Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK SERAI WANGI (Cymbopogon nardus (L.) Rendl ) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli ATCC 25922 Lutfiah Fitriani; Maria Tuntun; Marhamah Marhamah
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.837 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i3.5113

Abstract

Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di usus besar manusia sebagai flora normal. Serai wangi merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena memiliki kandungan senyawa yang bersifat antibakteri. Serai wangi diketahui memiliki kandungan alkaloid, terpenoid, saponin, flavonoid, dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui daya hambat ekstrak serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendl terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan metode Difusi Kirby Bauer. Konsentrasi ekstrak serai wangi yang digunakan adalah 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak serai wangi mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922 pada konsentrasi 10%-100% dengan rerata zona hambat 6,80mm – 16,70 mm. Analisa data menggunakan uji One-way Anova dengan hasil nilai P=0,000 (P<0,05) menunjukan bahwa ekstrak berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922, dilanjutkan uji beda nyata terkecil dengan P<0,05 menunjukan adanya perbedaan yang nyata setiap konsentrasi. Pada konsentrasi 100% dengan konsentrasi 50%-10%, konsentrasi 90% dan 80% dengan konsentrasi 40%-10%, konsentrasi 70% dengan konsentrasi 30%-10%, konsentrasi 60% dan 50% dengan konsentrasi 20%-10%, dan konsentrasi 40% dengan konsentrasi 10%.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Jumlah Mikroba Pada Kecap Manis Isi Ulang Yang Digunakan Penjual Bakso Di Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung MISBAHUL HUDA; MARIA TUNTUN SIREGAR
Jurnal Analis Kesehatan Vol 4, No 1 (2015): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.718 KB) | DOI: 10.26630/jak.v4i1.420

Abstract

Salah satu bahan penyedap makanan yang diperdagangkan adalah kecap. Selain nilai gizi, makanan harus terhindar dari pencemaran mikroorganisme terutama bakteri yang merupakan sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah mikroba dan faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah mikroba pada kecap manis isi ulang dan berapa persentase kecap manis isi ulang  yang digunakan penjual bakso di Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung yang tidak memenuhi syarat SNI No. 01-3543-1999 yaitu maksimal 105 koloni bakteri/gram dan angka kapang 50 koloni/gram. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan variabel jumlah bakteri dan angka kapang. Penelitian ini dilakukandengan metode ALT (Angka Lempeng Total). Setelah dilakukan perhitungan jumlah ALT pada kecap manis isi ulang yang digunakan penjual bakso di Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung didapatkan ALT bakteri antara 1,8 x 103 koloni/gram sampel sampai 27,2 x 106 koloni/gram sampel dan angka kapang berjumlah antara4 koloni/gram sampai 346 koloni/gram. Sebanyak 20 (80%) sampel tidak memenuhi syarat jumlah bakteri sesuai SNI No. 01-3543-1999 yaitu maksimal 105 koloni/gram, dan sebanyak 17 (68%) sampel tidak memenuhi syarat angka kapang sesuai SNI No 01-3543-1999 yaitu maksimal 50 koloni/gram sampel, dan tidak terdapat hubungan antara faktor-faktor dengan jumlah mikroba pada kecap manis isi ulang yang digunakan penjual bakso di Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung.
Kejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung MARIA TUNTUN SIREGAR; SRI ARI ISNAINI
Jurnal Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2016): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v5i1.456

Abstract

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 tahun LLA jarang terjadi. Leukemia tergolong akut bila proliferasi blast (sel darah yang masih muda) dari sumsum tulang. Leukemia akut merupakan keganasan primer sumsum tulang yang berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal (blastosit). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian anemia pada penderita leukemia limfoblastik akut dan profil leukemia limfoblastik akut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penderita yang melakukan pemeriksaan sediaan apus darah tepi dari bulan Januari 2012 sampai Juni 2013 di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penderita dengan pemeriksaan sediaan apus darah tepi, dan didapatkan 34 sampel penderita leukemia limfoblastik akut. Uji statistik yang digunakan uji chi square, dengan nilai kemaknaan 95%. Analisis univariat menunjukkan jumlah penderita leukemia limfoblastik akut dewasa sebanyak 58,8 % dan anak – anak sebanyak 41,2 %. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian anemia pada penderita leukemia limfoblastik akut (nilai p value = 0,03).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian IMS di Pantai Harapan Panjang Bandar Lampung MARIA TUNTUN SIREGAR; RIRIN HANDAYANI; MISBAHUL HUDA
Jurnal Analis Kesehatan Vol 2, No 1 (2013): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.15 KB) | DOI: 10.26630/jak.v2i1.430

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit menular yang menyerang alat kelamin, yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kejadian IMS pada pekerja seks komersil dan  faktor-faktor  yang  berhubungan dengan  kejadian  IMS  di    lokalisasi  Pantai  Harapan  Panjang  Bandar Lampung. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilakukan   di Puskesmas Perawatan Panjang pada bulan April-Juni 2012. Sampel diambil dari wanita pekerja seks komersil yang bekerja di  Lokalisasi Pantai Harapan Panjang Bandar Lampung berjumlah 61 orang. Data diambil dengan melakukan pemeriksaan gonoroe, sifilis dan bacterial vaginosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita pekerja seks komersil yang menderita IMS sebanyak 53 orang (86,9%), dan yang tidak menderita IMS sebanyak 8 orang (13,1%). Dari 53 orang yang positif  terinfeksi IMS diantaranya 4 orang positif terinfeksi gonoroe, dan 49 orang positif terinfeksi bakterial vaginosis tetapi tidak ada yang terinfeksi sifilis. Faktor pendidikan, penggunaan kondom dan penyuluhan kesehatan oleh petugas kesehatan   tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian IMS karena hasil uji statistik menunjukkan bahwa hasil p value lebih besar dari alpha ( 0,05).
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Termofilik Dari Sumber Air Panas Way Panas Bumi Natar Lampung Selatan MARIA TUNTUN SIREGAR; MISBAHUL HUDA
Jurnal Analis Kesehatan Vol 3, No 1 (2014): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.9 KB) | DOI: 10.26630/jak.v3i1.439

Abstract

Sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan dari kerak bumi setelah mengalami pemanasan geotermal. Sumber air panas merupakan media pertumbuhan yang cocok bagi bakteri termofilik. Bakteri termofilik merupakan kelompok bakteri yang beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang bersuhu tinggi, yaitu dengan suhu berkisar 45°- 90°C. Habitat alami bakteri termofilik tersebar luas di seluruh permukaan bumi, diantaranya pada sumber-sumber air panas,  kawah gunung berapi atau daerah vulkanik (Labeda, 1990 dalam Martharina,2010). Tujuan penelitian yaitu mengetahui adanya bakteri termofilik serta melakukan isolasi dan identifikasi karakteristik bakteri termofilik yang berasal dari sumber air panas Way Panas Bumi Natar Lampung Selatan. Metode penelitian ini adalah eksploratif. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap, tahap pertama menumbuhkan bakteri pada media yang sesuai, tahap kedua melakukan isolasi dan tahap ketiga melakukan identifikasi untuk mengetahui karakteristik bakteri termofilik meliputi morfologi secara mikroskopi, morfologi koloni dan sifat-sifat biokimia. Hasil penelitian diperoleh 7 isolat bakteri termofilik, masuk kedalam genus Bacillus berdasarkan karakteristik fenotipik.  Sehingga perlu dilakukan identifikasi secara taksonomi numerik atau taksonomi genetik untuk mengetahui kesamaan genus atau spesies bakteri.
Hubungan Tingkat Keparahan Demam Berdarah dengan Kadar Hemoglobin, Hematokrit, Dan Trombosit di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Bandar Lampung Maria Tuntun; Anisa Ayunani
Jurnal Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2017): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v6i2.787

Abstract

Kota Bandar Lampung merupakan salah satu  daerah endemis demam berdarah, pada tahun 2012 didapatkan penderita sebanyak 1.111 orang dan yang meninggal 11 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan demam berdarah dengan  hemoglobin, hematokrit, dan trombosit di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis Bandar Lampung. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Data dikumpulkan dari medical record pasien demam berdarah yang memenuhi kriteria, yaitu sebanyak 85 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah  pasien demam berdarah pada derajat I (70,59%), derajat II (29,41%) dan tidak ada penderita pada derajat III dan IV. Berdasarkan umur pada derajat I didapatkan terbanyak pada umur balita (31,7%), sedang pada derajat II terbanyak pada umur dewasa (52,00%). Pasien laki-laki  (61,7%) paling banyak pada derajat I, dan pada derajat II paling banyak perempuan (56,00%). Rata-rata kadar hemoglobin pada derajat I (12,3) dan derajat II (13,2), hematokrit pada derajat I (44,78), pada derajat II (47,64), jumlah trombosit pada derajat I (130.000), pada derajat II (84.480). Didapatkan hubungan yang bermakna dan korelasi yang lemah antara derajat keparahan dengan kadar hemoglobin (p = 0,006; r = 0,297) dan kadar hematokrit (p = 0,035; r = 0,229). Hubungan derajat keparahan dengan jumlah trombosit bermakna (p = 0,000; r = -0,732), dan mempunyai korelasi yang kuat dengan arah negatif.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru BTA Positif Pada Pasien Rawat Jalan Di UPT Puskesmas Wonosobo Kabupaten Tanggamus MARIA TUNTUN SIREGAR; Agus Setia Budi
Jurnal Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v5i2.464

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah  penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Penyakit TB disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu host, agent dan environment. Bakteri Mycobacterium tuberculosis berkembang pada lingkungan padat, daerah yang lembab, dan penularannya melalui udara. Tujuan penelitian ini mengetahui  hubungan  tingkat pengetahuan, perilaku merokok, kondisi sosial ekonomi, kelembaban, lantai rumah dan luas ventilasi rumah penderita TB terhadap kejadian kasus TB paru. Desain penelitian yaitu survei analitik dengan pendekatan case control.  Penelitian dilaksanakan April - Juli 2013. Populasi sebanyak 302 suspek kasus TB. Jumlah kasus 34 responden dengan hasil laboratorium BTA positif dan jumlah kontrol 34 responden dengan hasil laboratorium BTA negatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p value=0,015<0,05), lantai rumah (p value = 0,012<0,05) dan kelembaban (p value = 0,017<0,05) terhadap kejadian kasus TB BTA positif. Tidak ada hubungan antara perilaku merokok (p value = 0,330>0,05) dan kondisi sosial ekonomi (p value = 0,153>0,05) terhadap  kejadian kasus TB BTA positif. Luas ventilasi rumah tidak dianalisis, karena tidak  memenuhi syarat Kepmenkes No 829/Menkes/SK/VII/1999.
Kemampuan Sabun Antiseptik Cair yang Mengandung Triclosan yang Terdaftar di BPOM dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Marhamah Marhamah; Sri Ujiani; Maria Tuntun
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.111 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i1.1228

Abstract

In the community, there is still circulating hand washing soap containing triclosan and registered with BPOM/Ministry of Health, but the packaging is not printed how many milliliters of water should be added so that the concentration is not effective in killing bacteria on the hand. The purpose of this study was to determine the ability of liquid antiseptic soap containing triclosan registered at BPOM/Ministry of Health in inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria and bacteria on the hands. The research was carried out at the Bacteriology Laboratory of the Department of Health Analyst at Tanjungkarang Health Polytechnic and Lampung Veterinary Center in July-November 2017. This type of research was a completely randomized design. Pre-experiment of one group pre-post-test, the test method of Total Plate Numbers (ALT). Test uses concentrations of 2%, 4%, 6%, 8% and 10% with 5 repetitions. The results showed the strength of liquid antiseptic soap containing triclosan with a concentration of 2%, 4%, 6%, 8% and 10% including the criteria of being moderate and effective in killing bacteria on the hand with a decrease in germ number 96.18%. The Anova test obtained p-value 0,000, meaning that there was an effect of the concentration of liquid antiseptic soap on the growth of Escherichia coli bacteria. The LSD test results showed a significant difference between each liquid antiseptic soap concentration (p-value 0,000-0,024) in inhibiting bacterial growth. The results of the T-test showed that there were differences in the number of germs (ALT) in the hands before and after hand washing with liquid antiseptic soap.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Maria Tuntun
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 3 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.735 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i3.235

Abstract

Daun pepaya banyak digunakan masyarakat sebagai obat tradisional. Daun pepaya mengandung senyawa antibakteri seperti tanin, alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, dan alkaloid karpain. Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus merupakan bakteri pathogen yang sering menginfeksi manusia. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dan mengetahui konsentrasi ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan  Staphylococcu aureus. Jenis penelitian adalah eksperimen laboratorium. Uji daya hambat menggunakan metode difusi agar cara Kirby Bauer. Variabel penelitian yaitu konsentrasi ekstrak daun pepaya 10%-100%, dan zona hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli  dan Staphylococcus aureus. Analisa data  menggunakan uji Anova. Hasil penelitian ini didapatkan F hitung > F tabel, baik terhadap bakteri Escherichia coli  maupun bakteri Staphylococcus aureus, hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri tersebut, tetapi tidak efektif jika dibandingkan dengan zona hambat antibiotik Chlorampenicol 30 mcg  (kontrol positif).
Pemberdayaan Kader TB dalam Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung Empowerment of TB Cadres during the Covid-19 Pandemic in Kangkung Village Bumi Waras District Bandar Lampung Maria Tuntun
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v6i2.346

Abstract

Abstrak: Target pemerintah dalam program penanggulangan TB untuk eliminasi penyakit TB yaitu pada tahun 2035 dan bebas TB pada tahun 2050. Jumlah penderita TB paru di Bandar Lampung (2019) sebanyak 3.485 kasus, dan tahun 2020 ada penambahan 777 kasus. Kasus covid-19 di Kota Bandar Lampung terus meningkat, pada tahun 2020 telah mencapai 4.034 kasus, dengan angka kematian sebanyak 189 orang. Kelurahan Kangkung merupakan salah satu kelurahan kumuh di Bandar Lampung, dan merupakan daerah kantong TB, serta masih banyak warganya yang tidak menjalankan protocol kesehatan dengan baik, seperti tidak memakai masker, jarang mencuci tangan dan tidak menjaga jarak. Tujuan pengabdian masyarakat yaitu pemberdayaan kader TB dalam masa pandemic covid-19, untuk mengurangi kasus TB di Kelurahan Kangkung. Kegiatan pengabmas ini dilaksanakan selama 8 bulan pada tahun 2021, dengan kegiatan yaitu perekrutan kader TB, pelatihan kader TB, penyuluhan oleh kader TB, penjaringan suspek TB, pemberian alat cuci tangan, masker, handsanitizer, leaflet dan nutrisi kepada kader TB. Hasil kegiatan ini yaitu telah dilatih 10 orang kader TB, peningkatan pengetahuan kader tentang penyakit TB, kader TB telah dapat melakukan penyuluhan kepada pasien TB, dan penjaringan suspek TB ditengah masyarakat, serta kader TB mendapatkan bantuan alat cuci tangan, masker, handsanitizer dan leaflet. Kata kunci: pemberdayaan kader TB, penyakit TB, covid-19 Abstract: The government's target in the TB control program for the elimination of TB disease is in 2035 and free of TB in 2050. The number of pulmonary TB patients in Bandar Lampung (2019) is 3,485 cases, and in 2020 there will be an additional 777 cases. Covid-19 cases in Bandar Lampung City continue to increase, in 2020 it has reached 4,034 cases, with a death toll of 189 people. Kangkung Village is one of the slum villages in Bandar Lampung, and is a TB enclave, and there are still many residents who do not follow health protocols properly, such as not wearing masks, rarely washing their hands and not keeping their distance. The purpose of community service is to empower TB cadres during the COVID-19 pandemic, to reduce TB cases in Kangkung Village. This community service activity was carried out for 8 months in 2021, with activities namely recruiting TB cadres, training TB cadres, counseling by TB cadres, screening TB suspects, providing hand washing equipment, masks, hand sanitizers, leaflets and nutrition to TB cadres. The results of this activity were that 10 TB cadres were trained, increased knowledge of cadres about TB disease, TB cadres were able to provide counseling to TB patients, and screened TB suspects in the community, and TB cadres received assistance with hand washing equipment, masks, hand sanitizers and leaflets. Keywords: empowerment of TB cadres, TB disease, covid-19