UMKM "Kue Larut" menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan alat produksi, manajemen keuangan yang belum rapi, serta pemasaran yang masih tradisional. Meskipun kue ini memiliki prospek pasar yang baik, keterbatasan kapasitas produksi menyebabkan UMKM sering kali tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, diperlukan intervensi teknologi tepat guna, pelatihan manajemen SDM, pembukuan, serta pemasaran digital untuk meningkatkan kapasitas usaha dan memperluas jangkauan pasar. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, memperkenalkan inovasi produk, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), serta memperluas akses pasar melalui penerapan teknologi dan digitalisasi pemasaran. Secara spesifik, target peningkatan penjualan hingga 30-50% diharapkan dicapai dengan penerapan teknologi dan strategi pemasaran baru. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu: Sosialisasi Program, Pelatihan Manajemen SDM, Pelatihan Pembukuan Keuangan Sederhana, Pelatihan Digital Marketing, Penerapan Teknologi. Luaran yang dihasilkan meliputi peningkatan aset berupa mesin pengaduk adonan dan oven otomatis, peningkatan kapasitas produksi hingga 30-50%, peningkatan efisiensi produksi sebesar 30%, serta pengurangan biaya produksi sebesar 20%. Selain itu, dari segi pemasaran, diharapkan terjadi peningkatan penjualan sebesar 30-50% dengan penerapan digital marketing dan penggunaan media sosial. Luaran pada pengabdian PKM ini meliputi peningkatan produksi kue larut hingga 40-60% setelah pendampingan teknologi, peningkatan omset penjualan hingga 50%, serta bertambahnya aset usaha (mesin pengaduk dan oven). Dari sisi pemasaran, penerapan media sosial berhasil meningkatkan jumlah pelanggan, dan UMKM mulai mampu menjual produknya melalui marketplace