Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Keterampilan Pustakawan Dalam Pengolahan Koleksi Dengan Memanfaatkan SLiMS di UPT Perpustakaan Universitas Pasundan Oman Rohman; Oom Nurrohmah; Tansah Rahmatullah
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.152 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v4i2.1950

Abstract

This research is motivated by the fact that information technology in the university library system has a role to assist librarians in carrying out their roles and functions. With the implementation of SLiMS in the management of the library system, especially in processing collections, it is expected to improve the performance of librarians as an important part of the education system. The results showed that the librarian of the collection processing department in utilizing SLiMS was basically quite skilled. From the results of the study, it can be concluded that the skills of librarians in using the SLiMS bibliography module can be said to be skilled, because SLiMS can help work without any difficulties in its operation. The librarian's skill in using the SLiMS added new bibliography feature can be said to be skilled, because SLiMS is very helpful in doing data entry for new collections quickly and easily. The librarian's skills in verifying bibliographic data always use the bibliographic list sub menu and the exemplar data sub menu in deleting or editing the bibliographic data available in the SLiMS database. The obstacles experienced by librarians in bibliographic data entry are determining the title of the main entry for works written by more than three people, adaptations, editors, and corporate body works.Keywords: librarian skills, bibliographic data entry, SLiMSABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh suatu kenyataan, bahwa teknologi informasi pada sistem perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan untuk membantu pustakawan dalam menjalankan peran dan fungsinya. Dengan diterapkannya SLiMS pada pengelolaan sistem perpustakaan khususnya dalam pengolahan koleksi diharapkan dapat meningkatkan kinerja pustakawan sebagai salah satu bagian penting dalam sistem pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pustakawan bagian pengolahan koleksi dalam memanfaatkan SLiMS pada dasarnya cukup terampil. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa keterampilan pustakawan dalam memanfaatkan SLiMS modul bibliografi dapat dikatakan terampil, karena SLiMS dapat membantu pekerjaan tanpa adanya kesulitan dalam pengoperasiannya. Keterampilan pustakawan memanfaatkan SLiMS fitur tambah bibliografi baru dapat dikatakan terampil, karena SLiMS sangat membantu dalam melakukan entri data koleksi baru dengan cepat dan mudah. Keterampilan pustakawan dalam melakukan verifikasi data bibliografi selalu menggunakan sub menu daftar bibliografi dan sub menu data eksemplar dalam menghapus atau mengedit data bibliografi yang tersedia di dalam database SLiMS. Hambatan yang dialami oleh pustakawan dalam entri data bibliografi adalah menentukan tajuk entri utama karya yang ditulis oleh lebih dari tiga orang, karya saduran, karya editor, karya badan korporasi.
LITERASI DIGITAL DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU Oom Nurrohmah
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.193 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v4i1.1288

Abstract

This study aims to determine the importance of digital literacy in the New Habit Adaptation Era that must be implemented by libraries through various existing services. The research method used is a literature study. The results of the study show that the period of Adaptation to New Habits caused by the Covid-19 pandemic since the beginning of 2020 has brought changes to all activities carried out by humans. Including the library which is a public service institution and media literacy. In providing information services and media literacy, having a library has a strategic role to educate the public, not only as a source of information and knowledge for every user. However, the library also acts as a lifelong learning medium that supports improving the quality of public education. This makes the library must be adaptive to the times in accordance with the dynamic and changing needs of users. One of the changes in user needs is influenced by the development of Information and Communication Technology which coincides with the pandemic period. Libraries must transform their management and service activities that lead to the use of technology which has become a necessity. This library transformation aims so that existing resources can be utilized by users optimally, so digital literacy needs to be developed to build the nation's character. Dimensions of digital literacy include tools and systems; information and data; sharing and creation; and historical and cultural contexts. Thus, the digital literacy capabilities possessed by library human resources and users will build a strong synergy in the use of libraries.Keywords: digital literacy; new normal; library ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya literasi digital di Era Adaptasi Kebiasaan Baru yang harus diterapkan oleh perpustakaan melalui berbagai layanan yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa Adaptasi Kebiasaan Baru yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 sejak awal Tahun 2020 telah membawa perubahan pada seluruh aktivitas yang dilakukan manusia. Termasuk di perpustakaan yang merupakan institusi pelayanan publik dan media literasi. Dalam memberikan layanan informasi dan media literasi memiliki perpustakaan memiliki peran strategis untuk mencerdaskan masyarakat tidak hanya sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi setiap pemustaka. Namun, perpustakaan juga berperan sebagai media pembelajaran sepanjang hayat yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Hal ini menjadikan perpustakaan harus adaptif terhadap perkembangan zaman sesuai dengan kebutuhan pemustaka yang dinamis dan berubah-rubah. Perubahan kebutuhan pemustaka ini salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bertepatan dengan masa pandemik. Perpustakaan harus melakukan transformasi pengelolaan maupun kegiatan layanannya yang mengarah kepada penggunaan teknologi yang telah menjadi suatu keniscayaan. Transformasi perpustakaan ini bertujuan agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan oleh pemustaka secara optimal, maka literasi digital perlu dikembangkan untuk membangun karakter bangsa. Dimensi literasi digital meliputi alat dan sistem; informasi dan data; berbagi dan kreasi; serta konteks sejarah dan budaya. Dengan demikian, kemampuan literasi digital yang dimiliki oleh sumber daya manusia perpustakaan dan pemustaka akan terbangun sinergi yang kuat dalam pemanfaatan perpustakaan.
Analisis Tata Letak Perlengkapan dan Perabotan Perpustakaan Terhadap Kenyamanan Pemustaka di SMKN 3 Baleendah Oom Nurrohmah; Ifah Rafifah Syahalam; Mutiara Aprilia
Media Nusantara Vol 19, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Media Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.459 KB) | DOI: 10.30999/medinus.v19i1.2051

Abstract

KEGIATAN STORYTELLING DALAM PENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK DI PERPUSTAKAAN KOBER AL-QOLAM Iqbal Kesuma; Rifqi Zaeni Achmad Syam; Oom Nurrohmah
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/n-jils.v5i1.2161

Abstract

This study aims to determine the application of storytelling activities in improving the language skills of children aged 5 to 6 years at the Kober Al-Qolam Library Bandung which is seen from the listening aspect, speaking aspect, writing aspect and reading aspect. This research is a qualitative descriptive study involving teachers and principals. Data were collected through interviews, observation and document analysis. Data analysis through data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the application of storytelling activities was able to improve language skills in Kober Al-Qolam. This can be seen in several aspects, namely in the listening aspect, which occurs when the teacher is able to attract children's attention when telling stories. In the speaking aspect, it occurs when the teacher provides a stimulus in the form of questions to the child and the child can answer the teacher's question. As for the writing aspect and the reading aspect, it occurs when the teacher gives orders to the child to write the character in the story, for example when asked to write the name of the character "Kancil". At preschool age children they are still in the early writing and reading stages, so they are not yet able to write complex sentences, but by giving orders to write the word "Deer" can improve early writing skills for children, after children recognize letters children can be taught to spell words so that it is able to improve reading skills in children. The obstacles in the implementation of this storytelling activity, namely the limitations of teaching aids, less varied and poorly maintained media, the lack of the latest reading books that can be used in storytelling, the limited mastery of storytelling methods by storytellers, and children in Kober Al-Qolam classified as children. at an early age (5-6 years), so that learning needs the role of parents to be maximized. Keywords: storytelling, language skills, early childhood educationABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kegiatan storytelling dalam peningkatan kemampuan berbahasa anak usia 5 hingga 6 tahun di Perpustakaan Kober Al-Qolam Bandung yang dilihat dari aspek menyimak, aspek berbicara, aspek menulis dan aspek membaca. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang melibatkan guru dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen. Analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penerapan kegiatan storytelling mampu meningkatkan keterampilan berbahasa di Kober Al-Qolam. Hal ini dapat dilihat pada beberapa aspek, yaitu pada aspek menyimak yaitu terjadi pada saat guru mampu menarik perhatian anak saat bercerita. Pada aspek berbicara yaitu terjadi pada saat guru memberikan stimulus berupa pertanyaan kepada anak dan anak dapat menjawab pertanyaan guru. Adapun pada aspek menulis dan aspek membaca, yaitu terjadi pada saat guru memberikan perintah kepada anak untuk menulis tokoh dalam cerita, contohnya ketika diminta menuliskan nama tokoh “Kancil”. Pada anak usia Paud mereka masih dalam tahap menulis dan membaca awal, sehingga belum mampu menulis kalimat yang kompleks, namun dengan memberikan perintah untuk menulis kata “Kancil” mampu meningkatkan keterampilan menulis permulaan bagi anak, setelah anak mengenal huruf anak bisa diajarkan untuk mengeja kata sehingga itu mampu meningkatkan keterampilan membaca pada anak. Adapun hambatan dalam pelaksanaan kegiatan storytelling ini, yaitu keterbatasan alat peraga, media yang kurang variatif dan kurang terawat, kurangnya buku bacaan terbaru yang bisa digunakan materi dalam bercerita, keterbatasan penguasaan metode bercerita oleh storyteller, dan anak yang berada di Kober Al-Qolam tergolong anak usia dini (5-6 tahun), sehingga pembelajarannya perlu adanya peran orang tua agar maksimal.
UPAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA DI PERPUSTAKAAN MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA Mentari Meilani; Oom Nurrohmah; Farah Ruqayah
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/n-jils.v5i2.2490

Abstract

This study aims to determine the library's efforts to save collections when facing a disaster, especially disasters caused by human activities. Disasters in the form of human activities that can harm the library, such as theft, lack of security in institutions, fires and so on. The method used in this research is descriptive research method with a qualitative approach. Data collection techniques by means of observation, interviews and documentation studies. Informants in this study amounted to two people. The results of the study show that the Museum Library of the Asian-African Conference has chosen disaster preparedness efforts which are seen from four stages, namely, the prevention stage, the response stage, the reaction stage, and the recovery stage. The prevention stage is by carrying out an inspection of the library environment by the librarian and installing CCTV cameras. The response phase is by providing librarian disaster preparedness training and collaborating with the National Library of Indonesia in library collection preservation activities. The reaction stage, using evacuation route signs, APAR (Light Fire Extinguisher), and deposit boxes in the event of a disaster. The recovery phase is by collecting damage data and asking the National Library of Indonesia for help.Keywords: disaster preparedness, collection rescue, Asian African Conference Museum LibraryABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya perpustakan dalam menyelamatkan koleksi ketika menghadapi suatu bencana, terutama bencana yang disebabkan oleh ulah manusia. Bencana berupa ulah manusia yang dapat membahayakan di perpustakaan ini seperti pencurian, kurangnya pengamanan yang ada dalam institusi, kebakaran dan lain sebagainya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah dua orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika sudah memilihi upaya kesiapsiagaan bencana yang dilihat dari empat tahap yaitu, tahap pencegahan, tahap tanggapan, tahap reaksi, dan tahap pemulihan. Tahap pencegahan dengan melakukan pemeriksaan lingkungan perpustakaan oleh pustakawan serta memasang kamera CCTV. Tahap tanggapan yaitu dengan memberi pelatihan kesiapsiagaan bencana pustakawan dan menjalin kerjasama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam kegiatan preservasi koleksi perpustakaan. Tahap reaksi, dengan menggunakan rambu-rambu jalur evakuasi, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), dan deposit box apabila terjadi bencana. Tahap pemulihan dengan melakukan pendataan kerusakan, dan meminta bantuan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Analisis Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung Oom Nurrohmah; Miftahunnisa’ Igiriza; Ani Suryani
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol. 7 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/n-jils.v7i1.3327

Abstract

This study aims to analyze how the preservation of library materials located in the library of SMA Negeri 25 Bandung is seen from the method of preserving library materials, damage factors, ways to overcome them, and the obstacles encountered in carrying out the preservation of library materials. The research method used is descriptive research method with a qualitative approach. Data collection techniques by way of observation, interviews and documentation. Informants in this study amounted to 2 people. The results showed that the library of SMA Negeri 25 Bandung had conserved library materials but had not been maximal in its implementation, done in a simple way where the library damage factors were human factors, physical factors, and natural disasters and how to overcome them by patching or pasting damaged pages if they are still damaged. suitable for use and move library materials to high places so that they are not exposed to standing water during floods. The obstacles faced are the lack of potential and linear human resources for libraries or librarians and rooms that are not too large and there is no place to store library materials that are no longer used. Key words: preservation, library materials, SMAN 25 Bandung library   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelestarian bahan pustaka yang terletak di perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung dilihat dari cara pelestarian bahan pustaka, faktor kerusakan, cara mengatasi, dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pelestarian bahan pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung telah melakukan pelestarian bahan pustaka namun belum maksimal dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan cara sederhana yang faktor kerusakan perpustakaannya yaitu faktor manusia, faktor fisika, dan bencana alam dan cara mengatasinya dengan menambal atau menempelkan halaman yang rusak apabila masih layak digunakan dan memindahkan bahan pustaka ke tempat tinggi agar tidak terkena genangan air saat banjir. Adapun kendala yang dihadapi adalah kurang sumber daya manusia yang berpotensi dan berlinier perpustakaan atau pustakawan dan ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak ada tempat penyimpanan bahan pustaka yang telah tidak digunakan lagi.
Analisis Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung Nurrohmah, Oom; Igiriza, Miftahunnisa’; Suryani, Ani
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol. 7 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/n-jils.v7i1.3549

Abstract

This study aims to analyze how the preservation of library materials located in the library of SMA Negeri 25 Bandung is seen from the method of preserving library materials, damage factors, ways to overcome them, and the obstacles encountered in carrying out the preservation of library materials. The research method used is descriptive research method with a qualitative approach. Data collection techniques by way of observation, interviews and documentation. Informants in this study amounted to 2 people. The results showed that the library of SMA Negeri 25 Bandung had conserved library materials but had not been maximal in its implementation, done in a simple way where the library damage factors were human factors, physical factors, and natural disasters and how to overcome them by patching or pasting damaged pages if they are still damaged. suitable for use and move library materials to high places so that they are not exposed to standing water during floods. The obstacles faced are the lack of potential and linear human resources for libraries or librarians and rooms that are not too large and there is no place to store library materials that are no longer used. Key words: preservation, library materials, SMAN 25 Bandung library ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelestarian bahan pustaka yang terletak di perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung dilihat dari cara pelestarian bahan pustaka, faktor kerusakan, cara mengatasi, dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pelestarian bahan pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung telah melakukan pelestarian bahan pustaka namun belum maksimal dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan cara sederhana yang faktor kerusakan perpustakaannya yaitu faktor manusia, faktor fisika, dan bencana alam dan cara mengatasinya dengan menambal atau menempelkan halaman yang rusak apabila masih layak digunakan dan memindahkan bahan pustaka ke tempat tinggi agar tidak terkena genangan air saat banjir. Adapun kendala yang dihadapi adalah kurang sumber daya manusia yang berpotensi dan berlinier perpustakaan atau pustakawan dan ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak ada tempat penyimpanan bahan pustaka yang telah tidak digunakan lagi.
ANALISIS THE SEVEN PILLARS OF INFORMATION LITERACY PADA KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA TERHADAP PENULISAN BERITA Nur Ilahi, Tarlina; Yanti, Dama; Nurrohmah, Oom
Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol. 7 No. 1 (2025): JAPRI: JURNAL PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The phenomenon of society 5.0 causes a flood of information on a very large scale, making it important to apply information literacy skills. Information literacy can help in sorting, identifying and evaluating information so that the information obtained is relevant, especially in the tertiary sector, students are encouraged to be wise in sorting information from trusted sources, especially students with a concentration in Journalism in the Communication Science Study Program at Nusantara Islamic University. The aim of this research is to analyze information literacy skills using the seven pillars literacy model in Communication Science Study Program students at Islamic Nusantara University in writing news. This research uses descriptive qualitative research methods. Data obtained from interviews and documentation studies with data reduction analysis, data presentation and drawing conclusions. The research results of students from the Communication Science Study Program at Islamic Nusantara University were able to analyze news writing with their information literacy skills, but there are several aspects that need to be improved, one of which is information management, expanding knowledge related to the visual elements of news and collaborating with news practitioners. Keywords: Information Literacy, Seven Pillars Literacy Model, Students
Analisis Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung Nurrohmah, Oom; Igiriza, Miftahunnisa’; Suryani, Ani
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol. 7 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/n-jils.v7i1.3532

Abstract

This study aims to analyze how the preservation of library materials located in the library of SMA Negeri 25 Bandung is seen from the method of preserving library materials, damage factors, ways to overcome them, and the obstacles encountered in carrying out the preservation of library materials. The research method used is descriptive research method with a qualitative approach. Data collection techniques by way of observation, interviews and documentation. Informants in this study amounted to 2 people. The results showed that the library of SMA Negeri 25 Bandung had conserved library materials but had not been maximal in its implementation, done in a simple way where the library damage factors were human factors, physical factors, and natural disasters and how to overcome them by patching or pasting damaged pages if they are still damaged. suitable for use and move library materials to high places so that they are not exposed to standing water during floods. The obstacles faced are the lack of potential and linear human resources for libraries or librarians and rooms that are not too large and there is no place to store library materials that are no longer used. Key words: preservation, library materials, SMAN 25 Bandung library   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelestarian bahan pustaka yang terletak di perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung dilihat dari cara pelestarian bahan pustaka, faktor kerusakan, cara mengatasi, dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pelestarian bahan pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan SMA Negeri 25 Bandung telah melakukan pelestarian bahan pustaka namun belum maksimal dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan cara sederhana yang faktor kerusakan perpustakaannya yaitu faktor manusia, faktor fisika, dan bencana alam dan cara mengatasinya dengan menambal atau menempelkan halaman yang rusak apabila masih layak digunakan dan memindahkan bahan pustaka ke tempat tinggi agar tidak terkena genangan air saat banjir. Adapun kendala yang dihadapi adalah kurang sumber daya manusia yang berpotensi dan berlinier perpustakaan atau pustakawan dan ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak ada tempat penyimpanan bahan pustaka yang telah tidak digunakan lagi.  
KEGIATAN STORYTELLING DALAM PENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK DI PERPUSTAKAAN KOBER AL-QOLAM Kesuma, Iqbal; Syam, Rifqi Zaeni Achmad; Nurrohmah, Oom
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol. 5 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/n-jils.v5i1.2161

Abstract

This study aims to determine the application of storytelling activities in improving the language skills of children aged 5 to 6 years at the Kober Al-Qolam Library Bandung which is seen from the listening aspect, speaking aspect, writing aspect and reading aspect. This research is a qualitative descriptive study involving teachers and principals. Data were collected through interviews, observation and document analysis. Data analysis through data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the application of storytelling activities was able to improve language skills in Kober Al-Qolam. This can be seen in several aspects, namely in the listening aspect, which occurs when the teacher is able to attract children's attention when telling stories. In the speaking aspect, it occurs when the teacher provides a stimulus in the form of questions to the child and the child can answer the teacher's question. As for the writing aspect and the reading aspect, it occurs when the teacher gives orders to the child to write the character in the story, for example when asked to write the name of the character "Kancil". At preschool age children they are still in the early writing and reading stages, so they are not yet able to write complex sentences, but by giving orders to write the word "Deer" can improve early writing skills for children, after children recognize letters children can be taught to spell words so that it is able to improve reading skills in children. The obstacles in the implementation of this storytelling activity, namely the limitations of teaching aids, less varied and poorly maintained media, the lack of the latest reading books that can be used in storytelling, the limited mastery of storytelling methods by storytellers, and children in Kober Al-Qolam classified as children. at an early age (5-6 years), so that learning needs the role of parents to be maximized. Keywords: storytelling, language skills, early childhood educationABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kegiatan storytelling dalam peningkatan kemampuan berbahasa anak usia 5 hingga 6 tahun di Perpustakaan Kober Al-Qolam Bandung yang dilihat dari aspek menyimak, aspek berbicara, aspek menulis dan aspek membaca. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang melibatkan guru dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen. Analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penerapan kegiatan storytelling mampu meningkatkan keterampilan berbahasa di Kober Al-Qolam. Hal ini dapat dilihat pada beberapa aspek, yaitu pada aspek menyimak yaitu terjadi pada saat guru mampu menarik perhatian anak saat bercerita. Pada aspek berbicara yaitu terjadi pada saat guru memberikan stimulus berupa pertanyaan kepada anak dan anak dapat menjawab pertanyaan guru. Adapun pada aspek menulis dan aspek membaca, yaitu terjadi pada saat guru memberikan perintah kepada anak untuk menulis tokoh dalam cerita, contohnya ketika diminta menuliskan nama tokoh “Kancil”. Pada anak usia Paud mereka masih dalam tahap menulis dan membaca awal, sehingga belum mampu menulis kalimat yang kompleks, namun dengan memberikan perintah untuk menulis kata “Kancil” mampu meningkatkan keterampilan menulis permulaan bagi anak, setelah anak mengenal huruf anak bisa diajarkan untuk mengeja kata sehingga itu mampu meningkatkan keterampilan membaca pada anak. Adapun hambatan dalam pelaksanaan kegiatan storytelling ini, yaitu keterbatasan alat peraga, media yang kurang variatif dan kurang terawat, kurangnya buku bacaan terbaru yang bisa digunakan materi dalam bercerita, keterbatasan penguasaan metode bercerita oleh storyteller, dan anak yang berada di Kober Al-Qolam tergolong anak usia dini (5-6 tahun), sehingga pembelajarannya perlu adanya peran orang tua agar maksimal.