Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium merupakan bagian dari upaya preventif kepada para pekerja untuk mewujudkan tempat kerja yang memiliki tingkat risiko sakit maupun celaka yang seminimal mungkin. Manajemen risiko merupakan aspek yang sangat vital dalam upayanya menurunkan risiko penularan penyakit maupun kejadian kecelakaan di lingkup laboratorium kesehatan. Inti dari manajemen risiko adalah bagaimana risiko penyakit maupun kecelakaan dapat diketahui, dievaluasi hingga dikendalikan. Untuk mengetahui keberadaan faktor risiko tersebut maka perlu dilakukan dengan metoda asesmen risiko. Tujuan dari riset ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko pada laboratorium Jurusan Analis Kesehatan. Adapun manfaat dari penelitian ini untuk mendapatkan data tingkat risiko dan dapat dilakukan upaya pengendalian risiko dari kegiatan di laboratorium. Metode yang digunakan menggunakan desain penelitian potong lintang dan bersifat kuantitatif, dengan menggunakan total sampel data diperoleh menggunakan kuesioner JSA terhadap para dosen dan laboran praktik. Data ini kemudian diolah dan dianalisis secara literatur memakai matriks risiko, Fault Tree Analysis dan brainstorming what if. Dari tabel TRA-DC tersebut diperoleh 70 titik potensi dengan 5 faktor risiko kecelakaan dengan tingkatan tertinggi menggunakan metoda What If dengan berbagai jenis, dampak akibat yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan kemungkinan berikut prosentasenya hingga upaya pengendalian berdasarkan FTA yang memerlukan antisipasi para pengelola, dosen maupun laboran praktek. Prosentase tingkat risiko terkait kecelakaan, kebakaran dan kerusakan alat tergolong risiko sedang (51%). Prosentase tingkat risiko terkait penularan penyakit, keracunan dan pencemaran (B3) tergolong risiko rendah 48%.Kata Kunci : K3 ; Asesmen Risiko ; FTA