Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

SYNERGISM BETWEEN RHIZOSPHERE BACTERIA ISOLATES FROM Scleria sp., Clidemia sp., AND Panicum sp. TO INCREASE THE EFFECTIVENESS OF MIXED CULTURES IN HYDROCARBON BIODEGRADATION Hardestyariki, Dwi; Yudono, Bambang; Munawar, Munawar
BIOVALENTIA: Biological Research Journal Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.966 KB) | DOI: 10.24233/biov.7.2.2021.231

Abstract

The purpose of this research is to obtain hydrocarbon degrading bacteria that work synergistically in a consortium. Consortium microorganisms is mixture of microbial populations in the form of communities that have mutualistic relationships and doesn’t inhibition the growth of other microbes. In this study, isolates were obtained from the rhizosphere of soil contaminated with petroleum. The isolates obtained were tested for synergism to determine the relationship between bacterial isolates. Synergism testing was carried out using the spread plate method on agar media. The results of this study showed that isolate number one showed antagonistic properties to other bacterial isolates by forming a clear zone around the disc paper. A total of eight bacterial isolates showed the greatest percentage of synergism, namely ≥ 80% so that the eight rhizosphere bacterial isolates could be used as materials for mixed culture.
Bioremediation of petroleum sludge was conducted by using land-farming method in micro scale and by applying an indigenous bacteria Bacillus megaterium. The samples were from PT. Pertamina Musi Banyuasin district of South Sumatra. The research aim was to evaluate the performance of the bacteria in degrading petroleum sludge. The rate of the biodegradation process was determined by using differential method and the data analyses show that the reaction order is 0.74. Then, the rate of biodegradati BAMBANG YUDONO; MUHAMMAD SAID; . SABARUDDIN; ADIPATI NAPOLEON; MARYATI BUDI UTAMI
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 17 No. 4 (2010): December 2010
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.17.4.155

Abstract

Bioremediation of petroleum sludge was conducted by using land-farming method in micro scale and by applying an indigenous bacteria Bacillus megaterium. The samples were from PT. Pertamina Musi Banyuasin district of South Sumatra. The research aim was to evaluate the performance of the bacteria in degrading petroleum sludge. The rate of the biodegradation process was determined by using differential method and the data analyses show that the reaction order is 0.74. Then, the rate of biodegradation constant was determined by using an integral method assuming that the biodegradation process was a first reaction order. From the calculation, it was revealed that the biodegradation reaction constant was 0.0204/day. The bioremediation-kinetics model is y = -0.0204X + 2.0365, and by using this model the bioremediation process could be ended after 99.83 days. The qualitative analysis was carried out by using GC-MS to investigate the components of compounds changed during the bioremediation process. The results show that the B. megaterium could degrade 99.32% of alkane compounds.
Studi Pengaruh Aktivasi Zeolit Terhadap Kadar Garam NaCl Dalam Pembuatan Telur Asin Bambang Yudono
Jurnal Penelitian Sains No 8 (2000)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.389 KB) | DOI: 10.56064/jps.v0i8.331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aktivasi zeolit terhadap daya adsorpsi larutan NaCl dan pengaruh zeolit hasil aktivasi sebagai media pengasinan terhadap kadar NaCl yang terdifusi kedalam telur.Zeolit diaktivasi dengan menggunakan H2SO4 pada berbagai konsentrasi yaitu 2, 4, 6 N. Penentuan daya adsorpsi zeolit dan abu gosok dilakukan pada larutan Na konsentrasi 120 ppm dengan waktu kontak 120 menit. Sedangkan pembuatan telur asin menggunakan cara tradisional. Konsentrasi garam yang ditambahkan kedalam medium pengasinan adalah 25%, pengasinan dilakukan selama 10 hari. Analisa NaCl pada putih dan kuning telur dilakukan menggunakan metode Atomic Emission Spectrofotometric.Hasil penelitian daya adsorpsi zeolit dan abu gosok terhadap larutan NaCl berkisar antara 1,6088 – 7,5612 mg/g. Hasil penelitian terhadap kadar NaCl dalam putih dan kuning telur masing-masing berkisar antara 3,6307% - 9,1279% dan 1,1413% - 2,669%. Hasil uji organoleptik terhadap telur asin, yang memperoleh skor tertinggi terhadap tekstur, aroma, rasa, warna masing-masing adalah pada perlakuan menggunakan zeolit tanpa aktivasi (6,65), zeolit hasil aitivasi dengan H2SO4 6 N (6,75), zeolit tanpa aktivasi (6,10), zeolit hasil aktivasi dengan H2SO4 6 N (6,80).
Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Cair Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) Aliyenah Aliyenah; A Napoleon A Napoleon; Bambang Yudono
Jurnal Penelitian Sains Vol 17, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.49 KB) | DOI: 10.56064/jps.v17i3.57

Abstract

Penelitian tentang Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Pupuk Cair Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) ini telah dilaksanakan pada Ja-nuari - Maret 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan limbah cair industri tahu agar dapat digunakan sebagai pupuk cair organik untuk tanaman kangkung darat. Penelitian ini dilakukan dengan meng-gunakan Rancang Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan konsentrasi pupuk cair organik dari limbah tahu sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15%. Dan masing-masing perlakukan diulang sebanyak 3 kali. Ha-sil penelitian menunjukan bahwa pupuk cair organik tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat. Pengaruh yang signifikan dan nyata terlihat dari perlakuan pemberian konsentrasi pupuk cair sebesar 7,5%, 10%, 12,5% dan 15% yang berpengaruh terhadap berat basah tanaman kangkung da-rat yaitu 10,89 gr, 16,32 gr, 23,47 gr dan 37,61 gr. Sedangkan perlakuan terhadap berat kering tanaman kang-kung darat yaitu 2,59 gr, 3,28 gr, 4,11 gr, 5,31 gr dan 9,60 gr. Dari analisis sidik ragam pada taraf Uji 5%, di-dapat nilai F hitung (349,677) lebih tinggi dari nilai F tabel (2,209) pada berat basah tanaman kangkung darat. Sebaliknya untuk berat kering didapat nilai F hitung (412,665) lebih tinggi dari nilai F tabel (2,209). Sehingga dari analisis tersebut terdapat pengaruh yang signifikan dan nyata antara pemberian konsentrasi pupuk cair limbah tahu terhadap produksi tanaman kangkung darat (H1 diterima dan H0 ditolak).
Kemampuan Fitoremediasi Salvinia molesta D. S. Mitchell pada Beberapa Konsentrasi Limbah Cair Minyak Bumi Sri Pertiwi E; Juswardi Juswardi; Bambang Yudono; Fahri Arlio Nita
Jurnal Penelitian Sains Vol 16, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.932 KB) | DOI: 10.56064/jps.v16i1.82

Abstract

Penelitian tentang Kemampuan Fitoremediasi Salvinia molesta D.S. Mitchell pada Bebera-pa Konsentrasi Limbah Cair Minyak Bumi telah dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan fitoremediasi S. molesta pada beberapa konsentrasi limbah cair minyak bumi dengan mengukur TPH (Total Petroleum Hidrokarbon), pH dan berat basah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi limbah 0%, 15%, 30%, 45%, 60% dan 75%, dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa S. molesta mampu menurunkan TPH pada tiap perlakuan konsentrasi limbah cair minyak bumi, dengan penurunan TPH tertinggi diperoleh pada konsentrasi limbah 75%, yaitu sebesar 1317 ppm. Pada fitoremediasi limbah cair minyak bumi menggunakan S. molesta terjadi penurunan pH yang stabil. Pertumbuhan S. molesta yang tepat pada fitoremediasi limbah cair minyak bumi diperoleh pada konsentrasi limbah 60%, dengan per-tambahan berat basah selama 30 hari sebesar 68,85 g. Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpul-kan bahwa konsentrasi limbah cair minyak bumi yang tepat untuk proses fitoremediasi dan per-tumbuhan S. molesta diperoleh pada konsentrasi limbah 60%, dengan penurunan TPH 1157 ppm.
Pemanfaatan Rumput Fimbrisylis sp. dalam Proses Bioremediasi Tanah pada Berbagai Konsentrasi Limbah Minyak Bumi Sri Pertiwi E; Hary Widjajanti; Bambang Yudono; Hary Wahyudi
Jurnal Penelitian Sains Vol 14, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v14i1.129

Abstract

Penelitian pemanfaatan rumput Fimbristylis sp dalam proses bioremediasi bertujuan untuk mengamati pengaruh pemanfaatan Fimbristylis sp. terhadap jumlah populasi bakteri dan persentase penurunan TPH pada proses bioremediasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1: kosentrasi limbah minyak bumi yang terdiri dari 5 taraf: C0:0%, C1:5% , C2:10%, C3:15% dan C4: 20% Faktor 2 Penggunaan rumput Fimbrisylis sp yang terdiri dari 2 taraf : R0 : Tanpa menggunakan rumput Fimbristylis sp. dan R1: menggunakan rumput Fimbristylis sp., diperoleh 10 kombinasi perlakuan, masing-masing diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan Fimbristylis sp. meningkatkan jumlah populasi bakteri dan penurunan nilai Total Petroleum Hidrokarbon (TPH). Namun semakin banyak limbah minyak bumi yang ditambahkan maka pertumbuhan Fimbristylis sp. semakin rendah 
Studi Interferensi Kimia pada Penentuan Cu, Ca dan Cd dengan Metode AAS Suheryanto Suheryanto; Bambang Yudono; Ady Mara; F. Oesman F. Oesman
Jurnal Penelitian Sains No 1 (1996)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1869.126 KB) | DOI: 10.56064/jps.v0i1.221

Abstract

Telah diteliti adanya interferensi posfat (PO43-) pada logam Cu, Ca dan Cd; AlO2 pada Ca; As2O3- pada Cu; SiO2 pada Cd. Dalam penelitian dipelajari juga pengaruh larutan EDTA dan Lantunam untuk mengatasi interferensi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PO43- memberikan interferensi pada Ca, Cu dan Cd pada kisaran konsentrasi rendah 0,20 – 0,50 ppm. Interferensi AlO2 terhadap Ca terjadi pada konsentrasi 0,2 ppm, interferensi SiO2 terjadi pada interferensi 0,2 ppm. Secara umum interferensi tersebut dapat diatasi dengan penambahan larutan Lantinum dan EDTA masing-masing dengan konsentrasi 1000 ppm. Kecuali interferensi AlO2- pada Ca tidak dapat diatasi dengan penambahan EDTA.
Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Hydrilla (Hydrilla verticillata), dan Rumput Payung (Cyperus alterni-folius) dalam Pengolahan Limbah Grey Water Sy. Ummi Kalsum; A. Napoleon A. Napoleon; Bambang Yudono
Jurnal Penelitian Sains Vol 17, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.889 KB) | DOI: 10.56064/jps.v17i1.44

Abstract

The purpose of this research is to determine the effectiveness of each phytoremediation agents, namely water hyacinth (Eichhornia crassipes), Hydrilla (Hydrilla verticillata) and Umbrella Grass (Cyperus al-ternifolius) in domestic wastewater remediate greywater manifold. The method used is pupossive sampling. Domestic waste water samples taken from residential waste and plant samples were taken from the field. Do-mestic waste water created within 4 concentrations are 100%, 75%, 5% and 25% and into the each concentra-tion of waste water planted with each phytoremediation agent. The result showed that water hyacinth (Eich-hornia crassipes) with 25% concentration of waste is most effective than the two other phytoremediation agents in remediate waste water with the ability to improve the quality of waste as indicated by the decline in 85% BOD value, 82% COD value, and 86% of TSS value.
Perengkahan Tir Batubara Dengan Menggunakan Katalis Ni-Mo-S/ZAA Bambang Yudono; Zainal Fanani; Hasanudin Hasanudin
Jurnal Penelitian Sains Vol 10, No 3 (2007)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7280.759 KB) | DOI: 10.56064/jps.v10i3.455

Abstract

Penelitian ini mempelajari tentang pengaruh temperatur, laju alir dan berat katalis Ni-Mo-S/ZAA terhadap hidrocracking tir batubara untuk menghasilkan fraksi bensin dan fraksi kerosin serta kalor pembakaran produk tersebut. Proses hidrocracking tir batubara dilakukan pada temperatur 300-400°C, laju alir gas hidrogen 1-2 mL/det dan jumlah katalis 0,25-1,0 g. Produk hidrocracking tir batubara dianalisa dengan menggunakan alat infra merah, kromatografi gas dan kalorimeter. Hasil analisa menunjukkan bahwa fraksi bensin dan kerosin yang dihasilkan pada temperatur hidrocracking 350°C, laju alir gas hidrogen 1,5 ml/det dan berat katalis 1,25 g mencapai hasil yang maksimum yaitu 20,486 persen untuk fraksi bensin dan 26,552 persen untuk fraksi kerosin. Kalor pembakaran produk hidrocracking tersebut nilainya terletak antara nilai kalor pembakaran bensin dan kerosin yaitu sebesar 48,6419 kJ/g.
Pengaruh Penambahan Poliakrilamida Sebagai Pendukung Koagulan Alumunium Sulfat Dalam Menurunkan Nilai Kok, Warna dan Turbiditas Limbah Cair Industri Pulp Bambang Yudono; Poedji Loekitowati H; Victor H S Victor H S
Jurnal Penelitian Sains Vol 10, No 2 (2007)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10226.071 KB) | DOI: 10.56064/jps.v10i2.446

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kemampuan koagulan alumunium sulfat terhadap pertikel koloid dalam limbah cair industri pulp. Penelitian ini menggunakan alumunium sulfat (alum) yang dicampur dengan poliakrilamida sebagai bahan kimia pendukung yang membantu proses koagulan-flokulasi. Variabel dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi alum, konsentrasi poliakrilamida dan pH larutan limbah. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah konsentrasi KOK sisa, konsentrasi warna sisa dan konsentras turbiditas sisa yang ditentukan dengan metode refluk KOK, Spektrofotometri dan Turbidimetri. Pada konsentrasi alum 400 ppm dan konsentrasi poliakrilamida 0,60 ppm, pengkoagulasian partikel koloid maksimum terjadi pada pH 4,33 dengan persentase penurunan konsentrase KOK sisa, konsentrasi warna sisa dan konsentrasi turbiditas sisa berturut-turut adalah 44,16%; 78,95% dan 81,75%.