Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Penggunaan Istilah Asing dalam Bahasa Gaul Kaum Milenial di Media Komunikasi Virtual Kristianti, Tri
Jurnal Likhitaprajna Vol 23 No 2 (2021): September 2021
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v23i2.200

Abstract

Over the years, technology has developed and revolutionized our world and daily lives. It becomes the most crucial part in our lives. The amazing tools and resources have been created, putting useful information in our fingertips. Through instant messaging apps and social media platforms, technology’s advancements have provided quicker ways to communicate. The term “media” has changed the digital technology which previously refers to the necessity of news platform. Any company that helps pass information across the globe, including social media platforms like Facebook and Twitter is now called as a media company. To reinforce this circumstance, the virtual communication platforms like Instagram and TikTok become very popular among the millennial youth. They provided any contents with variety themes and current issues to catch their viewers’ attention. The content creators create particular slang language which consist of acronyms or abbreviations and mostly written in English. This research is descriptive qualitative type. This research aims to analyze the use of foreign language (English) in shortening slang abbreviations among the millennials youth while communicating in virtual communication media. While phenomenology approach is used to reveal the commonality of a lived experience in using the slang language within millennials youth. The result indicated there are 70 popular words that consist of 66 abbreviations and 4 numeronyms in the slang vocabulary of the millennials used to communicate in virtual communication media; TikTok and Instagram.
Pelatihan Jaringan Digital Marketing Sebagai Sarana Penunjang Pemasaran Produk UMKM di Desa Sukopuro, Jabung, Kabupaten Malang Jawa Timur Tri Kristianti; Wirawan Aryanto Balol; Peni Puspitasari
AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): MAY 2022
Publisher : Lembaga Mitra Solusi Teknologi Informasi (L-MSTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.596 KB) | DOI: 10.35870/ajad.v2i1.26

Abstract

Sukopuro Village has around a hundred MSME actors with processed local agricultural products which are dominated by cassava. The COVID-19 pandemic has reduced the number of orders for MSME products in Sukopuro Village. One of the factors causing delays in product marketing is the limited knowledge of MSME actors on how to sell boldly (online). This training aims to provide insight as well as the practice of creating a digital marketing network in order to increase the marketing of MSME products in Sukopuro Village, Jabung District, Malang Regency, East Java. This training is carried out in the following stages; 1) data collection by direct observation and observation, 2) preparation of counseling consisting of requests for permits to village officials, preparation of training materials and media used, 3) implementation of counseling by the process of providing material through offline media, 4) activity evaluation. The results of this counseling are aimed at helping participants who do not understand marketing strategies boldly (online) to understand how to have an email account and social media to be used as a means to market their MSME products.
ANALISIS CAMPUR KODE DAN ALIH KODE DALAM DIALOG WEB SERIES LAYANGAN PUTUS Tri Kristianti
Sirok Bastra Vol 10, No 2 (2022): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v10i2.396

Abstract

Bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang paling populer memiliki peran penting untuk berkomunikasi di antara komunitas tertentu di Indonesia. Mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka yang melibatkan alih kode dan campur kode. Pada dasarnya, alih kode dan campur kode terjadi karena situasi, kebiasaan, dan pengaruh latar belakang pembicara. Serial drama Indonesia yang populer saat ini, Layangan Putus telah terdeteksi menggunakan alih kode dan campur kode dalam dialog antartokoh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan variasi dan bentuk pengalihan kode dan pencampuran kode dalam ucapan bahasa mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tiga teknik: mengumpulkan data, mencatat, dan mengamati. Hasilnya menunjukkan dari sembilan puluh enam dialog sebagian besar menggunakan alih kode intersentential dan intrasentential sementara lima puluh lima dialog sebagian besar menggunakan campur kode penyisipan dan alternasi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa, bahasa Inggris dengan bahasa Jawa, atau bahasa Inggris dengan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
STRATEGI PENGUATAN LITERASI, NUMERASI DAN TEKNOLOGI DI UPT SDN 84 GRESIK Tri Kristianti
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7608

Abstract

Peranan guru atau pendidik sebagai fasilitator sangatlah mutlak diperlukan dalam setiap proses belajar mengajar khususnya di tingkat Pendidikan Sekolah Dasar (SD). Para pendidik memerlukan berbagai macam bentuk strategi dalam meningkatkan pemahaman siswa akan numerasi, literasi dan teknologi. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan sebagai upaya untuk memfasilitasi guru, siswa maupun orang tua akan pengetahuan terkait numerasi, literasi, dan teknologi khususnya ketika pandemi COVID 19 berlangsung. Pada tahun 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan  Teknologi (Mendikbudristek) meluncurkan beberapa jenis program terkait pendidikan dan pelayanan masyarakat, salah satunya adalah Program Kampus Mengajar II (KM). Kampus Mengajar merupakan suatu terobosan dalam dunia pendidikan yang berdampak pada pengangkatan kualitas sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) yang salah satunya adalah SDN 84 Gresik. Tujuan utama dari penulisan artikel pengabdian masyarakat dalam bidang pendidikan ini adalah untuk menjabarkan kegiatan yang telah di implementasikan oleh mahasiswa bimbingan dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam mengembangkan pengetahuan akan numerasi,literasi dan teknologi bagi siswa, guru maupun orang tua wali murid di SDN 84 Gresik selama progam Kampus Mengajar II berlangsung. Pengambilan data dilakukan melalui proses teknik pencatatan selama observasi, tanya jawab, diskusi serta dokumentasi di setiap kegiatan selama kurang lebih dua puluh minggu. Dari program tersebut dapat disimpulkan jika kurangnya pengetahuan akan numerasi, literasi dan teknologi bagi siswa, guru, maupun orang tua/wali murid di SDN 84 Gresik memberikan dampak yang signifikan pada akreditasi sekolah. Sehingga diharapkan agar Kepala Diknas Pendidikan Dasar (Kadin Didkas) Kabupaten Gresik ikut berperan dan memberikan dukungan demi kemajuan SDN 84 Gresik.
Penerapan Literasi, Numerasi, dan Teknologi di SD Islam Darul Fahri Desa Tirtoyudo Kabupaten Malang Tri Kristianti; Bayu Firmanto; Widhi Lala Noelita
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/cendekia.v5i1.3111

Abstract

Penerapan dan pemahaman siswa akan literasi, numerasi dan teknologi pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) sangat mempengaruhi tingkat kelancaran proses belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini berdampak selama pandemi COVID-19 berlangsung yang mengakibatkan suatu transformasi di bidang Pendidikan khususnya bagi Pendidikan anak sekolah dasar. Pada tahun 2019, untuk mencegah menyebarnya virus COVID-19 maka seluruh institusi Pendidikan dihimbau untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara daring (online) selama pandemi berlangsung. Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini berlangsung selama lebih dari dua tahun sehingga memberikan dampak yang besar bagi perkembangan siswa seperti berkurangnya pengetahuan dan ketrampilan secara akademis yang biasa disebut sebagai Learning Loss. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang disebabkan oleh hilangnya kesempatan dalam melakukan kegiatan pembelajaran secara luring. Hal tersebut menyebabkan semakin rendahnya pengetahuan siswa akan literasi dan numerasi. Keadaan pembelajaran semakin terpuruk sebab ketidakmampuan siswa dan orang tua dalam mengoperasikan alat teknologi yang mutlak dibutuhkan dalam sistem PJJ. Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mengarahkan dan meningkatkan peranan literasi, numerasi, dan teknologi bagi siswa di SD Islam Darul Fahri, Tirtoyudho, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan yang digagas oleh Kemristekdikbud bertajuk Kampus Mengajar 3. Pengambilan data dilakukan melalui teknik tanya jawab (interview), observasi kelas (class observation), mencatat (note taking), dan melakukan strategi konstektual yang melibatkan keaktifkan siswa serta guru selama delapan belas minggu. Berdasarkan hasil dari kegiatan tersebut program ini memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan siswa di bidang literasi, numerasi dan teknologi namun tetap perlu dilakukan secara berkesinambungan demi terwujudnya visi misi sekolah.
IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INTELEGENCE (AI) DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI ERA SOCIETY 5.0 Tri Kristianti
Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru Vol. 15 No. 1 (2023): TING XV 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era Society 5.0 becomes the era that provides the widest opportunity to the needs ofmodern Technology-based Science (IPTEK) to support the economic, health, and educationsectors. The application of modern technology such as Artificial Intelligence (AI), Robots, andthe Internet of Things (IoT) is necessary to fulfill the needs of society in terms of comfort,flexibility, and convenience. This research aims to describe the involvement of AI applications inthe Education context based on the learners’ needs. The AI technology in this research is limitedto those which the researcher has applied. The method used in this research is descriptivequalitative by using the review literature technique through e-books, scientific journals, articles,and other relevant documents to gain the primary data. The result of this research is significantfor future research to conduct in-depth studies about AI involvement in the Education context forthe society of 5.0.
Englishpreneurship Program sebagai Upaya Pembelajaran Integeratif di Tingkat Sekolah Dasar Tri Kristianti; Ar Ruhimat, Imroati Istibsyaroh; Firdaus, Rizalnur
Bahasa Indonesia Vol 21 No 01 (2024): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.211.9

Abstract

Continuous and impactful education is considered essential for the creation of the 2045 Golden Generation focused on quality education as one of the main pillars alongside economic equality and development. Educators with integrity and adequate competence in their respective fields and expertise are expected to produce a generation with outstanding potential, and capable of enhancing Indonesia's reputation on the international stage. The mismatch between competencies and the demands of Human Resources (HR) needs can significantly affect the quality of teaching. This Community Service Program is focused on achieving maximum results for students by enhancing the quality of educators to meet the Learning Achievement standards in the Independent Curriculum for English, Entrepreneurship, and Project Creative subjects through a training program titled "Young Learners Entrepreneurship" for elementary school teachers. A qualitative descriptive method is applied using interview techniques, classroom observations, and documentation to obtain primary data so that the program can have the greatest impact and benefit for the selected school partner. Hopefully, this community service's results can improve teachers' competencies and boost their confidence when teaching subjects beyond their expertise. This, in turn, allows the involvement of educational technology applications to continue in future service activities. Abstrak Pendidikan yang berkesinambungan dan berdampak mutlak diperlukan dalam rangka menuju terciptanya Generasi Emas 2045 yang menitikberatkan pada kualitas Pendidikan yang berkualitas ssebagai salah satu pilar utama disamping pemerataan ekonomi dan pembangunanKewirausahaan serta Project kreatif melalui suatu program pelatihan bertajuk Young Learners Entrepreneurship bagi guru Sekolah Dasar. Metode deskriptif kualitatif diaplikasikan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi kelas, dan dokumentasi guna mendapatkan data primer agar program tersebut dapat memberikan dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mitra terpilih. Diharapkan hasil dari pengabdian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi guru serta meningkatkan rasa percaya diri ketika mengajarkan mata pelajaran diluar bidang kompetensi sehingga keterlibatan teknologi berupa aplikasi endidikan dapat dilanjutkan pada kegiatan pengabdian di masa mendatang.
Akurasi Sensor TCS230 dalam Media Pembelajaran Bahasa Inggris Aziz, As'ad Shidqy; Tri Kristianti
SMARTICS Journal Vol 9 No 1 (2023): SMARTICS Journal (April 2023)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/smartics.v9i1.8236

Abstract

English as an international language is expected to be able to make a real contribution to future superior generations who will take part in the international world. One of the right strategies for early childhood education in learning English is to listen and repeat. Thus, English Color Assistant learning media is needed to support early childhood English learning. The main components used to realize the tool include the TCS230 sensor and Arduino Uno. The results obtained from the design and manufacture of the tool prototype include the data generated by the sensor having a high level of precision, which is below 0.5. The accuracy of the tool in color reading is 100% when there is no distance between the tool and the detected media and 90% accuracy when there is a distance between the tool and the detected media.
Involving Digital Transformations (DTs) in Sustainable Industrial Development: Challenge and Opportunities. Kristianti, Tri; Aryanto Balol, Wirawan; Sunyoto
Prosiding Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINTEK) ke 3 - Januari 2024
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has implemented seventeen Sustainable Development Goals (SDGs) to achieve a better future in 2030. To support the ninth goal of SDGs which focuses on industry, innovation, and infrastructure, as the main framework, Digital Transformations (DTs) play a crucial role in developing the industrial need. Several companies apply Digital Transformations (DTs) to support revolutionary technology and human resources development. This research describes the companies’ challenges and opportunities to face readiness in the digital era, particularly for the industrial sector. PT. Kino Indonesia, PT. CS2 Pola Sehat, and PT. Santosa Utama Lestari (Japfa) were selected as the object of research due to the historical company background related to the application of modern technology. A case study is applied as the basic method to describe the cause and effect of Digital Transformations (DTs) for the company’s improvement. Data collection is gained based on interviews, indirect observations, and questionnaires. The description analysis will become a beneficial result as the reference for involving DTs in future sustainable industrial development.
The Implications of Written Malapropism in ELT Kristianti, Tri
Polyglot Vol 20, No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v20i1.7400

Abstract

In English Language Teaching (ELT) classes, teachers tend to be aware of checking the students’ spoken and written errors. Malapropism is the use of an incorrect word that places a similar-sounding word that results in a nonsensical and humorous expression. This phenomenon occurs in spoken yet it is found in written communication. This research is focused on the phenomena of written malapropism produced by non-English department students during English language learning. The descriptive qualitative method is applied in this research due to its aim to identify characteristics, frequencies, trends, and categories of students’ written malapropism. Class observation, notes taken, and the student’s language ability background analysis are used to gather the data.  The research showed that during one semester there were five grammatical errors in the form of written malapropism that occurred as the implication of students’ lack of ability to understand English terms due to their inadequate vocabulary awareness.Bahasa Indonesia Abstrak Dalam suatu kelas pembelajaran Bahasa Inggris atau English Language Teaching (ELT), pengajar selalu menyadari dan memeriksa kesalahan siswa dalam berbahasa Inggris secara lisan maupun tulisan. Malapropisme adalah penggunaan kata yang kurang tepat yang menempatkan kata tersebut terdengar serupa sehingga menghasilkan ekspresi yang tidak sesuai namun terdengar menghibur. Malapropisme biasanya ditemukan dalam lisan, namun dapat juga terjadi dalam komunikasi tertulis. Penelitian ini difokuskan pada fenomena malapropisme tertulis yang dihasilkan oleh mahasiswa jurusan non-Bahasa Inggris selama pembelajaran Bahasa Inggris. Kualitatif deskriptif diterapkan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, frekuensi, tren, dan kategori malapropisme tertulis yang dihasilkan oleh mahasiswa. Observasi kelas, pencatatan yang diambil selama penelitian berlangsung dan analisis latar belakang kemampuan bahasa mahasiswa digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian menunjukkan bahwa selama satu semester terdapat lima kesalahan gramatikal berupa malapropism tertulis yang terjadi sebagai implikasi dari kurangnya kemampuan siswa dalam memahami istilah-istilah bahasa Inggris karena perbendaharaan kosakata mereka yang kurang memadai.