Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Skyhawk: Jurnal Aviasi Indonesia

Analisis Pelayanan Jasa Penerbangan Pada Masa Pandemi Dan Perspektif Pemulihan Layanan Jasa Penerbangan di Indonesia Agung Wahyu Wicaksono; Imam Sonhaji; Ahmad Mubarok
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v2i1.21

Abstract

Penelitian ini bertujuann untuk mengetahui dan menganalisa pelayanan jasa penerbangan pada masa pendemi serta perspektif pemulihan dari layanan jasa penerbangan di Indonesia. Jumlah penumpang atau pengguna jasa penerbangan mengalami penurunan dari periode Januari hingga Mei 2020 yang mengakibatkan berbagai kesulitan bagi pelaku jasa penerbangan baik maskapai maupun operator Bandar Udara. Akan tetapi pada awal semester II tahun 2020 jumlah penumpang mengalami peningkatan kembali, meskipun tidak signifikan tetapi memberikan harapan yang baik di sektor penerbangan, serta terdapat anomali lain yang terjadi pada industri penerbangan terutama pada jasa angkutan barang. Metode kualitatif menjadi pilihan dari peneliti karena melakukan analisa dari data dan studi pustaka. Data sekunder yang diguanakan adalah hasil penelitian dari peneliti terdahulu pada tahun terakhir. Penelitan ini berfokus pada dampak dari pendemi Covid-19 pada industri penerbangan, analisa pelayanan jasa penerbangan serta perspektif pemulihan layanan jasa penerbangan.
Pendidikan Dasar Penerbang (Pilot) Dalam Lingkup Pendidikan Tinggi Vokasi Handrio Endo Martono; Ridho Rinaldi; Ahmad Mubarok; Rangga Handika Putra; Jadon Pieter Elia Tirtanto
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.835 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i1.4

Abstract

Artikel ini berisikan hasil penelitian tentang sistem pembelajaran pendidikan penerbang (pilot) ketika pendidikan penerbang (pilot) tersebut dijadikan sebagai pendidikan tinggi vokasi berdasarkan kurikulum dan silabus yang tentunya disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Pada dasarnya di Indonesia pendidikan penerbang (pilot) itu sendiri dapat di tempuh dalam kurun waktu kurang lebih selama 18 bulan dengan memperoleh license PPL, CPL, dan IR. Untuk itu dalam artikel ini penulis ingin membagikan suatu pengetahuan tentang bagaimana jika pendidikan penerbang (pilot) dijadikan sebagai pendidikan tinggi vokasi. Seperti yang diketahui bahwa pendidikan tinggi vokasi tentunya memakan waktu yang cukup lama bagi seorang penerbang (pilot) dalam melaksanakan pendidikan. Pada penelitian ini penulis mencoba umtuk menggunakan metode studi literatur yang hanya melihat pada unsur – unsur pokok pada aturan – aturan yang berlaku dalam hal ini aturan tentang pendidikan penerbangan dan juga aturan pendidikan nasional. Pada penulisan ini disajikan tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi vokasi di Indonesia dan juga penyususnan kurikulum dan silabus sesuai dengan CASR 141. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana pendidikan tinggi vokasi sangatlah berperan terhadap perkembangan teknologi dan industri khususnya dalam industri penerbangan (pilot) yang menjadi objek utama dalam penulisan ini. Walaupun pendidikan tinggi vokasi memakan waktu yang lama, tetapi ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dalam pembelajaran diantaranya adalah sistem pembelajaran yang lebih terstruktur sesuai dengan capaian pembelajaran. Pada penulisan ini tentunya masih terdapat kekurangan yang perlu dilakukan penelitian kembali, terkait dengan perkembangan yang sedang terjadi saat ini di industri penerbangan.
Pengaruh Kompetensi Flight Instructor Terhadap Siswa Penerbang: Studi Ex Post Facto Roby Muharomansyah; Ahmad Mubarok; Ridho Rinaldi; Syauqi M Fadillah; Nadila Nurchaliza
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.8 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi instruktur penerbangan terhadap siswa. Penerbangan instruktur adalah guru teori dan praktek terbang. Memiliki sertifikat instruktur penerbangan dan telah selesai pelatihan instruktur penerbangan dan lulus tes tertulis dan praktek terbang sebagai instruktur penerbangan. Ini penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis metode penelitian wawancara dan kuesioner kepada sepuluh instruktur penerbangan sebagai sampel dan dilakukan secara acak dari total tiga puluh penerbangan instruktur. Subjek dalam penelitian ini adalah instruktur penerbangan di Akademi Pilot Indonesia Banyuwangi Sekolah Penerbangan. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada instruktur penerbangan dan siswa percontohan. Instruktur penerbangan merupakan salah satu profesi yang diminati oleh personel penerbangan. Dalam hal ini penelitian dilakukan terhadap instruktur penerbangan yang berlatar belakang pilot komersial kompetensi dan memiliki jam terbang kurang lebih 300 jam untuk instruktur penerbangan bagi siswa CPL, 500 jam untuk siswa PPL dan 1000 jam untuk mengajar siswa pra tunggal. Kemudian untuk siswa pra-solo penguji memiliki 1500 jam terbang. Dengan kompetensi tersebut, apakah layak menjadi instruktur pilot atau perlu ditambahkan untuk melebihi apa yang diperoleh siswa dalam hal tingkat peringkat siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga sub pembahasan utama yaitu kompetensi instruktur penerbangan, pengaruh kompetensi, kualitas dan pengembangan kompetensi. Setiap mata pelajaran memiliki perbedaan makna dalam kaitannya dengan pandangan kompetensi instruktur penerbangan. Arti kompetensi untuk mata pelajaran untuk memperoleh kualitas pembelajaran untuk menghasilkan peserta didik atau siswa yang lebih baik dan pengetahuan memberikan dan memahami berbagai wawasan terkait teori dan praktik terbang. Subjek juga ditemukan makna kompetensi sebagai ekses dari self-efficacy yang meningkatkan kepercayaan diri suatu penerbangan pengajar. Selain itu, subjek memiliki perubahan positif dalam karier dan kehidupannya.