Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENINGKATAN MUTU KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA THE NUMBER COLORING GAMES DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS sulistiyani sulistiyani; Subaidah subaidah; Wulan Trisnawaty
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 10 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v10i2.1532

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan media pengajaran Bahasa inggris dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa kelas I A di SDN Simomulyo VIII Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di dalam kelas melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil kemampuan berhitung anak meningkat. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I A di SDN Simomulyo VIII Surabaya dengan 2 siklus yang setiap siklusnya dilaksanakan melalui 3 kali pertemuan. Hasil penelitian pada siklus pertama kemampuan berhitung siswa masih memperoleh persentase 39% dari 25 siswa. Hal ini dikarenakan jumlah media pengajaran Bahasa Inggris melalui warna yang disediakan guru tidak sesuai dengan jumlah siswa, siswa belum memahami aturan dan cara bermain dengan menggunakan the number coloring games dan guru kurang memberikan motivasi sehingga kemampuan berhitung anak belum terlihat dan perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya karena belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 80%. Hasil penelitian pada siklus kedua menunjukkan kemampuan berhitung siswa sudah meningkat menjadi 89% sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya karena sudah mencapai target yang diharapkan Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media the number coloring games dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada kelas I A di SDN Simomulyo VIII.
PERSEPSI SISWA MENGGUNAKAN PLATFORM MEDIA UNTUK SISWA ESL siti fatimah; Sulistiyani Sulistiyani
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 11 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v11i1.2085

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perasaan siswa SMA tentang penggunaan platform media untuk pembelajaran bahasa Inggris. Dalam penelitian ini, Siswa SMK Dharma Bahari Surabaya ikut ambil bagian. Kuesioner dan wawancara semi terstruktur digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini dengan desain studi kasus. Data hasil kuisioner dianalisis menggunakan analisis statistik dasar, sedangkan data hasil wawancara dianalisis menggunakan model aliran Miles dan Huberman. Menurut temuan, siswa dalam penelitian ini menggunakan platform media untuk belajar dan meningkatkan bahasa Inggris mereka. YouTube adalah platform platform media paling populer untuk belajar bahasa Inggris, menurut mereka. Selain itu, mereka menunjukkan bahwa platform media menyediakan sumber konten bahasa Inggris di mana mereka dapat melatih kemampuan bahasa Inggris mereka, terutama mendengarkan, memperluas kosa kata mereka, dan meningkatkan pengucapan mereka. Selain itu, karena platform media menyediakan banyak konten bahasa Inggris, siswa dapat mengaksesnya kapan pun dan di mana pun mereka mau. Keadaan tersebut memberikan suasana bahasa yang bebas stres di mana siswa dapat merasa nyaman dan didorong untuk belajar bahasa Inggris di luar kelas.
GENERASI MILENIAL MENJADI “LEMBAH MANAH” DENGAN SAKTI (SMART KEY DICTIONARY) DALAM TRILINGUAL Sulistiyani Sulistiyani; Dewi Rosaria Indah; Apsari Fajar Prihantini; Yusniati N Sabata
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 12 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v12i2.2536

Abstract

Keberadaan bahasa daerah yang terancam dari kepunahan harus mendapat perhatian khusus karena bahasa daerah merupakan aset kekayaan yang tak ternilai dan ciri khas suatu bangsa. Dalam kesempatan ini ditawarkan sebuah ide kreatif untuk melindungi aset negara berupa bahasa daerah. Adapun ide kreatif yang ditawarkan yaitu dengan membuat kamus tiga bahasa yang terdiri dari bahasa daerah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dengan konsep SAKTI (Smart Key Dictionary) dalam trilingual. Efek positif keberadaan kamus ini, yakni sosok generasi milenial yang mempelajari kamus ini, akan menjadi sosok pribadi yang lembah manah. Hal ini disebabkan, pembelajaran melalui kamus SAKTI ini dituangkan dalam kata-kata keseharian yang merupakan kromo madyo/kata halus dalam bahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif dan kepustakaan dengan menggunakan SAKTI (Smart Key Dictionary) dengan trilingual menjadikan generasi milenial, lembah manah. Sehingga pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil dari penelitian ini dapat dirumuskan upaya pelestarian budaya bangsa melalui SAKTI (Smart Key Dictionary)
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA LOKAL BAGI SISWA MELALUI MASYARAKAT ETNIS MADURA MELALUI TRADISI OTO’-OTO’ DALAM MEMBENTUK INTEGRASI SOSIAL SUATU BANGSA Sulistiyani Sulistiyani
Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS Vol 13 No 1 (2023): Bulan Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pgsdunars.v13i1.3069

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan dampak perubahan di era globalisasi yang sangat ekspansif, di mana seringkali menjarah tradisi lokal dan begitu saja mengganti dengan budaya massa baru yang tidak memiliki akar lokalitas, karena itu budaya global bisa mengancam eksistensi tradisi budaya lokal. Namun yang terjadi dalam tradisi oto’-oto’ ini adalah sebaliknya, yaitu eksistensi tradisi budaya lokal yang diangkat kembali oleh kelompok etnis Madura di wilayah perkotaan. Meskipun demikian niscaya terdapat perubahan tata nilai dan makna yang terkandung di dalamnya, termasuk perbedaan pada prosesi penyelenggaraanya. Penelitian ini memiliki peran dan posisi yang paling strategis dan diharapkan mampu mengisi kekosongan ruang yang belum pernah mendapatkan perhatian, yaitu yang berkaitan dengan tradisi oto’-oto’ yang dijalankan oleh masyarakat Madura yang tinggal di sekitar area Surabaya. Penelitian ini berusaha memotret tradisi yang memiliki akar tradisional dimana unsur lokalitasnya sangat kuat, kemudian tradisi tersebut berlangsung di masyarakat Surabaya yang begitu kompleks. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif dan kepustakaan. Adapun untuk memfokuskan arah penelitian yang spesifik maka dalam proposal ini dirumuskan dalam beberapa point permasalahan yaitu tentang sistem penyelenggaraan oto’-oto’ di tengah-tengah masyarakat kota Surabaya yang sangat kompleks; dan integrasi sosial masyarakat asal Madura melalui tradisi oto’-oto’. Sehingga pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil dari penelitian ini dapat dirumuskan upaya pelestarian budaya bangsa yang ditelaah secara fenomenologis dengan konstruksi sosial yang dijadikan pijakan untuk menganalisis tradisi oto’-oto’ yang berlangsung di masyarakat Surabaya pada etnis Madura.
Sugar Cane Mold Marketing Partnership By Sugar Cane Farmers In Mojokerto Regency Oscarius Yudhi Ari Wijaya; Diah Rani Nartasari; Sulistiyani Sulistiyani
International Journal of Economics Development Research (IJEDR) Vol. 4 No. 3 (2023): International Journal of Economics Development Research (IJEDR)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ijedr.v5i4.6384

Abstract

This study analyzes the sugarcane agribusiness partnership between the Gempolkrep Sugar Factory and sugarcane farmers, focusing on the partnership’s contribution to income, profits, and challenges faced. In a competitive business environment, marketing management plays a key role, with strategies like attractive packaging helping to draw customers. The research, conducted through in-depth interviews with 30 farmers using simple random sampling, applied qualitative and quantitative analysis. The partnership offers market guarantees, capital support, profit-sharing, and training while encouraging cooperation and limiting chemical use. Entrepreneurial groups also receive training in marketing, packaging, online presence, and accounting to boost production and expand market reach. Expected outcomes include the availability of larger storage tanks for molasses and sugarcane through government subsidies, increased income from higher sales, and enhanced business visibility and efficiency through blogs and online platforms.
Training Making Plastic Tempeh Hygienic (TEPIS) Post- Pandemic Era Covid 19 in Tanah Merah Residents Sulistiyani Sulistiyani; Apsari Fajar Prihantini
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 4 No. 4: November 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v4i4.918

Abstract

Purpose activity devotion this is coaching residents of Tanah Merah deep making Tempe Plastic Hygienic (EDGE) as effort Upgrade immune body and free from coronas. Partner in activity this is residents of Tanah Merah Bangkalan. activity this implemented with knowledge transfer method knowledge and technology with stages activity; 1) Planning, 2) implementation , and 3) evaluation . As for results from activity this is an effort to train and empower farmers in Tanah Merah-Bangkalan residents by increasing skills in processing food ingredients where it is hoped that Tegalwero Village farmers can master >75% the skills of making tempeh from soybeans packaged in hygienic plastic and continue the business of making tempeh from soybeans effectively independent, grow to be large so that the plan of this program will be a success. The food processing skills that are the main focus are the technique of making hygienic soybean tempeh by utilizing the potential of existing farmers' harvest of soybeans, Tanah Merah-Bangkalan residents to the fullest and making tempe products a special food of the city of salt. After a successful small-scale agro-industry program is developed, the economy of the Tanah Merah-Bangkalan people will automatically change from a traditional agricultural system to an entrepreneurial-based economy. So that the community can also become entrepreneurs, coupled with the fact that the presence of tempeh consumed by humans will reduce the number of corona viruses that attack humans.  
Community English In Program Training For Active and Smart Vacational High School Students (CEPAT FASIH) Di SMK Mamba’ul Ihsan Ujungpangkah Gresik Sulistiyani Sulistiyani
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i2.1162

Abstract

The purpose of this service is to increase creativity so that students get used to listening to communication in English and can actively speak English, so this community service is aimed at partners, namely: MAMBAUL IHSAN VOCATIONAL SCHOOL, as many as ten teachers were involved. Based on the description of the existing situation analysis, the problems of the partners are: Several solutions are offered: Providing workshop training to vocational school teachers, especially English subject teachers regarding: a) Teaching English in a joyful learning and through a communicative approach . b) Administration and learning tools are equipped according to the learning curriculum. c) Making teaching aids in the form of images/ audio visual as learning media. d) Increase the number of media and understand various learning methods to foster teacher creativity. e) Build facilities and infrastructure. f) Conduct training for teachers in designing learning tools. In addition, the results achieved in the form of methods in settlement for partners are as follows: 1) Conduct Information and Technology (IT) training which is summarized in the workshop : Internet and its network 2) Workshop which also includes training "Use of media and conversation modules " 3) Provision of active English conversation modules for SMK students. 4) Student internship. The target recommendation of this PKM activity is to assist English subject teachers in improving the teaching and learning process and learning outcomes in teaching English as well as improving the communication of SMK students in conversations using English actively .  
English Corner at PGRI 7 Vacational High School English Room for Students at SMK PGRI 7 Sulistiyani Sulistiyani; Dewi Rosaria Indah; Tri AE; Sri Nurhidayah; Apsari Fajar Prihantini; Indahria TH
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i4.1400

Abstract

The Community Partnership Program (PKM) aims to increase the creativity of English teachers and overcome several problems such as lack of understanding of learning methods, administrative limitations, learning tools and infrastructure. The solutions offered include providing training to vocational school teachers, providing learning tools according to the curriculum, making teaching aids, building adequate facilities and infrastructure, and holding training to design innovative learning tools. Solution methods for partners involve Information Technology (IT) training, using media and conversation modules as teaching materials, as well as providing English conversation modules for vocational students. Apart from that, internships are recommended for STKIP Bina Insan Mandiri students. The target of this PKM activity is to help English teachers improve the learning process and learning outcomes, as well as increase vocational school students' ability to communicate actively using English through conversation.
Pelatihan Pembuatan Konten Edukasi Berbahasa Inggris di Panti Asuhan Sulistiyani Sulistiyani; Dewi Rosaria Indah
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i3.2097

Abstract

Pelatihan Pembuatan Konten Edukasi Berbahasa Inggris di Panti Asuhan di Surabaya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak panti asuhan melalui metode pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan komunikatif. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah workshop intensif yang melibatkan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru di panti asuhan dalam penggunaan media dan metode pembelajaran yang inovatif. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah satu panti asuhan di Surabaya yang menampung anak-anak dengan keterbatasan akses pendidikan. Instrumen pengumpulan data meliputi observasi, catatan lapangan, serta kuis dan tes evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan bahasa Inggris siswa dengan rata-rata skor meningkat dari 60 menjadi 80, serta N-Gain sebesar 0,50. Kesimpulan dari pelatihan ini adalah metode pembelajaran yang diterapkan efektif dalam meningkatkan keterampilan bahasa Inggris siswa, meskipun masih diperlukan peningkatan dalam pemanfaatan teknologi dan manajemen waktu. Rekomendasi untuk pelatihan selanjutnya mencakup peningkatan pendampingan teknologi bagi guru dan penyesuaian materi untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran berbasis audio. Pelatihan ini berpotensi untuk direplikasi di panti asuhan lain dengan penyesuaian sesuai kebutuhan setempat. English Language Educational Content Creation Training at Orphanages. The English Language Educational Content Creation Training at an Orphanage in Surabaya aims to enhance the English language skills of children in the orphanage through enjoyable learning methods and a communicative approach. The implementation method involved intensive workshops that provided training and mentoring for the orphanage teachers in using innovative teaching media and methods. The partner involved in this program is an orphanage in Surabaya, which accommodates children with limited access to education. Data collection instruments included observations, field notes, as well as quizzes and evaluation tests to measure students' understanding before and after the training. The training results showed a significant improvement in students' English language skills, with the average score increasing from 60 to 80 and an N-Gain of 0.50. The conclusion from this training is that the applied teaching methods were effective in enhancing students' English skills, although improvements are needed in the use of technology and time management. Recommendations for future training include increasing technological mentoring for teachers and adjusting materials for students who face difficulties with audio-based learning. This training has the potential to be replicated in other orphanages with adjustments based on local needs.
Improvement of English for Children with Disabilities SLB through the Management of Wheel of Names Sulistiyani Sulistiyani; Chatarini Septi Ngudi Lestari; Urip Zaenal Fanani
SAWERIGADING Vol 31, No 2 (2025): Sawerigading, Edisi Desember 2025
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v31i2.1607

Abstract

This research aims to improve the English skills of children with special needs by utilizing support from their environment, including seniors and external tutors. The study employs lectures, discussions, brainstorming, question–answer sessions, and demonstrations, supported by the Wheel of Names as an interactive learning medium. This tool encourages fairness and active participation by reducing perceptions of favoritism and providing equal opportunities for all learners. Its flexible functions make it suitable for English teaching, quizzes, and various classroom activities. The use of this media helps strengthen students’ awareness of the importance of English, provides structured training, and fosters consistent communication practices. The problem-solving approach involves using media and conversation modules to enhance teacher competence and support active English learning. Providing conversation modules also contributes to improving learning outcomes and communication skills. The expected outcome is to help children with special needs communicate more fluently in English through vocabulary enrichment and guided practice. AbstrakPenelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris anak berkebutuhan khusus dengan memanfaatkan dukungan lingkungan, termasuk peran senior dan tutor dari luar. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi, brainstorming, tanya jawab, dan demonstrasi, yang didukung media interaktif Wheel of Names. Media ini mendorong keadilan dan partisipasi aktif dengan mengurangi persepsi favoritisme serta memberikan kesempatan yang setara bagi semua peserta didik. Fleksibilitas fungsinya menjadikannya efektif untuk pengajaran bahasa Inggris, kuis, dan berbagai aktivitas kelas. Penggunaan media ini membantu memperkuat kesadaran siswa akan pentingnya bahasa Inggris, memberikan pelatihan terstruktur, dan membiasakan praktik komunikasi berkelanjutan. Pendekatan pemecahan masalah melibatkan penggunaan media dan modul percakapan untuk meningkatkan kompetensi guru dan mendukung pembelajaran bahasa Inggris yang aktif. Penyediaan modul percakapan juga berkontribusi pada peningkatan hasil belajar dan keterampilan komunikasi. Luaran yang diharapkan adalah membantu anak berkebutuhan khusus berkomunikasi lebih lancar dalam bahasa Inggris melalui pengayaan kosakata dan latihan terarah.