Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Forum Pembentukan Dan Pembinaan Ibu Hamil Berkualitas (Fortuna Bumil Ku) Di Puskesmas Nanggalo Kota Padang Widya Lestari; Dian Febrida Sari; Ety Aprianti; Yani Maidelwita; Farida Ariyani; Nila Eza Fitria; Sri Suciana
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.2280

Abstract

Sekitar 5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan risiko tinggi dan kondisi ini menyumbang angka kematian yang besar di berbagai negara. Berdasarkan laporan Puskesmas Nanggalo kota Padang, dari 779 orang ibu hamil tahun 2018, pada bulan Oktober 2019 ini ditemukan sebanyak 17 orang ibu hamil dengan risiko tinggi kehamilan, dan angka ini meningkat dibandingkan bulan lalu. Tujuan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis ibu hamil resiko tinggi. Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil risiko tinggi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Padang sebanyak 17 orang. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 23 Oktober 2019. Kegiatan yang dilakukan berupa pembentukan forum ibu hamil resiko tinggi dan melaksanakan Prenatal Yoga. Dari hasil wawancara dengan sasaran, dari 8 orang sasaran sebanyak 5 orang (62,5%) menyatakan terasa rileks/ tenang setelah mengikuti kegiatan Prenatal Yoga. Secara umum dapat disimpulkan bahwa latihan prenatal yoga dapat membantu menurunkan kecemasan sasaran, memberian efek rileks dan membantu mengurangi stres fisik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI BCG DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI USIA 0-2 BULAN DI PUSKESMAS PAUH PADANG Farida Ariyani
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 2 No. 1 (2019): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.485 KB) | DOI: 10.36984/jkm.v2i1.24

Abstract

CORELATION OF MOTHER’S KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT BCG TO IMMUNIZATION IN PRIMARY HEALTH CARE OF PAUH PADANG Farida Ariyani* Prodi D III Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang Email: dzakwan.sayang@gmail.com/081374144408 ABSTRAK Introduction : Tuberculosis is a contagious disease that attacks the body organs especially the lungs. This disease is caused by Mycobacterium tuberculosis. The disease can be prevented by giving BCG immunization. Achievement of BCG immunization in Puskesmas Pauh in 2015 amounted to 91.8%. This figure is still below the target of achieving imunsasi BCG city of Padang namely 95%. The purpose of this study to determine the correlation between knowledge and attitudes of mothers about BCG immunization with BCG immunization in infants aged 0-2 months in Padang Pauh Health Center in 2016. Objective : The population of 1264 respondents. Sampling by accidental sampling with 93 respondents. Methode : The study was analytic with cross sectional design. The data collection is done in Puskesmas Padang Pauh, 2016. Data is collected directly by using a questionnaire. Processing of data starts from editing, coding, data entry, tabulating and dry. The data were analyzed by univariate and bivariate statistical test Chi-Square. Result : The results of the 93 respondents, 54 (58.1%) had a low level of knowledge, 34 people (36.6%) of them had given BCG immunization to the baby. And of the 39 (41.9%) who have a negative attitude 26 people (28%) did not immunize her baby. Bivariate analysis showed no association with the level of knowledge of immunization in infants aged 0-2 months and the relationship between mother attitude with BCG immunization in infants aged 0-2 months. Conclutionts : It can be concluded that the immunization tends to be given by mothers who have a positive attitude towards the BCG immunization, health workers are expected to be able to change the negative attitude into a positive attitude so that immunization of BCG can be accomplished with a maximum. Key word : BCG immunization, Knowledge, attitude
PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL PADA MASA PANDEMI COVID 19 Farida Ariyani; Widya Lestari; Nila Eza Fitria; Eka Putri Primasari
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v4i1.175

Abstract

Saat ini Indonesia dan Dunia sedang menghadapi Pandemic Covid 19. Pelayanan kehamilan menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Sebagai tenaga kesehatan yang berada pada garis depan dalam pelayanan maternal neonatal di seluruh Indonesia, bidan harus mampu mengelola, memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien dalam memutus mata rantai penularan, baik di level individu, keluarga dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran bidan dalam pelayanan antenatal pada masa pandemic covid-19. Metoda yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang menggambarkan pengetahuan dan peran bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Di Sumatera Barat. Sampel penelitian adalah bidan yang memberikan pelayanan antenatal di FKTP sebanyak 55 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner online yang dikirimkan melalui format kuesioner elektronik. Selanjutnya data dianalisa secara univariat. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 52,7% responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang pelayanan ibu hamil masa pandemic Covid 19, 98,2% responden berperan baik dalam pelayanan ibu hamil masa pandemic Covid 19. Diharapkan instansi pelayanan kesehatan tingkat pertama, melengkapi APD yang dibutuhkan dalam layanan ANC dan memberikan penghargaan kepada bidan yang memberikan layanan ANC. Kata kunci : pelayanan antenatal masa pandemic covid-19, peran bidan
Penerapan Asuhan Rendam Air Hangat pada Kaki untuk Mengurangi Bengkak dan Kram pada Kaki Ibu Hamil Farida Ariyani; Nila Eza Fitria; Rani Eka Putri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 1 (2022): Supp Januari 2022
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v12i1.2051

Abstract

Ibu hamil akan sering mengalami ketidak nyamanan selama hamil. Peningkatan keluhan akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Ibu hamil Trimester III memiliki keluhan ketidaknyamanan berupa bengkak pada kaki dan kram serta kesemutan sekitar 78%. Keluhan ketidaknyamanan ini lebih berat dirasakan pada malam hari. Untuk mengatasi keluhan tersebut dapat dilakukan denngan trestment merendam kaki dalam air hangat. Efektifitas dari merendam kaki dalam air hangat pada Ibu hamil dengan sekelompok intervensi mayoritas sebanyak 100%, sangat mempengaruhi pemulihan dan dapat mengatasi kram dan bengkak pada kaki Ibu hamil. Asuhan ini bertujuan untuk memberikan dan melaksanakan penerapan pemberian merendam kaki Ibu hamil dalam air hangat untuk mengatasi kram dan bengkak pada kaki Ibu hamil. Metode penelitian adalah dengan Case Study penerapan asuhan kebidanan pada Ny. F di Praktik Mandiri Bidan Kota Padang tahun 2021. Responden “Ny. F” berada pada usia kehamilan Trimester III dengan keluhan kram dan bengkak pada kaki, tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dan hasil pemeriksaan penunjang pada protein urin negative. Hasil penelitian didapatkan bahwa Ny. F, G4P3A0H3 memiliki keluhan bengkak dan kram pada kakinya. Setelah dilakukan asuhan merendam kaki pada air hangat selama 3 hari beturut-turut, yang dilakukan menjelang tidur, terjadi pengurangan keluhan bengkak dan kram yang terjadi.
Efforts to Detect and Handle of Interrupted Ectopic Pregnancy Farida Ariyani; Yulia Arifin
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 3 No 2 (2022): July-December 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v3i2.1382

Abstract

Ectopic pregnancy is a complication due to fetal growth and implantation not in the endometrium in the uterine cavity. This will be heavy if the condition becomes disrupted and pregnancy has abortion. The incidence of ectopic pregnancy is disturbed about 1% -2% of all pregnancies. However, abortion from ectopic pregnancy causes emergencies for the mother even to experience death. Disrupted ectopic pregnancy is the main cause of death in the first trimester of pregnancy. This research was conducted on 3 pregnant women who experienced a disturbed ectopic pregnancy. To detect risk factors and management of the event of disturbed ectopic pregnancy in pregnant women. This type of research is descriptive with a case study approach. Results: The results of this study were found that, first pregnancy in old age, respondents had a history of obstetric gravida 1-2, had a history of cysts, using IUD contraception, Caesaria section labour. The patient's condition can end well, although in an effort to make referral decisions experiencing obstacles from the family at first. Conclusion: Appropriate detection and treatment of emergency conditions can reduce unexpected prognosis from the complications experienced by the patient.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN Gina Muthia; Farida Ariyani; Yulia Arifin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.4294

Abstract

Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh status gizi dimana salah satu indikator penentu status gizi masyarakat adalah status gizi anak balita. Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak balita yang disebabkan oleh malgizi kronik sehingga stunting pada anak balita menjadi indikator penentu kesehatan ibu dan anak. Salah satu prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam sasaran pokok RPJMN Tahun 2016-2019 (2020-2024) adalah penurunan prevalensi balita pendek. Bentuk upaya intervensi gizi yang dilakukan untuk bayi dan balita sampai usia 2 tahun adalah pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Pemberian ASI eksklusif bisa dilakukan oleh ibu bekerja dengan cara memerah ASI selama cuti melahirkan 3 bulan dan ASI Perah disimpan untuk diberikan kepada bayi saat ibu sudah kembali bekerja. Selain itu memerah ASI juga dapat dilakukan ibu di tempat kerja dan tempat kerja harus menyediakan tempat yang bersih dan tertutup untuk memerah. Tetapi pada kenyataannya masih ada ibu yang memberikan susu formula kepada bayinya disaat ibu kembali bekerja karena ibu tidak mengetahui cara memerah ASI dan cara memberikan ASI Perah tersebut kepada bayinya. Metode Pelaksanaan adalah penyuluhan dan demonstrasi kepada ibu tentang manajemen laktasi. Hasil adalah 85% ibu mengetahui tentang manajemen laktasi dan 80% ibu dapat mempraktekkan kembali tentang manajemen laktasi
PENGENALAN MAKANAN SEHAT DAN ZAT ADITIF BERBAHAYA BAGI SISWA/I MAN 2 PADANG Vivi Syofia S; Firdaus; Zulham Efendi; Farida Ariyani
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 3 No. 1 (2023): JURNAL ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jam.v3i1.383

Abstract

Latar Belakang : Keberadaan makanan jajanan yang menampilkan warna menarik dan rasa yang lezat memberi kesempatan pada siswa/I MAN 2 Padang untuk memilih membeli makanan jajanan disekolah daripada membawa makanan bekal yang disiapkan oleh ibu mereka dari rumah. Apabila dilihat dari segi penampilan makanan jajanan tersebut memungkinkan diberikan keberadaan zat aditif seperti pengawet, pewarna dan penguat rasa yang berlebihan yang bisa memberikan dampak buruk terhadap kesehatan para siswa tersebut. Oleh karena itu, kami dari dosen STIKes Mercubaktijaya Padang berkeinginan untuk mengadakan kegiatan pengabdian berupa pengenalan makanan sehat dan zat aditif berbahaya bagi siswa/I MAN 2 Padang dengan harapan, para siswa tersebut bisa lebih selektif dan cerdas dalam memilih makanan jajanan yang akan mereka konsumsi. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah menggunakan media pembelajaran powerpoint, dengan memasukkan jenis-jenis makanan diperkirakan mengandung zat aditif yang berlebih. Hasil angket awal ditemukan bahwa sekitar 20% siswa belum mengetahui dan memahami keberadaan zat aditif berlebih dan membahayakan bagi siswa tersebut. Para siswa memilih makanan jajanan yang dibeli melihat dari warna makanan menarik dan rasa yang lezat. Setelah dilakukan presentasi pengenalan makanan sehat dan zat aditif berbahaya, para siswa tersebut telah menyadari bahwa kebiasaan membawa bekal dari rumah lebih baik daripada membeli makanan jajanan disekolah demi menjaga kesehatan mereka.
CEGAH STUNTING DENGAN PROGRAM OPTIMALISASI PIK-R SEBAGAI INTERVENSI, CONTROLLING DAN EDUKASI (POP ICE) Farida Ariyani; Eka Putri Primasari; Dian Febrida Sari; Widya Lestari; Eza Yusnela
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24027

Abstract

Kejadian Stunting di Indonesia masih merupakan permasalahan dan issue prioritas dalam Perencanaan Pembangunan. Kejadian stunting masih tinggi dari target penurunan stunting yakni 27,6%. Stunting merupakan permasalahan urgent yang harus di laksanakan secara optimal. Akibat stunting mempengaruhi pembangunan sumber daya manusia di masa depan. Pencegahan stunting dilakukan dengan menjaga kualitas 1000 Hari pertama kehidupan. Persiapan untuk kualitas kehidupan di 1000 HPK tersebut di mulai sejak pranikah, prakonsepsi, selama hamil dan menyusui. Bentuk upaya yang dilakukan adalah pengoptimalan peran PIK-R Melati IV, dengan melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan remaja dan pendampingan remaja yang beresiko stunting oleh remaja itu sendiri. Remaja yang telah diskrining dikelompokkan berdasarkan faktor resiko yang diidentifikasi. Selanjutnya konselor dan pendidik sebaya memberikan edukasi tentang faktor resiko dan cara penanggulangan faktor resiko agar tidak menjadi bahaya dimasa depan nanti. Remaja yang mengalami anemia diberikan tablet tambah darah, remaja KEK dan Kurus diberikan Makanan Tambahan, dan yang Obesitas diberikan edukasi latihan ringan untuk kebugaran. Semua intervensi tersebut dikontrol melalui grup online dan log book online.