Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Pasar Panggok sebagai Pelopor Wisata Kampung Kuliner Bernuansa Tradisional di Kabupaten Cilacap Darwanto, Agus; Nur Salsabila, Kharina; Salsabila, Luvena
Media Komunikasi Ilmu Ekonomi Vol 39 No 1 (2022): MELATI : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Ekonomi Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.892 KB)

Abstract

Pasar panggok merupakan wisata kuliner berbasiskan kearifan lokal yang pertama di Kabupaten Cilacap. Setelah menjadi viral, muncul berbagai wisata-wisata kuliner yang dikelola oleh Kampung KB dan pokdarwis di berbagai pelosok Kabupaten Cilacap. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran pasar Panggok sebagai pelopor wisata kuliner tradisional terhadap pertumbuhan berbagai wisata kuliner lainnya di Kabupaten Cilacap. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara bersama para pengelola Pasar Panggok dan berbagai wisata kuliner lainnya. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan komparasi, reduksi dan interpretasi. Pasar Panggok merupakan destinasi wisata kuliner tradisional yang dikemas dengan unik dan menarik sehingga menjadi percontohan model destinasi kampung kuliner di Kabupaten Cilacap. Pasar Panggok benar-benar menginspirasi masyarakat Kabupaten Cilacap bahkan menjadi pelopor bagi maraknya pertumbuhan wisata kuliner di Kabupaten Cilacap. Peran Pasar Panggok sangat terlihat dari trend weekend dan brand berupa kuliner tradisional yang berbasis kearifal lokal dengan memberdayakan masyarakat sekitarnya.
Teknologi Dekafeinasi Biji Kopi Sederhana Untuk Industri Kecil di Desa Sriwulan Kabupaten Kendal Putri, Radenrara Dewi Artanti; Arfriandi, Arief; Nurmasitah, Sita; Megawati, Megawati; Pangestu, Indra Sakti; Salsabila, Luvena; Sitanggang, Desy Manuela Boru
Journal of Industrial Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Published in April 2024
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/jice.v3i1.235

Abstract

Coffee is one of the leading commodities in Sriwulan Village, Kendal. This certainly has great potential for the economy to grow the MSME movement in the local community. The superior product that has been marketed is ground coffee in general which has quite a high caffeine content. Coffee with low caffeine content is currently a trend on the market and is popular with many health-conscious people. At the industrial level, widely developed decaffeination processes often use imported technology, both at the hardware and software level, which results in the price of low-caffeinated coffee still being relatively high. Limited public access to information regarding decaffeination techniques in coffee means consumers of low-caffeine coffee are willing to pay high prices to get a product that suits their tastes. The process of decaffeinating coffee beans can add value to the selling value of Indonesian coffee commodities, especially in Sriwulan Village, Kendal Regency. The aim of this service activity is to provide education and equipment assistance to the Sriwulan Village community about low-caffeine coffee and its production process to more attractive packaging, so that partner communities can take advantage of this to improve the economy of Sriwulan Village. The method of implementing this activity is carried out through the survey stage, training and monitoring stages. The implementation stage is carried out by processing coffee beans that have been peeled and dried in the sun, then steamed at a temperature of 100oC for 90 minutes. Coffee beans that have been steamed are ready to be dried and roasted according to the steps usually carried out by coffee farmers in Sriwulan Village. This service succeeded in increasing the understanding and interest of coffee producers in Sriwulan Village to develop low-caffeine coffee products. The program implemented can produce coffee beans that experience a reduction in caffeine levels of up to 80.8% after testing caffeine levels.
Pendampingan Pembuatan Biobriket Dari Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Limbah Sabut Kelapa di Desa Kemujan Karimunjawa Kusumaningrum, Maharani; Pradnya, Irene Nindita; Wulansarie, Ria; Zakia, Maulida; Bahlawan, Zuhriyan Ash Shiddieqy; Imani, Nadya Alfa Cahaya; Permanadewi, Indrasukma; Salsabila, Luvena; Suwandi, Luluk Arvi Cahyaning; Wati, Afifah Sagita Fitria; Syahputra, Adhika Bintang; Fandika, Putri Maharani Adinda; Pramitha, Deva Aurelya; Pratama, Muhammad Herdi; Diana, Savira Rahma; Sadan, Serlia Fitri; Imanullah, Kautsar Taqi
Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Desa Kemujan, yang terletak di Kecamatan Karimunjawa, memiliki potensi besar dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa sebagai bahan baku biobriket. Dengan luas wilayah 162,1 km² dan populasi 3.391 jiwa, desa ini memiliki keberagaman budaya dan suku yang kaya. Limbah sabut kelapa yang terdapat di Desa Kemujan pada saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terjadi karena minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat sekitar untuk mengolah sabut kelapa tersebut. Sabut kelapa merupakan biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami pembuatan biobriket. Sehingga pengabdian melalui pendampingan dan pelatihan pembuatan biobriket untuk memanfaatkan sumber daya lokal sabut kelapa di Desa Kemujan Karimunjawa perlu diselenggarakan. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi terkait biobriket dan pelatihan pembuatan biobriket dari sabut kelapa secara langsung. Hasil yang didapat dari pengabdian ini adalah meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis sabut kelapa, berkontribusi pada pengembangan UMKM di Desa Kemujan, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan limbah sabut kelapa serta proses pembuatan biobriket dari sabut kelapa. Keywords: Biobriquettes; Coconut Husk; Waste