Reza Aril Ahri
Magister Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sistem Pelaksanaan Layanan Penderita Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Terhadap Peningkatan Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Puskesmas: Service Implementation System for Patients with Hypertension and Diabetes Mellitus to Improve Minimum Service Standards (SPM) in Primary Health Care (Puskesmas) Farid Mursyid; Reza Aril Ahri; Suharni Suharni
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 1 (2022): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.313 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v3i1.709

Abstract

Latar Belakang: Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan tidak menular. Indonesia menyadari bahwa PTM menjadi salah satu masalah kesehatan dan penyebab kematian yang merupakan ancaman global bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pelayanan yang bermutu dapat dicapai apabila memiliki standar dan acuan yang dijadikan pedoman dalam melakukan pelayanan. Standar tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. SPM bidang kesehatan merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan kesehatan dasar yang berhak diterima setiap warga negara secara minimal. SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk rakyatnya, maka target SPM adalah 100% setiap tahunnya. Metode: Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan dilakukan dengan melakukan potret terhadap situasi sosial yang kemudian diteliti secara menyeluruh dan wawancara dilakukan terhadap tujuh (7) informan utama dan satu (1) informan triangulasi. Hasil: Diperoleh gambaran proses pelaksanaan layanan penderita hipertensi dan diabetes mellitus sudah terlaksana melalui pelayanan di luar gedung seperti posbindu, prolanis, grebek PTM, dan kelas PTM, namun karena keterbatasan bahan habis pakai sehingga pelaksanaannya tidak rutin dan membuat layanan pemeriksaan menjadi tidak sesuai standar pelayanan. Kesimpulan: Sebagai program prioritas, program PTM harus diprioritaskan oleh pimpinan puskesmas untuk mendapatkan pos anggaraan baik BOK maupun JKN terkait pelaksanaan kegiatan dan juga pengadaan bahan habis pakai yang cukup untuk pelayanan dalam setahun. Peningkatan kemampuan pengelola program dan kader posbindu perlu dimasukkan dalam perencanaan pengembangan SDM puskesmas.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Bayi : Analysis of Factors Associated with Infant Mortality Nurkhairah Yustusi Irkan; Reza Aril Ahri; Sundari Sundari
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 1 (2022): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.512 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v3i1.783

Abstract

Latar belakang: Masalah kesehatan di Indonesia saat ini adalah status kesehatan masyarakat yang masih rendah, antara lain ditandai dengan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi. AKB merujuk pada jumlah bayi yang meninggal pada masa setelah kelahiran sampai bayi berusia belum mencapai 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Metode: Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi terdiri data kelahiran bayi sebanyak 888, jumlah sampel dipilih menggunakan teknik Slovin diperoleh besar sampel sebanyak 276 sampel. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil: ini menunjukan nilai signifikan hubungan BBLR, Infeksi Neonatus, Asfiksia dan hipotermia masing-masing sebesar 0,000 serta kelainan kongenital sebesar 0,013. Kesimpulan: Dalam penelitian ini BBLR, Infeksi Neonatus, Asfiksia, Kelainan kongenital dan hipotermia berhubungan dengan kejadian kematian bayi di RSUD Batara Siang Kabupaten Pangkep tahun 2020. Rekomendasi penelitian ini sebaiknya rumah sakit melakukan deteksi sedini mungkin komplikasi kehamilan dan persalinan yang merupakan faktor predisposisi kematian bayi.
Efektifitas Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Dalam Penanggulangan Penyakit Tubercolosis: Effectiveness of Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Strategy in Tuberculosis Treatment Sry Yanti; Syamsualam Syamsualam; Reza Aril Ahri
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 1 (2022): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.562 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v3i1.784

Abstract

Latar Belakang: Salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan adalah Tuberkulosis (TB). Jumlah Kasus TB di Kabupten Pinrang tahun 2019 dari suspek 4.662 dengan jumlah kasus Tuberkulosis 596 dengan rincian laki laki 354 orang dan perempuan 244 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari strategi DOTS dalam penanggulangan TB Paru di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Kabupaten Pinrang Tahun 2021. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 7 informan agar diketahui secara jelas dan mendalam tentang Efektivitas strategi DOTS dalam penanggulangan TB Paru di Rumah sakit Umum Lsinrang Kabupaten Pinrang. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa efektifitas strategi DOTS di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang belum maksimal. Karena komitmen politis belum maksimal dijalakan oleh pemerintah. Hal ini dilihat karena masih mengandalkan dana dari Global fun dan KNCV selain penjaringan suspek pasif, pemeriksaan bakteriologis dengan sputum yang salah serta PMO yang tidak dilatih secara khusus dan rutin. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang lebih meningkatkan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan strategi DOTS di Rumah Sakit, melaksanakn pelatihan dan meningkatkan fingsi supervise untuk mengevaluasi dan menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan strategi DOTS . Kepada Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Kabupten Pinrang diharapkan untuk meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan melakukan pertemuan dengan bagian yang terkait TB DOTS sehingga dapat ikut berpartisifasi dalam penanggulangan TB Paru.
Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Perawat: Human Resource Management on Nurse Performance Muhammad Faried Ma’Ruf Saleh; Reza Aril Ahri; Andi Muhammad Multazam
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 1 (2022): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.857 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v3i1.785

Abstract

Latar Belakang: Manajemen sumber daya manusia yang telah di terapkan dalam menejerial rsud haji sudah sangat baik sehingga rumah sakit haji mendapatkan penilaian yang berbeda dibandingkan dengan rumah sakit yang lain yang berada di makassar, rumah sakit umum daerah haji makassar ini telah mendapatkan prestasi yakni rumah sakit yang menerapkan sistem manajemen ISO 9001;2008 yang terintegrasi pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen sumberdaya yang ada dirumah sakit haji. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat RSUD Haji Makassar sebanyak 190 orang perawat PNS dengan sampel sebanyak 129 orang.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil: Ada hubungan rekrutmen dan seleksi (p value = 0,000), pelatihan dan promosi (p value 0,000), penilaian kerja dan manajemen gaji (p values = 0,000), dengan kinerja perawat di RSUD Haji Makassar. Promosi dan pelatihan memiliki hubungan paling besar dengan kinerja perawat dengan nilai OR sebesar 15.934. Kesimpulan: Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk meningkatan pelatihan dan promosi terhadap petugas kesehatan khusunya dengan cara mengikut sertakan lebih banyak lagi pegawai dalam hal ini perawat dalam kegiatan pelatihan atau peningkatan kapasitasnya serta diperlukan adanya promosi atau peningkatan jabatan yang sesuai dengan hasil kerja perawat sehingga perawat lebih giat dan lebih terpacu dalam meningkatkan kinerjanya saat bekerja di rumah sakit.
Pengaruh Cognitive Behavioral Therapy (CBT) terhadap Self-Esteem Pengguna Methamphetamine : Effect of Cognitive Behavioral Therapy (CBT) on Self-Esteem of Methamphetamine Users Nurul Qalbi; Arlin Adam; Reza Aril Ahri
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 2 (2022): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i2.858

Abstract

Latar belakang: Penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit mental dalam masyarakat modern, dapat dikatakan bahwa penyalahguna narkoba merupakan penyakit kronik karena dapat berulang kali kambuh. Salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kesehatan mental seseorang adalah self-esteem terdapat berbagai permasalahan yang bisa muncul jika individu memiliki self-esteem yang tidak memadai atau rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Cognitive Behavioral Therapy terhadap self-esteem pengguna Methamphetamin pada Klinik Pratama Adi Pradana BNNP Sulawesi Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest with Control Group Design dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 18 sampel kelompok intervensi melalui konseling teknik CBT selama lima kali sesi dan kelompok kontrol melalui brosur, dianalisis dengan menggunakan SPSS 26.0 dengan uji wilcoxon. Hasil: Beberapa hasil diperoleh; Ada pengaruh pemberian intervensi konseling teknik CBT terhadap self-esteem pengguna methamphetamin dengan nilai p value 0,000 (p < 0,05); tidak ada pengaruh pemberian brosur terhadap self-esteem pengguna methamphetamin dengan nilai p value 0,257 (p > 0,05); tidak ada perbedaan self-esteem pada pengguna methamphetamin pada kedua kelompok sebelum diberikan intervensi berupa konseling teknik CBT dan brosur dimana nilai p value 0,467 (p >0,05), dan ada perbedaan self-esteem pengguna methamphetamin setelah diberikan intervensi dengan teknik konseling CBT dimana nilai p value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian intervensi dengan konseling CBT terhadap self-esteem pada pengguna methamphetamin di Klinik Pratama Adi Pradana BNNP Sulawesi Selatan.
Strategi Peningkatan Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar Eka Mayasari; Reza Aril Ahri; Arni Rizqiani Rusydi
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 1 (2023): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i1.1189

Abstract

Latar Belakang: Bentuk organisasi pelayanan kesehatan memiliki sifat khas dasarnya selalu tetap: aksesibilitas yang lengkap dan menyeluruh, penitikberatan pada penyuluhan kesehatan dan pencegahan penyakit dan kecacatan, kerja sama lintas sektoral, keikutsertaan masyarakat, serta desentralisasi dan koordinasi dari seluruh pelayanan atau sistem kesehatan, baik milik pemerintah maupun non-pemerintah. Merujuk pada hal tersebut, peneliti kemudian menganggap perlu untuk melakukan pengukuran kinerja melalui metode balanced scorecard dan bagaimana kemudian strategi peningkatan kinerja yang dilakukan khususnya di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method (kuantitatif-kualitatif) yang digunakan untuk menganalisis data-data berupa angka dari kuisinoer dan laporan kinerja RSUD Labuang Baji yang nantinya akan dideskripsikan sesuai dengan metode balanced scorecard yang digunakan dan kemudian dikonfirmasi melalui wawancara mengenai strategi yang akan diterapkan dalam menyikapi temuan data berupa angka. Hasil penelitian: Rata-rata kinerja RSUD Labuang Baji dengan analisis Balanced Scorecard memiliki persentase yang baik meskipun ada beberapa faktor yang harus diperbaiki seperti tingkat efisiensi keuangan, inovasi yang harus terus dikembangkan produktivitas pegawai yang harus kembali ditiingkatkan. Adapun strategi peningkatan kinerja RSUD Labuang Baji disusun berdasarkan sistem manajemen kinerja, meliputi perencanaan kinerja, implementasi, umpan balik/monitoring, dan evaluasi kinerja. Selain itu, strategi kinerja juga tetap mengacu pada rencana strategi rumah sakit dan Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait kinerja dan strategi RSUD Labuang Baji dengan menggunakan metode balanced scorecard. Hasil analisis kinerja yang ada diharapkan menjadi referensi evaluasi manajemen RSUD Labuang Baji dan dapat ditindak lanjuti dengan aksi dan strategi nyata. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi pembelajaran dan pengembangan mengenai penelitian kinerja strategi BLU (terkhusus Rumah Sakit) yang ada di Kota Makassar secara khusus dan Sulawesi Selatan secara umum.