Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Pasien Diabetes Melitus pada Praktek Dokter Keluarga di Kota Tomohon Tombokan, Vera
JIKMU Vol 5, No 3 (2015): Vol 5, No 3 April 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang Diabetes mellitus dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Meskipun terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030. Selain prevalensinya yang cukup banyak diderita oleh penduduk dunia khususnya di Indonesia, diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes tujuh tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi ini. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, pendidikan dan motivasi dengan kepatuhan berobat  pasien diabetes melitus yang berobat di Klinik Dokter Keluarga Kota Tomohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi dengan kepatuhan berobat pasien diabetes melitus di klinik dokter keluarga di Kota Tomohon. Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan berobat pasien diabetes melitus di klinik dokter keluarga di Kota Tomohon dan pengetahuan merupakan variabel  yang  paling berpengaruh.     Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Motivasi, Pendidikan, Kepatuhan Berobat.   Abstract WHO predicts increase in the number of people with diabetes in Indonesia from 8.4 million in 2000 to about 21.3 million in 2030. In line with the WHO, the International Diabetes Federation (IDF) in 2009, predicted a rise in the number of people with diabetes mellitus of 7, 0 million in 2009 to 12.0 million in 2030. Although there are differences in prevalence, both reports show an increase in the number of people with diabetes as much as 2-3 times in 2030. In addition to its prevalence is pretty much suffered by the inhabitants of the world, especially in Indonesia , diabetes often goes undetected and is said to start the occurrence of diabetes onset or seven years before the diagnosis is made, so that morbidity and premature mortality occurs in these cases are not detected. Objectives to be achieved from this research is to analyze the relationship between knowledge, attitudes, education and motivation with treatment compliance of patients with diabetes mellitus who seek treatment at the Clinic Family Doctor Tomohon. The results showed that there is a relationship between knowledge, attitudes and motivation with patient compliance with treatment of diabetes mellitus in the family doctor's clinic in Tomohon. Knowledge, attitude, and motivation significantly influence patient compliance with treatment of diabetes mellitus in the family doctor's clinic in Tomohon and knowledge are the most influential variables. Keywords : Knowledge, Attitude, Motivation, Education, Medication Compliance.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH PUSKESMAS DOKULAMO KECAMATAN GALELA BARAT KABUPATEN HALMAHERA UTARA YOGLI KOLI; Vera Tombokan; Deviana Pratiwi Munthe
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 2. No 3. AGUSTUS Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.vi.1887

Abstract

Kusta merupakan penyakit infeksi kronik yang di sebabkan oleh Mycobacterium leprae. Kusta di klasifikasikan sebagai kusta paucibacillary PB atau multibacillary MB, tergantung pada jumlah lesih kulit dan keterlibatan saraf. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan penyakit kusta di Wilayah Puskesmas Dokulamo, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian yang di teliti sebanyak 94 responden di Wilayah Puskesmas Dokulamo. Data yang di kumpulkan menggunakan kuisioner, kemudian di analisis dengan univariat dan bivariat mengunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada nilai signitifikan p-velue sebesar 0,000 (p ≤ 0,05) denggan nilai r tabel 0,880 sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan penyakit kusta di wilayah Puskesmas Dokulamo, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, dengan kategori kekuatan hubungan yang sangat kuat.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SILOAM TAMAKO KABUPATEN SANGIHE Yurike Sintya Ontak; Vera Tombokan; Maxi Moleong
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 2. No 1. FEBRUARI Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemberian ASI sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi kesehatan fisik dan mental serta kecerdasan bayi. United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sebelum bayi berusia enam bulan. Berdasarkan data dan informasi profil kesehatan Indonesia tahun 2018, Provinsi Sulawesi Utara menempati urutan kedua terendah dalam pemberian ASI eksklusif yaitu sebesar 38% dan di kabupaten Sangihe pada tahunn 2016 , jumlah bayi yang mendapatk ASI eksklusif sebesar 37,52%,, ini masih di bawah target Kementrian Kesehatan sebesar 80%.. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pemberian asi ekslusif di puskesmas siloam. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak berusia 6-24 bulan berjumlah 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62% ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif dan hanya 38% yang memberikan ASI secara eksklusif. Hasil faktor internal Usia ≤ 30 tahun sebanyak 64% dan yang berpengetahuan baik sebanyak 76%. Hasil faktor eksternal dukungan keluarga, yang menerima dukungan sebanyak 84%, dan 68% kurang menerima dukungan petugas kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan agar petugas kesehatan bisa menaikkan dukungan melalui edukasi agar bisa meninngkatkan cakupan ASI eksklusif. Kata Kunci : ASI Eksklusif, Ibu Menyusui, Puskesmas Siloam Abstract Breastfeeding is very important for optimal growth and development for the baby's physical and mental health and intelligence. The United Nations Children's Fund (UNICEF) and the World Health Organization (WHO) recommend exclusive breastfeeding before the baby is six months old. Based on data and information on Indonesia's health profile in 2018, North Sulawesi Province ranked the second lowest in exclusive breastfeeding at 38% and in Sangihe district in 2016, the number of infants receiving exclusive breastfeeding was 37.52%, this is still below The Ministry of Health's target is 80%. The purpose of this study is to determine the factors that influence exclusive breastfeeding at the Siloam Public Health Center. The sample in this study were mothers who have children aged 6-24 months totaling 50 people. The results showed that 62% of mothers did not exclusively breastfeed and only 38% gave exclusive breastfeeding. The results of internal factors Age 30 years were 64% and those who had good knowledge were 76%. The results of external factors are family support, which received support as much as 84%, and 68% received less support from health workers. This study recommends that health workers can increase support through education in order to increase the coverage of exclusive breastfeeding. Keywords: Exclusive Breastfeeding, Breastfeeding Mother, Siloam Health Center
Gambaran Profil Lipid Anggota Aktif Klub Prolanis Maleosan Kota Tomohon Vera Diane Tombokan
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.03 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v6i2.8189

Abstract

Monitoring of health status including lipid profiles, is one of Prolanis' activities routinely, regular monitoring of lipid profiles will be very helpful in knowing the health status of an individual. The purpose of this study was to obtain an overview of the lipid profile active members Maleosan Club, Tomohon City. The type of this research used was descriptive. The sampling technique used was purposive sampling with a total sample of 43 active members of the Prolanis Club Maleosan, Tomohon City. The data collected is the result of medical records of active members of the Maleosan Club in Tomohon City during 2019. The results of statistical tests using the descriptive statistics showed that the active members of the Prolanis Maleosan Club in Tomohon City aged 60-79 years were 38 people (88.4%), woman were 31 people (72.1%), total cholesterol wanted and slightly high, 32 people ( 74.4%), Optimal LDL, close to optimal and slightly high amounted to 31 people (72.1%.), normal HDL amounted to 35 people (81.4%), and optimal and slightly high triglycerides amounted to 38 people (88.3%). Activeness in following Prolanis club activities needs to be maintained and improved to achieve an optimal quality of life.
Hubungan Lama Menyandang Diabetes Melitus dengan Kualitas Hidup Pasien Klub Prolanis Maleosan Tomohon Tombokan, Vera D.; Salibana, Hengki E.
Medical Scope Journal Vol. 7 No. 1 (2025): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v7i1.58522

Abstract

Abstract: Data of the 2018 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) showed that North Sulawesi was ranked 4th in the highest prevalence of diabetes mellitus. In Tomohon City, cases of diabetes mellitus also increase continually from year to year and are one of the five most common metabolic diseases. Prolanis (chronic disease control program) is expected to be a forum to improve health and quality of life of patients with chronic diseases such as diabetes mellitus. This study aimed to determine the relationship between the length of time suffering from diabetes and the quality of life of Prolanis Maleosan Club patients in Tomohon. This was a correlation and analytical study. Samples were 45 prolanis patients of Maleosan club. Data were collected using the WHOQOL-BREF questionnaire and were analyzed using the chi-square test. The results showed that there was no relationship between the length of time suffering from diabetes mellitus and the quality of life of Prolanis patients with a p-value of 0.322. In conclusion, there is no relationship between the length of time suffering from diabetes mellitus and the quality of life among patients of Prolanis Maleosan Club in Tomohon. Keywords: diabetes mellitus; length of suffering; quality of life   Abstrak: Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa Sulawesi Utara menempati peringkat ke 4 angka prevalensi diabetes melitus tertinggi. Di Kota Tomohon kasus diabetes melitus juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan merupakan 1 dari 5 penyakit metabolik terbanyak. Prolanis diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup pasien penyakit kronis seperti diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menyandang diabetes dengan kualitas hidup pasien prolanis klub Maleosan Tomohon. Jenis penelitian ialah analitik korelasi dengan sampel 45 pasien. Pengambilan data menggunakan kuesioner WHOQOL- BREF dan data dianalisis menggunakan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara lama menyandang diabetes dengan kualitas hidup pasien dengan nilai p= 0,322. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara lama menyandang diabetes melitus dengan kualitas hidup pasien prolanis Maleosan Tomohon. Kata kunci: diabetes melitus; lama menyandang; kualitas hidup
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS LATIHAN FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ATLET PANJAT TEBING DI SULAWESI UTARA Tombokan, Vera; Berhimpong, Marnex; Iksan, Moh
Olympus : Jurnal Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Vol. 6 No. 01 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Hubungan Antara Aktivitas Latihan Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Atlet Panjat Tebing di Sulawesi Utara. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Manado. Latihan fisik adalah kegiatan olahraga yang dilaksanakan secara terstruktur untuk mempersiapkan atlet mencapai performa maksimal dan menjaga kebugaran serta kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Aktivitas Latihan Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Atlet Panjat Tebing di Sulawesi Utara. Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh Atlet Panjat Tebing yang aktif di Sulawesi Utara yang memiliki Kartu Identitas Atlet (KIAT) yang berjumlah 49 orang, diambil melalui metode total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari total 49 responden didapatkan responden yang memiliki aktivitas latihan fisik berat dengan kualitas tidur buruk berjumlah 20 responden (40,82%). Uji Chi-square menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas latihan fisik dengan kualitas tidur pada atlet dengan nilai p = 0,003. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara aktivitas latihan fisik dengan kualitas tidur pada atlet panjat tebing di Sulawesi Utara.
Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Keluarga Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Molompar Belang Sumangkut, Aprilia Meymey; Tombokan, Vera; Syafriani, Syafriani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2025): JIK (JURNAL ILMIAH KESEHATAN)
Publisher : Yayasan Syalom Cipta Sumikolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya meningkat dan menjadi penyebab utama kematian secara global. Keterlibatan keluarga dalam mendukung pengelolaan hipertensi sangat penting, terutama dalam hal pemahaman terhadap penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan keluarga pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Molompar Belang. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest satu kelompok. Sampel sebanyak 71 orang dipilih dengan teknik purposive sampling. Edukasi diberikan melalui penyuluhan dan media leaflet. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah intervensi edukasi (p = 0,000). Kegiatan edukasi terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan keluarga pasien hipertensi, dan sangat direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin oleh tenaga kesehatan.
Gambaran Data Hasil Skrining Diabetes Melitus Pada Pasien Hipertensi Di Prolanis Maleosan Tomohon: Data Overview of Diabetes Mellitus Screening Results in Hypertension Patients at Prolanis Maleosan Tomohon Andries, Venolia Vinesa; Vera Diane Tombokan; Lucyana L Pongoh
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 10: Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i10.8573

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama bila disertai dengan Diabetes Melitus (DM). DM seringkali tidak terdeteksi pada tahap awal, sehingga skrining penting untuk menentukan status glukosa darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil skrining diabetes melitus pada pasien hipertensi di Prolanis Maleosan Tomohon. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari rekam medis pasien hipertensi, dengan jumlah populasi 261 orang. Sampel sebanyak 158 responden dipilih menggunakan rumus Slovin. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi kadar glukosa darah puasa (GDP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 158 pasien hipertensi, 64 (40,5%) memiliki kadar GDP normal, 69 (43,7%) tergolong pradiabetes, dan 25 (15,8%) terdiagnosis diabetes melitus. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien hipertensi di Prolanis Maleosan Tomohon termasuk dalam kategori pra-diabetes, sehingga perlu adanya pemantauan rutin dan tindakan pencegahan untuk menghindari perkembangan menjadi diabetes melitus.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT TAHUN 2023 Tombokan, Vera Diane; Thalib, Hajira
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MANADO Vol. 3 No. 2 (2024): JURNAL ILMIAH KESEHATAN MANADO
Publisher : Yayasan Syalom Cipta Sumikolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64418/jikma.v3i2.138

Abstract

Hypertension is a common condition in primary health care with an increased risk of morbidity and mortality as blood pressure rises, which can lead to heart failure, stroke, and kidney failure. This condition is often referred to as the “silent killer” because it often shows no symptoms. In Indonesia, it is estimated that half of the people with hypertension are unaware of their condition. This study was conducted to determine the risk factors for hypertension at the West Bitung Health Center in 2023, using a quantitative method with a cross-sectional design. The study involved 97 respondents and analyzed the relationship between alcohol consumption, smoking habits, physical activity, and obesity with hypertension. The results showed that there was no relationship between alcohol consumption and smoking with hypertension, but there was a relationship between physical activity and obesity with hypertension. These findings can serve as a basis for further research on public perceptions of obesity and motivation to achieve an ideal body weight to reduce the incidence of hypertension.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA KELOMPOK RESIKO TINGGI HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMELEMBUAI Glorya Saroinsong; Agusteivie Telew; Vera Tombokan
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MANADO Vol. 3 No. 2 (2024): JURNAL ILMIAH KESEHATAN MANADO
Publisher : Yayasan Syalom Cipta Sumikolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64418/jikma.v3i2.144

Abstract

Stress is a physical and emotional reaction of a person to environmental changes that require adjustment. Hypertension is a condition where there is an abnormal and persistent increase in blood pressure, caused by risk factors that do not function properly in maintaining normal blood pressure levels. This research aims to determine the relationship between stress levels and the incidence of hypertension in high-risk groups in the working area of the Kumelembuai Community Health Center. This research uses a cross-sectional design and was conducted in Paslaten Village, Minahasa Regency. The instrument used is the Depression Anxiety Stress Scales questionnaire. (DASS 42). Data analysis was conducted using the chi-square test. The research results indicate that 44.2% of respondents experienced low stress, 55.8% experienced moderate stress, and no respondents experienced high stress. A total of 93% of respondents had stage I hypertension, while 7% had stage II hypertension. The chi-square test results showed a p-value of 0.044, which means there is a significant relationship between stress levels and the occurrence of hypertension in the high-risk hypertension group in the working area of the Kumelembuai Community Health Center.