah. Salah satu jenis pupuk organik yang menunjukkan potensi adalah urin kelinci, yang mengandung nutrisi penting bagi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pemberian POC urin kelinci yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah (Lactuca sativa L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2023, yang berlokasi di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan lima perlakuan yaitu NPK Mutiara 16:16:16 (1,125 g/polybag), konsentrasi POC urin kelinci 40 ml/L, konsentrasi POC urin kelinci 80 ml/L, konsentrasi POC urin kelinci 120 ml/L, konsentrasi POC urin kelinci 160 ml/L. POC urin kelinci yang diberikan dengan konsentrasi berbeda mampu memberikan hasil yang sama dengan perlakuan NPK terhadap semua peubah. Pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah dapat ditingkatkan secara efektif dengan pemberian POC urin kelinci pada konsentrasi 40 ml/L.
Reaction Shallot Growth and Production to Water Hyacinth LOF Provisioning Rosdiana, Rosdiana; Ismunandar, Ismunandar; Wulandar, Yukarie i Ayu; Putri, Dirgahani
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 16 No. 2 (2023): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v16i2.1765

Abstract

Water hyacinth (Eichornia crassipes) is the potential material for an organic fertilizer either liquid or solid form. A plant with significant commercial importance is the red onion (Allium ascalonicum L.). The study's objective was to ascertain how shallot growth and production affected the provision of water hyacinth LOF. The research was carried out at the Lebak Bulus Nursery, Center for Seed Development and Plant Protection, Department of Maritime Affairs, Agriculture and Security of Food, DKI Jakarta in February 2022 to May 2022. The research design used was RCBD utilizing five replications and five treatments. The treatmens were water hyacinth LOF at a dose of 0, 60 , 90, 120, and 150 ml/plant. The variables observed were plant height, leaf count, tuber count, diameter of tubers, gross weight, and consumption weight. The results of this research indicated that the dosage of water hyacinth liquid organic fertilizer of 60 up to 120 ml/plant had not be able to provide different results compared to controls for vegetative variables and shallot production.