Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMANFAATAN BIT MERAH (Beta vulgaris L) DAPAT MENURUNKAN HIPERTENSI DAN SKRINING RESIKO PENYAKIT PADA IBU PREMENOPAUSE Dewita Dewita; Vonna Aulianshah; Henniwati Henniwati; Alchalidi Alchalidi; Jasmiati Jasmiati; T Iskandar Faisal; Lili Kartika Sari Hrp
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 8 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i8.3035-3040

Abstract

Hipertensi disebabkan oleh faktor genetik, pola makan yang kurang asupan serat, kurangnya aktivitas fisik, berat badan melebih dari normal, stres. Bit merupakan salah satu jenis sayuran yang berserat tinggi dan nitrat yang berfungsi dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan Bit Merah (Beta vulgaris L) berfungsi menurunkan hipertensi dan melakukan deteksi dini resiko penyakit dengan pemeriksaan laboratorium sederhana pada ibu premenopause di wilayah Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Metode pelaksanaan yaitu penyuluhan, dilakukan pretest dan posttest, pengukuran tekanan darah, deteksi dini dengan pemeriksaan laboratorium kadar kolesterol, glukosa darah. Kegiatan dilaksankan di wilayah Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa pada tanggal 27 juli sampai dengan 6 Agustus 2022.Jumlah peserta 90 orang ibu premenopause, kader dan kelompok PKK Hasil kegiatan terjadi peningkatan tingkat pengetahuan sebesar 100 %, yang mengalami hipertensi sebesar 58,89 %, yang mengalami koleterol tinggi sebesar 48 %  glukosa darah tinggi sebesar 29 %. Seluruh peserta diberikan Bit merah untuk menurukan hipertensi. Kesimpulan: adanya peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan Bit Merah (Beta vulgaris L) untuk menurunkan hipertensi dan telah dilakukan deteksi dini resiko penyakit dengan pemeriksaan kadar kolesterol, glukosa darah pada ibu premenopause
Efektifitas Aromaterapi Jahe dan Lemon terhadap Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Henniwati Henniwati; Rayana Iswani; Cut Mutiah
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i1.7938

Abstract

ABSTRACT Nausea and vomiting occur in 60-80% of primigravida and 40-60% occur in multigravida. One in a thousand pregnancies other symptoms become severe. According to Helper in 2008 that 70-80% of pregnant women experience morning sickness and 1-2% of all pregnant women experience extreme morning sickness. Handling that can be given to reduce nausea and vomiting non-pharmacologically, one of which is the provision of aromatherapy, namely ginger and lemon. To see the effectiveness of ginger and lemon aromatherapy on nausea and vomiting in first trimester pregnant women in the working area of the Langsa Barat Health Center, Langsa City. The design used in this study was a quasi-experimental, non-equivalent control group design consisting of 2 groups and 15 respondents in each group and given different interventions. Group 1 was given ginger aromatherapy treatment and group 2 was given lemon aromatherapy treatment. The intervention was given for 7 days to pregnant women. Nausea and vomiting were measured before and after the intervention using the Pregnancy Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)-24 questionnaire. The test used in bivariate analysis with statistical test Paired sample t-test. The results obtained in the ginger aromatherapy group the difference in the average onset of vomiting was 4.06, the statistical test results obtained a sig value of 0.000, it was concluded that the administration of ginger aromatherapy was effective against nausea and vomiting. In the lemon aromatherapy group the difference in the average nausea and vomiting was 4.20 and the sig. 0.000 which means that giving lemon aromatherapy is effective against nausea and vomiting in pregnant women. It can be concluded that this research is giving ginger aromatherapy and lemon aromatherapy effective in reducing nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester. Keywords: Ginger Aromatherapy, Lemon Aromatherapy, Nausea Vomiting  ABSTRAK Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% terjadi pada multigravida. Satu diantara seribu kehamilan gejala-gejala lain menjadi berat. Menurut Helper tahun 2008 bahwa sebagian besar ibu hamil 70-80% mengalami morning sickness dan sebanyak 1-2% dari semua ibu hamil mengalami morning sickness yang ekstrim. Penanganan yang dapat diberikan untuk mengurangi mual muntah secara non farmakologi salah satunya adalah pemberian aromaterapi yaitu jahe dan lemon. Untuk melihat Efektifitas Aromaterapi Jahe dan Lemon Terhadap Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi eksperimen, non equavalen control group design yang terdiri dari 2 kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah 15 responden dan diberikan intervensi yang berbeda kelompok 1 diberikan perlakuan aromaterapi jahe serta kelompok 2 diberikan perlakuan aromaterapi lemon. intervensi diberikan selama 7 hari pada ibu hamil. Mual muntah diukur sebelum dan sesudah intervensi dengan menggunakan kuesioner Pregnancy Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)-24. Uji yang digunakan pada analisis bivariat dengan uji statistik Paired sample t-test. Hasil penelitian didapat pada kelompok aromaterapi jahe selisih rata-rata mula muntah sebesar 4.06, hasil uji statistic didapat nili sig 0,000, maka disimpulkan bahwa pemberian aromaterapi jahe efektif terhadap mual muntah. Pada kelompok aromaterapi lemon selisih rata-rata mual muntah sebesar 4,20 dan nilai sig. 0,000 yang berarti pemberian aromaterapi lemon efektif terhadap mual muntah pada ibu hamil.  Dapat disimpulkan penelitian ini yaitu pemberian aromaterapi jahe dan aromaterapi lemon efektif terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil trimester I. Kata Kunci: Aromaterapi Jahe, Aromaterapi Lemon, Mual Muntah 
PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT DAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN Fazdria Fazdria; Dewita Dewita; Henniwati Henniwati; Teti Heriyani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.12727

Abstract

Nyeri saat bersalin meningkatkan kecemasan pada ibu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan lama. Intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi nyeri persalinan yaitu dengan teknik farmakologi dan non farmakologi. Teknik non farmakologi yang dapat diberikan yaitu kompres air hangat dan aromaterapi mawar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kompres air hangat dan aromaterapi mawar terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu primigravida. Metode desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental comparative study 2 sampel berpasangan dengan pretest dan post test. Sampel yang digunakan adalah ibu bersalin kala I fase aktif primigravida sebanyak 60 orang untuk 2 (dua) kelompok. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann-Whitney. Instrumen yang digunakan adalah Numerical Rating Scale (NRS). Hasil penelitian kelompok kompres air hangat dan aromaterapi mawar menunjukkan nilai p=0,000 < dari nilai alpha 0,05 bahwa ada pengaruh setelah intervensi terhadap skala nyeri persalinan. Sedangkan pada Uji Mann-Whitney mean rank pada kelompok aromaterapi mawar lebih besar dari kelompok kompres air hangat dengan selisih 12,26 dan nilai p value 0,002 (<0,05) bahwa aromaterapi mawar lebih efektif dalam mengatasi nyeri persalinan kala I fase aktif. Simpulan didapatkan berdasarkan penelitian diatas, kompres air hangat dan aromaterapi mawar dapat dijadikan sebagai metode dalam mengatasi nyeri persalinan.
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar pada masa pandemi Covid-19 Isnaini Putri; Lili Kartika Sari Harahap; Henniwati Henniwati
Femina: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi D3 Kebidanan Langsa, Polteknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/femina.v2i2.262

Abstract

Latar Belakang : Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling cost-effective (murah) karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit. Sebagian besar fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dialihkan untuk pelayanan COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan yang penting lainnya, seperti imunisasi menjadi terbengkalai. Tujuan: Untuk melihat Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Dasar. Metode Penelitian : Desain penelitian bersifat analitik dengan rancangan penelitian cros sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 1 bulan sampai 1 tahun di Puskesmas Lagsa Barat. Untuk analisa data menggunakan uji Chi-Square Tes (x). Hasil : Hasil Penelitian didapatkan ibu yang tidak memberikan imunisasi dasar sebesar 75,8%. Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar pada masa pademi covid-19 dengan nilai sig. 0,000. Kesimpulan : Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar pada masa pandemi covid-19.
Pelatihan Effurage Massage dan Aromaterapi untuk Nyeri Postpartum Pada Bidan Desa Henniwati Henniwati; Dewita Dewita; Meliani Sukmadewi Harahap
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12276

Abstract

ABSTRAK Nyeri yang diakibatkan oleh kontraksi uterus memerlukan berbagai penanganan untuk meminimalkan rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu sehingga kenyamanan ibu dapat kembali.Peran seorang perawat pada kondisi tersebut adalah membantu meredakan nyeri ibu post partum dengan memberikan intervensi dalam meredakan nyeri. salah satu terapi pereda nyeri adalah pijat efferuage dan aromaterapi lavender. Bidan dan kader merupakan telayanan kesehatan terdekat yang dapat dijangkau oleh pasien di desa, makadari itu perlunya peningkatan pengetahuan, pemahan dan skill untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Kegiatan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat dengan jumlah sasaran sebanyak 12 orang dengan pemberian pelatihan effleurage massage dengan aromaterapi. Evaluari yang di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Hasil dari edukasi dan pelatihan yang dilakukan didapatkan pengetahuan peserta setelah diberikan pelatihan meningkat menjadi berpengetahuan baik sebesar 83,3% dan keterampilan peserta tentang pijat effleurage setelah pelatihan sebahagian besar berketerampilan baik sebesar 83,3%. Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta tentang massage effleurage massage. Kata Kunci: Massage Efllurage, Aromaterapi, Nyeri Postpartum ABSTRACT Pain caused by uterine contractions requires various treatments to minimize the pain felt by the mother so that the mother's comfort can return. The role of a nurse in these conditions is to help relieve the pain of postpartum women by providing interventions in relieving pain. one of the pain relief therapies is efferuage massage and lavender aromatherapy. Midwives and cadres are the closest health services that can be reached by patients in the village, so it is necessary to increase knowledge, understanding and skills to be able to provide better services. Activities carried out in the Langsa Barat Health Center Working Area with a total target of 12 people by providing training in effleurage massage with aromatherapy. Evaluations are expected to increase the knowledge and skills of participants. The results of the education and training conducted obtained knowledge of participants after being given training increased to good knowledge by 83,3% and the skills of participants about effleurage massage after training were mostly good skills by 33.3%. This activity can be concluded that increasing the knowledge and skills of participants about massage effleurage massage.  Keywords: Efllurage Massage, Aromatherapy, Postpartum Pain
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 12-18 Bulan di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Isnaini Putri; Henniwati Henniwati; Rayana Iswani; Emilda As; Silfia Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12638

Abstract

ABSTRAK Upaya pemantauan tumbuh kembang anak usia dini secara pokok merupakan tugas keluarga, masyarakat dan dibantu oleh kader posyandu melalui kegiatan posyandu. Program Posyandu dilakukan di setiap desa oleh kader yang telah diberi pengetahuan dan pelatihan oleh para petugas kesehatan untuk memasyarakatkan pengetahuan tentang kesehatan, terutama pertumbuhan dan perkembangan anak pada para orang tua. Umumnya kegiatan posyandu meliputi kegiatan penimbangan balita dan pemberian nutrisi, sehingga sebagai sasaran utama posyandu lebih tertuju pada tahap pertumbuhan fisik saja. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian pengetahuan pada masyarakat tentang deteksi dini perkembangan anak, sehingga tindakan preventif dapat dilakukan untuk mengatasi adanya gangguan perkembangan pada balita. Kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang stimulasi perkembangan anak usia 12-18 bulan sebagai upaya deteksi dini tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan serta pelatihan yang dilanjutkan roleplay dengan sasaran masyarakat yang ada di Desa Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa pada bulan Agustus 2023 dengan jumlah sasaran 40 orang. Adanya perbedaan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah masyarakat diberikan penyuluhan dengan kategori baik yaitu 47,5% menjadi 90% serta dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah masyarakat diberikan pelatihan sebahagian besar berketerampilan baik sebesar 87,5%. Melalui kegiatan ini masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta penting bagi ibu melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak melalui stimulasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak. Kata Kunci: Pemantauan, Perkembangan, Bayi, Masyarakat  ABSTRACT Efforts to monitor the growth and development of early childhood are primarily the task of the family and community and are assisted by posyandu cadres through posyandu activities. The Posyandu program is carried out in each village by cadres who have been given knowledge and training by health workers to disseminate knowledge about health, especially child growth and development among parents. Generally, posyandu activities include weighing toddlers and providing nutrition, so that the main target of posyandu is more focused on the physical growth stage. Therefore, it is necessary to provide knowledge to the public about early detection of child development, so that preventive measures can be taken to overcome developmental disorders in toddlers. This service activity is to increase the community's knowledge and abilities regarding stimulating the development of children aged 12-18 months as an effort to detect early child growth and development. Service activities are carried out using counseling and training methods followed by roleplay with the target community in Sungai Pauh Village, West Langsa District, Langsa City in August 2023 with a target number of 40 people. There was a difference in knowledge scores between before and after the community was given counseling in the good category, namely 47.5% to 90% and the skills of the participants before and after the community were given training, the majority had good skills at 87.5%. Through this activity, people experience increased knowledge and skills, and it is important for mothers to monitor children's growth and development through stimulation that is appropriate to the child's age development stages. Keywords: Monitoring, Development, Baby, Society
Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga dan Pembuatan Sirup Bit Merah sebagai Minuman Kesehatan untuk Pencegahan Anemia Kehamilan Dewita Dewita; Henniwati Henniwati; Vonna Aulianshah; Lili Kartika Sari Hrp
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.17045

Abstract

ABSTRAK Kematian ibu sering terjadi pada saat kehamilan, persalinan dan masa nifas yang disebabkan oleh berbagai penyakit karena faktor resiko/komplikasi yang parah pada saat hamil.  WHO menyebutkan bahwa penyebab kematian ibu di negara berkembang terjadi karena anemia sebesar 40 %. Hal ini terjadi karena perdarahan akut dan status gizi buruk pada masa kehamilan. Bit kaya akan antioksidan dan mineral seperti kalium magnesium, betalain, vitamin C, dan natrium. Bit warna merah tua mengandung bahan kimia karotenoid, saponin, betasianin, betanin, polifenol, dan flavonoid. Bit merah dapat mencegah anemia dalam kehamilan. Untuk memberdayakan kelompok ibu rumah tangga dalam pengenalan dan pembuatan sirup Bit merah (Beta vulgaris L) sebagai minuman kesehatan untuk pencegahan anemia selama kehamilan di wilayah Kecamatan Langsa Baro. Metode yang digunakan tim pengabdian adalah edukasi tentang pemanfaatan dan pelatihan sirup Bit merah dapat mencegah anemia dalam kehamilan. Kegiatan dilaksanakan di Lengkong Kecamatan Langsa Baro pada tanggal 27-29 Mei 2024. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok ibu rumah tangga, kader dan bidan desa. Setelah dilakukan evaluasi tingkat pengetahuan peserta meningkat dari pengetahuan cukup sebesar 55 % menjadi pengetahuan baik 100 %. Sedangkan pelatihan pembuatan sirup Bit merah terjadi peningkatan kemampuan pembuatan sirup Bit untuk mencegah anemia dalam kehamilan. Kelompok ibu rumah tangga terbukti meningkatkan pengetahuan setelah diberi edukasi tentang anemia dalam kehamilan dan pemanfaatan sirup Bit merah sebagai minuman kesehatan untuk mencegah anemia. Seluruh peserta terjadi peningkatan kemampuan pembuatan sirup Bit merah.  Kata Kunci: Ibu Rumah Tangga, Anemia Kehamilan, Sirup Bit Merah  ABSTRACT Maternal deaths often occur during pregnancy, childbirth and the postpartum period caused by various diseases due to severe risk factors or complications during pregnancy. WHO states that the cause of maternal death in developing countries is due to anemia by 40%. This occurs due to acute bleeding and poor nutritional status during pregnancy. Beets are rich in antioxidants and minerals such as potassium magnesium, betalain, vitamin C, and sodium. Dark red beets contain carotenoid chemicals, saponins, betacyanins, betanin, polyphenols, and flavonoids. Red beets can prevent anemia in pregnancy. To empower groups of housewives in the introduction and manufacture of red beet syrup (Beta vulgaris L) as a health drink to prevent anemia during pregnancy in the Langsa Baro District area. Method used by the community service team is education and training on the use of red beet syrup to prevent anemia in pregnancy. The activity was carried out in Lengkong Village, Langsa Baro District on May 27-29, 2024. The target of the activity was the group of housewives, cadres and village midwives. Post evaluation, the level of knowledge of the participants increased from sufficient knowledge of 55% to good knowledge of 100%. While the training on making beet syrup occurred, all participants experienced an increase in the ability to make beet syrup to prevent anemia in pregnancy. Conclusion: the group of housewives was proven to increase their knowledge after being educated about anemia in pregnancy and the use of red beet syrup as a health drink to prevent anemia. All participants experienced an increase in their ability to make red beet syrup. Keywords: Housewives, Pregnancy Anemia, Red Beet Syrup
Pengaruh Pijat Oketani terhadap Pencegahan Bendungan Asi pada Ibu Postpartum Nurfadillah Nurfadillah; Dewita Dewita; Nora Veri; Henniwati Henniwati
Jurnal Kebidanan Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan Edisi Maret 2022
Publisher : ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v12i1.1011

Abstract

Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2015 menyebutkan bahwa terdapat ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 35.985 atau (15.60 %) ibu nifas. Pada tahun 2016 ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 77.231 atau (37.12 %) ibu nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat oketani terhadap kejadian bendungan ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimen dengan desain Post test only with control group, dimana penelitian dibagi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Observasi dilakukan pada kedua kelompok setelah diberi perlakuan (Posttest), untuk mengetahui kejadian bendungan ASI pada ibu postpartum. Kelompok intervensi dilakukan pijat oketani selama 3 hari berturut-turut dengan durasi waktu 30 menit. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberi intervensi. Pada hari ke-4 dilakukan observasi pada kedua kelompok. Jumlah sampel 32 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Analisa data yang digunakan independent t-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan gejala bendungan ASI antara kelompok kontrol dan kelompok pijat oketani dengan nilai p=0.000. Dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh pijat oketani terhadap pencegahan bendungan ASI pada ibu postpartum, terbukti mayoritas ibu postpartum yang diberi intervensi pijat oketani mengalami gejala bendungan ASI yang lebih sedikit dibandingkan dengan ibu postpartum yang hanya dilakukan pengamatan gejala bendungan ASI.
EDUKASI SOSIAL DISTANCING PADA LANSIA DIDESA LENGKONG LANGSA BARO KOTA LANGSA Meliani Sukmadewi Harahap; Kasad Kasad; Lina Lina; Nora Hayani; Henniwati Henniwati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25552

Abstract

Banyak korban jiwa membuat setiap negara menerapkan kebijakan social distance, termasuk di Indonesia. Hal ini ditandai dengan menetapkan wabah Covid-19 sebagai bencana nasional. Pemerintah telah mengesahkan kebijakan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Merujuk pada aturan tersebut maka setiap kabupaten/kota di Indonesia termasuk Kota Langsa telah menetapkan gugus percepatan penanganan Covid-19 yang telah dikenal sebagai Virus Corona menjadi perhatian negara didunia. Orientasi penyebarannya yang sifatnya cepat dan telah menimbulkan-19 yaitu dengan disahkannya Keputusan Wali kota LangsaNo278/440/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Kota Langsa. Berbagai himbauan telah ditetapkan meruju kepada kebijakan nasional terkait penanggulangan covid-19, salah satunya yang telah diterapkan di Kota Langsa adalah social distancing, terakhir disahkan berdasarkan Surat Edaran Walikota Langsa Nomor: 443.1/1066/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Wabah CoronaVirus Disease (Covid-19) di Kota Langsa, diketahui lebih banyak menyerang orang-orang dengan usia tua Lansia adalah kelompok yang lebih rentan terinfeksi COVID-19, yang artinya lebih penting lagi bagi lansia untuk melakukan social distancing. Lansia bisa jadi menghadapi banyak persoalan kesehatan. Melalui kegiatan tatap muka berupa Edukasi pemaparan materi tentang manfaat dan tata cara pelaksanaan Sosial Distancing bagi Lansia saat berada dirumah, diluar rumah, di tempat Ibadah (Mesjid) dan kendaraan umum. Upaya Penanganan Corona Virus Covid -19 dapat terlaksana dengan adanya pengetahuan dan pemahaman Lansia terhadap cara pencegahan penyebaran wabah Corona Virus Desases di Kota Langsa,. Perlu dilakukan Eduasi secara continue sehingga masyarakat dapat membiasakan diri dan menjadikan sosial Distancing suatu kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari baik saat berada di dalam rumah maupun di luar rumah..