Maulida Zakia
Teknik Kimia Undip

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan Pembuatan Biobriket Dari Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Limbah Sabut Kelapa di Desa Kemujan Karimunjawa Kusumaningrum, Maharani; Pradnya, Irene Nindita; Wulansarie, Ria; Zakia, Maulida; Bahlawan, Zuhriyan Ash Shiddieqy; Imani, Nadya Alfa Cahaya; Permanadewi, Indrasukma; Salsabila, Luvena; Suwandi, Luluk Arvi Cahyaning; Wati, Afifah Sagita Fitria; Syahputra, Adhika Bintang; Fandika, Putri Maharani Adinda; Pramitha, Deva Aurelya; Pratama, Muhammad Herdi; Diana, Savira Rahma; Sadan, Serlia Fitri; Imanullah, Kautsar Taqi
Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/dedikasi.v5i1.360

Abstract

Abstrak Desa Kemujan, yang terletak di Kecamatan Karimunjawa, memiliki potensi besar dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa sebagai bahan baku biobriket. Dengan luas wilayah 162,1 km² dan populasi 3.391 jiwa, desa ini memiliki keberagaman budaya dan suku yang kaya. Limbah sabut kelapa yang terdapat di Desa Kemujan pada saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terjadi karena minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat sekitar untuk mengolah sabut kelapa tersebut. Sabut kelapa merupakan biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami pembuatan biobriket. Sehingga pengabdian melalui pendampingan dan pelatihan pembuatan biobriket untuk memanfaatkan sumber daya lokal sabut kelapa di Desa Kemujan Karimunjawa perlu diselenggarakan. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi terkait biobriket dan pelatihan pembuatan biobriket dari sabut kelapa secara langsung. Hasil yang didapat dari pengabdian ini adalah meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis sabut kelapa, berkontribusi pada pengembangan UMKM di Desa Kemujan, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan limbah sabut kelapa serta proses pembuatan biobriket dari sabut kelapa. Keywords: Biobriquettes; Coconut Husk; Waste
Ultrafiltration Technology for Batik SME Wastewater Treatment: Column-Based Materials with Zippers for Plant Irrigation Water Supply Zakia, Maulida; Mahatmanti, F. Widhi; Wati, Safna Rahma; Rahmalia, Berliana Putri; Rengga, Wara Dyah Pita
Rekayasa Vol. 22 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v22i1.17184

Abstract

Textile batik wastewater discharged into drains can contaminate groundwater and harm ecosystems and human health. This study focuses on reducing hazardous heavy metals in sewage through physical and chemical filtration. Heavy metals in the wastewater can poison aquatic organisms, disrupt food chains, and contaminate water sources. The goal is to analyze the heavy metal content, pH, and colour of batik wastewater to make it safe for plant irrigation. The filtration process uses silica sand, activated carbon, and zeolite for mechanical filtration and ion exchange. Ultrafiltration is added to remove fine particles, heavy metals, and organic matter more effectively while resisting fouling. These materials are placed in zipper bags for easy replacement and regeneration. The wastewater passes through a filtration column consisting of two tanks: Tank 1 for fresh wastewater and sedimentation, and Tank 2 for overflow from Tank 1. Tests were conducted for Cr, Cu, Pb, and Zn using AAS, pH with a universal pH meter, and colour through organoleptic analysis. Cr levels initially exceeded quality standards, while Cu, Pb, and Zn were within safe limits. After filtration, reductions of Cr, Cu, Pb, and Zn were 81%, 8%, 22%, and 85%, respectively. The pH decreased from 10–11 to 7–8, and water color improved from murky greenish-brown to clearer. The results demonstrate the potential of ultrafiltration in reducing heavy metals, stabilizing pH, and improving water clarity. Wastewater treated through this process meets safety standards and can be used for plant irrigation.
PENERAPAN SMART FARMING MAGGOT BSF DALAM MENDORONG KUALITAS AYAM UNGGUL Pradnya, Irene Nindita; Zakia, Maulida; Sukestiyarno, Yohanes Leonardus; Enjelita, Anggun; Emyu, Dalnius; Maulana, Ivan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.30036

Abstract

Abstrak: Desa Karangkobar di Kendal memiliki lingkungan alam yang subur, menjadikannya tempat yang cocok untuk peternakan ayam. Ketersediaan pakan alami, udara bersih, dan kualitas air yang baik mendukung kesehatan ternak. Masalah pada Tini Farm, mitra peternakan mikro dalam program ini, hanya terdapat 6 pekerja berpendidikan dasar. Peternak ayam masih mengandalkan pakan konvensional (pur) yang rendah protein dan berisiko mengandung zat berbahaya. Alternatif seperti maggot BSF memiliki nutrisi tinggi dan ramah lingkungan, tetapi budidayanya terkendala teknologi, media wadah, serta suhu dan kelembaban yang kurang optimal untuk pertumbuhannya. Tujuan pengabdian adalah penerapan smart farming maggot BSF yang meningkatkan kualitas ayam siap dijual dalam 1–3 bulan antara 125-200 ekor ayam per siklus serta keterampilan mitra dalam pemantauan pertumbuhan maggot berbasis IoT. Metode pelaksanaan koordinasi dengan 6 peternak Tini Farm di Desa Karangkobar, konstruksi, praktik, serta pendampingan penggunaan advanced technology maggot cultivation dan automatic feeder berbasis IoT terutama penerapan suhu optimal (30–36°C) dan kelembaban (60–70%). Sosialisasi meliputi instalasi, kontrol suhu dan kelembaban, serta monitoring real-time. Evaluasi dilakukan melalui wawancara serta kuesioner sebanyak 15 pertanyaan, dengan pendampingan lanjutan selama 3–6 bulan. Hasil survei menunjukkan 72,2% masyarakat tertarik mengenai budidaya maggot sedangkan dalam evaluasi lanjutan 60,6% masyarakat mengalami peningkatan produksi dari budidaya maggot BSF. Teknologi ini mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing peternak.Abstract: Karangkobar Village in Kendal has a fertile natural environment, making it an ideal location for poultry farming. The availability of natural feed, clean air, and highwater quality supports livestock health. However, Tini Farm, a micro-scale poultry farming partner in this program, faces several challenges. It only employs six workers with basic education, and the farmers still rely on conventional feed (pur), which is low in protein and may contain harmful substances. Alternative feeds like BSF maggots offer high nutritional value and are environmentally friendly, but their cultivation is limited by technology, container media, as well as suboptimal temperature and humidity conditions. This program aims to implement smart farming using BSF maggots to enhance chicken quality, enabling sales within 1–3 months, producing 125–200 chickens per cycle. It also focuses on improving farmers' skills in IoT-based maggot growth monitoring. Implementation includes coordination with six poultry farmers at Tini Farm, construction, practical training, and assistance in using advanced maggot cultivation technology and IoT-based automatic feeders. Training covers installation, temperature and humidity control, and real-time monitoring. Evaluation involved interviews and a 15-question questionnaire, followed by 3–6 months of additional assistance. Results show 72.2% of the community is interested in maggot farming, with 60.6% increasing production. This technology reduces costs and boosts competitiveness.