Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMANFAATAN TANAMAN HIAS DALAM MEWUJUDKAN RUMAH BEBAS ASAP ROKOK DI DESA MARADEKAYA KABUPATEN GOWA Arni Rizqiani Rusydi; Hasriwiani Habo Abbas
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i1.1477

Abstract

Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia setelah Cina dan India dengan prevalensi perokok yaitu 36,1%. Sejumlah pendekatan untuk pengendalian paparan asap rokok lingkungan telah dilakukan pemerintah melalui undang-undang, peraturan, kebijakan harga, meningkatkan pajak tembakau, pendidikan, meminimalkan iklan dan sponsorship rokok. Namun demikian jumlah perokok aktif di Indonesia masih meningkat, hal akan berisiko terhadap kesehatan masyarakat. Kondisi ini memunculkan perlunya pendekatan yang komprehensif untuk melindungi perokok pasif. Salah satu pendekatan untuk meminimalisasi dampak rokok terhadap kesehatan perlu ada kajian untuk mengetahui risiko paparan asap rokok. Selain sebagai hiasan, beragam tanaman juga memberikan dampak baik bagi kebersihan udara sekitar. Pencemaran udara yang semakin membahayakan tubuh bisa ditanggulangi dengan menempatkan tanaman serap polusi. Tujuan dari PkM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait dengan pemanfaatan tanaman hias. Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di Desa Maradekaya Kec. Bajeng Kab. Gowa yang pesertanya adalah Ibu-ibu PKK sebanyak 20 orang. Metode yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan terkait dengan pemanfaatan tanaman hias di Desa Maradekaya Kab. Maros. Berdasarkan hasil dari penyuluhan dan edukasi yang telah dilakukan maka hasil pre dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya memelihara tanaman hias dalam mencegah asap rokok dan memelihara kesehatan kita yaitu sebesar 21,5%. Saran bagi pemerintah setempat adalah perlunya peningkatan sosialisasi menegnai pemanfaatan tanaman hias dalam menjaga kesehatan khususnya menghindarkan sekitar rumah dari bahaya asap rokok.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN PUDING JAGUNG DI DESA SANROBONE KAB. TAKALAR Sumiaty Sumiaty; Arni Rizqiani Rusydi; Nur Ulmy Mahmud; Yuliati Yuliati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2956

Abstract

Berbagai permasalahan harus segera diatasi guna meningkatkan  pemanfaatan jagung dalam negeri, di Kabupaten Takalar khususnya. menurunnya kondisi ekonomi masyarakat yang salah satunya dapat disebabkan oleh dampak dari pandemic covid-19 juga merupakan masalah bagi masyarakat sehingga masyarakat di tuntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan peluang usaha lain yang berpotensi meningkatkan pendapatan mereka. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dibangun model kemitraan. rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat jagung   bagi   kesehatan   serta   minimnya   pengetahuan   masyarakat   mengenai   diversifikasi pengolahan jagung yang dapat bernilai ekonomis dan mampu meningkatkan inkam masyarakat, merupakan masalah yang penting untuk di kaji. Tujuan dari PkM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan skill masyarakat melalui pengolahan pudding jagung. Metode yang dilakukan diawali dengan observasi, penentuan prioritas masalah, diskusi dan wawancara penentuan solusi. Kegiatan pengabdian ini berlangsung pada tanggal 13 Oktober 2021, tepatnya di Kantor Desa Sanrobone Kab. Takalar. Kegiatan ini melibatkan tim pengabdi Dr. Sumiaty, SKM., M.Kes selaku ketua dan Dr.Arni Rizqiani Rusydi sebagai anggota, merupakan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan mengenai kandungan gizi pada jagung dan dilanjutkan dengan praktek pembuatan puding jagung. Berdasarkan hasil pre dan post test pada pelaksanaan kegiatan, diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK sebesar 17,8%. Hasil  pengabdian  pada  masyarakat  ini  menjadi  penting  sebagai  bahan  rujukan  bagi masyarakat dalam meningkatkan produktivitas melalui pengolahan puding jagung dan memiliki nilai jual yang dapat meningkatkan perekonomiannya.
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR Arni Rizqiani Rusydi; Andi Asrina; Nur Ulmy Mahmud
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.448 KB)

Abstract

Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Dewasa ini, rumah sakit telah berkembang menjadi organisasi semi-bisnis (bukan lagi murni non-bisnis), karena ia harus bersifat sosio-ekonomik. Salah satu cara utama mendefenisikan pelayanan jasa kesehatan adalah memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas.. Peningkatan kualitas pelayanan yang baik tidak hanya berasal dan sudut Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar saja, tetapi harus pula dan sudut pandang pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh marketing mix berdasarkan customer solution (Solusi Pelanggan), customer cost (Biaya Pelanggan), convenience (Kenyamanan) terhadap loyalitaspasien di Rumah SakitIbnu Sina Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 50 Pasien. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan diolah dengan software SPSS serta dianalisis dengan regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada marketing mix berdasarkan customer solution (Solusi Pelanggan), customer cost (Biaya Pelanggan), convenience (Kenyamanan) terhadap loyalitas pasien di Rumah SakitIbnu Sina Makassar. Disarankan untuk Rumah Sakit Ibnu Sina agar dapat memperbaiki manajemen pemasarannya dalam meningkatkan kualitas layanan rumah sakit. Hasil penelitian ini akan di publikasi ilmiah pada Jurnal Kesehatan Madani FKM UMI dan Pengayaan Bahan Ajar pada mahasiswa.
Pengaruh Public Service Motivation Terhadap Job Statisfaction Perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Arni Rizqiani Rusydi; A. M. Multazam
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4 (2021): Prosiding Seminar Nasional Ketiga Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknol
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan bermutu yang sangat ditentukan oleh sumber daya manusia di rumah sakit. Tenaga kesehatan adalah salah satu komponen yang paling penting dan memiliki kekuatan pada sistem kesehatan secara keseluruhan. Terdapat kurang lebih 4,3 juta petugas kesehatan di seluruh dunia di 57 negara memiliki kualitas pekerjaan yang rendah. Motivasi memainkan peran penting dalam menghasilkan kinerja yang lebih baik di tempat kerja (1). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh public service motivation berdasarkan ketertarikan terhadap pembuatan kebijakan publik (attraction to public policy making), tanggung jawab terhadap kepentingan publik dan kewajiban sebagai warga negara (commitment to public interest and civic duty), perasaan keharuan atau kasihan (compassion), sikap pengorbanan diri (self sacrifice) terhadap job statisfaction perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dengan metode kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh perawat yaitu sebanyak 160 perawat dengan sampel 110 perawat yang diambil berdasarkan Tabel Nomogram Harry King dengan taraf kesalahan 5%. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan commitment to public interest and civic duty dan compassion tidak berpengaruh secara signifikan terhadap job statsisfaction. Sedangkan attraction to public policy making dan self sacrifice berpengaruh signifikan terhadap job statsisfaction perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Variabel attraction to public policy making merupakan variabel yang paling kuat dalam mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Pihak rumah sakit diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada perawat dalam mengembangkan skill-nya sehingga dapat meningkatkan rasa tanggung jawabnya sebagai perawat. Selain itu dapat diberikan reward bagi perawat yang mampu melaksanakan kewajibannya dengan baik dan memiliki rasa empathy yang tinggi.
Edukasi Bahaya COVID-19 bagi Ibu Hamil dan Pelatihan Pembuatan Strap and Connector Mask di Desa Siwolong Polong Nur Ulmy Mahmud Ulmy Mahmud; Suchi Avnalurini Sharief; Yuliati Yuliati; Arni Rizqiani Rusydi; Sumiaty Sumiaty; Nurul Himah B
Prioritas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 01 (2022): EDISI MARET 2022
Publisher : Universitas Harapan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35447/prioritas.v4i01.478

Abstract

Infeksi virus Corona pada ibu hamil tidak hanya bisa menyebabkan gejala yang berat pada ibu, tapi juga berisiko membahayakan bayi yang dikandungnya. Oleh karena itu, tindakan pencegahan perlu dilakukan agar ibu hamil tidak mudah tertular virus Corona. Salah satu masalah kesehatan yang terdapat di Desa Siwolong polong adalah Sebagian besar masyarakat khususnya ibu hamil yang ada di Desa tersebut memiliki pengetahuan yang rendah mengenai penyebaran COVID-19 serta masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil melalui pelatihan pembuatan strap and connector mask. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, tanya jawab, demonstrasi dan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluai pre dan post test pada pelaksanaan kegiatan ini diketahui terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil sebesar 55,56% Diharapkan setelah melakukan kegiatan penyuluhan, ibu hamil memiliki pengetahuan mengenai bahaya COVID-19 sehingga masyarakat Desa memiliki kesadaran yang tinggi untuk menerapkan protocol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu masyarakat khususnya ibu hamil di Desa dapat meningkatkan taraf ekonominya dengan keterampilannya dalam membuat strap and connector mask sebagai salah satu sumber penghasilan sehingga kegiatan ini dapat menjadikan ibu hamil di Desa Siwolong polong lebih produktif
PERENCANAAN KEBUN SAYUR BERBASIS RAMIS (RAMAH, AMAN, MANDIRI, SEHAT) DI BORISALLO, GOWA Ella Andayanie; Ikhram Hardi; Arni Rizqiani Rusydi; Yuliati Yuliati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.9886

Abstract

Lingkungan merupakan sebuah kondisi yang terikat langsung antara siapa saja yang menempati daerah tersebut dan seluruh aspek yang berada di dalamnya Lingkungan adalah sebuah kondisi fisik di mana seluruh keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi beserta seluruh flora dan fauna yang ada dan menggunakan lingkungan fisik tersebut (Fitriani et al. 2022; Muslimin et al. 2020). Selama ini pekarangan identic dengan bunga, semak, dan rerumputan. Suasananya asri dan bisa mempercantik tampilan rumah secara keseluruhan Tapi, ada juga pemilik rumah yang ingin tamannya lebih bermanfaat sehingga dibuatlah kebun mini dengan cara menanam aneka sayuran(Sugiarti 2013). Memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari, sebuah rumah tangga dapat memiliki kebun sayur keluarga di pekarangan yang tidak perlu luas. Apabila tamannya berukuran luas, tanaman sayur dan buah-buahan bisa langsung ditanam di tanah. Sedangkan untuk taman mungil, bisa memanfaatkan pot untuk menanam buah. Di Asia bagian timur 87% konsumsi sayur masyarakat mencapai 715 g/kapita/hari, ASIA bagian barat 56% konsumsi sayur mencapai 423 g/kapita/hari, Central ASIA sebesar 59% konsumsi sayur mencapai 423 g/kapita/hari, dan bagian ASIA selatan konsumsi sayur 71% mencapai 171 g/kapita/hari. Konsumsi sayuran minimal yang diperlukan untuk diet seimbang ialah sebesar 200g/kapita/hari(Chadha et al. 2012). Kebun sayur dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang sayuran, sehingga akan terbiasa mengkonsumsi berbagai jenis sayuran(Cita Eri Ayuningtyas, Septian Emma Dwi Jatmika 2020). Budidaya sayuran sangat bermanfaat untuk mengenalkan jenis sayuran baru, meningkatkan minat untuk mengkonsumsi sayuran, dan mengurangi pengeluaran untuk membeli makanan bergizi. Berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah dilakukan, pada umumnya mata pencarian masyarakat Desa Borisallo adalah berkebun, dengan kemampuan tersebut tidaklah sulit bagi masyarakat disana dalam mewujudkan kebun sayur di lingkungan tempat tinggalnya. Rendahnya minat masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan dilingkungan rumah mereka dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari menanam sayuran dapat menjadi dasar pentingnya dilakukan kegiatan PkM ini. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sayur mayur serta manfaat berkebun di pekarangan rumah. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan skill masyarakat mengenai perencanaan dalam membuat kebun sayur di lingkungan pekarangan rumah. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 9,38 %. Peningkatan ini menunjukkan tingkat pemahaman masyarakat yang bertambah setelah diberikan edukasi mengenai manfaat sayuran bagi kesehatan. Hasil pengabdian ini juga di dukung oleh beberapa hasil penelitian yang menyatakan pentingnya pengetahuan mengenai manfaat sayuran bagi kesehatan (Khoirunnisa and Kurniasari 2022; Tia et al. n.d.). Setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan dan skillnya mengenai pemanfaatan kebun sayur di lingkungan sekitar pemukiman mereka secara konsisten atau berkesinambungan.
PELATIHAN ZERO ACCIDENT MELALUI EDUKASI BERBASIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA PADA IBU PKK DESA SANROBONE KEC. SANROBONE KAB. TAKALAR Ikhram Hardi S; Arni Rizqiani Rusydi; Haeruddin Haeruddin; Reza Aril Ahri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.9951

Abstract

Potensi bahaya di lingkungan rumah tangga sangat banyak yang di dalamnya mencakup bahaya faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. Beberapa bahaya potensial di rumah tangga seperti penerangan di ruangan yang belum memenuhi syarat kesehatan, mengangkat dan memindahkan benda melebihi beban yang dipersyaratkan serta posisi kerja yang tidak ergonomis, terdapat serangga dan bakteri pada area tertentu di dalam rumah, penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, hubungan yang kurang harmonis antar penghuni, dan masih banyak bahaya potensial yang terdapat dalam rumah tangga. Keberadaan faktor bahaya tersebut dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan penghuni rumah. Berbagai kemungkinan risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi di lingkungan rumah tangga adalah kelelahan mata saat membaca atau menulis akibat penerangan yang kurang baik, keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDs) akibat mengangkat dan memindahkan benda, luka atau bahkan kematian akibat gigitan serangga atau binatang berbisa. Selain itu, risiko lainnya adalah keracunan atau korban meninggal dunia akibat kesalahan prosedur dalam penggunaan bahan kimia, alergi kulit dan penyakit asma akibat debu di rumah, luka atau patah tulang akibat perselisihan antar penghuni rumah, dan risiko lainnya. Tujuan dari PkM ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kecelakaan dan keselamatan kerja di lingkungan rumah tangga dan meningkatkan skill masyarakat dalam mengantisipasi kecelakaan dan keselamatan kerja di lingkungan rumah tangga. Berdasarkan permasalahan mitra yang telah diuraikan, maka solusi yang kami tawarkan adalah membangun pengetahuan dan image masyarakat tentang pentingnya mengetahui kecelakaan dan keselamatan kerja di lingkungan rumah tangga dan Memiliki skill dalam mengantisipasi kecelakaan dan keselamatan kerja di lingkungan rumah tangga. Kegiatan PkM ini berfokus pada nilai keilmuan yaitu ilmu kesehatan dan keselamatan kerja serta dilandasi oleh ilmu kesehatan masyarakat. Tahapan dalam mencari solusi dari permasalahan mitra adalah observasi dan pengumpulan data untuk bahan kajian permasalahan mitra di lapangan, Penentuan prioritas masalah mitra dan pemilihan mitra pengabdian masyarakat, diskusi dan wawancara penentuan solusi dan kegiatan yang disepakati dengan mitra, penandatanganan surat persetujuan mitra untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan, hasil dari pre dan post tes diperoleh peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 9,38 %. Hal ini menandakan bahwa tingkat antusiasme masyarakat mengenai materi yang dipaparkan adalah cukup baik. Setelah kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, ibu-ibu PKK juga diharapkan dapat senantiasa menerapkan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan rumah tangga. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dari tim pengabdi kepada ketua PKK Desa Sanrobone Kab. Takalar dan juga dilakukan foto bersama.
Family Welfare Empowerment: Processing of Halalan Toyyiban Spicy and Sour Crab Based on Local Potential as an Effort to Create Food Self-Reliance and Diversification Arni Rizqiani Rusydi; S. Sumiaty; Nur Ulmy Mahmud
Golden Ratio of Community Services and Dedication Vol. 2 No. 1 (2022): November - April
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grcsd.v2i2.235

Abstract

Considering the various arguments from the Qur'an, hadith, the opinions of scholars, and scientific research, reinforced by the principles of Usul Fiqh, the law on consuming crabs is halal. In Indonesia. In several areas in South Sulawesi, this business is carried out using a silvofishery system, which combines the cultivation of fishery commodities in the form of milkfish and crabs with the planting of mangroves. In recent years, this has become an alternative for pond farmers for their failure in tiger prawn cultivation. Thus, an educational program in the form of counseling aims to foster public interest in consuming crabs to maintain their health. Besides that, it can also increase their knowledge about the nutritional content possessed by crabs in maintaining health. This counseling is led directly by a team of volunteers with the appropriate educational background, namely public health nutrition. The training aims to increase the skills and interest of the community regarding processing in the form of a spicy and sour crab, which has economic and healthy selling value. This training is led by a team of servants who have mastered the material for processing crabs into spicy and sour ones.
Strategi Peningkatan Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar Eka Mayasari; Reza Aril Ahri; Arni Rizqiani Rusydi
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 1 (2023): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i1.1189

Abstract

Latar Belakang: Bentuk organisasi pelayanan kesehatan memiliki sifat khas dasarnya selalu tetap: aksesibilitas yang lengkap dan menyeluruh, penitikberatan pada penyuluhan kesehatan dan pencegahan penyakit dan kecacatan, kerja sama lintas sektoral, keikutsertaan masyarakat, serta desentralisasi dan koordinasi dari seluruh pelayanan atau sistem kesehatan, baik milik pemerintah maupun non-pemerintah. Merujuk pada hal tersebut, peneliti kemudian menganggap perlu untuk melakukan pengukuran kinerja melalui metode balanced scorecard dan bagaimana kemudian strategi peningkatan kinerja yang dilakukan khususnya di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method (kuantitatif-kualitatif) yang digunakan untuk menganalisis data-data berupa angka dari kuisinoer dan laporan kinerja RSUD Labuang Baji yang nantinya akan dideskripsikan sesuai dengan metode balanced scorecard yang digunakan dan kemudian dikonfirmasi melalui wawancara mengenai strategi yang akan diterapkan dalam menyikapi temuan data berupa angka. Hasil penelitian: Rata-rata kinerja RSUD Labuang Baji dengan analisis Balanced Scorecard memiliki persentase yang baik meskipun ada beberapa faktor yang harus diperbaiki seperti tingkat efisiensi keuangan, inovasi yang harus terus dikembangkan produktivitas pegawai yang harus kembali ditiingkatkan. Adapun strategi peningkatan kinerja RSUD Labuang Baji disusun berdasarkan sistem manajemen kinerja, meliputi perencanaan kinerja, implementasi, umpan balik/monitoring, dan evaluasi kinerja. Selain itu, strategi kinerja juga tetap mengacu pada rencana strategi rumah sakit dan Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait kinerja dan strategi RSUD Labuang Baji dengan menggunakan metode balanced scorecard. Hasil analisis kinerja yang ada diharapkan menjadi referensi evaluasi manajemen RSUD Labuang Baji dan dapat ditindak lanjuti dengan aksi dan strategi nyata. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi pembelajaran dan pengembangan mengenai penelitian kinerja strategi BLU (terkhusus Rumah Sakit) yang ada di Kota Makassar secara khusus dan Sulawesi Selatan secara umum.
Evaluasi Penyelenggaraan Kota Sehat Di Pemerintahan Daerah Kota Palopo Tahun 2022 Ceria Amaliya; Reza Aril Ahri; Arni Rizqiani Rusydi
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 1 (2023): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i1.1240

Abstract

Latar Belakang: Kota Sehat menggambarkan kondisi kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk ditinggali penduduknya. Pencapaian tersebut dicapai melalui penerapan beberapa pengaturan dengan kegiatan terpadu yang disepakati oleh masyarakat dan pemerintah daerah (Firman et al., n.d.) . Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan Kota Sehat di Pemerintah Daerah Palopo Tahun 2022. Metode: Penelitian ini melakukan penelitian campuran yaitu peneliti menerapkan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk dilakukan secara bersama-sama dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian ini mengambil tempat di Forum Kota Sehat berdasarkan capaian seperti indikator dan penataan Kota Sehat. Sedangkan pendekatan kualitatif melibatkan informan antara lain Ketua Tim Pembangunan Kota Sehat Kota Palopo dan Kepala SKPD di masing-masing lokus penelitian. Hasil: Hasil kajian berdasarkan hasil tinjauan capaian penataan kota sehat di Kota Palopo terdiri dari Permukiman Sarana dan Prasarana sebesar 94,02% (Sehat), Ketertiban Kawasan Tertib Lalu Lintas sebesar 98% (Sehat), Perindustrian dan Penataan Kantor Sehat 94,11% (Sehat). ), Tatanan Pariwisata Sehat 90,62% (Sehat), Tatanan Ketahanan Pangan dan Gizi 89,58% (Sehat), Tatanan Kehidupan Masyarakat Mandiri Sehat 96,05% (Sehat), dan Tatanan Kehidupan Sosial Sehat 91,66% (Sehat). Kesimpulan dan sarn: Evaluasi pelaksanaan Kota Sehat di Pemko Palopo berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan Forum Kota Sehat mempersiapkan penilaian Kota Sehat yang akan datang pada tahun 2023. Disarankan agar pemerintah lebih aktif dalam koordinasi, sosialisasi , pemantauan, dan pembinaan dalam program kota sehat ini dengan baik untuk mewujudkan kota yang bersih, aman, nyaman, dan sehat yang dapat meningkatkan fasilitas dan produktivitas serta perekonomian masyarakat di Palopo. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta sesuai dengan peran dan tujuan masing-masing dalam setiap program kota sehat.