Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan sensor seismik berbasis MEMS accelerometer Amalia Cemara Nur'aidha; Didik R Santoso; Sukir Maryanto
Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jtf.2020.3.2.3080

Abstract

Sensor seismik merupakan komponen utama dalam bidang seismologi. Salah satu sensor seismik yang sering digunakan geofon, namun geofon memiliki kekurangan dalam mendeteksi getaran frekuensi rendah di bawah 10Hz. Dengan adanya kekurangan tersebut menjadi salah satu peluang bagi sensor MEMS yang memiliki rentang frekuensi lebih lebar dibandingkan dengan geofon.Pada penelitian ini sensor MEMS terkonfigurasi dengan pengkondisi sinyal yang telah dilengkapi dengan rangkaian integrator. Fungsi dari rangkaian integrator ini untuk mengubah MEMS Percepatan menjadi MEMS Kecepatan. Sehingga MEMS mampu mendeteksi kecepatan gerakan tanah menyerupai geofon. Hasil respon sinyal MEMS menunjukkan bahwa MEMS Kecepatan mampu mendeteksi getaran frekuensi 0.01Hz hingga 100Hz. Berdasarkan hasil respon frekuensi menunjukkan bahwa MEMS mampu digunakan sebagai sensor seismik.
Pelatihan dan Workshop Robotika untuk SMK Kesehatan Binatama Yogyakarta Amalia Cemara Nur'aidha; Wahyu Sugianto
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2022): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v6i3.4278

Abstract

Perkembangan teknologi membawa dampak besar bagi dunia pendidikan. Institusi luar negeri telah menerapkan pendidikan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Salah satu penerapan STEM dalam bidang pendidikan adalah pemanfaatan teknologi robotika sebagai sarana pengembangan kreativitas dan inovasi pelajar. Kegiatan PkM bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan guru dan siswa SMK Kesehatan Binatama dalam pembelajaran robotika. SMK Kesehatan Binatama merupakan “smart school” dan sekolah yang berbasis penggunaan android untuk menunjang pembelajaran. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh permasalahan tentang kurangnya kesiapan lembaga pendidikan untuk melakukan pembelajaran robotika baik dari segi tenaga pengajar maupun fasilitas pembelajaran. Metode penyelesaian masalah tersebut adalah dengan melakukan pelatihan dan workshop mengenai robotika khususnya dalam aplikasi di bidang medis. Kegiatan PkM di laksanakan dengan enam kali pertemuan mulai dari observasi, audiensi, dan pelaksanaan workshop dengan  metode ceramah, diskusi dan praktik. Peningkatan kemampuan mitra tim PkM melakukan evaluasi selama kegiatan berlangsung dan memberikan tugas untuk menyusun program pada robot line follower. Hasil dari workshop didapatkan guru pendamping dan perwakilan siswa telah memiliki dasar pengetahuan dasar robotika. Hal ini dibuktikan dari hasil evaluasi guru pendamping dan siswa dapat menyelesaikan perancangan robot mulai dari hardware hingga software (program).
SISTEM DETEKSI DETAK JANTUNG BERBASIS SENSOR MAX30102, ARDUINO UNO, DAN OLED DISPLAY UNTUK PEMANTAUAN DETAK JANTUNG SECARA REAL-TIME maulida uswatun jannah; Amalia Cemara Nur'aidha; Dhananjaya Yama Hudha Kumarajati
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v12i3.4528

Abstract

Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh detak jantung dapat mengakibatkan kerja jantung menjadi tidak maksimal. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh gangguan detak jantung yaitu aritmia. Gangguan ini mengakibatkan kerja detak jantung menjadi lebih lambat atau lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem deteksi detak jantung menggunakan sensor MAX30102 yang diintegrasikan dengan mikrokontroler Arduino Uno dan layar OLED. Pengujian setelah dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran sensor dengan alat pulse oximeter dalam dua kondisi yaitu tidak beraktivitas dan berlari. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata tingkat akurasi sensor MAX30102 mencapai 98% saat tidak beraktivitas dan 99% setelah berlari, menunjukkan bahwa sensor ini dapat dipanggil untuk pengukuran detak jantung.