Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

VULNERABILITY OF SOCIETAL SECURITY IN INDONESIA-MALAYSIA BORDER AREA AT SAJINGAN BESAR DISTRICT, SAMBAS REGENCY (2014-2016) Ningtias, Kartika; Sudagung, Adityo Darmawan; Darajati, Muhammad Rafi
TANJUNGPURA LAW JOURNAL Vol 2, No 2 (2018): VOLUME 2 ISSUE 2, JULY 2018
Publisher : Faculty of Law, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.996 KB) | DOI: 10.26418/tlj.v2i2.33749

Abstract

This research is intended to examine the means of Indonesia in adressing the vulnerability of the societal security in the Indonesia-Malaysia border area at Sajingan Besar District, Sambas Regency. Transnational activities in the Indonesia-Malaysia border area, especially at Sajingan Besar District, Sambas Regency, had an impact on national security. The existence of Indonesian society was threatened because of the very intense transnational activities with the Malaysian people on the border area. State as an actor in international relations has the obligation to secure its territory and inhabitants. The method used in this research was qualitative research method with case study technique. Data were collected by conducting interviews and conducting secondary data tracking, either from books, journals, or internet sources. The study was conducted by analyzing the societal security and national security approach. The means of Indonesia in 2014-2016 to address the vulnerability in Sajingan Besar District area include several issues, such as mentioned “border area” in Nawacita, increasing presidential visits to the border area, development and improvement of infrastructure, and improvement of public policy. The means that had been done shows the increased attention and real action from the government of Indonesia towards their border area.
Society Security Vulnerability In Indonesia-Malaysia Border, Sajingan Besar District, Sambas Regency Ningtias, Kartika; Sudagung, Adityo Darmawan; Darajati, Muhammad Rafi
Indonesian Journal of International Law
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.123 KB)

Abstract

This research is intended to examine the means of Indonesia in addressing the vulnerability of the societal security in the Indonesia-Malaysia border area at Sajingan Besar District, Sambas Regency. Transnational activities in the Indonesia-Malaysia border area, especially at Sajingan Besar District, Sambas Regency, had an impact on national security. The existence of Indonesian society was threatened because of the very intense transnational activities with the Malaysian people on the border area. State as an actor in international relations has the obligation to secure its territory and inhabitants. The method used in this research was qualitative research method with case study technique. Data were collected by conducting interviews and conducting secondary data tracking, either from books, journals, or internet sources. The study was conducted by analyzing the societal security and national security approach. The means of Indonesia in 2014-2016 to address the vulnerability in Sajingan Besar District area include several issues, such as mentioned “border area” in Nawacita, increasing presidential visits to the border area, development and improvement of infrastructure, and improvement of public policy. The means that had been done shows the increased attention and real action from the government of Indonesia towards their border area
Pemberdayaan Industri Kecil di Pedesaan (Studi Upaya Peningkatan Keberdayaan Pengrajin Kain Tenun Sambas Di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas Kalimantan Barat) Kartika - Ningtias; Irwan - Noor
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 12 No. 3 (2009)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.031 KB)

Abstract

Sambas traditional woven clothes produced in Sumber Harapan Village, Sambas Regency, are not known in neighboring sub-district and regency areas, but also in Pontianak City and even in Malaysia. Although many mid-scale and large organizations went bankrupt because of the tough economic crisis, this small-scale businesses remain operating without any serious hindrance. This proved that small-scale industries do not assign our government any burdens. Concerning this fact, it is recommended that these industries should be empowered.Underlined by these fact, this study is intend to investigate: (1) Some attempts of sambas woven clothes craftmen to raise their empowerment in order to optimize their business potentials, (2) Sambas Regency Government and private sector roles, and (3) sambas traditional woven clothes empowerment process in Sumber Harapan Village, Sambas Regency.The results identify that the craftmen attempts in optimizing their business potentials contain the following values: (a) economical values, covering income raise, family welfare and family existence and their business; (b) social values, covering aspects of increasing craftmen dignity and social status in which they should operate their own business instead of being workers; (c) cultural values, covering their braveness, struggle, creativity, productivity and will to improve woven cloth design. The small-scale industries have provided economic sources, but they still cannot improve craftmen economic continuously.Sambas Regency Government roles as facilitator agency for the small-scale business has made some efforts by releasing some policies and small-scale industries empowerment. Unfortunately, these efforts has produced optimal outcome. To make the same efforts, private business offers partnership plan through merchandising and production patters.The craftmen empowerment is applied through three phases: initial, guidance, help, and establishment. The craftmen position from their initial existence up to economic crisis of 1997-1998 is emansipatory position. This position has improved into empowerment process at the second year of the economic crisis. Keywords: Small-Scale Industry, Empowerment, Rural areas
PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ALAM GOA LAWANG KUARI DI DESA SEBERANG KAPUAS KECAMATAN SEKADAU HILIR KABUPATEN SEKADAU Flora Firmina NIM. E1011151030; Zulkarnaen *; Kartika Ningtias *
PublikA, Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 8, No 3 (2019): PublikA, Edisi September 2019
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v8i3.2501

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis sinergitas stakeholders dalam Pengembangan Objek Wisata Alam Goa Lawang Kuari di Desa Seberang Kapuas Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori dari Najiyati yaitu konsep sinergitas dapat terbangun melalui: komunikasi, dan koordinasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; (1) komunikasi dalam membangun sinergitas yaitu berupa penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan melalui komunikasi vertikal ke bawah dan vertikal ke atas serta komunikasi horizontal, strategi komunikasi dan media komunikasi yang digunakan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mempromosikan dan menyampaikan pesan kepada setiap stakeholders terkait pengembangan objek wisata alam Goa Lawang Kuari masih kurang terutama oleh Pemerintah Desa Seberang Kapuas, juru pelihara objek wisata alam Goa Lawang Kuari dan masyarakat. (2) Koordinasi antara Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata masih kurang baik secara vertikal, horizontal dan diagonal dengan stakeholders lainnya, yang dibuktikan dengan kurangnya partisipasi pemerintah desa dan masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan objek wisata alam Goa Lawang Kuari. Saran yang dapat diberikan adalah dengan melakukan komunikasi secara vertikal baik vertikal ke bawah maupun vertikal ke atas dan komunikasi horizontal sehingga komunikasi antar sesama Dinas dan instansi setingkat dapat terjalin dengan baik dan komunikasi antara Dinas dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik, serta melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar objek wisata terkait tugas dan fungsi mereka dalam pengembangan objek wisata Goa Lawang Kuari. Kata kunci: sinergitas stakeholders, komunikasi, koordinasi, pengembangan objek wisata, Goa Lawang Kuari.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DIBIDANG PENDIDIKAN DI DESA BEGORI KECAMATAN SERAWAI KABUPATEN SINTANG KORSIKA E1011161157 NATALIA; Azrita Mardhalena; Kartika Ningtias
PublikA, Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 9, No 3 (2020): PUBLIKA, EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v9i3.2634

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pemberdayaan masyarakat desa dibidang pendidikan didesa begori kecamatan serawai kabupaten sintang yang telah dilakukan oleh pemerintah dengan mendirikan sebuah gedung sekolah. Permasalahan mengenai pemberdayaan masyarakat cukup menarik untuk di teliti mengingat masih banyak masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah terutama di desa begori kecamatan serawai kabupaten sintang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat desa begori kecamatan serawai kabupaten sinrtang sangat kurang dilihat dari 1) kurangnya minat anak – anak SD untuk melanjukan sekolah dan kesadraran masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk anak – anak SD. 2) kurangnya sosialisasi tentang pentingnya pendidikan untuk anak – anak SD. 3) rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di desa begori kecamatan serawai kabupaten sintang. dalam hal meningkatkan kesadaran masyarakt desa begori dapat di lihat dalam 3 tahap yaitu : 1) tahap penyadaran dan pembentukan perilaku sadar dan perduli sehingga merasakan membutuhkan peningkatan kapasitas diri 2) tahap tranformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran dalam pembangunan. 3) tahap peninggkatan kemampuan intelektual, kecakapan ketrampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk menghantarkan pada kemandirian. Saran yang di berikan dari penelitian ini agar pemerintah dan apatur desa dapat melakukan sosialisai tentang pendidikan di desa begori kecamatan serawai kanupaten sintang baik kepada anak – anak maupun orang tua, dan dapat meninggkatkan tenaga pengajar bagi anak – anak sekolah.
KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DESA PENYAHO DANGKU KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK Dedet E43011023 Dedet; Isdairi Isdairi; Kartika Ningtias
GOVERNANCE, Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 9, No 3 (2020): GOVERNANCE, EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1369.976 KB) | DOI: 10.26418/%governance.v9i3.2689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dalam pembuatan Akta Kelahiran, E-KTP pada Kantor desa penyaho dangku kabupaten landak. Penelitian ini didasarakan atas permasalahan kinerja pegawai dalam pembuatan akta dan E-KTP kepada masyarakat. pemerintah merupakan organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat dan menerapkan hukum. Selain itu Pemerintah juga memiliki kewajiban dalam pelayanan kebutuhan publik salah satu bagian administrasi. Administrasi merupakan kebutuhan dasar warga negara untuk dicatat dan diakui secara resmi oleh negara  seperti; pembuatan KTP, Kartu Keluarga , Akta Kelahiran. Bahwasannya dibutuhkan tenaga yang profesional untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan bagian administrasi yang belum optimal khususnya di desa penyaho dangku kecamatan ngabang kabupaten landak.  Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian eksploratif. Penelitian ini menggunakan teori Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai.Menurut Bernardindan Russel (dalam Keban, 2004:192) mengartikan kinerja sebagai aspek yang ditekankan oleh kedua pengarang tersebut adalah catatan tentang outcome atau hasil akhir yang diperoleh setelah suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan selama kurun waktu tertentu. namun hal tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Saran dalam penelitian ini yaitu melakukan pengelolaan manajemen SDM (sumber daya manusia), meningkatkan kualitas pelayanan pegawai agar mewujudkan pelayanan yang humanis, responsivitas, cepat tanggap dalam melayani masyarakat untuk mengatasi masalah, responbilitas menjaga integritas pelayanan didesa penyaho dangku kabupaten landak. Kata Kunci: Efektivtas Kerja, Pegawai. This study aims to describe and analyze the factors that affect employee performance in making birth certificates, E-KTPs at the village office of Penyaho Dangku Hedgehog. This research is based on employee performance problems in making deeds and E-KTP to the community. government is an organization that has the authority to make and implement laws. In addition, the government also has an obligation to serve public needs as part of the administration. Administration is a basic requirement of citizens to be officially recorded and recognized by the state such as; making KTP, Family Card, Birth Certificate. That is, professional staff are needed to improve the performance in the administration service which is not yet optimal, especially in the village of Penyaho Dangku, Ngabang District, Hedgehog Regency. The research method used is a qualitative approach with exploratory research type. This study uses the theory of factors that affect employee performance. According to Bernardindan Russel (in Keban, 2004: 192) defines performance as an aspect that is emphasized by the two authors is a note about the outcome or final result obtained after a job or activity is carried out during the period. certain time. however this is not used properly by the community. Suggestions in this study are to manage HR management (human resources), improve the quality of employee services in order to realize humanist services, responsiveness, responsiveness in serving the community to solve problems, responsiveness to maintain service integrity in the village of Penyaho Dangku, Hedgehog district.  Keywords: Work Effectiveness, Employee.
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH BUPATI KUBU RAYA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIANWEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT DALAM PELAYANANPENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN KECIL DI KANTOR CAMAT KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA E1012141023 Wismoyo Ardy; Ira Patriani; Kartika Ningtias
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 10, No 1 (2021): PUBLIKA, EDISI MARET 2021
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v10i1.2825

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 30 Tahun 2016 Tentang pelimpahan sebagian wewenang Bupati Kubu Raya Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif jenis penelitian deskriptif.Menurut George C. Edward III (Dalam Agustino 2007:149) bahwa variabel terpenting guna berhasinya proses implementasi kebijakan adalah: 1) Komunikasi:kesimpulannya adalah proses komunikasi sosialisasi implementasi Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 30 Tahun 2016 di Kecamatan Sungai Raya telah dilaksanakan, yaitu sosialisasi mengenai Prosedur pelayanan di kecamatan Sungai Raya dalam hal mengurus SIUP harus melalui tingkat terendah yaitu RT sampai tingkat kelurahan.2) Sumber Daya: kesimpulannya adalah keberhasilan implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi.3) Disposisi: kesimpulannya adalah sikap implementor, yaitu staf pelayanan dikantor Kecamatan Sungai Raya dalam memberikan pelayanan sampai saat ini belum maksimal dan belum memenuhi standar pelayanan umum yang ada. 4) Struktur Birokrasi: kesimpulannya adalah salah satu aspek dari struktur birokrasi yang mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, adanya standar operasional prosedur (SOP) dalam hal ini menyangkut mekanisme, sistem dan prosedur pelaksanaan kebijakan, pembagian tugas pokok, fungsi, kewenangan, dan tanggung jawab. Saran untuk kedepannya agar adanya penambahan jumlah pegawai dalam melakukan penerbitan SIUP, dan pegawai pemerintah Kantor Camat Sungai Raya diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat teknis maupun non teknis dengan harapan terciptanya tenaga kerja yang terampil dan selanjutnya akan menciptakan kepuasan pelayanan bagi masyarakat .
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA TUNAS TALINO DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN SUMBER DAYA ALAM DI DESA PAK UTAN KECAMATAN TOHO KABUPATEN MEMPAWAH E1011161033 Dwi Guban; Zulkarnaen Zulkarnaen; Dra Kartika Ningtias
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 9, No 3 (2020): PUBLIKA, EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v9i3.2788

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Karang Taruna Tunas Talino dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia dan alam di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini yaitu kualitas sumber daya manusia hingga tata kelola Karang Taruna masih kurang diberdayakan dengan maksimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori Ismawan (Priyono, 1996) dalam Mardikanto dan Soebiato (2019:170) yang mengatakan bahwa strategi dalam pemberdayaan terbagi menjadi 5 (lima), akan tetapi penulis hanya menggunakan 3 (tiga) strategi yang relevan dengan masalah dalam penelitian. Adapun ketiga strategi tersebut yaitu: (1) Pengembangan sumber daya manusia, upaya untuk memberikan pelatihan terhadap sumber daya manusia tersebut belum terlaksana; (2) Pengembangan kelembagaan kelompok, kurang berhasilnya pemberdayaan SDM pada tahun sebelumnya serta pengurus dari lembaga/kelompok Karang Taruna juga kurang mengerti tupoksi dari masing – masing bidangnya; dan (3) Pengembangan usaha produktif, sejauh ini usaha yang dilakukan bukan berasal dari Karang Taruna itu sendiri, melainkan bersumber dari perseorangan dan juga BUMDes Desa Pak Utan. Adapun saran berdasarkan hasil penelitian ini yaitu pengurus Karang Taruna diharapkan dapat terus mengembangkan potensi sumber daya manusia dan alam agar dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, kemudian pemerintah setempat juga diharapkan dapat berperan secara langsung untuk mendampingi Karang Taruna dalam hal menjaring investor, masyarakat Desa Pak Utan juga diharapkan dapat terus berpartisipasi dalam berbagai agenda yang diadakan oleh Karang Taruna agar terciptanya sinergi yang baik dari berbagai pihak terkait.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA DI DESA SELAT REMIS KECAMATAN TELUK PAKEDAI KABUPATEN KUBU RAYA E1012141098 Bandi Hermawan; Sri Haryaningsih; Kartika Ningtias
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 9, No 4 (2020): PUBLIKA, EDISI DESEMBER 2020
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v9i4.2805

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kebijakan dana desa di desa Selat Remis,mengetahui dampak-dampaknya dan faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi kebijakan menggunakan argumen George C. Edward III (dalam Agustino, 2008:149-154) mengenai model implementasi kebijakan publik, yaitu : 1) komunikasi, kesimpulannyaadalah tidak berjalan dengan baik, tidak adanya komunikasi dan sosialiasi kepada masyarakat desaterhadap penyelenggaraan pemerintahan; 2) sumber daya, kesimpulannya adalah implementasikebijakan dana desa di Desa Selat Remis bisa dilaksanakan dengan baik tetapi kenyataannya tidakbisa karena sumber daya manusia yang masih rendah. Dalam hal ini sumber daya manusia menjadifaktor yang berpengaruh terhadap kebijakan, aktor yang berperan tidak hanya masyarakat desa,aparat desa juga menjadi kunci. Aparat desa masih rata-rata tamatan SMA dan belum siap untukmenjalankan implementasi kebijakan dana desa secara optimal; 3) disposisi, kesimpulannya adalahimplementasi kebijakan dana desa berjalan tidak sesuai ketentuan karena perilaku dari aparat desayang tertutup, tidak transparan dan diindikasikan melakukan penyalahgunaan dana desa, tentuberpotensi korupsi dan membuat tingkat keterpercayaan masyarakat desa terhadap penyelenggaraanpemerintah desa semakin rendah; 4) stuktur birokrasi, kesimpulannya adalah struktur birokrasidalam implementasi kebijakan dana desa tidak membantu karena kerjasama yang berjalan antaraPemerintah Desa Selat Remis dengan BPD tidak berjalan baik. Dalam hal ini penggunaan dana desatidak sesuai Standar Operating Prosedurs (SOP) karena kepala desa yang mengatur semua prioritaspenggunaan dana desa tanpa musyawarah desa terlebih dahulu.
PELAYANAN DI ERA NEW NORMAL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN KUBU RAYA Eduarda Oktaviani; Arifin Arifin; Kartika Ningtias
PublikA Jurnal Ilmu Administrasi Negara (e-Journal) Vol 10, No 2 (2021): PUBLIKA, EDISI JUNI 2021
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/publika.v10i2.2832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam pelayananpencatatan penerbitan akta kematian dan kesadaran masyarakat maupun pejabat DinasKependudukan dan Pencatatan Sipil Kubu Raya dan juga kecamatan Sungai Kakap dalampelayanan penerbitan akta kematian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode kualitatif, dengan desain penelitian analisis deskriptif. Penelitian inimenggunakan teori kualitas pelayanan publik Moenir (2016 : 88) yang terdiri dari : 1)Kesadaran pegawai, kesimpulannya adalah dalam pemberian pelayanan kepadamasyarakat sudah dilaksanakan lewat dedikasi pemberian produk pelayanan, pemberianinformasi kebutuhan masyarakat dan adaptasi inovasi yang dilakukan di era new normal.2) Organisasi, kesimpulannya adalah sudah berjalan dengan baik sesuai dengan fungsimasing-masing bidang dan seksi. 3) Sarana pelayanan, kesimpulannya adalah sudahdimaksimalkan baik secara online maupun offline, menjadi salah satu upaya untukberadaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi pandemi sekarang ini. Adapun saranyang direkomendasikan oleh peneliti adalah peningkatan kepemilikan akta kematiandengan menjalankan sistem yang terorganisir dan sarana pelayanan yang maksimal.