Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

UV-Vis Spectrophotometric Method Validation of Cefixime in Phosphate Buffer Abulkhair Abdullah; Mutmainnah Mutmainnah; Ahlan Sangkal; Rahmat Ismail
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i2.7657

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode baru untuk mengukur sefiksim dalam buffer fosfat 0,05 M. Pengujian dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis Genesys 10S. Akurasi, presisi, LOD & LOQ, linearitas, dan ketahanan metode ini divalidasi. Panjang gelombang sefiksim ditemukan pada 288 nm dengan konsentrasi larutan standar kerja 4-20 g/mL. Hasil validasi menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,9981; % RSD akurasi, presisi, dan ketahanan di bawah 2%; LOD 0,843 g/mL; dan LOQ 2.555 g/mL. Kesimpulannya, metode yang dikembangkan dalam penelitian ini akurat, teliti, dan dapat diandalkan. Metode ini divalidasi sesuai pedoman ICH Q2 (R1) untuk akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantisasi, linieritas, dan ketahanan. Kata kunci : Cefixime; Penyangga fosfat; Validasi metode; UV-Vis Spectrophotometric. ABSTRACTThis study aim to develop a new method for measuring cefixime in 0.05 M phosphate buffer. The assay was performed using UV-Vis spectrophotometry Genesys 10S. The accuracy, precision, LOD & LOQ, linearity, and robustness of this method were validated. The wavelength of cefixime was found at 288 nm with a working standard solution concentration of 4-20 μg/mL. The validation results show a regression coefficient of 0.9981; % RSD of accuracy, precision, and robustness are below 2%; LOD 0.843 μg/mL; and LOQ 2,555 μg/mL. In conclusion, the method developed in this study is accurate, thorough, and reliable. The method was validated as per ICH Q2 (R1) guideline for accuracy, precision, detection limit, quantitation limit, linearity, and robustness. Keywords : Cefixime; Phosphate Buffer; Method Validation; UV-Vis Spectrophotometric. 
Swamedikasi dan Pelatihan Pembuatan Infusa Tanaman Herbal Di Desa Ilo-Ilo Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken Kota Manado Siti Salma; Mutmainnah Mutmainnah; Amir Fatah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 4 (2021): Desember : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.356 KB) | DOI: 10.57214/pengabmas.v3i4.87

Abstract

Keberadaan tanaman sebagai obat sudah dikenal sejak ribuan tahun lampau. Penggunaan dan cara pengolahan yang benar dari tanaman obat dapat membantu mengobati dan mengurangi masalah kesehatan masyarakat. Peran serta perguruan tinggi STIKES Muhammadiyah Manado dalam menjalankan Tridharma perguruan tinggi salah satunya pengabdian kepada masyarakat terkait dengan kurangnya pengetahuan dan pengembangan tumbuhan obat tradisional di lingkungan masyarakat sehingga diperlukan “Swamedikasi dan Pelatihan Pembuatan Infusa Tanaman Herbal Di Desa Ilo-Ilo Kelurahan Pandu Kecamatan Mapanget” dari tumbuhan yang berada di sekitar lingkungan.. Metode pelaksanaan kegiatan dengan melakukan penyuluhan, diskusi, tanya jawab dan pelatihan tentang pembuatan sediaan herbal berupa infusa dari berbagai tanaman yang berada di sekitar lingkungan seperti daun afrika, daun gedi, daun jeruk, rimpang jahe, rimpang kunyit, buat tomat, buah lemon, bunga rosella kepada masyarakat. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat dapat melakukan swamedikasi dan mengetahui serta membuat alternatif pengobatan terhadap penyakitnya sendiri.
Pelatihan Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas dan Menyusui Sebagai Media Peningkatan Produksi ASI Di Desa Watutumou Kecamatan Kalawat Kota Minahasa Utara Irne Wida Desiyanti; Mutmainnah Mutmainnah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2022): Juni : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.778 KB) | DOI: 10.57214/pengabmas.v4i2.100

Abstract

Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka cakupan ASI di indonesia mencapai 43% dibanding (SDKI) tahun 2012. Berdasarkan hasil survey pada tanggal 16-17 Februari 2020, di Desa Watutumou Kecamatan Maumbi Kabupaten Minahasa Utara didapatkan salah satu masalah prioritas yang terjadi adalah masih kurangnya pemberian ASI pada bayi dan balita yang disebakan karena kurangnya produksi ASI. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melatih perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui, sehingga dapat tercapai peningkatan gizi bayi dan balita. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah kuliah umum (pemaparan), sharing atau talk show dengan media proyektor, serta memberikan peragaan bagaimana cara melakukan perawatan payudara, menyajikan materi dengan bahasa sesederhana mungkin agar dapat diterima dengan mudah oleh peserta. Kegiatan pelatihan perawatan payudara pada ibu nifas dan menyusui sebagai media peningkatan produksi ASI adalah kegiatan berjalan tertib dan teratur sesuai dengan harapan dapat melancarkan produksi ASI, sehingga proses pemberian ASI berjalan lancar sampai 2 tahun.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK MASKER GEL PEEL OFF DARI SERBUK SISIK IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) Mutmainnah Mutmainnah; Abulkhair Abdullah; Muvida Syawie
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v4i3.290

Abstract

Masker gel peel off merupakan salah satu kosmetik yang digunakan untuk perawatan kulit yang dapat memutihkan, mengecilkan pori-pori, melembabkan dan menutrisi kulit. Salah satu bahan yang dapat dijadikan bahan utama masker gel peel off adalah sisik ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Sisik ikan mujair mengandung kolagen yang bermanfaat sebagai antiaging. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula masker gel peel off dari sisik ikan yang terbaik dengan memvariasikan konsentrasi PVA (5% dan 10%) dan HPMC (2% dan 4%). Dalam penelitian ini dibuat 4 formula yang berbeda. Pada sediaan dilakukan pengujian karakteristik yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji waktu mengering, dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat sudah memenuhi kriteria. Semua formula memiliki tekstur semi padat, beraroma jeruk, dan berwarna abu-abu dan semua formula menunjukkan homogenitas yang baik. Hasil uji pH diperoleh: F1 (5,0), F2 (5,6), F3 (5,5), dan F4 (5,4). Hasil uji daya lekat diperoleh: F1 (400 g : 5,2 cm), F2 (600 g : 5,2 cm), F3 (600 g : 5,4 cm), dan F4 (600 g : 5,4 cm). hasil uji waktu mengering: F1 (55 menit), F2 (33 menit), F3 (33,3 menit), F4 (56,3 menit). Dapat disimpulkan bahwa serbuk sisik ikan mujair dapat dijadikan sediaan masker gel peel off. Formula 2 menjadi formula terbaik dengan konsentrasi PVA 10% dan HPMC 2%.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Granul Instan Dari Daging Buah Pala (Myristica fragrans L.): Jurnal Julia Megawati Djamal; Hamidah Sri Supriati; Mutmainnah
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuhan pala (Myristica fragrans L) dipercayai memiliki khasiat untuk pengobatan pala (Myristica fragrans L,) daging buah pala dapat dikatakan sebagai buah yang mengandung vitamin C sebanyak 22 mg dalam tiap 100 g. Vitamin C sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan daging buah pala dalam bentuk sediaan granul instan dan untuk mengetahui formula yang memenuhi persyaratan karakteristik, granul instan dibuat dalam tiga formulasi dengan variasi konsentrasi bahan pengikat dan konsentrasi bahan penghancur F1 konsentrasi pengikat 6% penghancur 2%, F2 konsentrasi pengikat 7% penghancur 3% dan F3 konsentrasi pengikat 8% penghancur 4%. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat sudah memenuhi kriteria fisik sediaan granul instan menghasilkan tekstur padat, bearoma khas pala dengan warna coklat, pada F1 didapatkan hasil pengujian waktu alir 5,6 detik, sudut diam 33,0o, uji kadar lembab 2,4% bulk density 0,6 g/mL, uji waktu larut suhu 100oC 4,6 menit, suhu 25oC 4,9 menit. pada F2 uji waktu alir 6,6 detik, sudut diam 33,4o, uji kadar lembab 2,45 % bulk density 0,6 g/mL, uji waktu larut suhu 100oC 5,5 menit, suhu 25oC 6,3 menit. Pada F3 uji waktu alir 7,6 detik, sudut diam 32,0o, uji kadar lembab 4,1% bulk density 0,6 g/mL, uji waktu larut suhu 100oC 6,4 menit, suhu 25oC 8,4 menit. Daging buah pala dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan granul instan dan memenuhi syarat uji organoleptik, uji waktu alir, uji sudut diam, uji kadar lembab namun untuk uji larut F2 dan F3 tidak memenuhi syarat uji larut.
PEMBERDAYAAN SISWA MELALUI PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI PALA “PARASKU” SEBAGAI LULUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 6 TERNATE Mutmainnah Mutmainnah; Abulkhair Abdullah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 11 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i11.3983-3988

Abstract

Kelurahan Sulamadaha menjadi salah satu penghasil pala di Maluku Utara. Masyarakat di Kelurahan Sulamadaha belum memanfaatkan limbah cangkang sama sekali (dibuang atau dibakar). Sebagai salah satu upaya pemanfaatan limbah ini dengan memberikan pelatihan pembuatan lulur kecantikan berbahan dasar limbah cangkang biji pala, beras dan kunyit putih. Lulur merupakan salah satu jenis kosmetika tradisonal yang dapat digunakan sebagai perawatan kulit tubuh untuk mempertahankan kesehatan, mencerahkan dan mengangkat sel kulit mati. Cangkang biji buah pala, beras dan kunyit putih dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar dan bahan aktif lulur tradisional karena mengandung senyawa seperti gamma oryzanol dan antioksidan yang berfungsi untuk memperbaharui pembentukan pigmen melanin, mencerahkan, melembabkan kulit dan dapat memudarkan bekas luka pada kulit.  Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan dan pelatihan langsung. Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari observasi, identifikasi masalah, perumusan masalah, kegiatan, dan evaluasi. Kegiatan dievaluasi menggunakan kuesioner pretest dan post test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada peserta mengenai materi deksripsi produk, manfaat, cara pembuatan, dan cara penggunaan produk lulur.
Aktivitas Antibakteri Kokristal Sefiksim-Nikotinamida Menggunakan Agar Diffusion dan Broth Dilution Test: Antibacterial Activity of Cocrystals of Cefixime with Nicotinamide Using Agar Diffusion and Broth Dilution Test Abulkhair Abdullah; Muhammad Subhan A. Sibadu; Mutmainnah Mutmainnah
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 6 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i6.2069

Abstract

Cefixime has been formulated in cocrystal form with nicotinamide (coformer). SEF-NIK cocrystals were prepared at a mole ratio of 1:1 using a liquid-assisted grinding method. The cocrystals were characterized using DSC, FTIR, SEM, and PXRD. The characterization results showed that cocrystals were formed between cefixime and nicotinamide. The results of the solubility test, dissolution rate and permeability of the SEF-NIK cocrystal showed a significant increase compared to pure cefixime. Based on these results, the SEF-NIK cocrystal was continued for pharmacodynamic studies with in vitro antibacterial activity studies. This study aims to determine the effect of cocrystallization techniques on the antibacterial activity of cefixime. The test was carried out using two methods, namely the Agar Diffusion Test and the Broth Dilution Test. The results showed that cocrystallization of cefixime with nicotinamide did not inhibit its effectiveness against Escherichia coli bacteria, but its effectiveness was better than pure cefixime. In the agar diffusion method, the inhibition zones of cefixime and SEF-NIK cocrystals against Escherichia coli bacteria were 6.2 mm and 8.6 mm, respectively. On the fifth day of the broth dilution test method, the OD values of Escherichia coli bacteria in the cefixime and SEF-NIK cocrystals were 1.330 and 1.064, respectively.   Keywords:          cefixime, liquid-assisted grinding, antibacterial activity   Abstrak Sefiksim telah berhasil dibuat dalam bentuk kokristal dengan nikotinamida (koformer). Kokristal SEF-NIK dibuat dengan perbandingan mol 1:1 menggunakan metode liquid-assisted grinding­. Kokristal dikarakterisasi menggunakan DSC, FTIR, SEM, dan PXRD. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa terbentuk kokristal antara sefiksim dan nikotinamida. Hasil uji kelarutan, laju disolusi, dan permeabilitas kokristal SEF-NIK menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan sefiksim murni. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kokristal SEF-NIK dilanjutkan ke tahap uji farmakodinamik yakni uji aktivitas antibakteri secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari teknik kokristalisasi terhadap aktvitas antibakteri sefiksim. Pengujian dilakukan menggunakan dua metode yakni Agar Diffusion Method (difusi agar) dan Broth Dilution Method (dilusi cair). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kokristalisasi sefiksim dengan nikotinamida tidak menghambat efektivitasnya terhadap bakteri Escherichia coli, akan tetapi efektivitasnya lebih baik dibandingkan sefiksim murni. Pada metode difusi agar, zona hambat sefiksim terhadap bakteri Escherichia coli sebesar 6,2 mm sedangkan kokristal SEF-NIK lebih besar yakni 8,6 mm. Pada metode dilusi cair, hasil pengukuran OD bakteri Escherichia coli hari kelima pada sefiksim sebesar 1,330 sedangkan pada kokristal SEF-NIK sebesar 1,064. Kata Kunci:         sefiksim, liquid-assisted grinding, aktivitas antibakteri
POTENSI PATI PISANG MULU BEBE SEBAGAI EKSIPIEN FARMASI: SIFAT FISIKOKIMIA DAN CEMARAN MIKROBA Mutmainnah, Mutmainnah; Mala, Cindhany D. F. U.; Abdullah, Abulkhair
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkpharm.v6i1.2428

Abstract

Latar Belakang: Pati merupakan biopolimer alam yang mudah terdegradasi dan relatif tidak mahal serta secara luas dapat digunakan pada industri makanan dan farmasi. Pisang mulu bebe (Musa sp) adalah pisang khas dari Maluku Utara, yang secara potensial dapat juga dimanfaatkan patinya sebagai eksipien dalam formulasi sediaan. Metode: Sifat fisikokimia dan cemaran mikroba dari pati pisang mulu bebe (PPMB) dianalisis. Sifat fisikokimia yang diuji meliputi organoleptik, mikroskopis, keasaman, susut pengeringan, kadar abu, kelarutan, dan kandungan logam. Cemaran mikroba yang diuji meliputi angka lempeng total, angka kapang khamir, dan cemaran E. coli. Hasil: Hasil SEM menunjukkan PPMB berbentuk oval, tunggal, dan hilus di tengah; kadar abu 0,0023%; tidak larut dalam air dan etanol; susut pengeringan 10,79%; tidak mengandung logam Pb (timbal) dan Cd (kadmium); ALT 2x102 koloni/g; AKK 1,7x102 koloni/g; dan cemaran E. Coli negatif. Kesimpulan: PPMB memenuhi persyaratan sifat fisikokimia dan cemaran mikroba dan berpotensi menjadi polimer (eksipien farmasi). Kata kunci : Pati, Pisang mulu bebe, Sifat fisikokimia, Cemaran mikroba
Physical characterization of paracetamol granule preparation using goroho banana starch as binder and disintegrant Mutmainnah, Mutmainnah; Abdullah, Abulkhair; Lewa, Sandra; Muhlis, S. Masitah
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjp.v6i1.393

Abstract

The research aims to formulate Goroho banana starch (GBS) as a binding and disintegrating agent in paracetamol (PCT) granule preparations. PCT granules were made using GBS as a binding agent in 3 concentrations of 6, 8, and 10%, respectively. PCT granules using GBS as a disintegrating agent were made with three concentrations of 10, 15, and 20%, respectively. Paracetamol granules are made using the wet granulation method. Granules were evaluated using six parameters: flow rate, angle of repose, water content, bulk density, tapped density, and compressibility index. GBS as a binder showed good physical properties. F1 (6% GBS) showed a flow rate of 8.1 g/sec, an angle of repose of 22.9 degrees, a water content of 1.2%, and a compressibility index of 19.3%. F2 (8% GBS) shows a flow rate of 8.5 g/sec, an angle of repose of 18.5 degrees, a water content of 1.3%, and a compressibility index of 17.6%. F3 (10% GBS) shows a flow rate of 9.0 g/sec, an angle of repose of 21.5 degrees, a water content of 1.4%, and a compressibility index of 19.3%. 8% GBS showed the best physical properties as a binding agent for PCT granules. GBS as a disintegrating agent, shows excellent physical properties. F4 (10% GBS) shows a flow rate of 12.9 g/sec, an angle of repose of 17.0 degrees, a water content of 4.3%, and a compressibility index of 13.3%. F5 (15% GBS) shows a flow rate of 11.4 g/sec, an angle of repose of 18.0 degrees, a water content of 1.4%, and a compressibility index of 14.5%. F6 (20% GBS) shows a flow rate of 10.7 g/sec, an angle of repose of 23.0 degrees, a water content of 3.5%, and a compressibility index of 14.6%. 10% GBS showed the best physical properties as a disintegrants agent for PCT granules.
Peningkatan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Hidayatullah Kota Ternate Mutmainnah, Mutmainnah; Sibadu, Muhammad Subhan A.
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/indra.v6i2.455

Abstract

This study aims to enhance the knowledge of students at Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Hidayatullah Ternate regarding Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) through educational activities. As an Islamic educational institution, pesantrens often face health issues that can be mitigated by implementing PHBS. The study employed lecture and discussion methods to provide PHBS education to junior high school students. Evaluation was conducted using pre-test and post-test questionnaires, revealing a significant improvement in students' knowledge. Statistical analysis showed that the average knowledge score increased from 57 ± 19.49 in the pre-test to 80.5 ± 14.31 in the post-test, with a significance value of p < 0.000. The activity also included the establishment of a Health Post for Pesantren (Poskestren) to support the implementation of PHBS. The conclusion of this study is that the conducted education effectively improved students' knowledge of PHBS, which can contribute to better health within the pesantren environment. This educational program is expected to be implemented in other pesantrens to expand the health benefits among students.