Hengki Tri Hidayatullah
Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pendidikan Karakter pada Siswa SMA melalui Revitalisasi Nilai-Nilai Serat Wulangreh sebagai Media Sinema Edukasi pada Layanan Bimbingan Kelompok Berbasis Kearifan Lokal Hengki Tri Hidayatullah
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol. 6 No. 1 (2022): Volume 6 Number 1, May 2022
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v6n1.p23-29

Abstract

Abstrak Permasalahan utama yang ditinjau dalam penelitian ini adalah Bagaimana memanfaatkan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam serat wulangreh sebagai strategi pendidikan karakter bagi siswa?. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui nilai-nilai dari serat wulangreh sebagai salah satu kearifan lokal yang ada di Indonesia. 2. Untuk mengetahui efektifitas teknik sinema edukasi dalam mempermudah transfer pengetahuan kepada siswa atau konseli. 3. Untuk mengetahui potensi dari nilai yang terkandung dalam serat wulangreh jika dimanfaatkan sebagai muatan dalam layanan bimbingan dan konseling berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan berbagai sumber data sekunder yang berkaitan dengan variabel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan dari konseling yang dapat membantu siswa mengembangkan diri menjadi siswa yang berkarakter yaitu melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sinema edukasi melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sinema edukasi melalui revitalisasi nilai-nilai Serat Wulangreh   Kata Kunci: Pendidikan Karakter, serat wulangreh, sinema edukasi, bimbingan kelompok
Pengembangan Konten Multimedia Berbasis Case Method pada Sistem Pengelolaan Pembelajaran (SIPEJAR) Mata Kuliah Konseling Humanistik Rizka Apriani; M. Ramli; Henny Indreswari; Hengki Tri Hidayatullah; Salsabila Yuli Adys Hermawan
Buletin Konseling Inovatif Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um059v3i32023p193-202

Abstract

Abstract: Guidance and counseling students as prospective counselors are required to have professional competence, especially in the process of counseling services. Humanistic counseling is one of the courses that must be mastered by students. This study aims to develop multi-media SIPEJAR content based on the case method for humanistic counseling courses. This research adapts the Research and Development model with stages of analysis, design, development, implementation, and evaluation. The instrument uses an accessibility rating scale to measure the acceptability of the prototype. The data uses percentage descriptive techniques and qualitative data to be obtained from criticism and suggestions. There are six types of media that are constructed into multimedia such as 1) motion graphics; 2) infographics; 3) presentation slides; 4) twelve handouts/handbooks; 5) audio; and 6) explainer videos. The results of the test assessment of media experts, materials, and prospective users showed a high score. It can be concluded that the case-method-based multimedia content for humanistic counseling courses developed meets accessibility including accuracy, usefulness, ease, and attractiveness and meets the criteria of being very accurate, very useful, very easy, and very interesting so that humanistic counseling learning can be implemented. Abstrak: Mahasiswa bimbingan dan konseling sebagai calon konselor diharuskan memiliki kompetensi professional khususnya dalam proses layanan konseling. Konseling humanistik adalah salah satu mata kuliah yang harus dikuasi oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konten multimediea sipejar berbasis case method untuk mata kuliah konseling humanistik. Penelitian ini mengadaptasi model Research and Development dengan tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Instrumen mengunakan skala penilaian aksebilitas untuk mengukur dari keberterimaan prototipe. Data menggunakan teknik deskriptif persentase dan data kualitatif agar didapatkan dari kritik dan saran. Terdapat enam jenis media yang di konstruk menjadi multimedia seperti 1) motiongraphic; 2) infografis; 3) slide presentasi; 4) belas hand out/ hand book; 5) audio; dan 6) video explainer. Hasil penilaian uji ahli media, materi dan calon pengguna menunjukkan skor yang tinggi. Dapat disimpulkan konten multimedia sipejar berbasis case method untuk matakuliah konseling humanistik yang dikembangkan memenuhi aksebilitas meliputi ketepatan, kegunaan, kemudahan, dan kemenarikan dan memenuhi kriteria sangat akurat, sangat berguna, sangat mudah dan sangat menarik, sehingga dapat diimplementasikan pembelajaran konseling humanistik.
Strengthening Counselor Competencies in the Independent Learning Era through Training on Non-Cognitive Diagnostic Assessment Development Widya Multisari; Arbin Janu Setiyowati; Khairul Barriyah; Riskiyana Prihatiningsih; Hengki Tri Hidayatullah; Anwar Luthfi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v4i2.1995

Abstract

Purpose: The need for diagnostic assessment in the independent curriculum necessitates school counselors to be able to provide valid and reliable instruments to assess students' conditions. One crucial aspect to consider is the psychological well-being of students. Therefore, training in developing non-cognitive diagnostic assessments is necessary to support counselor competencies in the era of independent learning curriculum. Method: The training utilized the ADDIE training model, starting from analysis, design, development, implementation, and evaluation. This model was employed to assist in implementing training tailored to the participant's needs. The evaluation was conducted through process evaluation and outcome evaluation. Practical Applications: The training resulted in the development of a psychological well-being scale by school counselors. Subsequently, the scale underwent construct validation by experts, as well as validity and reliability testing using SPSS 24. A guide for using the psychological well-being scale was then created, including rationale, usage instructions, interpretation guidelines, and sample assessment result presentations. Conclusion: The training successfully enhanced counselor competencies in developing non-cognitive diagnostic assessments.