This study is about tourist’s motivation to visit Kota Pariaman, in West Sumatra. This study has aim to determine the push factors, and pulls factors to visit Kota Pariaman. The respondents are 100 people. Based on their genders, there are 46% male and 54% female. Domestic tourists are 95%, and 5%the other nationalities. Student visitors are 28%, 18% are retired, and 64% are workers in various sectors. The result of structural equation modelling (SEM) analysis indicates that the push factor correlation has not significantly affect to the tourist visiting to the Tourism Kota Pariaman. The correlations between attractiveness factors have significantly affect to the tourist visiting to the Tourism City of Kota Pariaman. Therefore, the management of Kota Pariaman Tourism maybe directed to highlight the attractiveness of the city e.g. the uniqueness of the city, the city community activities, culture or traditions, natural beauty of the city, the availability of lodging, culinary, public facilities, visitor center, distance from the airport, the distance from the capital, and availability of transport. ABSTRAK Studi ini adalah tentang motivasi wisatawan untuk mengunjungi Kota Pariaman, di Sumatra Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor pendorong, dan menarik faktor untuk mengunjungi Kota Pariaman. Responden adalah 100 orang. Berdasarkan jenis kelamin mereka, ada 46% pria dan 54% wanita. Wisatawan domestik 95%, dan 5% kebangsaan lainnya. Pengunjung pelajar adalah 28%, 18% pensiunan, dan 64% adalah pekerja di berbagai sektor. Hasil analisis pemodelan persamaan struktural (SEM) menunjukkan bahwa korelasi faktor pendorong tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman. Korelasi antara faktor-faktor daya tarik berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Kota Wisata Kota Pariaman. Oleh karena itu, pengelolaan Pariwisata Kota Pariaman mungkin diarahkan untuk menyoroti daya tarik kota, mis. keunikan kota, kegiatan masyarakat kota, budaya atau tradisi, keindahan alam kota, ketersediaan penginapan, kuliner, fasilitas publik, pusat pengunjung, jarak dari bandara, jarak dari ibukota, dan ketersediaan transportasi.