Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISA RISIKO BAHAYA DAN PENANGGULANGAN RISIKO GEDUNG DI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA TANGERANG Frinanda, Rilo Amaula; Hadipranoto, Ichsan; Salsabiela, Mutiara
Jurnal Migasian Akamigas Balongan Indramayu Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM AKAMIGAS BALONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki cukup banyak potensi bahaya, sehingga perlu dilakukan Analisis resiko bahaya dan penanggulangan risiko terhadap sistem dan setiap pekerjaan yang ada. Dimana kegiatan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui program, prosedur, dan implementasi dari analisa risikodan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero). Analisa risiko merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apa saja pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, serta dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan di PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 minggu dimulai pada tanggal 23 Mei 2017 Sampai dengan 6 Juni 2017. PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Program analisa risiko di terapkan dengan melakukan risk assesment, monitoring mitigasi dan realisasi risk assesment, dan risk champion agent training. Prosedur analisa risiko sendiri mengacu pada pedoman kebijkan manajemen risiko dengan nomor dokumen PKMR.01/2013 yang mengacu pada ISO 31000:2009, risk assesment dilakukan menggunakan metode kertas kerja risk assesment yang tercantum dalam nomor dokumen KKRA.01/2013, Implementasi program dan prosedur di lapangan berjalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan. Kesimpulan penerapan analisa risiko dan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero) meliputi aspek yang ada dalam Program, Prosedur dan Implementasi.
ANALISA RISIKO BAHAYA DAN PENANGGULANGAN RISIKO GEDUNG DI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA TANGERANG Rilo Amaula Frinanda; Ichsan Hadipranoto; Mutiara Salsabiela
Jurnal Migasian Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki cukup banyak potensi bahaya, sehingga perlu dilakukan Analisis resiko bahaya dan penanggulangan risiko terhadap sistem dan setiap pekerjaan yang ada. Dimana kegiatan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui program, prosedur, dan implementasi dari analisa risikodan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero). Analisa risiko merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apa saja pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, serta dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan di PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 minggu dimulai pada tanggal 23 Mei 2017 Sampai dengan 6 Juni 2017. PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Program analisa risiko di terapkan dengan melakukan risk assesment, monitoring mitigasi dan realisasi risk assesment, dan risk champion agent training. Prosedur analisa risiko sendiri mengacu pada pedoman kebijkan manajemen risiko dengan nomor dokumen PKMR.01/2013 yang mengacu pada ISO 31000:2009, risk assesment dilakukan menggunakan metode kertas kerja risk assesment yang tercantum dalam nomor dokumen KKRA.01/2013, Implementasi program dan prosedur di lapangan berjalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan. Kesimpulan penerapan analisa risiko dan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero) meliputi aspek yang ada dalam Program, Prosedur dan Implementasi.
Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus Pada Feses Anak Usia 5-10 Tahun Fitriani Kahar; Quirinus Efendi; Ichsan Hadipranoto
Jaringan Laboratorium Medis Vol 2, No 1 (2020): May 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v2i1.5872

Abstract

Humans are the host of several intestinal nematodes, most of which can cause public health problems. Among intestinal nematodes there are species that are transmitted through soil or called "soil transmitted helmith" can occur in species Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Trichuris trichiura. These nematodes mostly infect children aged 5-10 years. The purpose of this study was to determine the presence of intestinal nematodes in the stools of children aged 5-10 years who live around Jalan Abdul Kadir Makassar City, and this study was conducted in the D-3 laboratory of Health Analysts at the University of Eastern Indonesia Makassar with the sedimentation method. The research conducted was a laboratory observation. From examination data on 20 faecal samples of children aged 5-10 years, 7 positive samples (35%) were found, namely Ascaris lumbricoides and 1 positive sample (5%) Trichuris trichiura. From the results of the above research it is suggested to children to maintain hygienic and environmental sanitation. It is recommended to further researchers to examine Ascaris lumbricoides worms and trichuris tricura quantitative methods to measure the amount of intestinal worms infection.
ANALISIS TINGKAT RISIKO DI LABORATORIUM JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2021. Ichsan Hadipranoto; Ririh Jatmi Wikandari; SY. Didik Widiyanto; Fitriani Kahar
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2727

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium merupakan bagian dari upaya preventif kepada para pekerja untuk mewujudkan tempat kerja yang memiliki tingkat risiko sakit maupun celaka yang seminimal mungkin. Manajemen risiko merupakan aspek yang sangat vital dalam upayanya menurunkan risiko penularan penyakit maupun kejadian kecelakaan di lingkup laboratorium kesehatan. Inti dari manajemen risiko adalah bagaimana risiko penyakit maupun kecelakaan dapat diketahui, dievaluasi hingga dikendalikan. Untuk mengetahui keberadaan faktor risiko tersebut maka perlu dilakukan dengan metoda asesmen risiko. Tujuan dari riset ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko pada laboratorium Jurusan Analis Kesehatan. Adapun manfaat dari penelitian ini untuk mendapatkan data tingkat risiko dan dapat dilakukan upaya pengendalian risiko dari kegiatan di laboratorium. Metode yang digunakan menggunakan desain penelitian potong lintang dan bersifat kuantitatif, dengan menggunakan total sampel data diperoleh menggunakan kuesioner JSA terhadap para dosen dan laboran praktik. Data ini kemudian diolah dan dianalisis secara literatur memakai matriks risiko, Fault Tree Analysis dan brainstorming what if. Dari tabel TRA-DC tersebut diperoleh 70 titik potensi dengan 5 faktor risiko kecelakaan dengan tingkatan tertinggi menggunakan metoda What If dengan berbagai jenis, dampak akibat yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan kemungkinan berikut prosentasenya hingga upaya pengendalian berdasarkan FTA yang memerlukan antisipasi para pengelola, dosen maupun laboran praktek. Prosentase tingkat risiko terkait kecelakaan, kebakaran dan kerusakan alat tergolong risiko sedang (51%). Prosentase tingkat risiko terkait penularan penyakit, keracunan dan pencemaran (B3) tergolong risiko rendah 48%.Kata Kunci : K3 ; Asesmen Risiko ; FTA
Analisis kepatuhan penerapan protokol covid-19 pada masa adaptasi kebiasaan baru di masjid wilayah Pedurungan Semarang Ichsan Hadipranoto; Widodo Widodo; Adita Puspitasari Swastya Putri
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2022): Juli - Desember
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v4i1.1089

Abstract

Background: The implementation of the Covid-19 protocol is a form of the government effort to prevent and break the chain of transmission. The government seeks to optimize the implementation of the Covid-19 protocol, taking into account various joints and fields of community life such as socio-economics, culture, and religion. The Covid-19 protocol has been standardized in places of worship, one of which is the mosque for implementing congregational prayers. Its implementation and application received various responses from the mosque management and congregation. It can be influenced by various factors such as the level of knowledge, attitudes and behavior of the community.Objectives: The study aims to specifically describe the implementation and compliance level of the Covid-19 protocol in several mosques in the Pedurungan Semarang area.Methods: The design used in this observational study was cross-sectional and was conducted only with a descriptive approach. The study was conducted in several mosques in the Pedurungan Semarang area from April to June 2022. The sample was 150 people, taken by stratified random sampling from the congregation of each mosque. Data collection on knowledge, attitude and, behavior, compliance was carried out by direct interviews using a questionnaire and observation of the implementation of the Covid-19 protocol. Data processing was carried out by editing, coding, and tabulating. Data analysis was only carried out descriptively, and frequency distribution was.Results: The implementation of the COVID-19 protocol in the three mosques in the Pedurungan Semarang area has been quite good (32,7%), good (16,7%), and very good (36,0%), and when the three categories are combined into a good category, then 85,4% of the protocol implementation has been successful. The good and very good knowledge of the Friday prayer congregation of 44,0% has made them good at implementing the COVID-19 protocol. Meanwhile, attitudes and behaviors have a higher achievement (46,7%) towards the good and very good implementation of the COVID-19 protocol.Conclusion: The compliance of worshipers with the implementation of the covid-19 protocol in several mosques in the Pedurungan Semarang area is good. Of course, this is supported by the knowledge, attitudes, and behavior factors of those who prioritize and take covid-19 issues seriously. Mosque worshipers in the Pedurungan Semarang area very well practice mask application and hand-washing behavior.
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT OIL MOVEMENT SECTION PT. PERTAMINA UP VI BALONGAN TAHUN 2015 Hadipranoto, Ichsan; Hendra, Hendra
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.437 KB)

Abstract

Kegiatan pengolahan minyak mentah hingga menjadi berbagai produk memiliki potensi bahaya terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya adalah faktor manusia. Faktor manusia dapat berupa kelelahan kerja yang berpotensi timbul pada saat bekerja dan dapat dipengaruhi faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah fenomena kelelahan kerja pada karyawan shift Oil Movement Section PT. Pertamina UP VI Balongan Tahun 2015 serta faktor risiko yang mempengaruhinya (usia, indeks masa tubuh, intake cairan, durasi tidur, gangguan tidur, shift kerja dan masa kerja). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain observasional dan pendekatan potong lintang. Penelitian ini bertempat di oil movement section PT. Pertamina UP VI Balongan pada Bulan Juni Tahun 2015 dengan responden dalam penelitian ini berjumlah 45 orang. Tingkat kelelahan kerja diukur secara subjektif dengan menggunakan kuesioner Checklist Individual Strength 20R. Aktivitas karyawan shift yang menuntut kondisi fisik, stamina dan konsentrasi yang tinggi memiliki potensi terjadinya kelelahan kerja. Gejala kelelahan yang dirasakan oleh karyawan shift secara berurutan dari yang paling banyak adalah permasalahan konsentrasi, kelelahan fisik, penurunan motivasi dan penurunan aktivitas fisik. Dari 45 responden yang benar-benar mengalami kelelahan kerja ditinjau dari 4 dimensi didapatkan sebanyak 2 responden. Hasil uji statistik tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari faktor risiko (usia, indeks masa tubuh, intake cairan, durasi tidur, gangguan tidur, shift kerja dan masa kerja) terhadap kejadian kelelahan kerja pada karyawan shift oil movement section PT. Pertamina UP VI Balongan Tahun 2015. Kendati demikian secara substansial faktor risiko usia, indeks masa tubuh, intake cairan, durasi dan adanya gangguan tidur, shift kerja cukup berpengaruh terhadap potensi timbulnya kelelahan kerja. Kata kunci; Kelelahan Kerja
Analisis Kadar Timbal (Pb) Darah dan Malondialdehid (MDA) Pada Manusia Silver di Kota Semarang Umi Rosidah; Ichsan Hadipranoto
Jaringan Laboratorium Medis Vol 5, No 2 (2023): November 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v5i2.9519

Abstract

The danger of lead in paint that is coated on the human body, silver can enter through the skin and will interact with proteins, DNA, RNA and oxidative stress. Formation of Reactive Oxygen Species (ROS) by lead can cause oxidative stress and is characterized by an increase in the enzymes catalase, malondialdehyde (MDA) and Oxidized glutathione (GSSG). The aim of this study was to analyze blood lead levels against Malondealdehyde (MDA) in silver humans in Semarang City. This study used an observational analytic study with a cross sectional approach to analyze the effect of lead levels on Malondialdehyde levels in silver humans in Semarang City using a t test to see differences in results based on length of work, length of exposure and age on lead levels, and the effect of lead on MDA. The results showed that from 20 human samples, the lowest lead level was 23.9 g/dl and the highest was 61.9 g/dl with an average blood lead level of 37.3 g/dl with an average blood lead level of 37.3 g/dl, and the lowest MDA level was 0.4 mg/L and the highest level is 1.74 mg/L with an average of 1.2 mg/L. Based on the data obtained from the t test, it shows a significant value (P-Value) of 0.610 which means 0.05, this indicates that the decision taken is to reject H1 which means that there is no effect between the results of lead levels on the results of MDA levels.
ANALISA RISIKO BAHAYA DAN PENANGGULANGAN RISIKO GEDUNG DI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA TANGERANG Rilo Amaula Frinanda; Ichsan Hadipranoto; Mutiara Salsabiela
Jurnal Migasian Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Institut Teknologi Petroleum Balongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jm.v1i1.6

Abstract

PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki cukup banyak potensi bahaya, sehingga perlu dilakukan Analisis resiko bahaya dan penanggulangan risiko terhadap sistem dan setiap pekerjaan yang ada. Dimana kegiatan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui program, prosedur, dan implementasi dari analisa risikodan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero). Analisa risiko merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apa saja pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, serta dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan di PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 minggu dimulai pada tanggal 23 Mei 2017 Sampai dengan 6 Juni 2017. PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Program analisa risiko di terapkan dengan melakukan risk assesment, monitoring mitigasi dan realisasi risk assesment, dan risk champion agent training. Prosedur analisa risiko sendiri mengacu pada pedoman kebijkan manajemen risiko dengan nomor dokumen PKMR.01/2013 yang mengacu pada ISO 31000:2009, risk assesment dilakukan menggunakan metode kertas kerja risk assesment yang tercantum dalam nomor dokumen KKRA.01/2013, Implementasi program dan prosedur di lapangan berjalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan. Kesimpulan penerapan analisa risiko dan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero) meliputi aspek yang ada dalam Program, Prosedur dan Implementasi.
Peningkatan Kesehatan Melalui Program LIBAS (Lansia Sehat Bebas COVID-19) Devi Etivia Purlinda; Fitriani Kahar; Ichsan Hadipranoto; Widodo Widodo
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.3574

Abstract

Peningkatan kesehatan bagi lansia di RW 02 Pedurungan Tengah Kota Semarang, melalui Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, melakukan pelatihan senam Libas, skrining kesehatan, pembagian masker, handsanitiser, dan peningkat imun tubuh. Tujuan Kegiatan adalah pelatihan senam Libas untuk lansia agar kebugaran dan imunitas tubuh meningkat. Skrining Kesehatan untuk memantau Indeks Massa Tubuh, kada glukosa darah, hemoglobin dan kolesterol darah pada lansia. Metode kegiatan adalah promosi Kesehatan tentang pencegahan penularan Covid 19, pelatihan Senam Libas dan skrining kesehatan. Hasil kegiatan adalah adanya pemahaman tentang protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 dan praktik senam Libas 100% (50 orang) pada lansia. Hasil skrining terdapat hiperglikemia 8 orang (16%), hiperkolesterol 39 orang (78%), anemia 12 orang (24%), hipertensi 16 orang (23%), obesitas 20 orang (40%) pada lansia. Kesimpulan lansia yang hiperglikemia, hiperkolesterol, anemia, hipertensi agar segera berobat untuk diterapi. Kegiatan pengabdian merupakan bagian peningkatan kesehatan bagi lansia untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM).
PELATIHAN TEKNIK PENGAMBILAN, PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN DAHAK (SPUTUM) UNTUK DIAGNOSIS TUBERKULOSIS BAGI KADER KESEHATAN DI KELURAHAN SENDANG MULYO Kuncara, Rachmad Bayu; Hadipranoto, Ichsan; Afriansya, Roni; Sulistyasmi, Wiwit
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2: Mei-Agustus 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i2.3213

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis complex (MTBC). Strategi DOTS adalah pengawasan langsung pengobatan jangka pendek dengan keharusan setiap pengelola program tuberkulosis untuk memfokuskan perhatian (direct attention) dalam usaha menemukan penderita dengan pemeriksaan mikroskop. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan kader tentang teknik pengambilan, pengepakan dan pengiriman spesimen dahak (sputum) untuk diagnosis tuberkulosis bagi kader kesehatan di Kelurahan Sendang Mulyo. Metode: melakukan intervensi dengan meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dengan memberikan penyuluhan teknik pengambilan, pengepakan dan pengiriman spesimen dahak. Hasil: terjadi peningkatan pengetahuan kader sebesar 70% dalam mengetahui tentang teknik pengambilan, pengepakan dan pengiriman spesimen dahak.