Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Identifikasi dan Mitigasi Risiko di Offshore Operation Facilities dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis Ketut Sugiantara; Minto Basuki
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.178 KB) | DOI: 10.30656/intech.v5i2.1775

Abstract

Industrialisasi dibidang migas mempunyai risiko kecelakaan kerja tinggi, Operasi kegiatan migas dibagi menjadi dua yaitu offshore dan onshore. Offshore facilities adalah eksplorasi Gas Bumi yang dimiliki oleh PT. X yang berada dilepas pantai utara pulau jawa dengan bentuk konstruksi yang berbeda serta ruang gerak bagi pekerja yang sangat terbatas. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja merupakan prioritas utama dalam melaksanakan kegiatan dilakukan di Offshore Facilities. Metode failure mode effect and analysis (FMEA) merupakan metode yang diimplementasikan untuk mengidentifikasi potensi risiko kegagalan proses pekerjaan dengan menentukan dampak dan mengidentifikasi tindakan untuk mengurangi risiko kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab dan mitigasi risiko dengan menyusun rekomendasi perbaikan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja pada Offshore Operation Facilities di PT. X. Hasil penelitian menunjukan terdapat 9 aktivitas dalam pekerjaan di Offshore CPP-Upper Compression Module dengan nilai RPN tertinggi pada aktivitas melakukan pengencangan mur dan baut dengan nilai 576. Mitigasi dilakukan dengan memperbaiki sistem kerja dengan memperbaiki standar operasional prosedur khusus di area offshore facilities, menetapkan personel khusus untuk verifikasi seluruh dokumen kerja, melakukan sosialisasi kepada supervisor untuk peningkatan pengelolaan pekerjaan melalui perencanaan jadwal tenaga kerja yang dapat diverifikasi oleh sistem.
Desain Risk Based Bank Rating Untuk Meminimalisir Kegagalan Pembiayaan Nasabah Putri Anjasari; Minto Basuki
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 4 No. 2 (2020): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui risiko kegagalan pembiayaan nasabah dengan menganalisa peringkat tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR), yang terdiri dari beberapa faktor penilaian yaitu, risk profile, Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas dan capital selama periode 2016 – 2018, Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penilaian risk profile dengan rata – rata NPL memiliki peringkat cukup sehat dan rata – rata LDR memiliki peringkat tidak sehat, dari penilaian Good Corporate Governance (GCG) menurut rata- rata bobot yang diukur mempunyai peringkat cukup sehat, dari penilaian rentabilitas dengan rata –rata rasio ROA memiliki peringkat kurang sehat dan rata – rata rasio NIM memiliki peringkat sangat sehat, serta dari penilaian capital dengan rata – rata rasio CAR memiliki peringkat cukup sehat. Kata kunci : Risiko Kegagalan Pembiayaan Nasabah, Tingkat Kesehatan Bank, Risk Based Bank Rating (RBBR)
Analisis Risiko Keselamatam dan Kesehatan Kerja (K3) pada Aktivitas Bongkar Muat di Dermaga Pelayaran Rakyat Gresik Iwan Darmawan; Minto Basuki
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 02 2022
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.448 KB)

Abstract

Dermaga Pelayaran Rakyat Gresik merupakan pelabuhan yang diperuntukkan kegiatan kapal pengangkutan penumpang dan barang serta mempunyai kunjungan kapal yang cukup tinggi sehingga kegiatan bongkar muat barang dari kapal menuju kedaratan, maupun dari darat menuju ke kapal merupakan proses yang sangat penting bagi berjalannya roda perekonomian. Padatnya aktivitas bongkar muat di Dermaga Pelayaran Rakyat Gresik tentu memiliki risiko tersendiri khususnya risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Tujuan penelitian ini untuk memberikan rekomendasi kebijakan terkait proses bongkar muat di Pelayaran Rakyat Gresik menggunakan metode Matrik Risiko dan FMEA. Hasil panilaian risiko menggunakan analisis matrik menunjukkan secara umum kategori risiko berada di tingkat rendah (56%) dan sedang (44%). Hasil analisis FMEA menunjukkan nilai Risk Priority Number (RPN) berada pada prioritas kedua, ketiga, dan risiko yang masih dapat diterima. Adapun sebaran nilai RPN yaitu prioritas kedua untuk dilakukan control process (11%), prioritas ketiga untuk dilakukan control process (33%), dan risiko yang masih dapat diterima berdasarkan kondisi pasti selama tidak ada perubahan parameter RPN (56%). Hal ini membuktikan perlu adanya strategi mitigasi risiko yang perlu dilakukan. Kata Kunci : Bongkar muat, metode matriks risiko, FMEA (Failure Mode Effect and Analysis), Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penilaian Risiko K3 pada Proses Pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Matrik Risiko Yusuf Rahmatullah Hanif; Minto Basuki
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menentukan nilai peringkat risiko, dan memitigasi risiko pada proses pengerjaan pembangunan kapal bantu rumah sakit (BRS) yang sedang dalam proses pembangunan di PT PAL Indonesia (Persero). Data yang digunakan adalah data lapangan dengan metode observasi dan wawancara yang di dapat di PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya yang berkaitan dengan risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini menggunakan metode Matriks Risiko dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis tingkat risiko dalam proses pekerjaan pembangunan kapal bantu rumah sakit (BRS). Hasil yang didapat menunjukkan bahwa ada 7 potensi sumber bahaya yang teridentifikasi, serta terdapat 2 risiko yang dan memiliki nilai RPN tertinggi. Dengan risiko tertinggi yaitu pada proses pekerjaan Fit up pada material panas dari pemotongan/pengelasan dengan nilai RPN 0,9388 dan pada proses pekerjaan pengelasan yang mengakibatkan percikan api saat pengelasan berlangsung dengan nilai RPN 0,9388 dari batas nilai krisis RPN 0,0008. Pencegahan dan perbaikan (maintenance) yang dapat dilakukan adalah melakukan pengecekan rutin sebelum kegiatan berlangsung terhadap peralatan, dan mewajibkan pekerja yang terlibat dalam proses tersebut menggunakan APD yang meliputi helm, sepatu safety, serta APD lainnya untuk mengurangi risiko yang ada dalam proses pekerjaan pembangunan kapal bantu rumah sakit (BRS). Dalam analisis diperlukan HSSE untuk memonitor dan memperingatkan bahaya dan risiko yang akan dihadapi pekerja didalam proses pembangunan kapal agar mematuhi aturan yang sudah disediakan dan meningkatkan produktivitas kerja.
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PEMAKAIAN KETEBALAN CAT DAN METODE PENGECATAN PADA LAMBUNG BMPP (BARGE MOUNTED POWER PLANT) DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO) Rafian Ghozi Ilmi Abdillah; Minto Basuki
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3258

Abstract

BMPP ini sangat bermanfaat bagi pulau-pulau di Indonesia, khususnya pulau-pulau terpencil. Mengingat kondisi kapal yang harus diam dalam waktu lama saat terendam air, maka rentan terhadap kerusakan seperti korosi. Penting untuk mempelajari korosi untuk menghemat biaya dan meminimalkan kerugian akibat pengurangan material. Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini dimulai dengan tahap studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan data dari perpustakaan Kampus, jurnal, buku-buku, sosial media dan wawancara sesuai dengan topik skripsi. Selanjutnya studi lapangan dengan cara melihat, mengamati, wawancara, dan analisa suatu proses pekerjaan di lapangan. Selanjutnya menganalisa data-data yang telah dibutuhkan dan menghitung kebutuhan cat di bagian lambung BMPP dengan menggunakan rencana umum dengan rumus kemudian menganalisis teknis dan ekonomis dari ketebalan cat Bottom zone dan hasil di buat laporan. Metode pengecatan yang paling tercepat adalah airless spray dengan 864 m^2/ harinya maka dari itu ditemukan 7 hari untuk pengecatan lambung BMPP untuk 1 layernya. Dengan asumsi biaya pekerja Rp 200.000 per harinya maka didapatkan Rp 1400.000 per layernya. Kebutuhan cat pada lambung BMPP adalah 115 kaleng maka diketahui biaya yang harus dikeluarkan pada saat pengecatan lambung BMPP yaitu Rp 174.163.444,68. Ketebalan cat di Bottom zone BMPP adalah yang paling ekonomis menggunakan standar ISO 12944, yaitu 320 mikron dengan life time lebih dari 15 tahun dengan biaya pengecatan Rp31.261.674.
MITIGASI RISIKO K3 PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN DI AREA KAMAR MESIN KAPAL GENERAL CARGO MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS Ramadhan Pratama; Minto Basuki
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melaukan identifikasi faktor bahaya atau potensi bahaya, melakukan penilaian risiko, dan melakukan tindakan usulan mitigasi risiko yang berfokus pada pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan di area kamar mesin kapal general cargo. Pengumpulan data di dapatkan melalui proses survey, wawancara dan dokumentasi di galangan kapal PT. Tambangan Raya Permai Surabaya. Analisis data menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian di dapatkan 6 komponen teridentifikasi berpotensi bahaya dan berisiko meliputi (Mesin induk, mesin bantu, pompa general system, sistem got kamar mesin, tangga kamar mesin, dan lantai kamar mesin). Kemudian hasil analisis data FMEA didapatkan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi terdapat pada 2 komponen yaitu (Mesin induk dan sistem got kamar mesin). Dari kedua komponen tersebut, potensi bahaya berada pada 4 kegiatan kerja diantaranya pada Proses pembersihan tangki-tangki sistem got kamar mesin, Proses lepas dan pasang metal duduk baru (ME) dengan alat manual, Proses lepas piston (ME) dengan chain block, dan Proses lepas cylinder liner (ME) dengan chain block. Mitigasi risiko yang diusulkan yaitu penggunaan APD secara lengkap sesuai standar perlu ditaati dan lakukan pengecekan atau perawatan alat sebelum digunakan untuk memastikan kelayakannya. Tindakan ini diharapkan untuk menciptakan iklim kesadaran diri, bekerja aman, selamat, efektif dan efisien, demi kebaikan bersama. 
RISK ASSESSMENT K3 PADA DIVISI KAPAL NIAGA PT. PAL INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) Mohammad Bayu Saputro; Minto Basuki
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3240

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak di Dunia, Negara Indonesia mempunyai banyak perusahaan Galangan kapal. PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia. yang memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas Pembangunan dan rancang-bangun Kapal Perang dan Kapal Niaga. (PT PAL, 2020). Dalam proses pembuatan kapal yang begitu panjang dan melibatkan peralatan berat serta banyak tenaga kerja, maka tidak menutup kemungkinan terjadi resiko kecelakaan kerja. Tujuan penelitian mengidentifikasi risiko,menganalisis peringkat risiko,dan mitigasi risiko yang terjadi pada perkerjaan produksi kapal di Divisi Kapal Niaga PT.PAL Indonesia. Penelitian ini difokuskan pada departemen Erection, metode yang digunakan FMEA. Hasilnya berupa Risk Priority Number (RPN), yang diperolah dari perkalian Severity (kegagalan) x Occurence (Kejadian) x Detection (Deteksi). Sehingga dapat diketahui bahwa yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu pada aktivitas welding/pengelasan, menyebabkan kebakaran dengan nilai RPN sebesar 140. Prioritas kecelakaan kerja yang harus ditangani terlebih dahulu adalah kebakaran akibat proses pengelasan. Pada nantinya diberikan tindakan pengendalian sesuai dari sumber bahaya menggunaan Matrik Risiko, sehingga hasil dari mitigasi menggunakan Matrik Risiko diharapakan dapat menurunkan angka kecelakaan kerja pada Divisi Kapal Niaga di Departemen Erection. Dan diketahui bahwa failure mode yang harus diprioritaskan untuk ditangani perusahaan adalah 3 kategori yang nilainya begitu tinggi yakni kebakaran dari proses pengelasan, Tersengat aliran listrik, dan jatuh dari ketinggian.
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERBEDAAN KUAT ARUS PADA PROSES PEMOTONGAN PELAT MENGGUNAKAN CNC PLASMA CUTTING MUHAMMAD RIZAL AFANDHI; MINTO BASUKI
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3253

Abstract

Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh variasi kuat arus terhadap lebar kerf dan lebar HAZ (Heat Affected Zone) pada material baja karbon grade A type ASTM A36. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan variasi kuat arus sebesar 100 A, 130 A dan 200 A. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis secara teknis maupun ekonomis. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa lebar kerf mengalami perbedaan dengan lebar kerf terbesar dihasilkan saat pemotongan menggunakan kuat arus 200 A yaitu sebesar 4 mm pada permukaan atas material dan 2,65 mm pada permukaan bawah permukaan material dan lebar terkecil di dapatkan saat pemotongan menggunakan kuat arus 100 A yaitu sebesar 2,5 mm pada permukaan atas material dan 1 mm pada permukaan bawah material. Kemudian lebar HAZ (Heat Affected Zone) terkecil dihasilkan pada kuat arus sebesar 100 A dengan lebar HAZ sebesar 4,8 mm. Dari proses pemotongan tersebut kecepatan pemotongan tercepat ditunjukkan pada kuat arus sebesar 200 A dengan kecepatan potong 235 cm/min dan memiliki kemampuan potong per-hari sepanjang 705 m dan memiliki selisih 1,12 kali lebih cepat dari penggunaan kuat arus sebesar 100 A. Ditinjau dari pengeluar biaya operasional pada kuat arus sebesar 200 A memiliki selisih 1,98 kali lebih besar dari penggunaan kuat arus sebesar 100 A.
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) di PT. Bintang Timur Samudera Asri Marwa Syabana; Minto Basuki
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3230

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko yang mungkin dapat timbul pada proses produksi di PT. Bintang Timur Samudera. Dalam  penelitian ini data yang yang digunakan adalah kegiatan operasional berupa proses produksi kapal aluminium melingkupi pekerjaan pada lambung kapal. Data tersebut diperoleh dari proses identifikasi di lapangan, wawancara tenaga ahli K3, dan penyebaran kuesioner pada pekerja. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dan mendapatkan tingkat bahaya pekerjaan adalah Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) sehingga dapat diperoleh cara mitigasi bahaya yang mungkin terjadi. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada para pekerja dilapangan. Hasil dari proses identifikasi risiko K3 dengan metode HIRARC didapatkan 20 potensi bahaya dengan tingkat risiko sedang (100%). Setelah dilakukan pengendalian risiko, tingkat risiko turun menjadi 10% pada tingkat sedang dan 90% tingkat risiko rendah. Adapun cara pengendalian risiko bahaya tersebut dilakukan dengan cara pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, pemasangan rambu-rambu kewasapadaan (safety sign) seperti tanda bahaya, prosedur, dan aturan. Selain hal tersebut juga dapat dilakukan modifikasi pada alat yang digunakan demi meningkatkan nilai keselamatannya.
PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN REPARASI KAPAL BERBASIS WEB DENGAN ASPEK LOKASI DAN KAPASITAS GALANGAN KAPAL Aqsal Ardiana Timur Raja; Minto Basuki
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3244

Abstract

Tujuan utama dari penulisan ini adalah merancang aplikasi berbasis web untuk dipergunakan dalam aktivitas reparasi kapal. pertama dilakukan studi lapangan dan studi literatur terkait aktivitas reparasi kapal, permasalahan utama yang di observasi ialah alur dan sistem dari aktivitas reparasi kapal pada galangan kapal. Reparasi kapal dimulai dengan adanya permohonan (order) reparasi kapal dari ship owner, kemudian akan dilanjutkan dengan empat tahapan proses bisnis yang akan dilalui oleh ship owner dan galangan kapal, tahapan tersebut antara lain; tahap negosiasi, tahap kontrak, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Guna mencapai hasil pekerjaan yang baik, maka galangan kapal harus menerapkan manajemen proyek yang baik pula, maka dari itu akan ada aspek proyek yang harus direncanakan dan dikelola dengan baik, antara lain biaya proyek, material proyek, risiko proyek, dan target proyek.. kedua, melaksanakan perancangan sistem aplikasi manajemen reparasi kapal berbasis web dengan aspek lokasi dan kapasitas galangan kapal, dengan mengimplementasikan alur sistematis dari proses aktivitas reparasi kapal, dibuat kerangka aplikasi berbasis web. Kerangka aplikasi akan digunakan untuk mempermudah pemahaman terkait aplikasi kepada pengguna, dan perancang, kerangka aplikasi juga akan menjadi dasar pembuatan database pengguna, database pengguna aplikasi ini terdiri dari dua pengguna, yaitu ship owner dan galangan kapal. Terakhir dilaksanakan uji coba aplikasi yang telah selesai, aplikasi akan diuji coba oleh beberapa responden ahli pada bidang perkapalan. Pada aplikasi ini akan digunakan konsep  akan terdapat dua pengguna, yaitu ship owner dan galangan kapal, dimana ship owner dapat mencari galangan terdekat untuk reparasi kapal, dan galangan dapat menyediakan jasa, menambahkan dockspace hingga mengelola proyek reparasi kapal. Secara keseluruhan, proses dari pengajuan reparasi kapal hingga manajemen proyek reparasi kapal saat ini tergolong manual dalam hal pertukaran informasi sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. Dengan aplikasi web ini diharapkan dapat menjadi wadah seluruh proses reparasi kapal mulai dari pengajuan hingga penyelesaian.