Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PEMBINAAN ANAK BERKONFLIK HUKUM DI SHELTER RUMAH HATI JOMBANG IKA SEPTYA ARUM; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.21 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Tujuan penelitian dari permasalahan ini untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang pembinaan yang dilakukan terhadap anak berkonflik dengan hukum di Shelter Rumah Hati Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembinaan anak berkonflik hukum di Shelter Rumah Hati meliputi dua bentuk yaitu pendampingan psikologis dan pendampingan pendidikan. Pendampingan psikologis ini meliputi beberapa bentuk antara lain pembinaan untuk membangun kedisiplinan dan tanggung jawab, konseling anak dan keluarga, serta terapi drama. Pendampingan pendidikan meliputi sekolah kejar paket dan kursus keterampilan. Selain itu anak-anak juga diajarkan mengenai ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama. Kegiatan-kegiatan tersebut dijadikan sebagai kontrol sosial terhadap perilaku anak-anak agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang. Kontrol sosial dilakukan melalui attachment atau memberikan kasih sayang kepada anak-anak melalui konseling psikolog dan pendamping, commitment atau memberikan tanggungjawab kepada anak-anak terkait peraturan yang diterapkan, kebersihan diri dan lingkungan, jadwal kegiatan sehari-hari, dan saat sekolah maupun kursus keterampilan. Dalam proses involvement, keterlibatan anak dengan kegiatan-kegiatan tersebut menimbulkan interaksi dan lingkungan yang positif bagi anak-anak sehingga dapat mengurangi kecenderungan anak melakukan perbuatan yang menyimpang. Dengan demikian anak-anak mempunyai keyakinan yang telah tertanam kuat atau belief di dirinya untuk mematuhi norma-norma sosial dan aturan yang berlaku disekitarnya.Kata Kunci: Pembinaan, Anak berkonflik hukum, Kontrol sosial
PERAN KOMUNITAS BONEK CAMPUS DALAM MENYATUKAN SUPORTER PERSEBAYA DI KALANGAN KAMPUS KOTA SURABAYA MUHAMMAD WINDI WIBISONO; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.685 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peran komunitas Bonek Campus dalam menyatukan suporter Persebaya di kalangan kampus kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif dengan teknik pengumpulan data hasil observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap informan yakni para pendiri, pengurus dan anggota komunitas Bonek Campus. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Peran dari Biddle dan Thomas. Dalam teorinya dijelaskan terdapat empat peristilahan mengenai teori peran, yaitu istilah yang menyangkut tentang orang-orang yaitu ada aktor dan target. Aktor (actor) yaitu orang sedang berperilaku menuruti suatu peran tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyatukan suporter Persebaya di kalangan kampus, komunitas Bonek Campus memiliki peran sebagai inisiator pembuat kegiatan internal dan kegiatan eksternal. Kegiatan internal hanya melibatkan internal komunitas Bonek Campus dengan tujuan untuk menguatkan rasa persaudaraan anggota komunitas Bonek Campus. Kegiatan eksternal merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota komunitas Bonek Campus dengan melibatkan Bonek Mania, komunitas Bonek Mania lainnya serta masyarakat umum. Kegiatan eksternal bertujuan menstimulus suporter Persebaya dari kalangan kampus untuk tertarik dan bergabung. Kegiatan Eksternal juga sebagai wadah untuk berkarya nyata di luar tribun terhadap Persebaya yang salah satu wujudnya adalah kegiatan edukasi terhadap Bonek Mania lainnya.
PEMENUHAN HAK PESERTA DIDIK PENYANDANG DISABILITAS DI SMA NEGERI 4 SIDOARJO (STUDI AKSES PENDIDIKAN PROGRAM SEKOLAH INKLUSI) ALDIN DWIKA SETIAWAN; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.145 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan dan hambatan dalam program sekolah inklusi di SMA Negeri 4 Sidoarjo sebagai wujud pemenuhan hak bagi peserta didik penyandang disabilitas dalam akses pendidikan. Kemudian mendeskripsikan alternatif solusi yang ditemukan untuk mengatasi hambatan pada pelaksanaan sekolah inklusi di SMA Negeri 4 Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Program sekolah inklusi di SMA Negeri 4 Sidoarjo dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip pemerataan dan peningkatan mutu, prinsip keberagaman, prinsip keberlanjutan, dan prinsip keterlibatan dari seluruh komponen dengan mengoptimalkan layanan pada poin-poin implikasi manajerial. Penerimaan peserta didik disabilitas dilakukan dengan tindakan identifikasi dan asesmen. Proses pembelajaran pendidikan inklusif dilakukan dikelas reguler dan diruang khusus (Resources Room) untuk menopang kurikulum kekhususan peserta didik disabilitas. (2) Hambatan yang dialami SMA Negeri 4 Sidoarjo dalam melaksanakan program pendidikan inklusif adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai sesuai dengan pasal 10 Undang-Undang Nomor. 8 Tahun 2016 tentang hak pendidikan penyandang disabilitas yang kurang terakomodasi dalam infrastruktur sarana dan prasarana. (3) Solusi yang diambil SMA Negeri 4 Sidoarjo adalah dengan mengadakan sumbangan sukarela dari para wali murid untuk menunjang fasilitas seperti alat dan media pembelajaran bagi peserta didik. Kata Kunci: Pendidikan Inklusif, Akses Pendidikan, Penyandang Disabilitas. Abstract The purpose of this study is to describe the implementation and obstacles in the inclusive school program in Senior High School 4 Sidoarjo as a form of fulfilling the rights of students with disabilities in accesing education. Moreover, to describe the alternative solutions that found in order to overcome obstacles in the implementation of inclusive schools in Senior High School 4 Sidoarjo. This research uses a descriptive qualitative approach. The data collection techniques that use in this study is interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that (1) The inclusive school program at Senior High School 4 Sidoarjo is carried out due to the principles of equity and quality improvement, the principle of diversity, the principle of sustainability, and the principle of involvement of all components by optimizing services toward points of managerial implications. Enrollment of students with disabilities is done by identification and assessment. The process of inclusive education learning is carried out in the regular classrooms and in special rooms (Resources Room) to support the curriculum for the specificity of students with disabilities. (2) The obstacles accomplished by Senior High School 4 Sidoarjo in implementing inclusive education programs are inadequate facilities and infrastructure in accordance with article 10 of Law Number. 8 2016 concerning the educational rights of persons with disabilities that are less accommodated in term of infrastructures and facilities. (3) The solution taken by Senior High School 4 Sidoarjo is to make parents contribute voluntarily in supporting facilities such as tools and learning media for students. Keywords: Inclusive Education, Acces to Education, Persons with Disabilities.
IMPLEMENTASI SURAT KEMENAG NO. 675 TAHUN 2014 PERIHAL PENJELASAN MENGENAI PENGIKUT AGAMA BAHA’I TERHADAP PEMENUHAN HAK SIPIL DI BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI SURABAYA DINAR FATIRA CINTYA; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.467 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Surat Kementerian Agama Nomor 675 Tahun 2014 Perihal Penjelasan Penganut Agama Baha’i dan Dampak dikeluarkanya Surat dari Kementerian Agama Nomor 675 Tahun 2014 yang dirasakan oleh agama Baha’i. Fokus dari penelitian ini yaitu pada Empat dokumen penting yaitu Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Surat Nikah dan Akte Kelahiran Anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif eksploratif. Informan dalam penelitian ini berjumlah Tujuh orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini berada di Tiga titik daerah yang ada di Surabaya yaitu Manukan, Tandes Kidul dan Pucang Anom. Teknik analisis data dimulai dengan reduksi data, penyajian data dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan Implementasi Surat Nomor 675 tahun 2014 terhadap administrasi kependudukan bagi Agama Baha’i di Surabaya memiliki persamaan hak yang sama dengan masyarakat yang lain, akan tetapi perbedaanya berada pada kolom agama KTP yang masih kosong sehingga berpengaruh dalam pengurusan dokumen penting yang lain, dan Dampak dikeluarkanya Surat Kementerian Agama Nomor 675 Tahun 2014 yang dirasakan oleh agama Baha’i.
Peran POSYANDU Jiwa dalam Penguatan Nilai Kemanusiaan di Desa Pertapan Maduretno, Sidoarjo Wulandari Ratnasati; Raden Roro Nanik Setyowati
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 11 No 1 (2023): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v11n1.p289-305

Abstract

The purpose of this study was to analyze in depth the role of the mental health post in improving the quality of life of people with mental disorders in order to achieve human values ​​in the village of Pertapan Maduretno and the obstacles that occur. In this study, Biddle and Thomas' role theory was used. This type of research is qualitative research with a qualitative descriptive research design. Data collection techniques in this study used in-depth interviews, observation, and documentation, as well as research informants selected by purposive sampling method were mental health midwives and mental health cadres. The focus of this research is to analyze the role and inhibiting factors of the mental health post in carrying out its role. The results of this study explain that the role of mental health services in increasing human values ​​can be seen in socialization and public education regarding people with mental disorders, the implementation of treatment for patients with direct methods, home visit treatment services, and the provision of creativity services as a therapeutic medium to patients. The inhibiting factors for the role of the mental health post in increasing human values ​​come from the family's mindset in refusing, the anxiety of the patient, and the termination of activities due to the Covid-19 pandemic. Keywords: Role, Humanity, Human Rights
Penguatan Ecological Citizenship Kelompok Anti Tambang Pasir dalam Pemenuhan HAM Lingkungan pada Masyarakat (Studi Kasus Tambang Pasir Desa Selok Awar-Awar Lumajang) Kemal Pasha kemal; Raden Roro Nanik Setyowati
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 11 No 1 (2023): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v11n1.p306-319

Abstract

This study explains the real action of anti-mining groups by strengthening Ecological Citizenship, in dealing with environmental damage and handling it by anti-mining groups. The purpose of this study is to describe the strengthening of the Ecological Citizenship of the anti-sand mining group from the Community Care Communication Forum of Selok Village. The research location was conducted in Selok Awar-Awar Village, Pasirian Lumajang District, with the research method being a qualitative approach and the case study design referring to the opinion of Robert K. Yin (2003). This research focuses on the impact of illegal sand mining, the real action of anti-mining groups in strengthening the Ecological Citizenship movement, and the growing public awareness of Ecological Citizenship. Data collection techniques applied through observation, interviews, and documentation techniques. The theory used is from Antony Gidens, where the agent is the antimining group, the structure is the community. The results of this study indicate that the role of anti-mining groups, as well as policy support from the local government and concrete actions of anti-mining groups in fighting for the rights to the environment of the community in Selok Awar-Awar village produces duality as evidenced by good cooperation between agents and structures so that mines can be closed, such as through strengthening Ecological Citizenship activities by making (1) Clean, Beautiful, Healthy and Safe (BISA) Movement, (2) Disseminating information to the public to stop sand mining xiii activities completely using a humanitarian approach, (3) Conducting Environmental Education and Campaigns together with the community at the Balai, (4) Conduct studies and determine targets and targets where the damage is the worst and how to deal with it, (5) Plant 6000 mangrove tree seedlings and 1000 sea cypress seeds on the Watu Pecak coast and the southern coast of Lumajang, (6) Conduct mine closures and legal advocacy to Tosan, Salim Kancil. Keywords: ecological citizenship, Mining impact, the role of antimining groups.
MOTIVASI ORANG TUA DALAM PENENTUAN PENDIDIKAN TINGGI ANAK DI KELURAHAN MERI KOTA MOJOKERTO Anis Fitri Alviana; Raden Roro Nanik Setyowati
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 11 No 2 (2023): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v11n2.p494-509

Abstract

The purpose of this research is to describe the motivation of parents in determining their children's higher education in Meri Village, Mojokerto City. The focus of this study is the analysis of parents' motivation in making decisions regarding their children's further higher education. The theoretical foundation used is Abraham Maslow's motivational theory consisting of several indicators, namely physiological needs, safety needs, social needs, esteem needs, and self-actualization needs. This study used qualitative research with a descriptive research design. The informants of this study were three parents who had teenagers aged 18 to 19 years who continued their education at tertiary institutions. Data collection techniques in this study were in-depth interviews and observation. The data validation technique uses technical triangulation. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of research on parents' motivation in determining their children's tertiary education so that children can get a better education, get decent jobs in the future, gain existence in the family and community environment, get support and assistance from extended families, and can form good character and morals. better. It's just that in the process of discussing the determination of further higher education, there are differences of opinion between parents and children when they have different choices of majors. The child agrees to follow directions and the parents enter the department according to the wishes of the parents because they feel that the parents' choice is not bad and is a form of child's devotion to their parents. Keywords: motivation, parents, child’s higher education
Pemberdayaan Penyandang Disabilitas dalam Memperoleh Hak Pekerjaan yang Layak Melalui Pelatihan di Yayasan Lumintu Kabupaten Sidoarjo RISA MIA ANDRIYANI; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pemberdayaan serta hambatan penyandang disabilitas yang dilakukan Yayasan Lumintu melalui pelatihan demi terpenuhinya hak pekerjaan yang layak. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif, informan penelitian yakni pembina, pengurus (ketua 2 dan wakil sekretaris) Yayasan Lumintu dan 5 penyandang disabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan Yayasan Lumintu bekerja sama dengan Dinas Sosial dan perusahaan mitra di antaranya JAI, SAI, Young Tree, UFI, Pabrik Sido Jangkung, dan Fisrt Media Farma. Pelatihan dan perekrutan lapangan pekerjaan tidak hanya pada sektor informal namun juga sektor formal. Berbagai jenis penyandang disabilitas memiliki kesempatan sama untuk mengikuti pemberdayaan dan memperjuangkan haknya, namun pemanfaatan yang diambil berbeda karena integrasi keseluruhan elemen pendukung masih tumpang tindih antara pihak Yayasan Lumintu, keluarga, dan penyandang disabilitas, sehingga pemberdayaan yang diharapkan dari awal hingga akhir, hasil pemberdayaan bagi penyandang disabilitas belum berhasil. Hambatan yakni kondisi, kemampuan, serta minat penyandang disabilitas, kriteria perusahaan pada saat perekrutan dan dana menyebabkan pelaksanaan pemberdayaan belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Kata Kunci: Pemberdayaan, Penyandang Disabilitas, Hak Pekerjaan yang Layak Abstract The purpose of this study to describe the process empowerment as well as obtacle of person with disabilities by training for the sake of the fulfillment of decent work right. The research method used qualitative descriptive, where the research informants are builder, board (leader 2 and vice secretary) of Lumintu Foundation and 5 person with disabilities. The result of this study indicates that the empowerment of Lumintu Foundation in collaboration between the society and partner companies such as JAI, SAI, Young Tree, UFI, Pabrik Sido Jangkung, and First Media Farma. Training and employment is not only in the informal sector but also in the formal sector. Different types of person with disabilities have equal opportunity to follow the empowerment and fight for their right but the utilization was different because the overall integration of the supporting element was still overlapping between of the Lumintu Foundation, the family, and the people with disabilities, so that the expeted empowerment from start to finish, person wih disabilities have not succeded. All able to realize it because of their contraints, potential person with disabilities interest, criteion of company at the time of recruitment and funds causes the implementation of empowement cannot be implemented maximally. Keywords: Empowerment, Inclusive Citizenship, Right to Decent Work
RESILIENSI PADA REMAJA YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA (Studi Kasus di Kabupaten Nganjuk) ROMADHONA SETYA M; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang resiliensi pada remaja yang mengalami perceraian orang tua di Kabupaten Nganjuk. Landasan teori dalam penelitian ini menggunakan Teori Eudemonisme dari Aristoteles. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Kriteria informan di penelitian ini yaitu informan merupakan anak dari keluarga yang sudah bercerai lebih dari lima tahun dan memiliki prestasi akademik dan non akademik. Aktivitas dalam analisis data dalam penelitian ini terbagi ke dalam langkah-langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.. Berdasarkan hasil dan analisis data pada penelitian ini menunjukan bahwa perceraian orang tua tidak terlalu berdampak buruk terhadap perkembangan anak karena ada beberapa faktor yang menunjang subjek. Pertama, subjek dapat beradaptasi dengan kondisinya selain itu juga dapat mengaktualisasikan kemampuannya untuk mencapai tujuan hidupnya. Kedua, subjek selain dapat mengembangkan kemampuannya subjek juga memiliki kepedulian terhadap keluarga, teman dekat dan tetangganya selain itu juga aktif dalam kegiatan ekskul atau organisasi remaja di daerahnya. Ketiga, subjek setelah perceraian orang tuanya menjadi lebih semangat belajar atau bekerja untuk membantu dan membahagiakan ibu atau orang tuanya dengan melakukan hal tersebut subjek tidak memerlukan hal lain lagi.. Kata Kunci: Resiliensi, Remaja, Perceraian Orang Tua.
Implementasi Program Bimbingan Perilaku dalam Menanamkan Nilai-Nilai Nasionalisme Anak Asuh di UPTD Kampung Anak Negeri Kota Surabaya DEVI SYARIFATUL FIRDAUS; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis program bimbingan perilaku dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada anak asuh, (2) mendeskripsikan hambatan yang dihadapi dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada anak asuh, (3) mendeskripsikan solusi yang diberikan untuk mengatasi hambatan dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada anak asuh di UPTD Kampung Anak Negeri. Landasan teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi dari program bimbingan perilaku dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dapat ditunjukkan melalui kegiatan PBB, pelatihan seni bela diri dan jumat bersih. Pemberian bimbingan perilaku tersebut dapat membentuk nilai-nilai nasionalisme seperti nilai kedisiplinan, nilai solidaritas dan nilai gotong royong. Hambatan yang dihadapi dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme tersebut seperti: (1) kurangnya antusiasme dari anak asuh, (2) adanya perbedaan usia, (3) anak asuh sulit diatur, dan (4) pelaksanaannya kurang efektif. Sedangkan solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut antara lain: (1) pemberian peringatan kepada anak asuh, (2) diberikan bimbingan tambahan secara khusus, (3) diberlakukan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan, serta (4) kegiatan yang tidak dapat terlaksana maka dapat di ganti di hari lain. Kata Kunci: Bimbingan perilaku, nilai-nilai nasionalisme. Abstract The purpose of this research is: (1) analyzing the guidance program implementation behavior in embedding the values of nationalism on foster care, (2) describe the obstacles encountered in instilling the values of nationalism on foster care, (3) describe the given solutions to overcoming obstacles in instilling the values of nationalism on foster care in UPTD Kampung Anak Negeri. The which theory used in this research is Social learning theory of Albert Bandura. This research used a qualitative approach with the types of describtive research. The technique of collecting data in this research using the techniques of observation, interview and documentation. The results of this research showed that the implementation of the guidance behavior program in embedding the values of nationalism can be shown through the activities of the regulations marching in scout, martial arts training, and Friday’s clean. The grant guidance such behaviour can shape the values of nationalism such as the value of dicipline, the value of leadership, the value of solidarity, and mutual value. The obstacles encountered in instilling values such as nationalism: (1) lack of enthusiasm from foster care, (2) the existence of a difference in age, (3) foster care difficult to set up, and (4) implementation was less effective. While the solution is done in overcoming obstacles include: (1) the grant of a warning to foster care, (2) provided additional guidance in particular, (3) imposed sanctions in accordance with the level of errors, and (4) activities that do not can be done then it can be replaced. Keywords: Guidance behaviors, values of nationalism.