Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Prediksi masa simpan kerupuk ikan Palembang melalui pendekatan angka total oksidasi (totox) dengan metode Accelerated Self-life Test (ASLT) [Prediction of the shelf-life of Palembang fish crackers through the total oxidation number (totox) approach with the Accelerated Self-Life Test (ASLT) method] Aldila Din Pangawikan; Retno Cahya Mukti; Dwi Inda Sari; Sherly Ridhowati
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 27, No 2 (2022): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtihp.v27i2.81-89

Abstract

Fish crackers have a short shelf life due to rancidity produced by oxidation damage. This study aims to determine the shelf life of fish crackers using the total oxidation number (Totox) approach. The shelf life test was carried out using the accelerated shelf-life test (ASLT) technique following the Arrhenius model. The experiment was carried out using stratified storage temperatures ranging from 25 °C, 35 °C, and 45 °C for 15 days to follow the level of oxidation damage through Totox numbers. The results of this study indicate that the ASLT technique can be used to predict the shelf life of fish crackers whose core damage is due to oxidation reactions. The prediction of the shelf life based on the Totox number is 118 days; for that, it is recommended to consume Palembang fish crackers below that time.
Penerapan Budidaya Ikan dengan Pakan Mandiri dan Pengolahannya di Pondok Pesantren At-Tauhid, Ogan Ilir Retno Cahya Mukti; Dwi Inda Sari; Dwirini Dwirini; Imam Majid; Salman Huda
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.6448

Abstract

Pondok pesantren At-Tauhid merupakan salah satu pondok pesantren yang berada di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Pondok pesantren At-Tauhid memiliki beberapa unit usaha yang dirintis sebagai wujud bentuk dukungan pada kemandirian operasional pesantren khususnya ketahanan pangan. Salah satu unit usaha yang sudah yang dilakukan yaitu budidaya ikan. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra diantaranya kurangnya pengetahuan dan keterampilan mitra tentang budidaya ikan lele, kurangnya pengetahuan mitra tentang pembuatan pakan ikan mandiri, kurangnya pengetahuan mitra tentang cara pengolahan ikan lele beserta pengemasannya serta kurangnya pengetahuan mitra tentang manajemen usaha yang profesional. Solusi yang ditawarkan yaitu dengan memberikan penyuluhan serta melakukan pelatihan dan penampingan tetang budidaya ikan lele khsusunya dalam pembuatan pakan, pengolahan abon ikan lele serta tentang manajemen usaha. Tujuan kegiatan ini yaitu mitra mampu membuat pakan ikan mandiri dengan bahan alternatif, mitra mampu meningkatkan produksi dengan membuat produk olahan ikan lele berupa abon ikan, dan mitra dapat membuat analisis usaha, membuat pembukuan usaha serta mampu mengetahui terkait strategi dalam pemsaran produk. Metode yang dilakukan adalah partisipati aktif mitra dalam praktik transfer ilmu dan teknologi mulai dari perencanaan kegiatan melalui tahap penyuluhan, tahap pelatihan, dan tahap pendampingan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2022 di Pondok pesantren At-Tauhid. Mitra yang menjadi sasaran adalah guru dan pegawai sebanyak 20 orang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu mitra berpartisipasi aktif dalam membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dalam kegiatan, adanya peningkatan pengetahuan peserta mitra tentang budidaya ikan lele, pembuatan pakan mandiri, pembuatan abon ikan serta manajemen keuangan yang terlihat dari nilai kuisiner yang telah diisi.At-Tauhid Islamic boarding school is one of the Islamic boarding schools in Ogan Ilir, South Sumatra. Pondok Pesantren At-Tauhid has several business units that were initiated as a form of support for the operational independence of the pesantren, especially food security. One of the business units that has been carried out is fish farming. The problems faced by partners include the partner's lack of knowledge and skills regarding catfish farming, the partner's lack of knowledge about making fish feed independently, the partner's lack of knowledge about how to process catfish and its packaging and the partner's lack of knowledge about professional business management. The solution offered is providing counselling and conducting training and mentoring regarding catfish farming, especially in making feed, processing shredded catfish and business management. The purpose of this activity is that partners can make fish feed independently with alternative ingredients, partners can increase production by making processed catfish products in the form of shredded fish, and partners can make business analysis, do business bookkeeping and be able to know about strategies in product marketing. The method used is the active participation of partners in transferring knowledge and technology, starting from activity planning through the counselling, training, and mentoring stages. This activity was carried out from June-October 2022 at the At-Tauhid Islamic Boarding School. The target partners are teachers and employees, as many as 20 people. The results obtained from this activity were that partners actively participated in helping to provide the facilities needed in the activity, and there was an increase in the knowledge of partner participants about catfish farming, self-sufficient feed making, shredded fish production and financial management, which can be seen from the value of the completed questionnaire.
PEMANFAATAN DAUN BUNGA LOTUS (Nelumbo nucifera) SEBAGAI MINUMAN HERBAL Sherly Ridhowati; Kriska Kriska; Siti Hanggita Rachmawati; Dwi Inda Sari; Susi Lestari
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.623

Abstract

Daun bunga lotus (Nelumbo nucifera) memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai minuman berkhasiat. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik fisikokimia daun bunga lotus sebagai minuman teh herbal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan menggunakan dua perlakuan yaitu formulasi P0 (100% daun lotus), P1 (70% daun lotus: 30% bunga lotus), P2 (40% daun lotus: 60% bunga lotus), dan perlakuan lama pelayuan yaitu H1 (lama pelayuan 8 jam) dan H2 (tanpa pelayuan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan formulasi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar abu larut dalam air, kadar abu tak larut asam, dan kadar ekstrak dalam air. Namun perlakuan lama pelayuan berpengaruh terhadap kadar abu dan kadar tanin. Kadar air teh daun bunga lotus berkisar 6.58%-9.02%, kadar abu berkisar 5.94%-6.68%, kadar abu larut dalam air berkisar 79.64%-81,93%, kadar abu tak larut asam berkisar 0.31%-0.63%, kadar ekstrak dalam air berkisar 22.15%-25.84% dan kadar tanin berkisar 6.87-12.04 mg TAE/g. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu larut dalam air kadar abu tak larut asam dan kadar ekstrak dalam air. kecuali kadar abu dan kadar tanin
KARAKTERISTIK  KIMIA, ORGANOLEPTIK DAN MIKROBIOLOGI KERUPUK KULIT KEPALA UDANG DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR Nyimas Ica Aprillia; Dwi Inda Sari
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/pxcyej15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak penambahan tepung kulit kepala udang dan daun kelor pada sifat-sifat organoleptik seperti warna, aroma, rasa, serta tekstur, juga pada parameter kimia dan mikrobiologi yang mencakup kandungan air, abu, protein, besi, dan jumlah lempeng total (TPC). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan, yaitu P0 (0%: 0%), P1 (30%: 20%), P2 (35%: 15%), dan P3 (40%: 10%), yang menghasilkan 8 unit percobaan. Analisis datanya dilakukan dengan Analisis Varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kulit kepala udang dan daun kelor memberikan perbedaan yang signifikan dalam uji hedonik (warna, aroma, rasa, dan tekstur), dimana P0 menunjukkan perbedaan yang jelas dibandingkan dengan perlakuan P1, P2, dan P3. Penambahan tepung kulit udang dan daun kelor juga menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (F hitung > F tabel pada tingkat 5% dan 1%) dalam uji kimia dan mikrobiologi. Dalam uji kimia, kadar air kerupuk berkisar antara 3,64%-6,8%, kadar abu 4,33%-8,52%, kadar protein 2,41%-11,42%, kadar zat besi 2,98-9,74, dan TPC 4,25-8,35. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung kulit kepala udang dan daun kelor memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap ujin kimia, organoleptik dan miktobiologi kerupuk