Ririn Ratnasari
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI KASUS PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEHAMILAN POSTDATE DI PMB “S” JETIS PONOROGO Indah Dian Nirwana; Hayun Manudyaning Susilo; Ririn Ratnasari
Health Sciences Journal Vol 6, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.141 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v6i1.1151

Abstract

pPostdate pregnancy is one of the great danger pregnancies, this can cause more serious risk and confusions for both the mother and the embryo during pregnancy, labor or post pregnancy. Postdate pregnancy is a pregnancy that surpasses the assessed day of birth (HPL) with a gestational time of 40-42 weeks. The motivation behind this investigation was to give coherence of care to Mrs. W G2P10001 in PMB "S" Jetis Ponorogo. The strategy utilized in this exploration is expressive subjective with contextual analyses and the plan utilized is field perception by gathering information utilizing different strategies by talking, noticing and reporting maternity care and portraying the consequences of contextual investigations. In view of the consequences of the contextual investigations, information acquired that the effect on the mother will frequently be experienced like delayed work, removal, uterine idleness, shoulder dystocia, broad tearing of the birth waterway, placental inadequacy and post pregnancy drain. In this manner, midwifery are relied upon to give IEC to pregnant ladies about HPHT, factors that cause post-date pregnancy and dangers during conveyance with post-date pregnancy, in order to limit the impact of dangers and complexities during conveyance and backing the wellbeing of pregnant ladies with post-date by advancing the execution of care. obstetrics in postdate pregnancy with SOAP obstetric administration. Keywords: pregnant ladies, postdate
GAMBARAN RESIKO KEHAMILAN USIA REMAJA PADA NY. S USIA 18 TAHUN G1P00000 Alimmah Alimmah; Ririn Ratnasari; Aida Ratna Wijayanti
Health Sciences Journal Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.763 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v4i2.510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendiskripsikan kehamilan pada usia remaja. (2) Mendiskripsikan tahap – tahap perkembangan pada usia remaja. (3) Mendiskripsikan resiko terjadinya kehamilan pada usia remaja. Subjek penelitian ini adalah Ny. S usia 18 tahun. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi deskriptif kualitatif. Hasil temuan menunjukkan bahwa: (1) Kehamilan di usia remaja ini sudah mengetahui bagaimana cara untuk menjaga kehamilannya dan persiapannya untuk menjadi orang tua bagi anaknya dan tidak terjadi masalah dengan psikis Ny. S serta adanya dukungan dari suami dan keluarga. (2) Kehamilannya berdasarkan kematangannya termasuk dalam kategori tahapan masa remaja lanjut (Late adolescence). (3) Usia orang tua yang masih tergolong muda akan berpengaruh pada bentuk pengasuhan anak mereka karena masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa. Perlu adanya pengetahuan remaja tentang pentingnya pengetahuan tentang reproduksi. Peningkatan pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat menjadikan remaja lebih memahami kesehatan repredoksi dan lingkungan sekitar yang juga dapat mempengaruhi pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, oleh sebab itu diharapkan remaja dapat memahami situasi lingkungan sekitar agar tidak terjadi kehamilan dini baik sudah menikah atau diluar nikah. Remaja yang akan menjadi orang tua untuk anaknya maka juga harus dibekali dengan pengasuhan anak yang baik dan benar agar anak dapat berkembang dengan baik dan remaja yang kedepan menjadi remaja yang bereproduksi di usia yang lebih matang.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY L G1P00000 DENGAN SESAK NAFAS DI PMB SUPRIHATIN, SAMBIT, PONOROGO Rani Diah Ningsih; Ririn Ratnasari; Nur Hidayati
Health Sciences Journal Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.094 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v4i2.517

Abstract

Pelayanan Antenatal Care sangat penting dilakukan sehingga dapat mempertahankan mutu pelayanan yang berkualitas sesuai standar pelayanan minimal kebidanan, sehingga kegawatdaruratan secara obstetri dan neonatologi dapat tertangani dengan baik, serta ibu mendapatkan pelayanan secara optimal dan komperhensif guna menurunkan AKI dan AKB. Dalam kehamilan sering ditemukan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah sesak nafas dalam kehamilan. Sistem pernafasan yang lancar menjadi faktor penting bagi tumbuh kembang janin di dalam kandungan, karena ketika didalam kandungan janin mendapatkan suplai oksigen dari ibu. Maka dari itu penulis bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil khususnya pada trimester III. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif yang berjenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dalam melakukan penelitian, pendokumentasian dilakukan dalam bentuk SOAPIE yang terdiri dari pengkajian data, merumuskan diagnosa, merencanakan asuhan kebidanan, dan evaluasi. Pemberian asuhan kebidanan diberikan kepada Ny “L” G1P00000 usia kehamilan 36 minggu, dilakukan sebanyak 2x pada kehamilan trimester III pada tanggal 14 dan 21 Maret 2020. Ny “L” termasuk ke dalam kelompok ibu hamil risiko rendah dengan skor 2 yang merupakan skor awal ibu hamil. Pada kunjungan pertama ibu memiliki masalah sesak nafas saat tidur yang telah ditangani dengan baik, sedangkan pada kunjungan berikutnya ibu tidak memiliki keluhan serta masalah pada kunjungan sebelumnya sudah berkurang. Selama pendampingan keadaan ibu terpantau baik, bayi yang di kandung juga mengalami tumbuh kembang sesuai masa kehamilan..
STUDI KASUS PADA IBU BERSALIN DENGAN MASALAH IBU NYERI HIS DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN VIVIN SULISTYOWATI S.ST.Keb JAMBON PONOROGO Rafika Novita Indriana; Ririn Ratnasari; Aida Ratna Wijayanti
Health Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.236 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v5i1.669

Abstract

Pada dasarnya proses persalinan merupakan proses alamiah. Bila tidak dilakukan pemantauan maka akan menjadi patologis dan harus dilakukan pelayanan secara Continuity of Care. Tujuan melakukan Asuhan Kebidanan secara Continuity of Care pada ibu nifas menggunakan manajemen kebidanan dengan SOAPIE. Hasil penelitian yang dilakukan pada Ny.“ S” G2P10000 berumur 32 tahun, dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2019 dimulai dari 39 minggu. Ibu melahirkan pada tanggal 25 Februari 2019 pukul 03.00 WIB. Berlangsung spontan bayi lahir pukul 04.00 WIB ditolong Bidan berjenis kelamin laki-laki, BB 3000gram, PB 49cm, ibu memilih menggunakan kontrasepsi kondom. Asuhan Kebidanan pada Ny.“S” dimulai dari usia kehamilan 39 minggu sampai KB. Permasalahan yang muncul selama kunjungan berjalan lancar. Ibu dan bayi dalam keadaan normal dan tidak ada indikasi kegawatdaruratan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN LABIOSCHISIS DI PMB MASFUFAH, S.Tr.Keb. PONOROGO Siti Rofina Hamzani; Nur Hidayati; Ririn Ratnasari
Health Sciences Journal Vol 5, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v5i2.840

Abstract

Labioschisis atau bibir sumbing adalah penyakit bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir. Berdasarkan survey yang telah dilaksanakan oleh 13 rumah sakit ternama di Indonesia, bibir sumbing menempati peringkat ketiga tertinggi dari berbagai kelainan bawaan lainnya. Di era modern, labioschisis dapat diketahui dan diidentifikasi selama masa kehamilan, tetapi penanganannya dapat ditangani setelah kelahiran bayi. Penyebab labioschisis tengah menjadi perbincangan, namun diperkirakan penyebab yang paling sering dijumpai adalah genetik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asuhan kebidanan pada bayi dengan labioschisis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menerapkan metode observasi lapangan atau pendekatan studi kasus. Teknik penelitian yang diterapkan yaitu pengumpulan data melalui proses wawancara, observasi lapangan dan studi dokumentasi dari rekam medis serta melalui asuhan kebidanan menggunakan metode SOAPIE di PMB Masfufah, S.Tr.Keb.Ponorogo. Sasaran pada penelitian ini adalah bayi Ny. Y yang merupakan penderita labioschisisdi PMB MasfufahS.Tr.Keb.Ponorogo. Asuhan kebidanan pada bayi labioschisis berbeda dengan bayi normal.
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY M MASA HAMIL SAMPAI DENGAN KELUARGA BERENCANA DI BPM MURYATI SST.Keb SUKOREJO PONOROGO Ludmila Ifsilanti Alwan; Ririn Ratnasari; Suharti Suharti
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.03 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.163

Abstract

AbstractPregnancy is a period where there is a change in a woman's biological condition accompanied by psychological changes. During the period of pregnancy, childbirth, childbirth, newborns to use contraception, women will experience various health problems. So that a comprehensive midwifery care is needed including five continuous examination activities including pregnancy antenatal care (Antenatal Care), childbirth (Intranatal Care), postnatal care, neonatal care and family planning. The care provided is midwifery care in Continuity Of Care given to TM III pregnant women (34-36 weeks), childbirth, postpartum, newborns and family planning. Care provided includes reviewing, preparing midwifery diagnoses, planning midwifery care, implementing midwifery care, evaluating midwifery care, documenting midwifery care through Continuity Of Care. Antenatal Care midwifery care in Mrs. M aged 41 years G4P20012 was done once at 37 weeks 5 days of gestation which was carried out on February 24, 2018. The results of the examination found that the mother complained of low back pain. This is a reasonable complaint because it is one of the inconveniences of pregnant women in the third trimester. On February 26, 2018 at 00:45 WIB, the mother came to the Muryati SST BPM. Keb because you feel tight and remove mucus and blood. Babies are born normal on February 26, 2018 at 02.05 WIB with a weight of 3500 grams, body length of 50 cm, male gender and no congenital abnormalities. On the visit of the second neonate found the baby had grade 1 jaundice, after the assessment turned out to be a breastfed baby because the position of breastfeeding the mother is not right so it is recommended to the mother to breastfeed her baby as often as possible and teach the mother the correct breastfeeding position. Then on the next visit the yellow color of the baby is gone. Good baby growth and development. Mothers breastfeed their babies exclusively. ASI production was smooth and no problems were found. Mother's condition is also very good. Mother said she had menstruated on March 26, 2018. In Family Planning (KB)services, at first my mother chose to use KB condoms, but after counseling again about family planning, she decided to use IUD KB at post partum on day 72.After the Continuity of Care service for Mrs. M started from the third trimester of pregnancy at 37 weeks 5 days of gestation, labor, BBL, postpartum and family planning were found to be some physiological problems not pathological problems. The hope is that the midwife will maintain the quality of midwifery services according to the midwifery profession standard which is carried out in a Continuity Of Care manner so that early detection of emergencies can be identified and handled properly.Keywords: Continuity Of Care, pregnancy, labor, family planning AbstrakKehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan pada kondisi biologis wanita disertai dengan perubahan psikologis. Selama periode kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Sehingga diperlukan asuhan kebidanan yang komperhensif mencakup lima kegiatan pemeriksaan yang berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan (Antenatal Care), persalinan (Intranatal Care), masa nifas (Postnatal Care), bayi baru lahir (Neonatal Care) dan Keluarga Berencana. Asuhan yang diberikan adalah asuhan kebidanan secara Continuity Of Care diberikan pada ibu hamil TM III (34-36 minggu), bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Asuhan yang diberikan meliputi pengkajian, menyusun diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan, pelaksanaaan asuhan kebidanan, melakukan evaluasi asuhan kebidanan, pendokumentasian asuhan kebidanan secara Continuity Of Care. Asuhan kebidanan Antenatal Care pada Ny M usia 41 tahun G4P20012 dilakukan satu kali pada usia kehamilan 37 minggu 5 hari yang dilakukan pada tanggal 24 Februari 2018. Hasil pemeriksaan ditemukan bahwa ibu mengeluh nyeri pinggang. Hal tersebut merupakan keluhan yang wajar karena itu merupakan salah salah satu ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester ketiga.  Pada tanggal 26 Februari 2018 pukul 00.45 WIB, ibu datang ke BPM Muryati SST. Keb karena merasakan kenceng-kenceng dan mengeluarkan lendir dan darah. Bayi lahir normal pada tanggal 26 Februari 2018 pukul 02.05 WIB dengan berat 3500 gram, panjang badan 50 cm, jenis kelamin laki laki dan tidak ada kelainan congenital. Pada kunjungan neonatus kedua ditemukan bayi mengalami ikterus derajat 1, setelah dilakukan pengkajian ternyata bayi kurang ASI karena posisi menyusui ibu kurang tepat sehingga dianjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin serta mengajari ibu posisi menyusui yang benar. Kemudian pada kunjungan selanjutnya warna kuning pada bayi sudah hilang. Pertumbuhan dan perkembangan bayi baik. Ibu menyusui bayinya secara eksklusif. Produksi ASI sudah lancar dan tidak ditemukan masalah.  Kondisi ibu juga sangat baik. Ibu mengatakan sudah menstruasi pada tanggal 26 Maret 2018. Pada pelayanan Keluarga Berencana (KB), pada awalnya ibu memilih menggunakan KB kondom, tetapi setelah dilakukan konseling kembali tentang KB, ibu memutuskan untuk menggunakan KB IUD pada post partum hari ke 72.Setelah dilakukan pelayanan Continuity Of Care pada Ny M yang dimulai dari kehamilan trimester III pada usia kehamilan 37 minggu 5 hari, persalinan, BBL, nifas dan KB ditemukan beberapa masalah yang fisiologis bukan masalah patologis. Harapannya agar bidan tetap menjaga mutu pelayanan kebidanan sesuai standar profesi kebidanan yang dilakukan secara Continuity Of Care sehingga deteksi dini adanya kegawatdaruratan bisa segera teridentifikasi dan tertangani dengan baik.Keywords: Continuity Of Care, kehamilan, persalinan, keluarga berencana
STUDI KASUS PADA IBU NIFAS DENGAN MASALAH NYERI PERUT POST SC DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN T WIJAYANTI S.ST.Keb KAUMAN KAB. PONOROGO Aleysia Dwi Anggita; Fetty Rosyadia Wachdin; Ririn Ratnasari
Health Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.271 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v5i1.665

Abstract

Pada dasarnya masa nifas merupakan hal yang alamiah. Bila tidak dilakukan pemantauan masa nifas akan menjadi patologis dan harus dilakukan pelayanan secara Continuity of Care. Tujuan melakukan Asuhan Kebidanan secara Continuity of Care pada ibu nifas menggunakan manajemen kebidanan dengan SOAPIE. Hasil pengkajian dilakukan pada Ny.”A” G1P00000 usia 26 tahun pada kunjungan nifas dilakukan 3 kali. Didapatkan nyeri luka jahitan akibat Operasi SC (Sectio Caesarea). Hal ini merupakan keadaan yang fisiologis karena keluhan yang sering dialami ibu nifas adalah nyeri pada luka bekas SC (Sectio Caesarea). Penyebab terjadinya nyeri karena adanya jaringan syaraf yang terputus pada perineum. Hal ini merupakan keadaan yang fisiologis ibu nifas (Varney, 2008). Pada kunjungan ke 3 ibu sudah tidak mengeluh nyeri perut pada luka Post-SC (Sectio Caesarea). Dikarenakan selama masa nifas ibu melakukan senam nifas, melakukan personal hygiene dan memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan memakan makanan yang berigizi.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DENGAN FLOUR ALBOUS FISIOLOGIS DI PMB NY NURUL HIDAYAH, SST, Keb PONOROGO Endah Sulistyawati; Aida Ratna Wijayanti; Ririn Ratnasari; Inna Sholicha Fitriani
Health Sciences Journal Vol 6, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v6i2.1551

Abstract

Vaginal discharge is a discharge other than blood from the vaginal canal, whether it is smelly or not, accompanied by local itching. Pregnant women will experience vaginal discharge a few days before delivery. Normal vaginal discharge is characterized by a clear to whitish color, odorless and does not cause complaints. While pathological vaginal discharge is usually yellowish, greenish, or grayish in color, has a fishy or foul smell, the amount of secretions is generally large and causes complaints such as itching, burning in the intimate area, and pain during sexual intercourse.The research method used is a qualitative method with a case study approach which was carried out on Mrs. S (31 years) with complaints of vaginal discharge since 2 days ago at PMB. Data obtained through documentation. The data is then analyzed through continuity of care (COC) which is then explained in narrative form.The results of the research showed that when she was assessed on February 10, 2022, the complaints she experienced were clear vaginal discharge, smelled like egg white and did not itch. Natural vaginal discharge is a natural thing because normal vaginal discharge is marked with a clear color. The management of midwifery care provided is to provide reproductive education, and personal hygiene. The family has an important role to support Mrs. S and PMB is expected to maintain service quality in accordance with minimum midwifery service standards.Keywords: flour albus , pregnant, continuity of careAbstrakKeputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari vagina baik berbau ataupun tidak, serta di sertai dengan atau tanpa rasa gatal. ibu hamil trimester 3 akan mengalami keputihan beberapa hari sebelum persalinan. Keputihan yang yang normal ditandai dengan warna keputihan yang bening , tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan. Sedangkan keputihan yang patologis biasanya berwarna kekuningan, kehijauan, atau keabuan – abuan, berbau amis atau busuk, jumlah sekret umumnya bayak dan menimbulkan keluhan seperti gatal, rasa terbakar pada daerah intim, dan nyeri pada saat berhubungan seksual.Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian adalah metode deskrifrif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang di laksanakan secara Continuity of care pada Ny.S (31 tahun) hamil TM 3 dengan keluhan keputihan sejak 2 hari lalu di PMB Ny. Nurul Hidayah, SST,Keb Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan Ny.S saat di lakukan pengkajian pada tanggal 10 Februari 2022 mengalami keputihan berwarna bening dan berbau seperti putih telur serta tidak menimbulkan rasa gatal. Keputihan yang di alami NY.S adalah hal yang wajar dan biasa terjadi pada ibu menjelang persalinan, keputihan tersebut normal di tandai dengan warna bening dan tidak disertai keluhan yang mengarah ke tanda-tanda keputihan patologis. Penatalaksanaan asuhan kebidanan yang di berikan adalah memberikan edukasi reproduksi, dan personal hygiene sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Kata Kunci: Keywords: flour albus , pregnant, continuity of care
The Influence of Health Education About Detection of Maternal Emergencies on the Motivation of Pregnant Women in Doing Antenatal Care (ANC) Ririn Ratnasari; Fetty Rosyadia; Sri Andayani
Jurnal Delima Harapan Vol 10 No 2 (2023): September
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31935/delima.v10i2.238

Abstract

Emergencies are events that are unexpected or occur suddenly, are often dangerous events. The way to prevent emergencies is to do good planning, follow good guidelines and carry out continuous monitoring of the mother/client. This study aims to determine the effect of health education about early detection of maternal emergencies on the motivation of pregnant women to perform antenatal care. This type of research used a pre-experimental research design type of one group pre-test post-test, with a cross sectional approach. The population in the study were all pregnant women with a sample of 30 respondents taken by total sampling technique. Data collection obtained from primary data. Primary data obtained by filling out questionnaires by respondents. processing data using spearman rank analysis with the SPSS method. The results of the tabulation and data processing stated that there was an increase in the motivation of pregnant women to carry out ANC as an effort to prevent maternal emergencies through health education. Evidenced by the results of data processing, from 30 respondents before receiving health counseling pregnant women had "strong/high" motivation as many as 5 people (17%), pregnant women with "moderate" motivation as many as 13 people (43%), and pregnant women with motivation "weak/low" as many as 12 people (40%). After health counseling, there was an increase in the motivation of "strong/high" by 25 pregnant women (83%), "moderate" motivation by 5 people (17%), and "weak/low" motivation by 0 people (0%). There is a difference in the mean results, namely the motivation before health promotion is given at 44.16 and the mean value after health promotion is at 76.12. From the statistical test pretest-post test showed a value of p = 0.000 (p <0.05), it can be concluded that there was an effect of health counseling about maternal emergencies for pregnant women at TPMB Sahabat Bunda, Madiun.
Penerapan Home Care Bayi Baru Lahir Usia 0-28 Hari Pasca Pandemi COVID-19 Ririn Ratnasari; Inna Sholicha Fitriani; Anisa Arianti
Jurnal Kebidanan Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan September 2022
Publisher : ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v12i2.1104

Abstract

Saat pandemic, Layanan kesehatan yang biasanya mudah diakses dengan biaya murah , namun terdapat perubahan salah satunya adanya penerapan home care yang diutamakan bagi pasien Ibu dan Bayi , untuk mencegah tingkat keparahan dan meningkatkan kesehatannya. Tujuan penelitian ini menggambarkan penerapan pemberian asuhan kebidanan pada neonatus dengan home care saat pasca pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif berjenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pada asuhan kebidanan ini digunakan metode pendekatan manajemen kebidanan dengan metode SOAP. Homecare Asuhan kebidanan yang diberikan saat kehamilan pada Ny. W usia kehamilan 39 minggu yang melahirkan secara spontan pada 13 Februari 2022 ditolong oleh bidan. Bayi lahir dengan BB 2800 gram, PB 46 cm, LK 33 cm, LD 30 cm, berjenis kelamin perempuan usia 0-28 hari. Dengan respondennya yaitu seorang ibu yang mempunyai bayi berusia 0-28 hari bertempat di PMB serta di rumah Ny. W. Pemberian asuhan kebidanan pada neonatus meliputi pencegahan infeksi, melakukan penilaian pada bayi, pencegahan kehilangan panas bayi, pembebasan jalan nafas, menyusui dengan ASI eksklusif dan cara merawat tali pusat yang benar, KIE tanda bahaya pada neonatus serta imunisasi. Tidak ada perubahan layanan home care pada bayi baru lahir 0 – 28 hari saat pasca pandemic, dalam hal ini layanan home care lebih ditekankan pada penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri ) pada tenaga kesehatan ( bidan ) saat memberikan layanan home care.