Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TATA KELOLA FASILITAS UMUM DI LINGKUNGAN PERUMAHAN SEBAGAI RUANG INTERAKSI PUBLIK DAN RUANG TERBUKA HIJAU Suciati, Herlina; Fauzan, Fauzan; Januarto, Januarto; Yuristiary, Yelna; Room, Akhbar Ilmiah
Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : LPPM-Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/pend.v1i1.1222

Abstract

Changes in people's lifestyles have led to an increasing demand for a comfortable residential environment. This includes the availability of open space that is able to become a space for interaction between residents in a residential environment. In line with that, the need for green open space is also felt necessary to create a more natural and healthy living environment. In the residential environment of RT.003 / RW.034 Kel.Belian, the availability of open space or public facilities (fasum) has not been managed in an integrated manner. Each fasum area is only in the form of empty land, pavilion area or field that does not have a clear allocation of use so that it cannot provide maximum benefits for the residents of the housing complex. Mentoring activities are carried out in formulating the management of public facilities so that they can function as community interaction spaces and green open spaces. The mentoring method is carried out by means of interviews, discussions, observations and social participation (Participatory Action Research/PAR) in which the proposer is part of the action, does not separate himself and melts into the situation of the community being assisted and works with residents in carrying out formulating the management of existing fasum land. This aims to empower the potential of the community and maintain the character of mutual cooperation between residents. As a result of the mentoring process, a new fasum management was formulated in which one fasum was designated as a green open space, one fasum that already had a pavilion was rejuvenated and built sports facilities and one fasum was used as a jogging track area and children's playground.
PENGGUNAAN LIMBAH BATU BARA (COAL BOTTOM ASH) PADA CAMPURAN BETON DAN EFEK JANGKA PANJANG PADA LINGKUNGAN Fauzan, Fauzan; Suciati, Herlina; Yuristiary, Yelna; Oktavianto, Muhammad Ridwan; Pratama, Nur Rizki
SIGMA TEKNIKA Vol 7, No 2 (2024): SIGMATEKNIKA, VOL. 7, N0. 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v7i2.6913

Abstract

Batu bara merupakan limbah yang banyak diproduksi oleh perusahaan listrik berbahan batu bara. Salah satu limbah batu bara yaitu Coal Bottom Ash (CBA). Jumlah limbah ini yang terus meningkat mengakibatkan gangguan pada lingkungan sekitarnya. Pengguanaan limbah CBA pada campuran beton dapat menekan jumlah limbah yang ada. Penelitian ini akan menggunakan CBA sebagai bahan subtitusi pada material pasir dalam campuran beton. Adapun jumlah campuran CBA yang digunakan dengan proporsi penggantian pasir dengan CBA sebesar 30% dan 60%. Penggunaan CBA dalam campuran beton menunjukkan setelah perendaman 56 hari beton yang mengandung CBA 60% memiliki kekuatan tekan lebih tinggi dibandingkan beton tanpa CBA, yaitu sebesar 3,7%. Untuk menganalisa pengaruh CBA pada campuran beton terhadap lingkungan digunakan metode SPLP (Synthetic Precipitation Leaching Procedure). Metode ini akan menganalisa kandungan logam berat pada beton yang mengandung CBA dan beton normal. Dengan menambah persentasi CBA pada beton menunjukkan dapat mengurangi kandungan Cr (Chromium) dan Zn (Zinc) sedangkan sebaliknya pada kandungan logam berat As (Arsenic), Pb (Lead) dan Cd (Cadmium) terjadi peningkatan seiring dengan penambahan kadar CBA pada beton. Kata kunci : Beton, Kuat Tekan, Lingkungan.
METODOLOGI OPTIMAL UNTUK PENGECORAN BETON PADA KONDISI CUACA PANAS: PERSPEKTIF IKLIM TROPIS LEMBAB Yuristiary, Yelna
SIGMA TEKNIKA Vol 8, No 1 (2025): SIGMATEKNIKA, VOL. 8, N0. 1, JUNI 2025
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v8i1.7691

Abstract

Pengecoran beton pada kondisi cuaca panas, khususnya dalam konteks iklim tropis lembap, menghadirkan serangkaian tantangan unik yang dapat memengaruhi kualitas, kinerja, dan durabilitas struktur beton. Suhu ambien yang tinggi secara konsisten, kelembapan yang relatif tinggi, dan radiasi matahari yang intens berinteraksi secara kompleks, memengaruhi sifat beton segar maupun beton keras. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi mendalam terhadap metodologi optimal untuk pengecoran beton dalam kondisi tersebut. Pembahasan mencakup definisi dan karakteristik lingkungan pengecoran, pengaruh kondisi panas dan lembap terhadap sifat-sifat beton, strategi pemilihan material dan desain campuran yang adaptif, praktik terbaik dalam pengelolaan kegiatan pengecoran dan rekomendasi suhu material campuran beton. Kepatuhan terhadap standar internasional dan nasional, beserta implementasi pengendalian mutu yang ketat, juga ditekankan. Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi kebutuhan akan pendekatan holistik yang mempertimbangkan interdependensi antar tahapan konstruksi dan pentingnya adaptasi terhadap kondisi lapangan yang dinamis. Kesimpulan merangkum rekomendasi kunci dan menguraikan arah penelitian masa depan yang berfokus pada pengembangan solusi beton yang lebih tangguh dan berkelanjutan untuk iklim tropis lembap. Kata kunci : Pengecoran Beton, Cuaca Panas, Iklim Tropis Lembap, Suhu Tinggi, Kelembapan Tinggi, Sifat Beton, Durabilitas Beton, Rekomendasi Suhu Material
KONSTRUKSI SEDERHANA SISTEM RESAPAN AIR UNTUK PENGELOLAAN AIR BERSIH DAN SANITASI LINGKUNGAN Suciati, Herlina; Januarto, Januarto; Fauzan, Fauzan; Panusunan, Panusunan; Reinold, Albert; Subkhan, Subkhan; Yuristiary, Yelna; FD Sidabutar, Yuanita; Indera, Edi
Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 3 No. 1 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : LPPM-Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/pend.v3i1.2025

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata melalui implementasi keilmuan kepada masyarakat. Program PKM ini dilaksanakan di Kampung Tua Teluk Mata Ikan, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, yang menghadapi permasalahan keterbatasan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan air, minimnya sistem drainase, serta ancaman pencemaran dan intrusi air laut. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi, penyuluhan, serta pelatihan teknis mengenai pengelolaan air berbasis teknologi sederhana tepat guna berupa sumur resapan dan lubang biopori. Metode pelaksanaan meliputi survei awal, pemetaan masalah, diskusi partisipatif, sosialisasi, serta pelatihan praktik. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman masyarakat terkait hubungan antara pengelolaan air, kualitas air tanah, kesehatan, dan sanitasi lingkungan. Masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari teknis pembangunan konstruksi teknologi sederhana sumur resapan dan lubang biopori, serta mulai menginisiasi terbentuknya kelompok masyarakat untuk menerapkan konstruksi tersebut di fasilitas umum warga. Pendampingan lebih lanjut nantinya akan tetap diperlukan ketika praktek pelaksanaan pembangunan konstruksi akan dilakukan. Hal ini menegaskan pentingnya keberlanjutan program edukasi dan pendampingan, dengan sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat guna menjaga kualitas lingkungan pesisir, meningkatkan sanitasi, serta mencegah potensi bencana geologis.
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS MASYARAKAT PADA PANTI ASUHAN ISTANA YATIM AL-JUFRI Suciati, Herlina; Fauzan, Fauzan; Januarto, Januarto; Yuristiary, Yelna; Room, Akhbar Ilmiah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.27424

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat memberikan dampak pada jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan masyarakat. Baik sampah organik maupun anorganik seperti sampah plastik, kertas dan produk kemasan mengandung B3 (Bahan Beracun Berbahaya) terus meningkat jumlahnya. UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif sejak hulu sampai hilir. Pada tingkat perumahan atau kelurahan, dilakukan kegiatan pengurangan sampah melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pengelolaan sampah berbasis masyarakat merupakan suatu pendekatan yang didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan, dikontrol dan dievaluasi bersama masyarakat. Pemerintah dan lembaga lain seperti perguruan tinggi berfungsi sebagai fasilitator dan motivator yang memberikan pendampingan terhadap masyarakat tersebut. Hal ini sejalan dengan salah satu sasaran skema pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Batam yaitu pengabdian dengan sasaran masyarakat. Pada lingkungan Panti Asuhan Istana Yatim Al-Jufri, Sekupang belum tersedia akses serta sarana dan prasarana untuk pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat. Pemetaan masalah yang ada dilakukan dengan melakukan survey lokasi dan wawancara pengasuh dan anak-anak penghuni panti asuhan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: 1) meningkatkan kesadaran penghuni panti asuhan mengenai bahaya dan dampak lingkungan penumpukan sampah, 2) meningkatkan pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah rumah tangga dengan prinsip 3R & komposting 3) meningkatkan produktivitas masyarakat dengan bantuan penyediaan shelter pengelolaan 3R serta komposter pupuk padat dan cair.
EFEKTIFITAS MANAJEMEN RISIKO GEOTEKNIK DAN GEOHAZARD DENGAN METODE HYBRID PADA PROYEK KONSTRUKSI LAUT DENGAN PENDEKATAN KONTRAK FIDIC Yuristiary, Yelna
SIGMA TEKNIKA Vol 8, No 2 (2025): SIGMATEKNIKA, VOL. 8, N0. 2, NOVEMBER 2025
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v8i2.8397

Abstract

ABSTRAK Proyek konstruksi laut seperti pelabuhan, jetty, dan fasilitas lepas pantai memiliki tingkat risiko tinggi akibat ketidakpastian kondisi geoteknik (seabed instability, soft clay, scouring, submarine landslide) dan faktor geohazard serta cuaca ekstrem. Risiko ini sering memicu keterlambatan, deviasi biaya, dan klaim kontraktual. Kontrak FIDIC mengatur pembagian risiko melalui klausul seperti 4.10 (Site Data), 4.12 (Unforeseeable Conditions), 13 (Variations), 17–19 (Risk & Force Majeure), dan 20 (Claims). Penelitian ini meninjau efektivitas penerapan manajemen risiko berbasis metode hybrid (Waterfall + Agile) pada proyek laut. Metode Waterfall digunakan untuk menjaga baseline kontrak dan kepatuhan FIDIC, sedangkan Agile memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan kondisi lapangan. Hasil penelitian diharapkan menghasilkan model konseptual manajemen risiko hybrid yang mampu meminimalisir dampak geoteknik dan geohazard, sekaligus meningkatkan efektivitas mitigasi serta kepastian kontraktual dalam proyek konstruksi laut. Kata kunci : manajemen risiko, geoteknik, geohazard, konstruksi laut, FIDIC, metode hybrid, Agile, Waterfall ABSTRACT Marine construction projects such as ports, jetties, and offshore facilities are characterized by high risks arising from geotechnical uncertainties (seabed instability, soft clay, scouring, submarine landslides), geohazards, and extreme weather conditions. These risks often lead to delays, cost deviations, and contractual claims. The FIDIC contract framework regulates risk allocation through clauses such as 4.10 (Site Data), 4.12 (Unforeseeable Conditions), 13 (Variations), 17–19 (Risk & Force Majeure), and 20 (Claims). This study examines the effectiveness of applying hybrid project risk management (Waterfall + Agile) in marine construction projects. The Waterfall approach ensures compliance with FIDIC provisions and maintains baseline planning, while the Agile approach provides flexibility in adapting to unforeseen geotechnical and environmental conditions. The expected outcome is a conceptual hybrid risk management model that minimizes the impacts of geotechnical and geohazard risks while enhancing mitigation effectiveness and contractual certainty in marine construction projects. Keyword : risk management, geotechnical risk, geohazard, marine construction, FIDIC, hybrid method, Agile, Waterfall
EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PELAT LANTAI BETON DENGAN MENERAPKAN METODE HALF SLAB PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BALOI APARTMENT – BATAM Laia, Plusmar; Yuristiary, Yelna; Panusunan, Panusunan; Suciati, Herlina; Subkhan, Subkhan
SIGMA TEKNIKA Vol 8, No 2 (2025): SIGMATEKNIKA, VOL. 8, N0. 2, NOVEMBER 2025
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v8i2.8390

Abstract

Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, telah menunjukkan laju pertumbuhan demografis dan kebutuhan hunian yang signifikan. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Batam mencapai sekitar 1.196.396 jiwa, dan estimasi pertumbuhan populasi hingga pertengahan 2024 meningkat menjadi sekitar 1,29 juta jiwa. Persentase penduduk yang berada dalam usia produktif (15-64 tahun) mencapai sekitar 70,31%, mencerminkan potensi bonus demografi yang besar di wilayah tersebut. Kebutuhan hunian vertikal seperti apartemen menjadi semakin mendesak akibat beberapa faktor: migrasi ke Batam untuk pekerjaan industri, ketersediaan lahan yang terbatas, dan pengaruh perkembangan ekonomi Singapura yang meningkatkan permintaan residensial di daerah sekitarnya. Sementara persentase penduduk miskin di Batam pada Maret 2022 adalah 5,19%, yang meskipun relatif rendah dibanding beberapa wilayah lain, tetap menunjukkan adanya lapisan masyarakat yang memiliki keterbatasan daya beli hunian. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis efisiensi biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan pelat lantai beton pada Gedung Baloi Apartement dengan menerapkan metode Half Slab (precast) dibandingkan metode cast in situ (konvensional). Dengan latar belakang tingginya kebutuhan hunian vertikal dan kondisi demografis Batam yang mempercepat permintaan, studi ini memungkinkan pengambilan keputusan teknik konstruksi yang lebih optimal. Dengan menggunakan data populasi dan kebutuhan hunian sebagai motivasi, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran seberapa besar penghematan waktu dan biaya yang dapat dicapai jika metode precast Half Slab diadopsi, termasuk implikasi terhadap penyediaan hunian yang lebih cepat dan terjangkau di Batam. Kata kunci: Metode Half Slab, Precast, Cast In-Situ, Manajemen Biaya dan Waktu