Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITA PARU PADA PEKERJA BATU BATA DI DESA TALANG BELIDO TAHUN 2022 Nazira Nazira; Cici Wuni; Parman Parman
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 4: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i4.4320

Abstract

Brick making is one of the informal home industries that has the potential for exposure to quite a lot of dust. At the time of initial observation of 10 workers, it was found that 70% of workers complained of shortness of breath. 70% of workers do not use masks when working, even though a workplace full of dust has the potential to cause respiratory problems for workers. The purpose of the study was to determine factors related to lung capacity in brick workers in Talang Belido Village. The research design used a cross sectional design. The research sample was 38 brick workers in Talang Belido Village. The sampling technique used was total sampling technique. This research was conducted in June 2022 in Talang Belido Village. The research instrument is a questionnaire. Data collection techniques by means of interviews and observations. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi square test. A total of 15.8% of respondents have heavy lung capacity, 55.3% of respondents have moderate lung capacity, 52.6% of respondents work with risky dust levels, 71.1% of respondents have a long working period, 68.4% of respondents have a smoking habit. , 47.4% of respondents do not use masks. Bivariate results showed that there was a relationship between dust levels (p=0.034), smoking habits (p=0.021), use of masks (p=0.001) and lung capacity in brick workers in Talang Belido Village. There is no relationship between length of service (0.692) and lung capacity of brick workers in Talang Belido Village.
FACTORS ASSOCIATED WITH SUBJECTIVE COMPLAINTS OF EYE FATIGUE IN TAILOR WORKERS AT THE CHILDREN'S PALACE MARKET, JAMBI CITY Dwi Rohmawati; Putri Sahara Harahap; Parman Parman
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 9: Februari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i9.2444

Abstract

Sewing is one of the jobs that requires accuracy and sharpness of the eyes so that it will be at risk for experiencing eye fatigue. Risk factors for eye fatigue are lighting intensity, age, years of service and history of eye disease. The Children's Palace Market is the central tailor in Jambi City. The purpose of this study was to determine the factors associated with eye fatigue in tailors at the Children's Palace Market. The study used a cross sectional design. The research sample was 30 tailors at the Istana Children's Market in Jambi City. The sampling technique used was the total population technique. The research instrument was a questionnaire and a lux meter. Data were analyzed by univariate and bivariate using independent t test and Mann Whitney test. As many as 60.0% of respondents experienced subjective complaints of eye fatigue, the average lighting in the respondent's work room was 227.96 lux, the average working period of the respondents was 17.40 years with a standard deviation of 8.654 years and the average length of service of the respondents was 7.87 hours/day. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between lighting (p = 0.001), working period (p = 0.000) and length of work (p = 0.000) with subjective complaints of eye fatigue on tailors at the Children's Palace Market.
Kiat menghadapi COVID-19 untuk orang sehat Nofrida Saswati; Parman Parman; Medi Andriani; Erni Afrida
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.47 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v3i1.507

Abstract

Indonesia masih dilanda wabah pandemik COVID-19, sama dengan negara lain di Dunia. Jumlah kasus COVID-19 terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu. munculnya pandemi menimbulkan stres pada berbagai lapisan masyarakat. Meskipun sejauh ini belum terdapat ulasan sistematis tentang dampak COVID-19 terhadap kesehatan jiwa, namun sejumlah penelitian terkait pandemi (antara lain flu burung dan SARS) menunjukkan adanya dampak negatif terhadap kesehatan mental penderitanya. Siswa SMK DB 1 kelas XII merupakan kelompok orang sehat, dimana siswa tersebut melakukan pembelajaran secara online dan offline. Pembelajaran offline sangat berisiko bagi orang yang sehat untuk terkonfirmasi COVID-19, maka dari itu kami melakukan pengabdian kepada masyarakat kepada siswa SMK DB 1 kelas XII tentang Kiat Menghadapi Covid-19 untuk Orang Sehat (OS) agar terhindar dari penularan covid 19.Metode pada pengabdian ini dilakukan dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini didapatkan pengetahuan baik sebanyak 78% dan pengetahuan cukup sebanyak 22%. Hasil pengabdian terdapat peningkatan pengetahuan tentang kiat menghadapi COVID-19 untuk orang sehat bagi siswa SMK DB 1 kelas XII, diharapkan pihak sekolah selalu meningkatkan upaya dalam kiat menghadapi COVID-19 bagi seluruh siswa SMK DB 1
EDUKASI TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI MASYARAKAT DESA AIR HANGAT KABUPATEN KERINCI Entianopa Entianopa; Ahmad Husaini; Parman Parman; T. Samsul Hilal
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.634

Abstract

ISPA secara anatomi mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernapasan bagian bawah dan organ saluran pernapasan. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Tujuan Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak dan gejala dari penyakit ISPA, dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau hidup lebih sehat, tergerak untuk mengikuti program kesehatan yang di lakukan oleh puskesmas setempat. Metode pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat terdiri dari tahap persiapan, pelasanaan dan evaluasi. Dimulai dari koordinasi dengan stakeholder dilanjutkan dengan mempersiapkan lokasi dan peserta. Selanjutnya tahap pelaksanaan dilakukan selama 1 hari yang meliputi pretest, persebaran leaflet, proses diskusi/tanya jawab dan posttest. Dari 77 peserta kegiatan ini, didapatkan data sebelum kegiatan pengabdian pengetahuan peserta terkait ISPA pada anak yaitu baik (0%) dan kurang baik (100%). Setelah dilakukan pengabdian, pengetahuan baik menjadi 75% sedangkan pengetahuan kurang baik turun menjadi 25%. Setelah pembagian leaflet berlangsung, tim melakukan pemberian materi terkait dengan ISPA kepada peserta yang seluruhnya adalah orang tua yang memiliki anak balita. Berdasarkan materi tersebut, tim menyampaikan kepada peserta selanjutnya peserta antusias bertanya dan memberikan pertanyaan kepada tim tentang beberapa hal terkait ISPA. Setelah selesai melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat, kemudian tim melakukan posttest untuk melihat pengetahuan peserta terkait ISPA. Hasil pretest 0% pengetahuan baik menjadi 75% setelah kegiatan berlangsung dan terjadi penurunan pengetahuan kurang baik dari 100% menjadi 35%.