Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

EDUKASI PENGGUNAAN MASKER DAN MANAJEMEN PENGOLAHAN LIMBAH MASKER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 (EDUCATION ON THE USE OF MASK AND ITS WASTE TREATMENT FOR THE PREVENTION OF COVID-19 TRANSMISSION) Budiastuti, Anggun; Sari, Desri Maulina; Sunarsih, Elvi; Windusari, Yuanita
Jurnal Berdaya Mandiri Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jbm.v3i2.1787

Abstract

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Seiring dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19, kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker juga semakin tinggi. Peningkatan  pemakaian masker tentunya harus diikuti dengan pemahaman penggunaan masker dan manajemen pembuangan limbah masker bekas pakai yang tepat untuk memastikan efektivitas maksimal dalam menghindari penularan COVID-19. Peningkatan pemahaman masyarakat dilakukan dengan penyuluhan, pembagian masker dan leaflet penanganan limbah masker. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan nilai rerata scoring pre-test pengetahuan responden adalah 79,95 dan hasil post-test dengan nilai rerata 88,41. Berdasarkan analisis paired t-test didapatkan nilai p-value < 0.05, ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah dilakukan penyuluhan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Melalui peningkatan pengetahuan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan masker dan penge sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. ABSTRACT COVID-19 is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Along with the increase in the number of COVID-19 cases, the use of masks by the community is also increased. However, It must be followed by the correct use of masks and proper understanding of the waste management to ensure maximum effectiveness of COVID-19 prevention.This community service was carried out through counseling, distribution of masks and leaflets. The results showed that the average score of the pre-test of respondents' knowledge was 79.95 and the post-test results was 88.41. Based on the paired t-test analysis, the p-value <0.05, this indicated that there was an increase in knowledge after counseling. Community service activities went smoothly and received a positive response from the local community. By increasing knowledge, it was hoped that it would increase public awareness of using masks to prevent the spread of COVID-19.
Deteksi dan Analisis Faktor Risiko Hipertensi pada Karyawan di Lingkungan Universitas Sriwijaya Feranita Utama; Desri Maulina Sari; Windi Indah Fajar Ningsih
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 10, No 1 (2021): Online March 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v10i1.1643

Abstract

Office workers are one group with a high proportion of hypertension compared to other types of work. Objectives: To determined the proportion of pre-hypertension, hypertension and risk factors for hypertension among employees in Sriwijaya University. Methods: This study used a cross-sectional design at Sriwijaya University, and samples were taken from 4 faculties totaling 152 respondents. Sampling using cluster random sampling technique. Data were collected from September to October 2020. The analysis was carried out in univariate, bivariate and multivariate analysis with logistic regression tests. Results: There were 13.2% of employees had hypertension, 40.8% had pre-hypertension, and the risk factor for hypertension among employees was age (p-value = 0.01; OR = 4.76; CI 1.50 <OR <15, 10) after controlling for the variables of the length of work, marriage status and cholesterol levels. Conclusion: There are more than 50% of employees are in a condition of pre-hypertension and hypertension, with age as the main risk; for this reason, employees who are 45 years old are expected to carry out routine health checks with the facilitation of the university and be able to implement the Dietary Approach to Stop hypertension in employees with pre-hypertension / hypertension.Keywords:  DASH, hypertension, pre-hypertension, the risk factor
Eksplorasi dan Pengenalan Makanan Khas Jawa dan Sumatra pada Generasi Milenial Melalui Pembelajaran Praktikum Mata Kuliah Dasar Kuliner Indah Yuliana; Windi Indah Fajar Ningsih; Desri Maulina Sari
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i2.5272

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini selain merupakan salah satu kegiatan dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi juga guna mendukung pelestarian budaya yang ada di Indonesia khususnya terkait masakan kuliner nusantara. Hal ini akan mendorong rasa kecintaan kaum milenial pada kekayaan cita rasa makanan nusantara. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober tahun 2021. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu pembelajaran praktikum melalui platform digital dan demonstrasi menu di Kampung Bingen, Kelurahan 13 Ulu, Kota Palembang. Secara umum, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dinilai dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan modifikasi dan estimasi nilai gizi dari menu yang dipraktikkan dalam mata kuliah dasar kuliner. Selain itu, keberhasilan juga dinilai dari antusias dan uji hedonik yang menyatakan sasaran menyukai menu yang dipraktikkan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi salah satu inspirasi masyarakat Kampung Bingen dalam pengembangan usaha dan wisata kuliner di Kota Palembang. Selain itu, masyarakat juga dapat memahami nilai gizi dari menu yang dikonsumsi, sehingga dapat dijadikan pembelajaran dalam menjaga kesehatan tubuh. This community service activity is not only one of the activities in realizing the Tri Dharma of Higher Education. It also supports the preservation of culture in Indonesia, especially Indonesian culinary cuisine. This will encourage millennials to love the rich taste of Indonesian food. This activity was carried out from May to October 2021. Implementing this community service is carried out in two stages, namely practical learning through digital platforms and menu demonstrations in Kampung Bingen, 13 Ulu Village, Palembang City. In general, this community service activity is considered to improve students' abilities and skills in modifying and estimating the nutritional value of menus practised in basic culinary courses. In addition, success is also assessed from enthusiasm and hedonic tests, which state that the target likes the practised menu. Through this community service activity, it is hoped that it can be one of the inspirations for the people of Kampung Bingen in developing business and culinary tourism in Palembang City. In addition, the public can also understand the nutritional value of the menu they consume so that it can be used as a lesson in maintaining a healthy body.
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Karbon Monoksida (CO) Pada Pedagang Sate di Palembang Dini arista putri; Amrina Rosyada; Widya Lionita; Desri Maulina sari; Fison Hepiman; Dian Islamiati
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol8.Iss1.1084

Abstract

Level of pollutants in the air that humans breathe every day will impact health for now or future. The occupational risk of satay traders who are exposed to carbon monoxide from grilling food using charcoal is often not realized. The aims of this study are to measure carbon monoxide levels exposed to satay traders in Palembang and examine the magnitude of the risk in several future time periods. This study is used a quantitative design with environmental health’s risk analysis approach. Assessment of carbon monoxide is used Carbon Monoxide Meter. Respondents were selected through the purposive sampling technique by as many as 58 persons. They were selected by criteria: used charcoal as fuel and were the street vendor. Carbon monoxide exposure was in the range of 12.3 – 163 mg/m3. The intake value is influenced by the concentration of the risk agent, rate of intake, as well as duration, frequency, and time of exposure. The results showed real-time intake value was 20,62 while the lifetime intake was 78,60. Realtime RQ calculated CO exposure will be risky if exposed within a period of 30 years. However, it was found that almost 40 percent of respondents had risk based on real-time RQ values with each duration. Analysis of CO exposure’s risk on satay traders is predicted to occur at the 10th year of exposure, which is influenced by the increasing exposure time. For reducing the level of CO exposure, satay traders are advised to use personal protective equipment such as masks and may consider using smokeless food grills/electric grills.
PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN GABUS (Channa striata) DALAM PEMBUATAN SEMPOL DAGING IKAN GABUS SEBAGAI SUMBER KALSIUM Diah Ayu Cahyaningtyas; Indah Yuliana; Rostika Flora; Desri Maulina Sari; Fatmalina Febry
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 13 No 2 (2022): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Juni 2022
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v13i2.5705

Abstract

Latar belakang. Sumber kalsium dapat diperoleh dari ikan, terutama tulangnya. Pemanfaatan tepung tulang ikan gabus dalam pembuatan sempol merupakan salah satu alternatif pangan sumber kalsium. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter sensorik dari formulasi sempol dan menganalisis kandungan kalsium pada formulasi sempol daging ikan gabus dengan substitusi tepung tulang ikan gabus yang terpilih dan sempol kontrol. Metode. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan penambahan tepung tulang ikan gabus pada bahan pembuatan sempol, yaitu 0%, 25%, 37,5% dan 50%. Hasil. Hasil uji organoleptik oleh panelis semi terlatih sebanyak 30 orang menunjukkan bahwa perlakuan F1, yaitu sempol dengan penambahan tepung tulang ikan gabus sebanyak 25 persen merupakan perlakuan sempol terbaik. Analisis data organoleptik menggunakan uji Kruskall Wallis dan uji lanjut Mann Whitney sedangkan untuk uji data laboratorium menggunakan uji one way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan gabus pada pembuatan sempol dapat memberikan pengaruh nyata terhadap parameter organoleptik, yaitu tekstur, tetapi warna, rasa, dan aroma tidak berpengaruh nyata. Sempol kontrol (F0) memiliki kandungan kadar air 55,08 persen, kadar abu 1,78 persen, protein 13,11 persen, lemak 1,82 persen, karbohidrat 28,2 persen, energi 181,64 kkal, dan kalsium 149,03 mg/g. Sedangkan, sempol terpilih (F1) memiliki kandungan kadar air 50,73 persen, kadar abu 5,17 persen, protein 13,89 persen, lemak 2,78 persen, karbohidrat 27,43 persen, energi 190,3 kkal, dan kalsium 1207,21 mg/g. Kesimpulan. Kandungan gizi sempol terpilih (F1) mengalami peningkatan terutama pada kalsium dan apabila anak-anak mengonsumsi 3 sempol F1 untuk cemilan makan, akan mencukupi 5 persen dari AKG anak-anak.
HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR SELAMA PANDEMI COVID-19 PADA MAHASISWA UNIVERISTAS SRIWIJAYA Desri Maulina Sari; Anggun Budiastuti
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 10: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.694 KB)

Abstract

Coronavirus Disease (Covid-19) yang melanda dunia telah memberikan banyak dampak dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah timbulnya kecemasan. Kecemasan ini bukanlah sesuatu yang tidak beralasan. Hal ini dikarenakan angka kasus positif dan angka kematian terus meningkat. Sementara obat untuk covid-19 ini belum ditemukan. Kecemasan yang dirasakan masyarakat bukan hanya pada kelompok usia tua, namun juga usia muda seperti mahasiswa. Kecemasan yang berliebihan akan berdampak pada kualitas tidur yang buruk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan ingin melihat hubuangan antara kualitas tidur dengan kecemasan yang melanda mahasiswa akibat pandemi covid-19. Metode: Penelitian dilakukan dengan pendekatan desain cross-sectional dan bersifat observasional. Sebanyak 442 mahasiswa terlibat dalam penelitian ini dan diambil dengan teknik snowballing sampling. Mahasiswa diminta mengisi kuesioner online melalui Google form. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13.1% responden memiliki kualitas tidur yang sangat buruk dan 21.7% mengalami kecemasan tingkat berat. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan mahasiswa dengan kualitas tidur selama pandemi Covid-19 (p<0.001), dimana mereka yang mengalami kecemasan berisiko 3.10 kali (95% CI 2.09-4.62) untuk memiliki kualitas tidur yang buruk. Kesimpulan: Responden perlu mengurangi kecemasannya dengan cara menambah wawasan tentang Covid-19 melalui seminar ataupun informasi resmi dari laman satgas Covid-19, agar bisa mengelola stres dan kecemasan akibat Covid-19
EDUKASI PENGGUNAAN MASKER DAN MANAJEMEN PENGOLAHAN LIMBAH MASKER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 (EDUCATION ON THE USE OF MASK AND ITS WASTE TREATMENT FOR THE PREVENTION OF COVID-19 TRANSMISSION) Anggun Budiastuti; Desri Maulina Sari; Elvi Sunarsih; Yuanita Windusari
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.941 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v3i2.1787

Abstract

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Seiring dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19, kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker juga semakin tinggi. Peningkatan  pemakaian masker tentunya harus diikuti dengan pemahaman penggunaan masker dan manajemen pembuangan limbah masker bekas pakai yang tepat untuk memastikan efektivitas maksimal dalam menghindari penularan COVID-19. Peningkatan pemahaman masyarakat dilakukan dengan penyuluhan, pembagian masker dan leaflet penanganan limbah masker. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan nilai rerata scoring pre-test pengetahuan responden adalah 79,95 dan hasil post-test dengan nilai rerata 88,41. Berdasarkan analisis paired t-test didapatkan nilai p-value < 0.05, ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah dilakukan penyuluhan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Melalui peningkatan pengetahuan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan masker dan penge sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. ABSTRACT COVID-19 is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Along with the increase in the number of COVID-19 cases, the use of masks by the community is also increased. However, It must be followed by the correct use of masks and proper understanding of the waste management to ensure maximum effectiveness of COVID-19 prevention.This community service was carried out through counseling, distribution of masks and leaflets. The results showed that the average score of the pre-test of respondents' knowledge was 79.95 and the post-test results was 88.41. Based on the paired t-test analysis, the p-value <0.05, this indicated that there was an increase in knowledge after counseling. Community service activities went smoothly and received a positive response from the local community. By increasing knowledge, it was hoped that it would increase public awareness of using masks to prevent the spread of COVID-19.
UJI ORGANOLEPTIK DAN ANALISIS KANDUNGAN KIMIA PADA MI KERING DARI TEPUNG KULIT BUAH NAGA MERAH DAN TEPUNG KACANG MERAH Intan Anggraweni; Desri Maulina Sari; Herpandi Herpandi; Yuliarti Yuliarti
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 4 No 2 (2022): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jfta.v4i2.2036

Abstract

Dried noodles are a food favored by the people of Indonesia. But in general, dry noodles contain low levels of fiber and protein. Fiber and protein levels in food are needed by the body. Sources of fiber and protein can be obtained from vegetable sources, namely red dragon fruit skin and red beans. Utilization of red dragon fruit skin flour and red bean flour in the manufacture of dry noodles can make the dried noodles a source of fiber and protein. This study aims to produce the best dry noodle formulation. This study is an experimental study using the Completely Randomized Design method (CRD). There are 4 additional treatment of red dragon fruit husks and red-bean flour on dry noodles, which are added to F0 (100% : 0% : 0%), F1 (70% : 15% : 15%), F2 (60% : 20% : 20%) dan F3 (50% : 25% : 25%). Analysis is made of organoleptic (hedonic) tests and laboratory tests (protein and fiber levels). The result of this research is that F1 is declared as the most preferred formulation because F1 has a brown color, no unpleasant aroma, slightly savory taste and chewy texture. Based on the nutrient content test, F1 has a protein content of 12.04% and a fiber content of 10.12%. So that the dry noodle formulation F1 was declared the selected formulation and had fulfilled the claim requirements as a food source of fiber and protein. Keywords: Dried noodles; Red Dragon Fruit Skin Flour; Red Bean Flour; Fiber; Protein
Environmental Health Risk Analysis of Copper Exposure to Catfish Commonly Consumed By People in Ulak Jermun Village, Ogan Komering Ilir Sumihar Roberto Gultom; imelda G.Purba; Inoy Trisnaini; Desri Maulina Sari; Hamzah Hasyim
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2022.13.2.321-333

Abstract

Catfish cultivated in rivers can be contaminated by heavy metals such as copper (Cu) which come from activities around the river. Copper exposure through the consumption of catfish will be harmful to health. This research aim to   analyze the public health risks due to catfish consumption in Ulak Jermun Village, Ogan Komering Ilir. The design of study was cross sectional using the Environmental Health Risk Analysis method. The research respondents were 113 people with 5 samples of catfish taken from the river where the fish were cultivated. The analysis of heavy metal copper using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method. The results showed copper contamination in catfish with an average concentration of 1.67 mg/kg. There were no respondents with RQ value > 1 for realtime non-carcinogenic health risks, but 11 people (9.7%) of respondents with RQ value > 1 for non-carcinogenic health risks in a lifetime. Meanwhile, for realtime carcinogenic exposure 34.5% had ECR values > 10-4 and 100% of respondents had ECR values > 10-4 for carcinogenic effects in lifetime. The conclusion was the people of Ulak Jermun are at risk of experiencing carcinogenic diseases due to copper exposure with the largest percentage of people aged> 32 years, female, and weighing ≤ 57 kg.
AKTIVITAS FISIK, PERILAKU KESEHATAN DAN GIZI DI MASA NEW NORMAL PADA PEGAWAI DI INDONESIA Ditia Fitri Arinda; Windi Indah Fajar; Desri Maulina Sari; Yuliarti Yuliarti
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 1 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.573 KB)

Abstract

Masyarakat dunia telah dibuat resah karena wabah Covid-19. Masyarakat dihadapkan dengan kondisi yang serba salah, untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 semua orang harus meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu dengan mengatur pola makan yang seimbang dan sehat, berolahraga minimal 30 menit/hari, serta istirahat yang cukup. Tetapi dengan kondisi masa New Normal seperti sekarang sekolah, perkuliahan dan bekerja dialihkan dari rumah sehingga mengakibatkan masyarakat memiliki ruang gerak yang terbatas. Aktivitas yang terbatas di masa New Normal dapat meningkatkan perilaku sedentary activity yang akan berpengaruh pada status gizi dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik, perilaku kesehatan dan gizi di masa New Normal pada pegawai di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 189 orang. Analisis data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik, perilaku kesehatan dan kesadaran gizi responden lebih meningkat pada kondisi New Normal. Responden menjadi lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan masing-masing terutama untuk kebersihan personal.