Indra Kusuma Wardani
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Keyseg: adaptive segmentation for spontaneous electroencephalography map series into spatially defined microstates of musicians’ brain Indra K. Wardani; Phakkharawat Sittiprapaporn; Djohan Djohan; Fortunata Tyasrinestu; Prayoon Suyajai
Bulletin of Electrical Engineering and Informatics Vol 10, No 4: August 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/eei.v10i4.3063

Abstract

Music is being studied related to either its impact on the psychological interaction or cognitive process behind it. These examinations bring out music's coordination to numerous disciplines including neuroscience. A few past examinations exhibited the contrast among musicians and non-musicians regarding brain structure and brain activity. The current investigation exhibited the diverse brain activation while musicians tuned in to music with regards to their musical experiences utilizing microstate classes method analysis. The investigation intended to determine electroencephalography microstate changes in Karawitan musicians' brain while tuning in to Gendhing Lancaran. Applying the electroencephalography microstate investigation of Karawitan musicians, the occurrence parameters was computed for four microstate classes (A, B, C, and D). Microstate properties were compared among subjects and correlated to Gendhing Lancaran perception. The present results revealed that Karawitan musicians' brain were characterized by microstate classes with the increased prominence of classes A, B, and D, but decreased prominence of classes C while tuning in to Gendhing Lancaran. Our finding is the first study to identify the typical microstate characteristics of the Karawitan musician’s brains while tuning in to Gendhing Lancaran by using the microstate segmentaion method.
Virtual Choir: To Sing Together, Individually Indra Kusuma Wardani
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 9, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v9i2.8226

Abstract

The pandemic has forced choir practitioners and enthusiasts to shift from in-person rehearsal and performance to online and virtual choir performance. The virtual choir is seen as an alternative to choir activity during the pandemic. However, it also generates another concern related to its inclination to reduce the role of the conductor, singers, and social interaction in achieving musical targets and enhance the so-called social skills, empathy. The study employs two conductors in an in-depth interview to understand the condition and dynamics of online rehearsal and virtual choir performance. The exploration of the data emphasized three important themes: (1) the role of virtual choir to choir continuity, (2) the impact of virtual choir technology in reducing individuals’ role, and (3) the absence of in-person social interaction in empathy enhancement. Paduan Suara Virtual: Bernyanyi bersama, seorang diri Abstrak Pandemi memaksa praktisi dan penggemar paduan suara untuk beralih dari latihan dan penampilan live menjadi skema latihan online dan pertunjukan virtual. Paduan suara virtual dipandang sebagai alternatif untuk tetap menjalankan aktivitas paduan suara di kala pandemi. Namun, paduan suara virtual juga memunculkan keprihatikan dan perhatian khusus terkait kecenderungan untuk mereduksi peran konduktor, penyanyi, dan interaksi sosial dalam mencapai target musikal dan juga peningkatan keterampilan sosial, salah satunya empati. Penelitian ini berupa wawancara terfokus pada dua konduktor paduan suara yang bertujuan untuk menggali pemahaman terkait kondisi dan dinamika latihan daring dan pertunjukan paduan suara virtual. Hasil ekspolasi data dan analisis menunjukkan tiga tema penting yakni (1) peran paduan suara virtual untuk keberlanjutan aktivitas paduan suara, (2) dampak teknologi yang digunakan dalam paduan suara virtual terhadap reduksi peran humanis, dan (3) ketiadaan interaksi interpersonal secara langsung dan dampaknya terhadap peningkatan empati.
Mendengarkan Gaya Musik Rhythm n Blues dan Pengalaman Relaksasi Djohan, Djohan; Wardani, Indra Kusuma; Zahra, Fifyan Nisrina
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 25, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v25i1.13307

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh mental melalui pengalaman relaksasi seseorang ketika mendengarkan musik dengan gaya aransemen Rhythm n Blues. Selama ini banyak penelitian terkait musik tidak lagi hanya dalam konteks musikologis tetapi sudah berorientasi pada manfaat baik bagi pelaku aktif atau pendengar pasif. Sehingga perspektif musik atau seni pada umumnya saat ini sudah berkembang sedemikian rupa hingga tidak lagi berorientasi pada seni untuk seni. Model tema penelitian ini merupakan bagian dari penguatan dan pengumpulan bukti saintifik guna pengembangan psikoterapi musik yang banyak diimplementasikan dalam bidang terapi musik.Secara teoretis, paparan terhadap musik tidak hanya akan memunculkan familiaritas atas sebuah lagu atau karya musik tanpa lirik, tetapi juga membentuk kegemaran (liking) pendengar sebagai akibat dari respons emosi terhadap musik tersebut. Hal ini tidak terlepas dari peran ekspektasi dari efek kehadiran rasa puas serta kesan plesantness dan unpleasantness bagi pendengar yang memicu efek positif-negatif sebuah musik terhadap emosi. Selain itu, respons emosi seseorang terhadap rangsang stimulus juga tidak terlepas dari kerja sistem saraf pusat yang dapat berimplikasi pada reaksi fisiologis. Salah satu reaksi fisiologis yang sering kali dijadikan acuan dalam aplikasi musik untuk terapi dan bersifat terapeutik adalah kerja sistem saraf otonom (autonomic nervous system; selanjutnya disebut ANS).Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen yang membandingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Subjek di kelompok eksperimen adalah mahasiswa musik dari berbagai instrumen mayor, sedangkan subjek di kelompok kontrol adalah mahasiswa non-musik dengan berbagai latar belakang studi dengan total sampel sebanyak N=78. Usia subjek berada di rentang 17-27 tahun (=20,5±1,53). Subjek mendengarkan rekaman repertoar musik Barok yang dimainkan oleh piano dan sudah diaransemen ulang dalam format band-kombo. Kemudian pengukuran kondisi relaksasi dilakukan menggunakan kuesioner yang aitemnya mengukur indikator kerja sistem syaraf parasimpatetik dan indikator psikis berupa state anxiety. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan pengalaman rilaksasi yang signifikan di antara kedua kelompok baik melalui indikator ANS(t­ANS=.502, p=.617) maupun indikator psikir (tpsikis=1.38, p=.172) Kata kunci: gaya musik; rhythm n blues; relaksasi; musikologis; autonomic nervous system ABSTRACTThe aim of this research is to identify the effect of listening to RnB music to the experience of relaxation. Due to the increasing number of research in music and its benefit to the listeners, current researches tent to go over music beyond its trait as an art. These research themes and models are beneficial to be implemented in music theraphy in the long run. Focusing on the comparison between original and arranged music to different group of listeners, the present research explored the observable indicators of relaxation through the symptoms of parasympathetic nervous system and anxiety state. Two groups of subjects ranging of 17-27 years old (mean=20,5±1,53) divided into control and experiment group. The control group listened to the original Minuet in G major by J. S. Bach  meanwhile the experiment group  listened to the arranged version of this piece in RnB style. The data was collected though online survey to collect the demography, anxiet state, and relaxation state both phisically and psychologycally. The result showed no significant difference between the two subject groups in terms of relaxation state both physically (t­ANS=.502, p=.617) and psychologycally (tpsikis=1.38, p=.172)
Emotional Intelligence and Musical Activity: An Ex-Post Facto Study of Musical Practice in Indonesia Wardani, Indra Kusuma
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 12, No 1 (2025): June 2025
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v12i1.14263

Abstract

The importance of emotional intelligence in maximizing individual potential has sparked various studies related to this topic. In addition to research focusing on the mechanisms of emotional intelligence, several studies aim to explore ways to develop these skills more efficiently. Music has not escaped the attention of researchers due to numerous claims about its potential to enhance intelligence and optimize individual potential. One such area of focus is ensemble activities in both instrumental and vocal group contexts. The argument and theoretical framework supporting the potential of musical activities to improve emotional intelligence are based on the characteristics of routines in ensembles that overlap with general indicators of emotional intelligence. This research examines the influence of musical ensemble activities on emotional intelligence through an ex-post facto study involving 104 subjects divided into three groups using the adaptation of Goleman's emotional intelligence questionnaire. The subjects are orchestra musicians, choir singers, and those not engaged in musical activities. The selection criteria for musicians/choir singers involved in this study are as follows: They must have at least 5 years of experience in music ensemble. Based on a one-way ANOVA test, there was a significant difference in emotional intelligence scores according to the type of musical activity participated by the respondents (F(2,101) = 5.254, p=.0007). Post-hoc analysis using the Bonferroni correction revealed a significant difference between the group that did not participate in musical activities and the choir group (p=.006), with higher emotional intelligence scores observed in the choir group. No significant differences were found between the orchestra/ensemble group and the other groups (p>.05)  Kecerdasan Emosional dan Aktivitas Musikal: Studi Ex-Post Facto Praktik Musik di Indonesia Abstrak Pentingnya kecerdasan emosional dalam memaksimalkan potensi individu telah memicu berbagai penelitian terkait topik ini. Selain penelitian yang berfokus pada mekanisme kerja kecerdasan emosional, beberapa studi juga bertujuan untuk mengeksplorasi cara-cara mengembangkan keterampilan ini secara lebih efektif. Musik tidak luput dari perhatian para peneliti karena banyak klaim mengenai potensinya dalam meningkatkan kecerdasan dan mengoptimalkan potensi individu. Salah satu fokus kajiannya adalah aktivitas ansambel, baik dalam konteks kelompok vokal maupun instrumental. Argumen dan kerangka teoritis yang mendasari potensi aktivitas musikal dalam meningkatkan kecerdasan emosional didasarkan pada karakteristik rutinitas dalam ansambel yang tumpang tindih dengan indikator umum kecerdasan emosional. Penelitian ini mengkaji pengaruh aktivitas ansambel musik terhadap kecerdasan emosional melalui studi ex-post facto yang melibatkan 104 subjek, yang dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan adaptasi kuesioner kecerdasan emosional dari Goleman. Subjek terdiri dari musisi orkestra, penyanyi paduan suara, dan individu yang tidak terlibat dalam aktivitas musikal. Kriteria pemilihan musisi dan penyanyi paduan suara dalam studi ini adalah memiliki pengalaman minimal 5 tahun dalam aktivitas ansambel musik. Berdasarkan hasil uji ANOVA satu arah, ditemukan perbedaan yang signifikan dalam skor kecerdasan emosional berdasarkan jenis aktivitas musik yang diikuti oleh responden (F(2,101) = 5.254, p = 0.007). Analisis post hoc menggunakan koreksi Bonferroni menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok yang tidak mengikuti aktivitas musik dan kelompok paduan suara (p = 0.006), dengan skor kecerdasan emosional yang lebih tinggi pada kelompok paduan suara. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kelompok orkestra/ansambel musik dengan kelompok lainnya (p > 0.05). 
Reinterprestasi Teknik Slide Derek Trucks Dalam Lagu “Sahib Teri Bandi” Menggunakan Tools Aluminium Slide Melalui Gitar Resonator Waskita, Angga Yuda; Wardani, Indra Kusuma; Utomo, Antonius Ragipta
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v19i1.16183

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Reinterpretasi Teknik Slide Derek Trucks dalam Lagu “ Sahib Teri Bandi” Menggunakan Tools Aluminium Slide melalui Gitar Resonator. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik teknik slide dengan menggunakan tools aluminium slide melalui gitar resonator sebagai bentuk reinterpretasi artistik terhadap permainan Derek Trucks dalam lagu “Sahib Teri Bandi”. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain Practice as Research (PaR), di mana praktik musikal, refleksi diri, dokumentasi, refleksi pengalaman resital, dan analisis sonic menjadi bagian integral dari proses penelitian. Proses reinterpretasi dilakukan melalui eksperimen penggunaan berbagai jenis tools slide (glass, brass, aluminium), serta perbandingan karakteristik spektrum frekuensi antara permainan Derek Trucks dan hasil eksplorasi penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tools aluminium slide melalui gitar resonator menghasilkan karakter sonic yang lebih terang (bright), kasar (harsh), dan dinamis, berbeda dengan tone hangat (warm) yang dihasilkan glass slide pada gitar elektrik. Pemilihan gitar resonator tri-cone yang dimodifikasi dengan pickup humbucker juga membuka kemungkinan ekspresi baru, baik dalam hal sustain, artikulasi, maupun resonansi. Selain itu, idiom musik Bali seperti pelog dan slendro turut diintegrasikan dalam improvisasi sebagai bentuk penegasan identitas musikal penulis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa reinterpretasi bukan hanya persoalan teknis, melainkan juga refleksi estetis dan kultural. Melalui pendekatan Practice as Research, praktik musikal menjadi sarana penciptaan pengetahuan baru yang kontekstual, personal, dan ekspresif.Kata kunci: Reinterprestasi, Teknik Slide, Derek Trucks, Gitar Resonator, Akuminium Slide, Practice as ResearchABSTRACT This research is titled Reinterpretation of Derek Trucks’ Slide Technique in the Song “ Sahib Teri Bandi” Using an Aluminum Slide Tool through a Resonator Guitar. The aim of this study is to explore the characteristics of the slide technique using an aluminum slide tool through a resonator guitar as an artistic reinterpretation of Derek Trucks' performance in the song “Sahib Teri Bandi”. The research applies a qualitative approach using the Practice as Research(PaR) framework, where musical practice, self-reflection, documentation, recital experience reflection, and sonic analysis serve as integral components of the research process. The reinterpretation process was carried out through experiments involving various types of slide tools (glass, brass, aluminum), as well as frequency spectrum comparisons between Derek Trucks’ performance and the author's own explorations. The results show that using an aluminum slide tool through a resonator guitar produces a sonic character that is brighter, harsher, and more dynamic—distinct from the warm tone produced by a glass slide on an electric guitar. The use of a tri-cone resonator guitar modified with a humbucker pickup also opens new expressive possibilities in terms of sustain, articulation, and resonance. Additionally, Balinese musical idioms such as pelog and slendro are integrated into the improvisation as a means of affirming the author's musical identity. This research concludes that reinterpretation is not merely a technical matter, but also an aesthetic and cultural reflection. Through the Practice as Research approach, musical practice becomes a means of generating new knowledge that is contextual, personal, andexpressive.Keywords: Reinterpretation, slide technique, Derek Trucks, resonator guitar, aluminum slide, Practice as Research. 
Pengaruh Pemahaman Konsep Matematika Vektor Mahasiswa FMIPA UNIPDU Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Mekanika: The Effect of Understanding Vector Mathematical Concepts of Students of FMIPA UNIPDU on Problem-Solving Ability in Physics-Mechanics Wardani, Indra Kusuma
Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2016): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pedagogia.v5i2.254

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman konsep vektor dari subjek terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika mekanika. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian dianalisis berdasarkan nilai n-gain dari pre-test dan post-test pada setiap siklus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan n-gain berkriteria tinggi pada siklus II sebesar 0,70. Kemampuan pemecahan masalah dominan pada indikator pengajuan argumentasi dengan nilai n-gain sebesar 0,73. Keterlaksanaan rencana kegiatan pembelajaran pada setiap siklus menunjukkan nilai reliabilitas di atas 80% dengan aktivitas mahasiswa dominan pada kegiatan mengerjakan LKM. Berdasarkan temuan penelitian ini disimpulkan bahwa pemahaman matematika vektor memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika mekanika.
Evaluating Criteria and Art-Based Interventions for Littering Behavior of Millennials in Yogyakarta Mutmainah, Baridah; Wardani, Indra Kusuma
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 11, No 1 (2024): June 2024
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v11i1.11077

Abstract

The littering issue and its impact on environmental sustainability has attracted various attempts to prevent it from worsening. Much research has been done to understand the frequent causes of the problems that led to littering behavior. The intervention from many disciplines to cope with this issue also led to artistic movements and creative approaches. However, the littering problem in Yogyakarta still exists due to the assumption of miss identification of the predictors of the littering behavior. To begin evaluating the art intervention and its application, this research uses a quantitative survey that 115 participants filled out to look at the criteria that cause littering behavior among millennials. A correlation test and regression analysis examine the highest possible value of influence to affect the littering behaviors in millennials divided into internal factors (level of awareness and individual differences) and external factors (access and availability of cleaning facilities, product design, environment characteristics, and law/regulation). Through this analysis, the most powerful conscience will be intervened by art or design, which will hopefully lead to further research, such as redesigning the cleaning facility and the product based on user experience and using design approaches to raise awareness and environmental conditioning of the litter problem.Evaluasi Kriteria dan Intervensi Berbasis Seni pada Perilaku Buang Sampah Milenial di Yogyakarta Abstrak Persoalan membuang sampah sembarangan dan dampaknya terhadap kelestarian lingkungan telah mendorong banyak upaya untuk mencegahnya menjadi lebih buruk. Banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami penyebab umum permasalahan yang mengarah pada konseptualisasi perilaku membuang sampah sembarangan. Intervensi berbagai disiplin ilmu untuk mengatasi masalah ini juga memunculkan gerakan artistik dan pendekatan kreatif. Meski telah dilakukan dengan berbagai cara, permasalahan membuang sampah sembarangan di Yogyakarta masih terjadi akibat adanya asumsi yang salah dalam mengidentifikasi prediktor perilaku membuang sampah sembarangan. Untuk mulai mengevaluasi intervensi seni dan penerapannya, penelitian ini menggunakan survei kuantitatif yang diisi oleh 116 peserta untuk melihat kriteria yang menyebabkan perilaku membuang sampah sembarangan di kalangan generasi milenial. Uji korelasi dan analisis regresi menguji besarnya pengaruh yang paling besar terhadap perilaku membuang sampah sembarangan pada generasi milenial yang dibagi menjadi faktor internal (tingkat kesadaran dan perbedaan individu) dan faktor eksternal (akses dan ketersediaan fasilitas kebersihan, desain produk, karakteristik lingkungan, dan hukum/peraturan). Melalui analisis ini, hati nurani yang paling kuat akan diintervensi oleh seni atau desain, yang diharapkan akan mengarah pada penelitian lebih lanjut seperti mendesain ulang fasilitas pembersihan dan produk berdasarkan pengalaman pengguna dan penggunaan pendekatan desain untuk meningkatkan kesadaran dan pengkondisian lingkungan.
Teknik Reverse Sebagai Latihan Hand Reversal Pada Pianis Kidal Kalauserang, Eunice Pauline; Wardani, Indra Kusuma; Raharjo, Rahmat
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i1.12310

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberhasilan penerapan teknik reverse bagi subjek pianis kidal sebagai salah satu strategi bermain piano untuk meningkatkan keterampilan tangan kiri melalui lagu ‘Beautiful Love’ karya Victor Young dan mengembangkan teknik latihan reverse agar menjadi solusi bagi subjek pianis kidal guna meningkatkan keterampilan tangan kiri berdasarkan tantangan yang dialami oleh subjek penelitian, yaitu teknik dan strategi latihan yang kurang memadai ataupun tepat ketika subjek kidal terpaksa beradaptasi untuk hidup dalam masyarakat yang mayoritas menggunakan tangan kanan. Dengan penggunaan teori hand reversal dan left handedness dan metode penelitian studi kasus, data dikumpulkan dari catatan pribadi subjek seputar timeline perkembangan latihan etude dan lagu serta refleksi pribadi subjek. Penelitian ini menemukan bahwa teknik reverse merupakan solusi yang tepat sebagai metode latihan untuk  mengembangkan keterampilan tangan kiri subjek, dan bahwa penggunaan teknik reverse dapat digunakan secara maksimal dengan strategi  yang tepat berupa pembagian waktu yang baik saat berlatih, serta melakukan latihan dengan cara bertahap mulai dengan tempo yang lambat hingga tempo yang ditargetkan dengan penerapan pada register middle C.kata kunci: hand reversal, left-handedness, teknik reverseThe purpose of this research is to identify the successful application of the reverse practice for left-handed pianist subject as one of the piano playing strategies to improve left hand skills through the song 'Beautiful Love' by Victor Young and develop the reverse practice technique to be a solution for left-handed pianist subjects to improve left hand skills. This purpose of research is derived from the challenge experienced by the subject, which is inadequate or inappropriate training techniques and strategies as the subject is forced to adapt living in a majority of right-handed society. With the use of hand reversal and left handedness theories and case study research method, data was collected from the subject's personal notes from the timeline development of etude and song practice as well as the subject's personal reflection. This research discovers that the reverse technique is the right solution as a training method to develop subject's left hand skills, and that the use of the reverse technique can be used optimally with the right strategy in the form of a good division of time when practicing, while doing exercises in a gradual manner starting with a slow tempo to a targeted tempo with application in the middle C register.keywords: hand reversal, left-handedness, reverse technique