Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penyusunan Paket Wisata Pedesaan Untuk Meningkatkan Kompetensi Masyarakat Desa Alamendah Kabupaten Bandung Endang Komesty Sinaga; Cucu Kurniati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.001 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.570

Abstract

Salah satu kawasan pariwisata andalan Provinsi Jawa Barat yang memiliki prioritas untuk dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung adalah kawasan wisata Alamendah. Kawasan Wisata Alamendah memiliki keanekaragaman budaya serta keahlian masyarakat setempat dalam bercocok tanam berupa produk unggulan yaitu pertanian strawberry, sayuran dan perkebunan the serta terdapat industri pembuatan kopi luwak. Produk unggulan di desa ini berupa aneka makanan olahan strawberry seperti dodol, selai, permen berbahan strawberry serta kerajinan tangan lainnya. Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi pariwisata yang dapat menaikkan jumlah dan kualitas kunjungan wisatawan, maka kegiatan pengabdian masyarakat perlu dilakukan dengan judul “ Penyusunan Paket Wisata Pedesaan untuk Meningkatkan Kompetensi Masyarakat Desa Alamendah Kabupaten Bandung.”. Adapun tujuan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah untuk memberdayakan potensi masyarakat Desa Wisata Alamendah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat. Hasil kegiatan dari program pengabdian masyarakat ini adalah pemahaman masyarakat dalam membuat paket wisata dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki, terciptanya beberapa paket wisata baru yang inovatif dan kreatif serta masyarakat mampu mengemas dan menangani operasional tour secara langsung.
PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PARIWISATA DI DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH, KABUPATEN KULON PROGO, D.I. YOGYAKARTA Cucu Kurniati; Endang Komesthy Sinaga; Ayu Nurwitasi; Nur Komariah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.056 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1292

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Pagerharjo sebagai salah satu desa yang berada di kawasan penyangga destinasi Borobudur. Saat ini kegiatan wisata masih terpusat di Desa Wisata Nglinggo dan paket wisata yang ada belum melibatkan dusun di kawasan Desa Pagerharjo. Solusi yang diberikan oleh tim pengabdian kepada masyarakat di Desa Pagerharjo adalah memberikan pelatihan, pendampingan, dan sosialisasi mengenai penyusunan paket wisata perdesaan. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengemasan paket wisata yang beragam dengan harga jual produk yang lebih kompetitif dan variatif sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga melalui peningkatan usaha ekonomi produktif. Adapun judul pengabdian masyarakat adalah “Peningkatan Kompetensi SDM Pariwisata di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta”. Metode kegiatan adalah dengan melakukan pelatihan dan pendampingan dalam bentuk workshop bagi masyarakat, penggunaan metode menitikberatkan pada simulasi praktek di lapangan secara berkesinambungan. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah peserta mampu menerapkan pengetahuan yang didapat dalam mengemas dan menghitung harga paket wisata. Program yang dibuat peserta selama proses pelatihan menunjukkan kompetensi yang baik dalam memadukan potensi dari setiap dusun dengan mempertimbangkan atraksi wisata, lokasi, rute dan waktu. Kata Kunci: kompetensi masyarakat, paket wisata, wisata pedesaan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEMANDUAN WISATA DI DESA WISATA SUNTENJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT FAISAL FAHDIAN PUKSI; Endang Komesty Sinaga; Cucu Kurniati; Nuraeni Handayaningrum
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.023 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1293

Abstract

Potensi besar yang dimiliki Desa Wisata Suntenjaya di Kabupaten Bandung Barat tidak diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia pariwisata yang terlatih dan profesional. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dalam pengembangan kompetensi pemanduan wisata melalui suatu program pengabdian masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, pada November 2019, dilaksanakan sebuah kegiatan pengabdian masyarakat terkait pemanduan wisata. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberdayakan potensi masyarakat Desa Wisata Suntenjaya dalam meningkatkan kemampuan pemanduan wisata. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk workshop yang dilaksanakan selama tiga hari sehingga pada setiap akhir sesi masyarakat Desa Wisata Suntenjaya memiliki hasil yang dapat langsung digunakan nanti saat menerima wisatawan. Materi workshop yang dibahas adalah pelayanan prima, bahasa Inggris dasar, pengetahuan daya tarik wisata, serta teknik interpretasi dan teknik memandu wisatawan. Peserta kegiatan ini adalah 20 orang masyarakat desa wisata Suntenjaya yang memiliki pekerjaan utama sebagai petani, peternak, dan anggota Karang Taruna. Tim pengabdian kepada masyarakat terdiri dari empat orang dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang didukung oleh lima orang mahasiswa. Hasil dari kegiatan ini adalah SOP pemanduan wisata, daftar daya tarik potensial, pola aktivitas wisata, dan skrip pemanduan wisata. Selain itu, kemampuan pemanduan wisata masyarakat desa juga diharapkan meningkat dengan dilaksanakannya praktek pemanduan wisata.
Penyusunan Pola Perjalanan Wisata di Desa Wisata Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta Endang Komesty; Cucu Kurniati; Nur Komariah; Ayu Nurwitasari
Journal of Event, Travel and Tour Management Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jett.v1i1.615

Abstract

The Covid-19 pandemic has destroyed almost all of the world's tourism activities. But behind that, the pandemic brings opportunities to change the tourism industry, such as creating new trends for people to travel such as nature tourism, staycations, and road trips because they are considered safer. One of the destinations that tourists choose to unwind is Borobudur. The tourist village located in the buffer zone of the Borobudur destination is Pagerharjo Village which has 10 hamlets. However, until now there has been no pattern of travel involving all hamlets in the Pagerharjo Village area. This study aims to produce recommendations for several travel patterns based on an inventory of tourist attractions, facilities and infrastructure, accessibility, distance and travel time in Pagerharjo Village. This study uses descriptive qualitative research methods using in Ibrahim (2015). The data obtained were based on interviews with the Borobudur Authority Agency (BOB), the Village Head of Pagerharjo Village and Kompepar of Pagerharjo Village. So that the resulting recommendations will make it easier for tourists to travel in Pagerharjo Village.
Identifikasi Potensi Produk Pariwisata Sebagai Dasar Perencanaan Paket Wisata di Desa Cacaban Kidul Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah Kurniati, Cucu; Josary, P. Jessica Jocelyn; Sinaga, Endang Komesty; Puksi, Faisal; Andrianto, Ronal
Journal of Event, Travel and Tour Management Vol.3 No.2 (2023)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jett.v3i2.1397

Abstract

Desa Cacaban Kidul which is located in the vicinity of the Borobudur Temple development area has potential in the tourism sector in three forms, including the form of natural tourism potential, cultural tourism, craft/creative tourism, as well as non-tourism potential such as agricultural and livestock product potential. This research hopes to be able to provide specific benefits for the welfare of the community through an effort to develop communitybased tourism through community empowerment in Desa Cacaban Kidul. In conducting the research, the potential of the tourism products and the components of tourism products in terms of attractions, amenities and accessibility in Desa Cacaban Kidul are identified and analyzed. The result of the study can serve as an opportunity for a creation of tour package as it serves some recommendation for Desa Cacaban Kidul so that they can be managed properly and optimally as an effort to develop sustainable tourism through a series of tourism activities packaged in a tour package. Keywords: Tourism product, Tour Package Planning, Tourism Village
Penyediaan Akses bagi Penyandang Disabilitas pada Penyelenggaraan Tau-Tau Fest Fiona; Bagus Githa Adhitya M; Cucu Kurniati
Journal of Event, Travel and Tour Management Vol.4 No.1 (2024)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jett.v4i1.1637

Abstract

Equality of opportunity in all aspects for persons with disabilities is a fundamental right enshrined in Indonesian legislation and international treaties, namely the United Nations Convention on the Rights of Persons with Disabilities (UNCRPD). One such aspect is participating in arts and cultural activities such as music festivals. Therefore, this research aims to identify the provision of access for persons with disabilities in organizing Tau-Tau Fest, a music festival in Indonesia. The method used is qualitative with data collection techniques in interviews and observation. The results show that although some facilities and services already exist, some aspects require adjustments to meet the needs of people with disabilities, such as viewing areas, queue lines, accessible signage, and staff training on disability awareness. Therefore, recommendations in the form of accessibility plans are given to event organizers and similar music festivals.