Joko Triyono
untan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT E1011161072 Astriningsih; Joko Triyono; Pardi Pardi
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 9, No 4 (2020): PUBLIKA, EDISI DESEMBER 2020
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v9i4.2806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara motivasi kerja terhadapproduktivitas kerja pegawai di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Baratsecara signifikan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori indikator motivasikerja sebagai variabel independen oleh Claude S. George yang dikutip Malayu S.P Hasibuan(2017, 163) yaitu meliputi: (1). Upah yang layak. (2).Kesempatan untuk maju/promosi.(3).Keamanan. (4).Tempat kerja yang baik. (4).Penerimaan oleh kelompok dan (5).Perlakuanyang wajar. Serta menggunakan teori pengukuran produktivitas kerja sebagai variabel dependenoleh Agus Dharma (2003, 355) yaitu meliputi: (1).Kuantitas kerja. (2).Kualitas kerja dan(3).Ketepatan waktu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkanangket kepada 95 responden. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan programSPSS V.23. Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara motivasi kerja terhadapproduktivitas kerja pegawai di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat.Koefisien korelasi dari kedua variabel penelitian ini yaitu sebesar 0,420 yang termasuk padakategori sedang yakni antara 0,40-0,599. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa adapengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Perpustakaan danKearsipan Provinsi Kalimantan Barat sebesar 17,6%, sedangkan 82,4% sisanya dipengaruhioleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Analisis regresi sederhanavariabel motivasi kerja sebesar 0,329 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilaimotivasi kerja, maka nilai produktivitas kerja pegawai bertambah sebesar 0,329. Adapun sarandari penelitian ini adalah agar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Baratuntuk dapat terus berupaya melaksanakan serta mempertahankan dan dapat terus meningkatkanproduktivitas kerja.
PERAN DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SINGKAWANG DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA MANGROVE SETAPUK BESAR KOTA SINGKAWANG E1011161105 Pandu Pranoto; Sri Maryuni; Joko Triyono
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 9, No 2 (2020): PUBLIKA, EDISI JUNI 2020
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v9i2.2784

Abstract

Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahui pelaksanaan Peran Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kota Singkawang Dalam Pengembangan Destinasi Wisata Mangrove Setapuk Singkawang. Penelitianinimenggunakanmetodepenelitiandeskriptifmelaluiteknikpengumpulan data dengancaraobservasi, wawancaradandokumentasimelaluipendekatankualitatif. Teori yang digunakandalampenelitianiniyaituteoridari Pitana dan Gayatri (2005,95) yang didasarkan pada variabel-variabel yang mempengaruhi suatu pemerintah daerah yang memiliki peran untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah yaitu: 1).Motivator,pelaksanaan peran dinas pariwisata pemudadan olahraga sebagai motivator masih belum maksimal dikarenakan tidak memiliki jadwal pastidalam memberikan motivasi. 2).Fasilitator.pelaksanaan peran dinas pariwisata pemuda dan olahraga sebagai fasilitator belum maksimal destinasi wisata mangrove setapuk masih memiliki akses jalan yang kurang memadai akses jalan tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, dan terdapat jembatan yang sudah rusak yang harus di perbaiki. 3).Dinamisator, pelaksanaan peran dinas pariwisata pemuda dan olahraga sebagai dinamisator dirasa cukup baik dapat dilihat dari dinas pariwisata singkawang dan dinas pariwisata provinsi saling mendukung dalam pembangunan wisata yangada di singkawang. Adapun saran yang direkomendasi oleh peneliti adalah diharapkan bagi dinas pariwisata pemuda dan olahraga kota singkawang dapat berperan aktif dalam memberikan motivasi bagi masyarakat sekitar destinasi wisata mangrove setapuk besar, selain itu diharapkan juga dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar dalam memfasilitasi wisata mangrove setapuk besar agar lebih baik lagi
IMPLEMENTASI PENYEDIAAN INFORMASI PUBLIK DI BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Melvina Melvina; Joko Triyono; Dra Kartika Ningtias
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 10, No 2 (2021): PUBLIKA, EDISI JUNI 2021
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v10i2.2843

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan Implementasi Penyediaan Informasi Publik pada Bagian Dokumentasi di Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian analisis eksploratif. Penelitian ini menggunakan teori George C. Edward III (dalam Agustino, 2014,149) yaitu: 1) Komunikasi, kesimpulannya adalah pelaksanaan pemberian informasi publik terhadap masyarakat sudah diberikan atau disampaikan dengan baik 2) Sumber Daya, kesimpulannya adalah pegawai di Biro Humas dan Protokol khusunya pada bagian dokumentasi masih sangat kurang dan banyak yang pensiun., penyampaian informasi  publik terhadap pegawai maupun masyarakat sudah berjalan dengan baik,  sarana dan prasarana yang masih kurang. 3) Disposisi, kesimpulannya adalah  pelaksanaan penyediaan informasi publik sudah baik, tidak ada insentif di biro humas dan protokol menunjukkan bahwa Kurangnya sumber pendorong dalam melaksanakan Implementasi tersebut seperti Insentif yaitu berupa pemberian honor kerja yang memadai kepada pegawai di Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi Kalimantan Barat dan
PENGEMBANGAN OBYEK WISATA RIAM JEJAK BURU DI DESA GOMBANG KECAMATAN SENGAH TEMILAH KABUPATEN LANDAK E1012171022 Cindi Desefia; Hardilina Hardilina; Joko Triyono
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 9, No 1 (2020): PUBLIKA, EDISI MARET 2020
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v9i1.2764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai peran Pemerintah Desa dalam  menyediakan  sarana  dan  prasarana  dalam  pengembangan  objek  wisata  Riam  Jejak  Buru  di  Desa  Gombang.  Permasalahan  mengenai  pengembangan  objek  wisata  ini  masih  terbatasnya  sarana  dan  prasarana  yang  terdapat  di  objek  wisata  Riam  Jejak  Buru  serta  kurangnya  peran  Pemerintah  Desa  dalam  mempromosikan  objek  wisata  ini.  Jenis penelitian yang adalah jenis penelitian  deskriptif  dengan  pendekatan  kualitatif.  Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  adalah  teknik  observasi,  wawancara  dan  dokumentasi. Hasil  dari  penelitian ini dengan menggunakan teori Pitana  dan  Gayatri (2005, 95)  Pemerintah  Daerah  memiliki  peran  untuk  mengembangkan  potensi  pariwisata menunjukan bahwa : 1) Motivator, Pemerintah  Desa  belum  optimal  dalam  melakukan  fungsi  motivator sebagai pemerintah dalam pembinaan masyarakat,  pemerintah  desa  hanya  memberikan  pembinaan  kepada  masyarakat tiga bulan sekali. 2) Fasilitator, pemerintah  desa  sudah  menjadi  fasilitator  dalam  pengembangan  objek  wisata  riam  tersebut  dengan  membangun  jalan  rabat  beton  dan  membuat  fasilitas  seadanya, namun fasilitas tersebut  masih sangat minim terutama belum adanya toilet khusus, gazebo atau rumah singgah untuk wisatawan  beristirahat dan tempat parkir sehingga  menyebabkan  kurangnya  daya  tarik. 3) Dinamisator, Pemerintah  Desa  dalam  mengembangkan  objek  wisata  Riam  Jejak  Buru  tentunya  membutuhkan  kerjasama  dengan   pihak  yang  memiliki  kepentingan,  saat  ini  pemerintah  desa  hanya  menjalin  kerjasama  dengan  masyarakat  setempat  saja  sehingga  belum  adanya  bantuan  anggaran  dari  pihak  lain. Saran  dari  penelitian  ini  adalah  pemerintah  desa  harus  lebih  giat  melakukan  pembinaan  kepada  masyarakat  untuk  sadar  wisata, dan lebih  meningkatkan  kerjasama  dengan  pihak  lain.
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DI PASAR KEMUNING KECAMATAN PONTIANAK KOTA Aulia Nur Fateha; Pudjianto Pudjianto; Joko Triyono
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 11, No 3 (2022): PUBLIKA, EDISI SEPTEMBER 2022
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v11i3.2973

Abstract

This study aims to describe and analyze the process of implementing the Pontianak City Regional Regulation Number 4 of 2011 concerning Public Service Fees, especially in dealing with market service fees at Kemuning Market, Municipal Pontianak Sub-District. The method used in this research was descriptive with a qualitative approach. This study used the theory of implementation proposed by Charles O’ John (in Widodo, 2008: 89) which consists of: 1) Organization, the conclusion is the process of implementing the Regional Regulation which is the implementer of the policy, in terms of quantity, the Office of Cooperatives, Micro Enterprises, and Trade still lacks the human resources especially the officers that collect market service fees. 2) Interpretation, the conclusion is that in understanding the purpose and policy of this market service fees, understanding the policy targets, namely vendors, has been channeled through socialization which must be carried out regularly and periodically. 3) Application stage, the conclusion is that the collection of market service fees by the Office of Cooperatives, Micro Enterprises, and Trade is carried out every day by appointed officers. The recommendations from this research are among others, that the Office of Cooperatives, Micro Enterprises, and Trade should increase its human resources, especially the fee collectors; the socialization should emphasize more on complete interpretation; and the fee determination needs to be re-evaluated.Keywords : Application, Interpretation, Organization.
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN EMPANANG KABUPATEN KAPUAS HULU Agnes MonikaMERRY DEORNAY1 Merry Deornay; Joko Triyono; Hairil Anwar
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 11, No 2 (2022): PUBLIKA, EDISI JUNI 2022
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v11i2.2962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penyebab kualitas pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Empanang Kabupaten Kapuas Hulu yang belum optimal. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori SERVQUAL dari Parasuraman, Mary dan Zeithalm (dalam Pasolong, 2019:135) sebagai indikator untuk meneliti pelayanan kesehatan di Puskesmas Empanang, yakni (1) Bukti Langsung (Tangibles), fasilitas pendukung yang belum disediakan dan kurangnya tenaga medis, (2) Kehandalan (Realibility), sudah merasa cukup puas dengaan pelayanan yang diberikan, (3) Daya Tanggap (Responsiveness), masyarakat belum cukup merasa puas dengan daya tanggap petugas, (4) Jaminan (Assurance), pelayanan kesehatan masih belum dijangkau dengan mudah dan keamanan yang masih belum menjamin, dan (5) Empati (Emphaty), masih terdapat petugas yang masih acuh dengan keluhaan masyarakat. Saran sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah diharapkan puskesmas dapat menyempurnakan kualitas pelayanan dengan menggenapi peraturan yang berlaku seperti dengan menyediakan sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan, memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan seperti perawat dan dokter umum. Selain itu, selalu memberikan sikap yang ramah kepada masyarakat serta selalu menjamin kepercayaan masyarakat dengan memiliki daya tanggap yang tinggi.Kata kunci: Kualitas Pelayanan Kesehatan, Puskesmas, SERVQUAL