Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

REGIONALIZATION OF JAVA ISLAND: POVERTY, PANDEMIC AND GENDER Estuning Tyas Wulan Mei; Lutfi Mutaali; Muhammad Baiquni; R Rijanta; Bambang Sri Eko Prakoso; Joko Christanto; Dodi Widiyanto; Alia Fajarwati; Surani Hasanati; Agung Satriyo Nugroho; Idea Wening Nurani; Rizki Adriadi Ghiffari; Didik Sri Wahyudi; Adji Saiddinullah; Muhammad Galang Ramadhan Al Tumus; Dhia Fauzia Rahman
JURNAL GEOGRAFI Vol 14, No 1 (2022): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v14i1.28352

Abstract

Among various issues on regional development planning in Indonesia, the vast coverage area and its regional diversity become one of main challenges. Regionalization is one of spatial techniques that can be used to facilitate regional development planning process. This study aims to analyze regionalization of Indonesia with a focus on Java Island by highlighting the main contemporary issues including poverty, COVID-19 pandemic, and gender. This paper draws the conditions of poverty, the cases of the COVID-19 pandemic and the needs of gender-based development in 119 regencies/cities on the island of Java using spatial distribution analysis. The results of the analysis show that the distribution of the percentage of the poor and the poverty line in Java forms a clustered pattern. This also happened in the case of COVID-19 where the high concentration of cases was around DKI Jakarta and DI Yogyakarta. As for the gender aspect, there is a tendency for a scattered pattern for the value of the gender development index, although there are some areas with high values (H-H quadrant) and low values (L-L quadrant). In general, the use of regional analysis may facilitate the identification of spatial phenomena, their distribution and the patterns formed, therefore it can be used for determining suitable regional policies.Keywords: Java Island, Regionalization, Poverty, COVID-19 Pandemic, Gender
Food Environment: Sebuah Kerangka Konseptual Untuk Analisis Spasial pada Stunting Pandangwati, Sri Tuntung; Widiyanto, Dodi
TATALOKA Vol 26, No 4 (2024): Volume 26 No 4, November 2024
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.26.4.280-293

Abstract

Salah satu permasalahan ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional adalah tingginya angka prevalensi stunting di beberapa daerah. Berbagai program telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini, seperti pemberian bantuan makanan dan suplemen untuk perbaikan gizi, serta penyuluhan dan penggalakan vaksinasi balita. Sudah cukup banyak juga penelitian mengenai stunting, tetapi belum banyak penelitian yang meneliti permasalahan stunting dari sisi keruangan terutama yang melihat keterkaitan stunting dengan aksesibilitas pangan baik dari sisi geografis maupun ekonomi. Sudah cukup banyak riset dalam bidang ilmu perencanaan wilayah dan kota yang meneliti mengenai keterkaitan status gizi masyarakat (seperti obesitas atau malnutrisi) dengan aksesibilitas terhadap makanan sehat dan bergizi. Namun, penelitian serupa belum diaplikasikan pada konteks permasalahan stunting di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memformulasikan sebuah kerangka koseptual Food Environment (FE) yang dapat digunakan para perencana wilayah dan kota untuk menganalisis permasalahan stunting di Indonesia. Kerangka konseptual merupakan hasil sintesis dari literatur terdahulu mengenai konsep food environment dan disesuaikan dengan konteks di Indonesia. Berdasarkan hasil sintesis literatur, dirumuskan sebuah kerangka konseptual FE yang dapat digunakan sebagai dasar analisis spasial terhadap stunting. Dalam kerangka konseptual ini FE ditempatkan sebagai bagian dari sistem pangan keluarga dan individu. Namun, terdapat lima tantangan utama bagi penerapan kerangka konseptual FE yaitu ketersediaan dataset sumber pangan yang akurat, kategorisasi outlet pangan yang lebih spesifik, bagaimana mengakomodir keragaman jenis outlet pangan, bagaimana menganalisis dampak kesehatan dari keberadaan beragam outlet pangan secara simultan, dan penerjemahan aksesibilitas pangan.
Analisis hubungan tingkat perkembangan wilayah dan ketimpangan wilayah di Indonesia Vera Azizah Adryawning; Dodi Widiyanto
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 20, No 1 (2025)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v20i1.86894

Abstract

Ketimpangan menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam pembangunan di negara berkembang. Variasi tingkat perkembangan wilayah mengarah pada munculnya wilayah maju dan wilayah terbelakang. Di Indonesia, perkembangan wilayah dengan tingkat relatif tinggi terkonsentrasi di Pulau Jawa karena adanya konsentrasi pembangunan di pulau ini. Hal ini berdampak pada terjadinya ketimpangan terhadap provinsi-provinsi lain di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah di Indonesia tahun 2018-2022; mengidentifikasi tingkat ketimpangan wilayah di Indonesia tahun 2018-2022; dan menganalisis hubungan tingkat perkembangan wilayah dengan ketimpangan wilayah di Indonesia tahun 2018-2022. Metode yang digunakan adalah analisis faktor, analisis Indeks Williamson, analisis korelasi rank spearman, dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi tingkat perkembangan wilayah dan ketimpangan wilayah di Indonesia sepanjang 2018-2022. Selain itu, terjadi hubungan antara ketimpangan wilayah dengan tingkat perkembangan wilayah pada beberapa faktor di tahun 2018 hingga 2022.