Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

POTENSI ASET WISATA DI DESA MEKARJAYA SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN DESA Asep Yusup Hanapia; Risna Amalia Hamzah; Aso Sukarso; Chandra Budhi L.S
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.6977

Abstract

TTujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana mengelola atau menata Objek Wisata Situ Cikondang di Desa Mekarjaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya, sehingga diharapkan objek wisata Situ Cikondang menjadi objek “Desa Wisata” di Kabupaten Tasikmalaya. Selanjutnya dengan adanya Desa Wisata ini Desa Mekarjaya mampu meningkatkan pendapatan atau daya beli masyarakat, sehingga mampu menjadi salah satu unsur dalam meningkatkan ketahanan pangan pada masa-masa mendatang. Metode pendekatan yang dilaksanakan adalah melakukan identifikasi permasalahan, analisis kebutuhan, melakukan FGD dan membuat laporan. Luaran yang ditargetkan adalah i) meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penataan Objek Wisata di Desa Mekarjaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya; ii) meningkatnya pemahaman BUMDes dan Aparat Desa tentang pentingnya asset wisata sebagai salah satu sumber pendapatan.
PEMBENTUKAN EDUWISATA SEBAGAI PENUNJANG USAHA SENTRA LEBAH MADU DI DESA MARGACINTA KABUPATEN PANGANDARAN Asep Yusup Hanapia; Risna Amalia Hamzah; Aso Sukarso
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9138

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan kepada Kelompok Lebah Madu di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran merupakan bentuk tri dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh setiap dosen, dalam upaya memberikan sumbangan ilmu kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang eduwisata dalam mendukung sentra budidaya lebah madu di Desa Margacinta. Sehingga diharapkan kegiatan eduwisata budidaya lebah madu ini menjadi wisata edukasi bagi masyarakat yang akan berkunjung ke Desa Margacinta. Selanjutnya dengan adanya kegiatan ini Desa Margacinta mampu meningkatkan pendapatan atau daya beli masyarakat. Metode pendekatan yang dilaksanakan adalah melakukan identifikasi permasalahan, analisis kebutuhan, melakukan penyuluhan atau sosialisasi, dan membuat laporan. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukan antusiasme dalam menerima materi yang terkait dengan eduwisata, juga dalam pengembangan komunitas taruna karya ini melalui pembentukan eduwisata di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Analisis Pengaruh Sektor Industri Pangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2001-2022 Amalia, Syahidah; Hanapia, Asep Yusup; Kadarisman, Encang; Sukarso, Aso
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 4, No 1 (2023): Mei
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/wlfr.v4i1.7050

Abstract

Economic growth is usually always used to analyze the results of economic development that has been implemented in a region or country. The food industry is a very important factor in economic growth in an area to meet the food needs of people in Indonesia. Even though the food industry in Indonesia continues to experience significant growth, there are still problems in the structure of the food industry in Indonesia. The purpose of this study is to determine the significance of the influence of independent variables in analyzing the influence of the food industry sector on economic growth in Indonesia. The data obtained were based on data from the Central Bureau of Statistics (BPS) from 2001 to 2022. The method in this study used a quantitative approach, namely by using multiple regression analysis, classical assumption tests, and hypothesis testing. The results of this study show that the food and beverage industry variable (X₁) partially has a positive and significant influence on economic growth (Y) or Ho is rejected and Ha is accepted. While the paper industry (X₂) and rubber industry (X₃) variables partially have no effect on economic growth (Y) or Ho is accepted and Ha is rejected.Pertumbuhan ekonomi biasanya selalu digunakan untuk menganalisis hasil dari pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan di suatu daerah atau negara. Industri pangan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di suatu daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Indonesia. Meskipun industri pangan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun masih terdapat permasalahan dalam struktur industri pangan di Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel-variabel independen dalam menganalisis pengaruh sektor industri pangan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data yang diperoleh berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2001 sampai 2022. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa variabel industri makanan dan minuman (X₁) secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) atau Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan variabel industri kertas (X₂) dan industri karet (X₃) secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) atau Ho diterima dan Ha ditolak. 
Analisis Faktor-Faktor Penentu Permintaan pada Objek Wisata Situ Lengkong di Kabupaten Ciamis Tahun 2019 Sukarso, Aso; Kadarisman, Encang
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 1 (2020): Mei
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.841 KB) | DOI: 10.37058/wlfr.v1i1.1460

Abstract

The purpose of this study is to analyze the effects of travel costs, travel time, relationship of travel costs to other tours, relationship of travel time to tourist attractions, income, perception of environmental amenities and quality of attractiveness (such as tourism facilities, arts, environmental concessions, and culinary) on number of visit to Situ Lengkong Tourism Object. This study is an associative research. The data used are primary and secondary data. The analytical method that used in this study is multiple regression with an approach of Travel Cost Method (TCM). Based on the multiple regression analysis of Situ Lengkong Tourism Object, it is obtained that: a) the duration of the trip has a negative effect on the number of Situ Lengkong Tourism Object; b) length of trip to other attractions (Karangkamulyan) has a positive effect on the number of visits to Situ Lengkong Tourism Object; c) the perception of the price of admission to another tourist attraction (Karangmulyan) has a negative effect on the number of visits to Situ Lengkong Tourism Object; d) perception of the facilities in Situ Lengkong Tourism Object positively influences the number of visits to Situ Lengkong Tourism Object; e) culinary perceptions at Situ Lengkong Tourism Object affect the number of Situ Lengkong Tourism Object visits.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh biaya perjalanan, waktu tempuh, biaya perjalanan ke wisata lain, waktu tempuh ke tempat wisata, pendapatan, persepsi daya tarik amenitas dan kualitas lingkungan (seperti sarana wisata, kesenian, konsisi lingkungan, dan kuliner) terhadap jumlah kunjungan objek wisata Situ Lengkong. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda dengan pendekatan Travel Cost Method (TCM). Berdasarkan analisis regresi berganda Objek Wisata Situ Lengkong, diperoleh hasil sebagai berikut: a) lama perjalanan berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; b) lama perjalanan ke objek wisata lain (Karangkamulyan) berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; c) persepsi terhadap harga karcis masuk objek wisata lain (Karangmulyan) berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; d) persepsi terhadap sarana di Objek Wisata Situ Lengkong berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; e) persepsi kuliner di Objek Wisata Situ Lengkong berpengaruh terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong.
Analisis Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Akhir Ciangir terhadap Peningkatan Ekonomi di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Rusliana, Nanang; Kadarisman, Encang; Sukarso, Aso
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, No 1 (2022): Mei
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.482 KB) | DOI: 10.37058/wlfr.v3i1.4187

Abstract

The purpose of this study is to identify and estimate the benefits and losses experienced by the community; as well as providing alternative policy options that can increase the benefits and or reduce the losses from the existence of the Ciangir TPSA. The data used in this study are primary and secondary data. The analytical method used in this study is the Benefit Cost Ratio (BCR) method. The results showed that the existence of a final waste disposal site (TPSA) in Ciangir, Mugarsari Village, Tamansari Subdistrict, Tasikmalaya City had a positive (beneficial) and negative (harmful) impact on the surrounding community. The positive impact that is felt directly by the community around the Ciangir TPSA is the income obtained from the utilization of Ciangir TPSA waste. The negative impact of the existence of the Ciangir TPSA is the emergence of water and air pollution. This pollution will eventually lead to additional expenses for the community around TPSA Ciangir which includes health costs which are directly borne by the community around TPSA Ciangir. The result of the Benefit Cost Ratio (BCR) analysis of 7.65 indicates that the existence of TPSA Ciangir provides more direct benefits. This means that the direct income obtained is 7 times greater than the direct costs incurred with the existence of the Ciangir TPSA.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi manfaat dan kerugian yang dialami oleh masyarakat; serta memberikan alternatif pilihan kebijakan yang dapat meningkatkan manfaat dan atau mengurangi kerugian dari keberadaan TPSA Ciangir. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Benefit Cost Ratio (BCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di Kampung Ciangir Desa Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya memberikan dampak positif (menguntungkan) dan dampak negatif (merugikan) bagi masyarakat sekitarnya. Dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat di sekitar TPSA Ciangir adalah penghasilan yang diperoleh dari pemanfaatan sampah TPSA Ciangir. Adapun dampak negatif keberadaan TPSA Ciangir yakni timbulnya pencemaran air dan udara. Pencemaran tersebut pada akhirnya akan menimbulkan biaya pengeluaran-pengeluaran tambahan bagi masyarakat di sekitar TPSA Ciangir yang mencakup biaya kesehatan yang secara langsung ditanggung oleh masyarakat di sekitar TPSA Ciangir. Hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu sebesar 7,65 menunjukkan bahwa keberadaan TPSA Ciangir lebih memberikan manfaat secara langsung. Hal ini berarti bahwa pendapatan langsung yang diperoleh lebih besar 7 kali lipat daripada biaya langsung yang dikeluarkan dengan keberadaan TPSA Ciangir tersebut.
Analisis Keterkaitan antar Sektor Kunci Berdasarkan Data Input Output Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 Sukarso, Aso; Hanapia, Asep Yusup; Budhi.L.S, Chandra
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.317 KB) | DOI: 10.37058/wlfr.v2i2.3627

Abstract

This study aims to determine the backward linkages and forward linkages between key sectors in Tasikmalaya Regency. The data used is the Table of Input Output (BPS) of Tasikmalaya Regency in 2012. The data analysis in this study uses standard deviation processed by Excel. This study uses several approaches, namely: backward linkage and direct backward spreads; direct and indirect total backward linkage; direct, indirect, and induced total backward linkage; forward linkage and direct forward spreads; direct and indirect total forward linkages; direct, indirect, and induced total forward linkages. Based on the results of the study, it was found that sector 3 (processing industry) is a key sector that is directly, indirectly, and affected, this sector asks for inputs in other sectors equally. Meanwhile, sector 6 (trade, hotels and restaurants) is a key sector because directly, indirectly, and affected, this sector demands output in other sectors equally.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan antar sektor kunci di Kabupaten Tasikmalaya. Data yang digunakan adalah tabel Input Output (BPS) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012. Analisis data pada penelitian ini menggunakan standar deviasi yang diolah dengan Excel. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: keterkaitan ke belakang dan penyebaran ke belakang langsung; keterkaitan ke belakang total langsung dan tidak langsung; keterkaitan ke belakang total langsung, tidak langsung, dan terimbas; keterkaitan ke depan dan penyebaran ke depan langsung; keterkaitan ke depan total langsung dan tidak langsung; keterkaitan ke depan total langsung, tidak langsung, dan terimbas. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa sektor 3 (industri pengolahan) adalah sektor kunci karena secara langsung, tidak langsung, dan terimbas, sektor ini meminta input atau faktor produksi pada sektor-sektor lain secara merata. Adapun sektor 6 (perdagangan, hotel dan restoran) adalah sektor kunci oleh karena secara langsung, tidak langsung, dan terimbas, sektor ini meminta output atau hasil produksi pada sektor-sektor lain secara merata.
Inovasi Desa Ekowisata: Mendorong Peningkatan Pendapatan Masyarakat melalui Diversifikasi Produk Olahan Madu Hanapia, Asep Yusup; Jumri, Jumri; Hayati, Jurni; Sukarso, Aso; Noormansyah, Zulfikar
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15919

Abstract

Budidaya lebah madu Taruna Karya di Desa Margacinta telah menghasilkan 100 liter madu dengan nilai Rp. 25.000.000,- pada musim bunga di bulan Mei - Juni. Saat ini produk madu yang dipasarkan hanya produk madu original saja karena masyarakat Desa Margacinta belum mengetahui pentingnya diversifikasi produk madu. Untuk memperluas pasar dan pengayaan produk UMKM diperlukan diversifikasi produk madu. Diversifikasi produk juga dapat mendukung perkembangan Desa Ekowisata di Desa Margacinta. Pengembangan Desa Ekowisata berupa budidaya lebah madu yang menghasilkan berbagai produk madu diharapkan dapat berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat tanpa harus menunggu kunjungan wisatawan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan kepada masyarakat Desa Margacinta mengenai pentingnya diversifikasi produk madu untuk mendukung pengembangan Desa Ekowisata dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Adapun produk madu yang akan dibuat adalah sabun padat madu dan minuman madu. Kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 7 bulan mulai dari penandatanganan MoU kegiatan pengabdian kepada masyarakat hingga evaluasi kegiatan. Metode penyelesaian masalah masyarakat adalah dengan pendampingan yang diikuti oleh Kelompok Budidaya Lebah Madu “Taruna Karya” dan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Hasil dari pendampingan masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dalam membuat sabun padat madu dan minuman madu untuk mendukung terwujudnya Desa Ekowisata.
(IbID) PENATAAN OBJEK WISATA JOJOGAN DI DESA CINTARATU KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN Hanapia, Asep Yusup; Sukarso, Aso; Budhi, Chandra
Jurnal Pengabdian Siliwangi Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Univeristas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jsppm.v6i1.1444

Abstract

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilakukan kepada karangtaruna di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran merupakan bentuk tri dharma perguruan yang harus dilakukan oleh setiap dosen, dalam upaya memberikan sumbangan ilmu kepada masyarakat.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penataan objek wisata Jojogan di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, sehingga diharapkan ke depan objek wisata jojogan yang terdapat di Desa Cintaratu menjadi tujuan objek wisata unggulan di Kabupaten Pangandaran
Penguatan Kelembagaan Koperasi Nelayan Minapari Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Rusliana, Nanang; Susilo, Ignatia Bintang Filia Dei; Kadarisman, Encang; Sukarso, Aso
Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services Vol. 5 No. 2 (2024): Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services
Publisher : Faculty of Economics, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29259/jscs.v5i2.192

Abstract

Artikel ini membahas penguatan kelembagaan Koperasi Nelayan Minapari di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai peran, tanggung jawab, dan manfaat sebagai anggota koperasi sehingga koperasi nelayan dapat menjadi pelopor dalam peningkatan ekonomi masyarakat yang tergabung di dalamnya, serta berkontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Pangandaran. Pendekatan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan melibatkan identifikasi melalui pengumpulan informasi dengan wawancara dan diskusi dengan mitra. Proses ini dilanjutkan dengan penelaahan kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Setelah kebutuhan masyarakat terkait penguatan kelembagaan koperasi diidentifikasi, materi penyuluhan disiapkan untuk meningkatkan kesadaran anggota koperasi. Melalui analisis terhadap peraturan, tata kelola, manajemen, dan keanggotaan, kegiatan PPM ini memberikan rekomendasi strategi untuk memperkuat kelembagaan koperasi. Rekomendasi ini mencakup peningkatan kerja sama dengan dinas terkait, penguatan manajemen keuangan, edukasi untuk pencegahan penyelundupan, dan diversifikasi usaha sehingga koperasi dapat lebih berdaya guna dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan para nelayan anggotanya.
Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Volume Ekspor Kopi Indonesia ke Mesir Tahun 2001-2022 Utami, Sri; Supriadi, Apip; Sukarso, Aso
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, No 2 (2024): November
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/wlfr.v5i2.14417

Abstract

This study aims to analyze the effect of domestic coffee production, Egyptian GDP per capita, and exchange rates on the volume of Indonesian coffee exports to Egypt in 2001-2022. This research method used in this study is a quantitative approach. This study uses annual data with a time span of 2001-2022. The data used in this study are secondary (time series) data sourced from the Central Bureau of Statistics, International Coffee Organization, and World Bank. The analytical method used is multiple linear regression. The results showed that partially domestic coffee production, Egyptian GDP per capita, and exchange rate had a positive and significant effect on the volume of Indonesian coffee exports to Egypt in 2001-2022. Jointly, domestic coffee production, Egyptian GDP per capita, and exchange rate have a significant effect on the volume of Indonesian coffee exports to Egypt in 2001-2022. Based on elasticity analysis, the volume of Indonesian coffee exports to Egypt proved to be elastic to domestic coffee production and exchange rate, but inelastic to Egypt’s GDp per capita.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produksi kopi domestik, GDP per kapita Mesir, dan nilai tukar terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Mesir tahun 2001-2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data tahunan dengan rentang waktu 2001-2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (times series) yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia, Internasional Coffee Organization, dan World Bank. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial produksi kopi domestik, GDP per kapita Mesir, dan nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Mesir tahun 2001-2022. Secara bersama-sama produksi kopi domestik, GDP per kapita Mesir, dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Mesir tahun 2001-2022. Berdasarkan analisis elastisitas, volume ekspor kopi Indonesia ke Mesir terbukti elastis terhadap produksi kopi domestik dan nilai tukar, namun inelastis terhadap GDP per kapita Mesir.