Asri Daniyati
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemberian Ekstrak Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis L) Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas Asri Daniyati; Nia Supiana
JIKF Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.303 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i2.582

Abstract

Ketidakcukupan produksi ASI merupakan alasan utama seorang ibu untuk penghentian pemberian ASI secara dini, Lagtagogum sintesis tidak banyak dikenal dan harganya relative mahal serta mengandung efek samping. Kandungan senyawa sipinon & polifenol dalam daun kacang panjang (Vigna Sinensis L) memiliki efek laktagogum sehingga dapat meningkatkan produksi ASI dan melancarkan ASI. Penelitian ini bertujuan Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak daun kacang panjang berpengaruh terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu Nifas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasy eksperiment dengan rancangan random cluster design pretest dan posttest control group design.dengan sampel 32 orang ibu nifas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dibagi dalam kelompok intervensi (n=16) diberikan ekstrak daun kacang panjang @200 mg (da;lam bentuk kapsul)dan kelompok kontrol (n=16) diberikan suplemen vitamin sesuai standar asuhan kebidanan masa nifas dengan tehnik Consecutive sampling. Analisis penelitian ini dengan univariat dan bivariat menggunakan uji t dependent dan independent dan tidak normal dengan wilcoxcon. Hasil penelitian Setelah diberikan intervensi didapatkan, produksi ASI pada volume ASI (p=0,000), frekuensi BAB (p=0,014), BAK (p=0,014), dan intensitas tidur (p=0,000). Ekstrak daun kacang panjang berpengaruh terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin, volume ASI, frekuensi BAB & BAK, dan intensitas Tidur.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Persalinan Dengan Tindakan Sectio Caesarea di Ruang Bersalin Rumah Sakit Tingkat IV Wira Bhakti Mataram Asri Daniyati; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.135 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i2.872

Abstract

Berdasarkan data Rumah sakit Tingkat IV Wira Bhakti Mataram angka persalinan dengan Sectio Caesara cukup tinggi dimana menunjukan jumlah persalinan Sectio Caesara pada tahun 2016 dari bulan januari-juli sebanyak 238 orang dan pada tahun 2021 dari bulan januari sampai maret sebanyak 94 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab persalinan dengan tindakan sectio caesarea.Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskritif. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mengalami persalinan secara Sectio Caesara yaitu sebanyak 94 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 orang dimana teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Penelitian ini di lakukan pada bulan agustus tahun 2021, mengumpulkan data skunder, analisa yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Hasil penelitian ini menunjukan dari 94 ibu yang mengalami persalinan Sectio Caesara adapun faktor umur yang paling tinggi yaitu pada usia 20-35 tahun sebanyak 73orang (77,6%), faktor pekerjaan yang paling tinggi pada pekerjaan IRT sebanayk 54 orang (57,45%), faktor penyebab yang paling tinggi yaitu faktor ibu sebanyak 74 orang (78,72%) penyebab Sectio Caesara tertinggi dari faktor ibu yaitu riwayat Sectio Caesara sebanyak 28 orang (37,84%), dari faktor janin kejadian yang paling tinggi menyebabkan persalinan Sectio Caesara yaitu letak lintang sebanyak 10 orang (50%) Di dasarkan pada instusi pelayanan kesehatan hendaknya meningkatkan kualitas pelayanan khususnya dalam pemberian peran aduction untuk ibu dan keluarga di antranya adalah penyuluhan kesehatan tentang persalinan yang lebih awal agar terhindar dari kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perubahan Anatomi dan Fisiologis yang Terjadi Selama Kehamilan di Puskesmas Cakranegara Mataram. Shohipatul Mawaddah; Asri Daniyati
JIKF Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.444 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i2.874

Abstract

Ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan fisiologis yang signifikan selama kehamilan dalam rangka memelihara dan mengakomodasi janin yang sedang berkembang. Perubahan ini dimulai setelah pembuahan dan mempengaruhi setiap sistem organ dalam tubuh. Bagi sebagian besar ibu yang mengalami kehamilan tanpa komplikasi, perubahan ini hilang setelah kehamilan dengan efek residual yang minimal. Penting untuk memahami perubahan fisiologis normal yang terjadi pada kehamilan karena ini akan membantu membedakan dari adaptasi yang abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitic dengan 30 sampel dari 351 populasi yang terpilih secara acidental sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dengan nilai signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat Chi square pengetahuan dalam katagori baik (46,7%), umur responden terbanyak ada pada rentang usia 20-35 tahun (96,7%), status tidak bekerja (96,7%) dan paling banyak responden adalah dengan paritas primigravida (66,7%). Uji statistik chi square menunjukkan bahwa hanya tingkat pendidikan yang memiliki nilai p value = 0,012 < α =0,05 yang artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat pengetahuannya. Sementara untuk umur, pekerjaan dan paritas memiliki nilai p value > α =0,05 masing-masing p=0,554; p=0,183; dan p=0,227 yang artinya bahwa umur, pekerjaan dan paritas tidak memiliki hubungan signifikan dengan tingkat pengetahuannya tentang perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan. Dari hasil penelitian diharapkan agar informasi atau sosialisasi terkait perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil selalu diinformasikan kepada ibu hamil agar ibu hamil bisa lebih awal mengenali tanda gejala serta bisa mengatasi ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut.
Faktor – Faktor Predisposisi Perkembangan Anak Pada Usia 4-5 Tahun Asri Daniyati; Bq. Safinatunnaja; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesahatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i1.1087

Abstract

Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, dengan demikian dibutukan anak untuk mencapai masa depan yang baik. Untuk mendapatkan kualitas anak yang baik harus dipastikan bahwa tumbuh dan kembangnya berjalan dengan sempurna Sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita perlu mendapat perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik. Mengidentifikasi faktor – faktor predisposisi perkembangan anak pada usia 4-5 tahun di Wilayah Kerja Puskemas Karang Pule. Penelitian ini menggunakan Rancangan Penelitian Deskriptif dengan Total sampel sebanyak 24 responden di Paud dan Tk Islam Terpadu ( lebah kecil ) yang dipilih dengan tehnik total sampling, dengan menggunakan alat instrument KPSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 23 sampel di temukan pendapatan keluarga memiliki penghasilan sesuai dengan Upah Minimal Provinsi yaitu > 2 juta berjumlah 23 responden, pendidikan orang tua menunjukkan bahwa dari 23 sampel, secara keseluruhan berpendidikan lanjut 23, yang memiliki lebih dari satu 17 dan jumlah saudara kurang dari satu 6, menunjukkan bahwa dari 23 sampel, di temukan Perkembangan Anak secara keseluruhan sesuai dengan umurnya berjumlah 23 responden. Ditemukan perkembangan anak secara keseluruhaan sesuai dengan umurnya 24 responden. Meningkatkan dan mempertahankan bagi peneliti selanjutnya karena hasil penelitian ini menjadi referensi dan bisa lebih di kembangkan diPaud dan Tk Islam Terpadu Wilayah Kerja Pukesmas Karang Pule sehingga dapat memantau usia 4-5 tahun melakukan deteksi dini masalah pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Cakranegara Bq. Safinatunnaja; Nurul Hidayati; Asri Daniyati
JIKF Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v8i2.1108

Abstract

Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan kondisi kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan terganggunya kesehatan wanita usia subur dan ibu hamil. Berdasarkan data dari dikes kota Mataram jumlah ibu hamil yang kekurangan energi kronik terbanyak di puskesmas Cakranegara sejumlah 139 kasus (10,7%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan kekurangan energy kronik di puskesmas Cakranegara. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 ibu hamil dengan kekurangan energy kronik (KEK). Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari buku register maupun data status pasien pada tahun 2015. Variabel yang diteliti adalah umur, paritas, jarak kelahiran, pendidikan dan pekerjaan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa dari 58 sampel dilihat dari usia yang tertinggi adalah 20-35 tahun yaitu 37 sampel (64%) paritas primigravida yaitu 38 sampel (65%), jarak kelahiran lebih > 2 tahun atau >10 yaitu 14 sampel (74%), factor pendidikan didapatkan tertinggi yaitu pendidikan SMA sebanyak 25 sampel (43%), faktor pekerjaan yang tertinggi yaitu IRT sebanyak 39 sampel (67%). Hasil penelitian ini diharapkan khususnya bagi bidan agar lebih memberikan penyuluhan tentang kebutuhan nutrisi pada kehamilan untuk mencegah agar tidak terjadinya kekurangan energy kronik (KEK) pada ibu hamil melalui metode lembar balik.
Hubungan Antara Berat Badan Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2013 Ziadatul Munawarah; Asri Daniyati; Etrika Novia Ningsih
JIKF Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v7i1.1113

Abstract

Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala yang secara spesifik hanya muncul selama kehamilan dengan usia lebih dari 20 minggu. Dari survei awal yang telah dilakukan di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri pada bulan Juni sampai dengan November 2012 dari 10 orang ibu hamil yang mengalami pre eklampsia 5 diantaranya dengan berat badan lebih (4 orang overwheight dan 1 orang obesitas), 4 diantaranya dengan berat badan hamil ideal (BBIH), dan 1 orang dengan berat badan kurang. Hal ini menunjukkan kasus pre eklampsia pada ibu hamil lebih tinggi di derita ibu dengan berat badan lebih. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah inferensial kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ibu hamil dengan pre eklampsia di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2013 yaitu sebanyak 43 responden, sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu sebanyak 43 orang. Berdasarkan data yang dianalisis menggunakan rumus uji korelasi Spearman Rho’s dengan derajat kemaknaan α=0,05 menggunakan program SPSS for Window versi 17.00 diperoleh α=0,085. Hasil analisa data dengan uji korelasi Spearman Rho’s diperoleh α=0,085 jadi α > 0,05 yang artinya Hο diterima yaitu tidak ada hubungan antara berat badan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kandungan RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian diperlukan adanya ketelitian melakukan pemeriksaan, mengidentifikasi dini, dan melakukan konsultasi atau berkolaborasi dengan dokter dalam melakukan deteksi dini komplikasi pada ibu hamil.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri di SMAN 1 Gunung Sari Shohipatul Mawaddah; Asri Daniyati
JIKF Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i2.1392

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) (2012) remaja yang mengalami nyeri haid (dismenore) cukup besar sekitar 50%. Pada remaja usia 10 sampai 19 tahun, terdapat sekitar (19,3%) merupakan nyeri ringan, nyeri sedang (20,2%) dan nyeri berat (60,3%). Dismenore dikhawatirkan mengganggu remaja dalam menjalankan berbagai aktivitas mereka terutama dalam proses belajar di sekolah. Kejadian dismenore dapat menjadikan remaja putri sulit dalam berkonsentrasi disebabkan gangguan-gangguan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMAN 1 Gunung Sari. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian berupa deskriptif analitik, dengan jumlah sampel 76 remaja putri kelas XI yang ada di SMAN 1 Gunung Sari pada bulan Juli 2022 yang diambil dengan total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan wawancara dan diolah menggunakan uji chi square menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahawa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada putri kelas XI yang ada di SMAN 1 Gunung Sari pada bulan Juli 2022 yang diteliti diantaranya umur, status gizi remaja, dan pendapatan orang tua tidak ada yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian dismenore dengan nilai p>α berturut-turut p =0,119 untuk umur, p =0,415 untuk status gizi, p =0,533 untuk pendapatan orang tua. Hal berbeda yang ditunjukkan oleh faktor aktivitas yang memiliki nilai p=0,009 yang artinya memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian dismenore. Faktor pengetahuan diuji terhadap sikap remaja putri terhadap cara menyikapi kejadian dismenore menunjukkan hubungan yang bermakna dengan nilai p<α yaitu p=0,000.
Hubungan Lama Penyapihan Dengan Status Gizi Balita di Desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Tahun 2023 Asri Daniyati; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v11i1.1665

Abstract

Secara keseluruhan, di NTB yang mengalami kasus gizi buruk sebesar 10,6% dari seluruh jumlah balita yang ada dan gizi kurang sebanyak 19,9%. Sedangkan untuk jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gerung secara keseluruhan yaitu sebanyak 6990 jiwa. Dari hasil pendataan masalah yang telah dilakukan, masih terdapat kasus gizi buruk pada balita sebanyak 28 orang atau dengan persentase 0,40% dari seluruh jumlah balita di wilayah Puskesmas Gerung (Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2022), Desain penelitian ini bersifat analitik observasional dan dari segi waktu bersifat cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan cara Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 769 balita dan memiliki urutan ketiga terbanyak untuk jumlah balita di desa Babussalam wilayah kerja Puskesmas Gerung kabupaten lombok barat pada bulan Maret-Juni 2023 dengan jumlah sampel 84 responden. Data yang diperoleh dari observasi langsung menggunakan alat bantu format pengumpulan data. Diperoleh hasil balita yang termasuk dalam lama penyapihan baik adalah ≥2 tahun sebanyak 69 balita (89%) memiliki lama penyapihan baik. Untuk balita dengan lama penyapihan tidak baik yaitu <2 tahun, diperoleh sebanyak 15 balita (18%). Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu bahwa penyapihan yang baik ≥ 2 tahun dan dari hasil penelitian yaitu sebagian besar balita dengan lama penyapihan baik. Penelitian yang telah dilakuakan di desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat pada bulan Maret-Juni 2023 , didapatkan penggolongan status gizi balita yang menjadi sampel yaitu untuk status gizi baik sebanyak 64 balita (76,2%) dan tidak baik sebanyak 20 balita (23,8%).
Hubungan Lama Penyapihan Dengan Status Gizi Balita di Desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Tahun 2023 Asri Daniyati; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v11i1.1665

Abstract

Secara keseluruhan, di NTB yang mengalami kasus gizi buruk sebesar 10,6% dari seluruh jumlah balita yang ada dan gizi kurang sebanyak 19,9%. Sedangkan untuk jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gerung secara keseluruhan yaitu sebanyak 6990 jiwa. Dari hasil pendataan masalah yang telah dilakukan, masih terdapat kasus gizi buruk pada balita sebanyak 28 orang atau dengan persentase 0,40% dari seluruh jumlah balita di wilayah Puskesmas Gerung (Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2022), Desain penelitian ini bersifat analitik observasional dan dari segi waktu bersifat cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan cara Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 769 balita dan memiliki urutan ketiga terbanyak untuk jumlah balita di desa Babussalam wilayah kerja Puskesmas Gerung kabupaten lombok barat pada bulan Maret-Juni 2023 dengan jumlah sampel 84 responden. Data yang diperoleh dari observasi langsung menggunakan alat bantu format pengumpulan data. Diperoleh hasil balita yang termasuk dalam lama penyapihan baik adalah ≥2 tahun sebanyak 69 balita (89%) memiliki lama penyapihan baik. Untuk balita dengan lama penyapihan tidak baik yaitu <2 tahun, diperoleh sebanyak 15 balita (18%). Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu bahwa penyapihan yang baik ≥ 2 tahun dan dari hasil penelitian yaitu sebagian besar balita dengan lama penyapihan baik. Penelitian yang telah dilakuakan di desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat pada bulan Maret-Juni 2023 , didapatkan penggolongan status gizi balita yang menjadi sampel yaitu untuk status gizi baik sebanyak 64 balita (76,2%) dan tidak baik sebanyak 20 balita (23,8%).
Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelun dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi di SMAN 1 Keruak 2024 Asri Daniyati; Nurul Auliya Kamila
JIKF Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v12i1.2245

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMAN 1 Keruak pada bulan Februari sampai dengan Maret 2024 yang dilakukan pada 10 orang siswi putri bahwa 60% remaja yang masih bingung dalam menghadapi menstruasi mereka , 40% sudah mendapatkan informasi tentang menstruasi baik dari orang tua, guru, maupun buku-buku, tetapi 50% dari mereka merasa informasi yang mereka dapatkan belum cukup banyak, terbukti dengan beberapa pertanyaan yang diajukan yang selanjutnya tidak dijawab dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi di SMAN 1 Keruak tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra eksperimen dengan pendekatan One Group Pra-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri XI IPS di SMAN 1 Keruak total seluruh 80 orang sebagai sampel merupakan total populasi. Variabel independen yaitu pendidikan kesehatan, sedangkan variabel dependen yaitu pengetahuan. Pengumpulan data pengetahuan menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan uji dependent t test dengan tingkat kepercayaan responden α = 0,05. Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja tentang menstruasi berbeda antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan, nilai untuk pengetahuan sebelum 6,54 dan nilai sesudah diberikan pendidikan meningkat menjadi 12,19. Hasil uji statistik dengan paired t test diperoleh nilai r = 0,000. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi di SMAN 1 Keruak. Saran terutama ditujukan kepada remaja untuk lebih menambah lagi pengetahuan kesehatan khususnya tentang menstruasi.