Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Metode Dakwah Digital dalam Konten Motivasi Hidup di Akun Instagram @alfatahar_ Izza Meisya Shamilya Lukman; Rodliyah Khuza’i; Sausan M. Sholeh
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v4i2.14923

Abstract

Abstract. The dynamics experienced by adolescents aged 18-25 years include weakening faith or loss of life motivation. The power of social media has a positive impact on those who use it well to provide solutions to the problems faced by adolescents. This is exemplified by @alfatahar_ on his Instagram account. This research was conducted to find out the digital da'wah method in the life motivation content on the Instagram account @alfatahar_ and the background of its creation. The data collection technique used was an interview with one informant. This research discusses the digital da'wah method with a qualitative approach using Victor H. Vroom's theory of motivation called the Expectancy Theory, which explains that motivation is the result of what someone wants to achieve and the individual's estimation that their actions will lead to the desired outcome. The research results show that 1) the da'wah content created by @alfatahar_ revolves around self-development and self-reminders, viral topics on social media, and issues in adolescent life, packaged in the form of videos (reels), 2) using a digital da'wah method that aligns with its target audience, namely adolescents aged 18-25 years, 3) the background of @alfatahar_ creating life motivation content is based on personal experience. Abstrak. Dinamika yang dialami remaja usia 18 – 25 tahun, di antaranya mengalami lemahnya iman atau kehilangan motivasi hidup. Kekuatan media sosial membawa dampak positif bagi yang memanfaatkannya dengan baik untuk menghadirkan solusi terhadap masalah yang dihadapi remaja. Seperti yang dilakukan @alfatahar_ dalam akun Instagramnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode dakwah digital dalam konten motivasi hidup di akun Instagram @alfatahar_ beserta latar belakang pembuatannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada satu informan. Penelitian ini membahas tentang metode dakwah digital dengan metode kualitatif menggunakan teori Victor H. Vroom tentang motivasi yang disebut dengan Teori Harapan, menjelaskan bahwa motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) konten dakwah yang dibuat oleh @alfatahar_ seputar pengembangan diri dan pengingat diri, hal yang sedang viral di media sosial, serta permasalahan pada kehidupan remaja yang dikemas dalam bentuk video (reels), 2) menggunakan metode dakwah digital yang menyesuaikan dengan target sasarannya, yaitu remaja usia 18 – 25 tahun, 3) latar belakang @alfatahar_ membuat konten motivasi hidup adalah berdasarkan pengalaman pribadinya.
Analisis Semiotika Nilai-nilai Islam dalam Film Budi Pekerti Dzalfa Tsaltsa Kamilah; Rodliyah Khuza’i; Ida Afidah
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v4i2.15022

Abstract

Abstract. The film "Budi Pekerti" was selected for analysis due to its portrayal of the phenomenon of ethical decline among individuals in both the physical and virtual realms. This research project aims to examine the manner in which Islam provides an explanation of human behaviour through the Qur'an and Hadith, and to analyse the storyline, semiotics and values present in the film. A qualitative method with a descriptive approach was employed, comprising observation, documentation, and a literature study. A semiotic analysis of the film revealed twelve scenes containing elements of semiotics, including dialogue, body language, and expressions. A semiotic analysis based on Charles S. Peirce's theory reveals the meanings conveyed in the film. The first scene illustrates the meaning of failure through the act of twisting fingers, while the second scene emphasises the significance of direct confrontation with the incident. The remaining scenes convey the meanings of introspection, gratitude, and reflection on death and communication. The Islamic values espoused in the film emphasise moral aspects, particularly those related to creed and sharia, which are relevant in certain contexts. Abstrak. Film "Budi Pekerti" dipilih dalam penelitian karena menggambarkan fenomena hilangnya etika masyarakat saat berinteraksi di dunia nyata maupun maya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana Islam menjelaskan perilaku manusia melalui Al-Qur’an dan Hadits serta menganalisis alur cerita, semiotika, dan nilai-nilai dalam film tersebut. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang melibatkan observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Peneliti menemukan dua belas scene yang mengandung semiotika berupa dialog, gerakan tubuh, dan ekspresi. Analisis semiotika berdasarkan teori Charles S. Peirce menunjukkan makna-makna, seperti pada scene pertama menunjukkan makna kegagalan melalui memelintir jari, sementara scene kedua menunjukkan pentingnya melihat langsung kejadian. Kemudian Scene lainnya mengandung makna introspeksi, rasa syukur, serta refleksi tentang kematian dan komunikasi. Adapun nilai-nilai Islam yang terdapat dalam film ini lebih menekankan pada aspek akhlak, dengan akidah dan syariah yang relevan dalam konteks tertentu.
Efektivitas Imbauan Waktu Salat Terhadap Kesadaran Salat Berjamaah Bagi Mahasiswa Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung Bintang Muhammad Zuladha Tarigan; Rodliyah Khuza’i; Hendi Suhendi
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v4i2.15487

Abstract

Abstract. Congregational prayer has the urgency of fiqh as a way of guidance and social urgency as a symbol of togetherness of Muslims. However, the application of congregational prayers is not optimal in this technological era. At the Islamic University of Bandung, there is an appeal for prayer times, aiming to encourage the academic community to carry out congregational prayers. However, the phenomenon that occurred was still found by students of the Faculty of Da'wah class of 2020 ̶ 2022 who crowded in the campus environment. This study measures the effectiveness of prayer time appeals on congregational prayer awareness of students of the Faculty of Da'wah class of 2020-2022. The research methods used are quantitative with data analysis techniques such as validity tests, reliability tests, classical assumption tests, simple linear regression analysis, determination coefficient tests, and hypothesis tests. The results of the study showed that the significance value of the hypothesis test was 0.001 < 0.05, so that Ho was rejected and Ha was accepted. This means that the prayer time appeal is effective in increasing awareness of congregational prayer with a determination coefficient of 46.1%, although not significant. Students of the Faculty of Da'wah class of 2020-2022 have a very good understanding of prayer time appeals and congregational prayer awareness. Abstrak. Salat berjamaah memiliki urgensi fiqih sebagai jalan petunjuk dan urgensi sosial sebagai simbol kebersamaan kaum muslimin. Namun, penerapan salat berjamaah kurang optimal di era teknologi ini. Di Universitas Islam Bandung, terdapat imbauan waktu salat, bertujuan untuk mendorong sivitas akademika melaksanakan salat berjamaah. Namun, fenomena yang terjadi, masih ditemukan mahasiswa Fakultas Dakwah angkatan 2020 ̶ 2022 yang berkerumun di lingkungan kampus. Penelitian ini mengukur efektivitas imbauan waktu salat terhadap kesadaran salat berjamaah mahasiswa Fakultas Dakwah angkatan 2020-2022. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis data seperti, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi uji hipotesis 0.001 < 0.05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti imbauan waktu salat efektif dalam meningkatkan kesadaran salat berjamaah dengan koefisien determinasi 46,1%, meskipun tidak signifikan. Mahasiswa Fakultas Dakwah angkatan 2020-2022 memiliki pemahaman imbauan waktu salat dan kesadaran salat berjamaah yang sangat baik.