Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN PEMASARAN DIGITAL PADA BUMDes BLULUKAN GEMILANG Putri Nugrahaningsih; Sri Hanggana; Sri Murni; Santoso Tri Hananto; Andi Asrihapsari; M. Syafiqurrahman; Renata Zoraifi; Sri Hantoro
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i1.29574

Abstract

Salah satu BUMDes di Kabupaten Karanganyar adalah BUMDes Blulukan Gemilang yang merupakan lembaga ekonomi desa, tujuan pendirian BUMDes untuk menanggulangi kemiskinan yang mana unit usahanya mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui unit usaha konfeksi dan unit pengelolaan sampah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan wirausaha pengelola BUMDes; (2) memberikan pemahaman dan pendampingan tentang cara mempromosikan dan memasarkan produk secara digital. Oleh karena itu, perlu pengembangan kompetensi dan kewirausahaan sebagai fase lanjutan dari fase awal pendirian BUMDes. Metode kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah partisipatif, yaitu pendekatan yang berorientasi kepada upaya peningkatan peran serta masyarakat  secara langsung  dalam berbagai proses dan pelaksanaan, dengan cara pendampingan dengan cara memberikan  penyuluhan  kepada  staf pengelola BUMDes  dan  masyarakat  (ibu  ibu  rumah tangga) tentang kewirausahaan dan manajemen pemasaran serta memberikan pendampingan dalam pemasaran dengan mempromosikan produk hasil unit konfeksi yang dikelola.Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan mengalami beberapa kendala dalam hal produksi dikarenakan adanya keterbatasan modal mesin produksi dan saluran pemasaran produk yang belum menggunakan media digital. Oleh karena itu, tim pengabdi memberikan bantuan modal aset tetap berupa mesin potong kain untuk memperbanyak produksi masker. Langkah selanjutnya, tim pengabdi melakukan pendampingan berupa kegiatan literasi tentang informasi digital melalui pelatihan digital marketing dengan media sosial dan desain produk masker di masa pandemi sebagai langkah memupuk jiwa kewirausahaan. Diharapkan setelah pelatihan, peserta siap beraksi menerapkan jiwa wirausaha. Hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan pada BUMDes Blulukan Gemilang telah memberikan dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan bertambahnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa.
PEMBERDAYAAN INDUSTRI PENGELOLAAN "BANK SAMPAH BERAKSI" BERBASIS GREENPRENEURSHIP DI DESA POJOK Putri Nugrahaningsih; Vita Kartika Sari; Andi Asri Hapsari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v2i2.23618

Abstract

Bank  Sampah Beraksi di dukuh Selo, Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo ini telah memiliki rumah bank sampah yang bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan bank sampah. Dari pengelolaan bank sampah ini, warga mulai teredukasi untuk  secara kreatif memanfaatkan sampah  yang bisa didaur ulang untuk bahan kerajinan tangan yang memiliki potensi ekonomis komersil disamping pemanfaatan untuk internal dekorasi galeri seni di kampung. Potensi tersebut dapat dimaksimalkan dengan mengolah sampah menjadi produk-produk yang kreatif-inovatif dan berdaya jual tinggi. Konsep pengelolaan sampah berbasis masyarakat akan semakin meningkatkan nilai tambah, ketika masyarakat mempunyai mindset greenpreneurship, yaitu konsep kewirausahaan yang memberikan kontribusi terhadap lingkungan. Program ini diharapkan akan menumbuhkankembangkan kecintaan terhadap lingkungan dengan cara yang bertanggungjawab sekaligus memberdayakan potensi untuk dikembangkan. Indikator hasil pengabdian diantaranya (1) tingkat kehadiran dan antusiasme peserta tinggi, (2) daya serap materi pelatihan peserta menggembirakan. 2) Target output pelatihan tercapai yang ditandai dengan terwujudnya produk kerajinan yang dihasilkan oleh para peserta. 3) Keberhasilan tersebut didukung oleh kompetensi dan komitmen tinggi dari pelatih.  The Garbage Bank “Beraksi” in the Selo hamlet, Pojok Village, Tawangsari District, Sukoharjo Regency already has a garbage bank house that aims to maximize the management of the garbage bank. From the management of this garbage bank, residents have begun to be educated to creatively utilize recyclable waste for handicraft materials that have commercial economic potential besides the utilization for internal decoration of art galleries in the village. This potential can be maximized by processing waste into creative-innovative and high-selling products. The concept of a community-based waste management will further increase the added value, when the community has a mindset of green entrepreneurship, namely the concept of entrepreneurship that contributes to the environment. The program is expected to foster a love for the environment in a way that is responsible while empowering the potential to be developed. Indicators of the results of devotion include (1) the level of attendance and enthusiasm of participants is high, (2) the absorption of participants' training materials is encouraging. 2) The training output target is achieved which is marked by the realization of handicraft products produced by the participants. 3) The success is supported by competence and high commitment from the trainer.
Optimalisasi Dana Desa dengan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) Menuju Desa Mandiri Putri Nugrahaningsih; Falikhatun Falikhatun; Jaka Winarna
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Accounting Study Program, Faculty Economics and Business, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.983 KB) | DOI: 10.20961/jab.v16i1.190

Abstract

Law of The Republic of Indonesia number 6 of 2014, including its implementation regulation, has mandated that village government to be more independent in term of managing its administration and other natural resource they have, including the financial and assets management. The method used in this research is descriptive qualitative, data collection techniques include focus group discussions, in-depth interview, observation, and documentation. The place of research in the Bulusulur village, Wonogiri, Central Java. The results showed that the implementation of village fund is executed with the establishment of Village BUM which has 5 units Enterprises, that is Keceh Swimming Pool, Campgrounds, Clean Water Facilities, Waste Bank, And Integrated Agriculture. However, in practice there are some constraints such as the difference in the paradigm of the stakeholders associated with the management of the Village Funds, lack of participation of the village community in the implementation of the job program of Village BUM, and a lack of knowledge related to the establishment of work plans and financial statements of Village BUM. The solution that is proposed includes competency enhancement training to Village BUM manager, start from strategic planning, programming, budgeting, implementation, and accompaniment of the Village BUM financial statements.
Fintech Based Peer to Peer Lending: An Opportunity or a Threat? Titik Setyaningsih; Nugroho Wisnu Murti; Putri Nugrahaningsih
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol 4, No 3 (2019): Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/reaksi.v4i3.8577

Abstract

One dimension of financial inclusion is people's access to loan funds. Fintech facilitates providers of funds (lenders) with those who need funds (borrowers) through the digital market. Fin Tech Peer-to-peer(P2P) lending has two blades for the borrower's perspective, one side as a solution, on the other hand had a risc. This quantitative research used data with research instruments by questionnaires. Data were analyzed from 62 respondents who lived in around Surakarta in Central Java. This study found that potential customers prefer to use this service rather than not using it, when they perceive that P2P lending is a good opportunity to provide financial needs. More important information needs to be conveyed that the decision to delay using these services has a greater tendency to keep using them in the future. These results provide practical implications that doubts about using Fin Tech-based P2P lending financing services are still high even though prospective customers had good perception about the service as an opportunity from the perspective of the prospective customer. Interesting results also showed that the choice remains consistent even though prospective respondents consider the risk of P2P lending.Keyword: Fin Tech Peer to Peer lending, lender, borrower, apportunity, risk
Analisis Pengaruh Koneksi Politik Dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Industri Perbankan Indonesia Azza Mahandani Wardah; Putri Nugrahaningsih
JURNAL AKUNTANSI DAN MANAJEMEN MUTIARA MADANI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Akuntansi dan Manajemen Mutiara Madani
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NGANJUK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disclosure of sustainability reports is increasingly intensified by the government, one of which is through regulations listed in OJK Number 51/POJK.03/2017 concerning Implementation of Financial Sustainability of Financial Services Institutions, Issuers, and Public Companies, must report the sustainability of the report separately. The concept initiated by Elkington in 1988, Triple Bottom Line (TBL)-contained three pillars to assess the success of a company in terms of economic, environmental, and social (people, planet, and profit). Established on the Global Reporting Initiative G4 (GRI-G4) indicators consisting of 91 items and GRI-Standards Global Reporting Initiative Indicators. Sample selection with purposive sampling shows 33 financial statements from 11 banking sector companies in 2016 until 2018. In terms of political connection of the board of commissioners and directors as well as government ownership and also foreign ownership variables do not affect the disclosure of corporate social responsibility in the Indonesian banking industry. Disclosure of corporate social responsibility has been negatively affected by the independent commissioner variable. Managerial ownership proves that these variables have a positive effect on disclosure of corporate social responsibility. The foreign ownership variable indicates that there is no influence, which means foreign capital ownership is not influenced by corporate social responsibility, especially in the banking industry in Indonesia. According to the results of statistical tests, the size of the company assets does not affect the disclosure of corporate social responsibility, especially in the banking industry in Indonesia.
Exploring Human Resource Competence and Management Performance of a Village-Owned Enterprise Putri Nugrahaningsih; Andi Asrihapsari; Vidia Ayu Satyanovi; Labbaika Dwi Ayu Rahmawati; Denty Arista; Lina Nur Ardila
Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Jur. Akuntansi, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jraam.v5i3.009

Abstract

This study aims at investigating the competence of human resources of BUMDes Blulukan in managing the business that leads to green entrepreneurship. This study uses a qualitative descriptive method using interviews and questionnaires as a data collection technique The conclusion of the study shows that the human resources in the BUMDes have adequate competence and level of understanding on green entrepreneurship, as seen from the effort in managing waste by creating products with higher selling points to improve the village communities' welfare in yielding innovative products from waste and generating income for village community products with high-selling values.Abstrak Tujuan penelitian ini adalah melihat kemampuan Sumber Daya Manusia studi kasus pada BUMDES Blulukan dalam mengelola bisnis yang mengarah kepada green entrepreneurship. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner sebagai teknik pengumpulan datanya. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan dan tingkat pemahaman SDM BUMDES terkait green entrepreneurship sudah cukup baik dengan melakukan pemanfaatan pengelolaan sampah menjadi nilai jual yang dapat meningkatkan kesejahteraan desa pada produk inovasi berupa pemanfaatan limbah sampah yang sebelumnya menjadi keresahan desa diolah menjadi produk yang menghasilkan nilai jual. 
Applied Technology for Village Fund Management Putri Nugrahaningsih
Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Jur. Akuntansi, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.396 KB)

Abstract

AbstractThis study aims to encourage the development of capable, skilled, and professional village government in managing village funds, so that the funds can be used optimally. This study employs descriptive and qualitative method, with group discussion, in depth interview, observation, and documentation technique to collect the data. This study is conducted in Bulusulur Village, Wonogiri, Central Java. The analysis result shows that the village fund is implemented by establishing BUMDes with four enterprises units, swimming pool and campground, clean water infrastructure, waste bank, and banana stem handicraft.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendorong pengembangan pemerintahdesa yang mampu, terampil, dan profesional dalam mengelola danadesa, sehingga dana tersebut dapat digunakan secara optimal. Penelitianini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif, dengan diskusikelompok, wawancara mendalam, observasi, dan teknik dokumentasiuntuk mengumpulkan data. Penelitian ini dilakukan di Desa Bulusulur,Wonogiri, Jawa Tengah. Hasil analisis menunjukkan bahwa danadesa dilaksanakan dengan membangun BUMDes dengan empat unitperusahaan, kolam renang dan bumi perkemahan, infrastruktur air bersih,bank sampah, dan kerajinan batang pisang.
Optimalisasi Peran BUMDES Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri Dalam Membangun Desa Wisata Putri Nugrahaningsih; Hermansyah Muttaqin
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.848 KB)

Abstract

Indonesia telah mengeluarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. Salah satu cara untuk mengelola ekonomi masyarakat desa itu adalah dengan dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat dikatakan sebagai produk desa menuju desa wirausaha. Program pengabdian ini berupaya mengeksplorasi potensi keberadaan BUMDes dalam membangun dan menghasilkan penerimaan di desa Bulusulur di Kabupaten Wonogiri dengan membangun desa wisata di Desa Bulusulur yang berada di Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Dengan digulirkannya dana desa, Pemerintah Desa bersama warga setempat berhasil membentuk BUMDes, yang terdiri atas empat (4) unit sektor usaha yang dikelola BUMDes Wahana Artha Nugraha di Desa Bulusulur yaitu unit sumber mata air sebagai kawasan taman Kolam Keceh Sumber Berkah dan Bumi Perkemahan (outbound) di Dusun Bulusari, unit sumber air bersih Sumber Agung di Dusun Malangsari dan Klemud, Industri Rumah Tangga Kerajinan dan Mebel di Dusun Klemud, dan unit Gapoktan Sari Makmur. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, In-depth Interview, dan dokumentasi terkait tentang potensi pariwisata dan kendala yang dihadapi, rencana pengembangan pariwisata ke depannya dan melihat langsung daerah yang nanti akan dikembangkan menjadi Desa Wisata berbasis Eduwisata. Program pengabdian ini diharapkan mampu mengoptimalkan peran BUMDes dalam membangun Desa Wisata yang nantinya menjadi proyek percontohan bagi desa-desa lain nya serta mampu menjawab keberadaan BUMDes dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa sehingga mampu menggerakkan ekonomi pedesaan dengan mengoptimalkan potensi di Desa Bulusulur. Hal ini sejalan dengan gerakan desa wisata, yang mana Desa mampu mengoptimalkan seluruh potensi sumber dayanya untuk menggerakkan perekonomian penduduk desa dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat usia produktif. Program pengabdian ini berfokus pada pengembangan Wilayah Desa Bulusulur menjadi Desa Wisata difokuskan di Unit BUMDes Kolam Keceh dan Bumi Perkemahan sebagai kawasan Taman Edukasi Arjuna bagi Masyarakat yang multifungsi selain taman hiburan bertema alam terdapat media edukasi seperti taman baca, pojok KB, lahan persawahan (lomba tangkap belut), dan kolam berenang anak. Di taman ini juga menyuguhkan Wahana Selfi, Wahana Jemparing Tradisional, dan Wahana Menara. Selain itu, untuk mengembangkan SDM masyarakat setempat diadakan program pelatihan dan pengembangan Home Industry dari bank sampah melalui pemberdayaan masyarakat kelompok PKK. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa dengan pelaksanaan Desa Wisata di Bulusulur menyebabkan pendapatan asli desa secara signifikan meningkat. Namun, terdapat keterbatasan terkait kurangnya partisipasi masyarakat tentang sadar wisata dan perlunya pembinaan dan pelatihan pengelola BUMDes terkait industri kreatif.
KNOWLEDGE TRANSFER FOR COMMUNITY DEVELOPMENT DENGAN APLIKASI EXCEL PKN STAN PADA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BUMDES (STUDI PADA BUMDES MULTI GUNA DESA SIDOMULYO, MADIUN) Putri Nugrahaningsih; Labbaika Dwi Ayu Rahmawati; Denty Arista; Lina Nur Ardila
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i2.36321

Abstract

Badan Usaha Milik Desa Multi Guna terletak di Desa Sidomulyo, Wonosari, Madiun memiliki lima unit usaha antara lain unit pertokoan ATK, unit fotokopi, unit parkir, unit sewa molen, dan unit sewa scaffolding. Permasalahan utama yang dialami dalam beberapa tahun beroperasi yaitu kurang pengetahuan serta keterampilan yang cukup dalam pengelolaan usaha dan pengelolaan keuangan. Pengurus Bumdes masih kesulitan untuk mencatat transaksi hingga menyusun laporan keuangan dengan benar yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan profesionalitas aparatur pemerintah desa dan pengelola Bumdes dalam pengelolaan keuangan Bumdes. Oleh karena itu, tim pengabdi memberikan pelatihan dan pendampingan pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan keuangan dengan benar sesuai dengan standar akuntansi keuangan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pembelajaran partisipatif dalam bentuk ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktik. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan knowledge transfer melalui aplikasi excel PKN-STAN kepada para peserta workshop pelatihan. Materi pelatihan yang diberikan mencakup perkembangan regulasinya, sistem pengorganisasian, akuntansi, serta penatausahaan pertanggungjawaban keuangan Bumdes. Kesimpulan pendampingan yang telah dilaksanakan memberikan hasil maksimal seperti mengetahui cara penentuan harga jual barang, memahami konsep pentingnya dana cadangan, mencatat transaksi keuangan dalam jurnal serta dalam menyusun laporan keuangan sehingga para pengelola Bumdes mampu untuk mengelola usaha Bumdes secara akuntabel dan professional.
Penerapan Perpajakan pada Status Badan Hukum Badan Usaha Milik Desa Putri Nugrahaningsih; Denty Arista; Labbaika Dwi Ayu Rahmawati; Titik Setyaningsih
Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen
Publisher : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jraam.v6i2.007

Abstract

Application of Taxation to Legal Entity Status of Village-Owned Enterprises Purpose: The article explores information and problems in the application of taxation on the legal status of Village-Owned Enterprises. Method: Descriptive qualitative method. Results: The first is BUMDes has been registered with corporate taxpayers and has PPh objects chapter 4 number 2 which include rental of buildings and land which are classified as subject to final tax. Second, tax recording and reporting is still simple, accounting systems are not yet integrated, tax calculations still do not match regulations. Novelty: This article has exerted efforts to test the position of BUMDes as a legal entity and to analyze the extent of tax implementation. Contribution: The implementation of BUMDes administration and tax reporting is achieved according to regulatory principles. Penerapan Perpajakan pada Status Badan Hukum Badan Usaha Milik Desa Tujuan: Artikel ini bertujuan menggali informasi dan permasalahan dalam implementasi perpajakan pada status badan hukum BUMDes. Metode: Metode deskriptif kualitatif. Hasil: Pertama, BUMDes sudah terdaftar WP Badan dan memiliki objek PPh pasal 4 (2) yang meliputi persewaan bangunan dan tanah yang tergolong dikenakan pajak final. Kedua, pencatatan dan pelaporan perpajakan masih sederhana, sistem akuntansi belum terintegrasi, perhitungan pajak masih tidak sesuai ketentuan. Kebaruan: Penelitian ini telah berupaya mengupas tuntas kedudukan BUMDes sebagai badan hukum serta menganalisis sejauh mana implementasi perpajakannya. Kontribusi: Implementasi administrasi BUMDes dan tercapai pelaporan perpajakan yang sesuai kaidah peraturan.