Bendungan merupakan struktur penting yang berfungsi untuk menyimpan air dan mengatur alirannya sesuai dengan kebutuhan. Mengingat salah satu tujuan dibangunnya Bendungan Cibeet ini adalah untuk dapat mereduksi banjir yang terjadi di hilir sungai Citarum sebesar 66% pada Q25 yaitu 300,33 m3/det, analisis menyeluruh terhadap stabilitas dan tegangan pada tubuh bendungan menjadi langkah krusial dalam proses konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas dan distribusi tegangan pada bendungan tipe RCC (Rolled-Compacted Concrete) di sisi kanan Bendungan Cibeet pada tujuh kondisi pembebanan. Perhitungan manual dilakukan menggunakan metode keseimbangan gaya-gaya untuk menilai faktor keamanan terhadap guling, geser, dan daya dukung tanah pada bendungan. Sementara itu, nilai dan distribusi tegangan dianalisis menggunakan perangkat lunak berbasis Metode Elemen Hingga (Finite Element Method, FEM) yaitu Abaqus Learning Edition 2023. FEM merupakan langkah numerik yang dipakai dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang teknik. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai FKguling paling kecil terjadi pada Kondisi VI sebesar 4,198 yang masih lebih besar dari 1,15. FKgeser paling kecil terjadi pada Kondisi I yaitu kondisi selesai konstruksi dengan nilai FKgeser 6,63 yang masih lebih besar dari 1,7. Tinjauan daya dukung tanah menunjukan tegangan paling besar diperoleh sebesar 0,707 terjadi pada Kondisi VII dengan batas maksimal tegangan sebesar 2,57 MPa, sedangkan tegangan minimum terjadi pada Kondisi II yaitu kondisi muka air waduk normal sebesar 0,206 MPa dengan batas minimum tegangan 0. Tegangan maksimum hasil analisis diperoleh sebesar 0,718 MPa yang terjadi pada pembebanan Kondisi VI dan masih dibawah dari batas maksimal tegangan yang diizinkan yaitu 2,67 MPa.