Shohipatul Mawaddah
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peran Bidan Dalam Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Di Puskesmas Tanjung Karang Indri Septiani; Nia Supiana; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.211 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i2.583

Abstract

Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan P4K dalam menurunkan AKI dan AKB adalah peran bidan sebagai fasilitator dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga, serta masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi, termasuk perencanaan KB pascapersalinan dengan menggunakan stiker P4K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran bidan dalam perencanaan program P4K. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 9 kriteria pertanyaan, tekhnik pengambilan sampel non random sampling dengan jumlah responden 27 responden ibu nifas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 9 peran bidan yang diteliti terdapat 7 peran bidan yang dilakukan kepada ibu yaitu peran bidan dalam mendata dan memetakan ibu hamil,memberi buku KIA dan menjelaskanya pada ibu, melakukan ANC standar pada ibu hamil, membantu ibu mempersiapkan persiapan persalinan, mengenali tanda bahaya, KB pascapersalinan dan neonatal nifas standar, 2 peran bidan lainnya jarang dilakukan yaitu mengajak ibu mengikuti kelas ibu hamil (30%) dan mengisi stiker P4K (45%). Diharapkan untuk bidan agar dapat mempertahankan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar, aktif berpartisipasi dalam pemantauan dan pemasangan stiker disetiap rumah ibu hamil sehingga setiap ibu hamil dapat terpantau dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat. Bukan hanya itu saja, bidan juga harus lebih memperhatiakan hal terkait dalam mengajak ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil dan pemasangan stiker P4K.
Analisis Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Terhadap Status Gizi Bayi Usia 12-24 Bulan di Desa Guntur Macan Puskesmas Gunungsari Tahun 2021 Shohipatul Mawaddah; Pramita Putri Utami; Nursabah Khaerani
JIKF Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.205 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i1.783

Abstract

Angka kejadian status gizi kurang sering terjadi pada usia 12-24 bulan, karena pada priode ini merupakan periode penyapihan. Anak yang disapih mengalami masa transisi pada pola makannya. Keadaan ini mengakibatkan asupan makanan berkurang. Masa ini disebut masa transisi tahun kedua. Riskesdas 2018 melaporkan prevalensi status gizi di Indonesia berdasarkan pengukuran berat badan terhadap usia (BB/U) sebesar 17,7% dengan presentase kategori gizi kurang (underweight) sebesar 13,0% dan kategori gizi buruk sebesar 3,9%. Hal ini masih menjadi perhatian mengingat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 ditargetkan angka gizi kurang bisa mencapai 7%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pola pemberian MP-ASI terhadap status gizi pada bayi usia 12-24 bulan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 30 sampel dari 50 populasi yang terpilih secara purposive sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Chi square dengan nilai signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memberikan MP-ASI sesuai dengan standar yaitu sebanyak 66,7% dengan sebagian besar memiliki bayi dengan status gizi baik yaitu 90% dan terdapat 33,3% responden yang memberikan MP-ASI tidak sesuai dengan standar memiliki bayi dengan status gizi kurang sebanyak 50% dan 10% bayi dengan status gizi lebih. Hasil uji statistik Chi square menunjukkan nilai p value = 0,01 < α =0,05 yang artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi pada usia 12-24 bulan. Dari hasil penelitian diharapkan adanya informasi atau sosialisasi yang lebih mendetail terkait bagaimana pola pemberian MP-ASI yang sesuai standar menurut WHO khususnya pada ibu atau pengasuh yang memiliki bayi dan anak balita.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Persalinan Dengan Tindakan Sectio Caesarea di Ruang Bersalin Rumah Sakit Tingkat IV Wira Bhakti Mataram Asri Daniyati; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.135 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i2.872

Abstract

Berdasarkan data Rumah sakit Tingkat IV Wira Bhakti Mataram angka persalinan dengan Sectio Caesara cukup tinggi dimana menunjukan jumlah persalinan Sectio Caesara pada tahun 2016 dari bulan januari-juli sebanyak 238 orang dan pada tahun 2021 dari bulan januari sampai maret sebanyak 94 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab persalinan dengan tindakan sectio caesarea.Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskritif. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mengalami persalinan secara Sectio Caesara yaitu sebanyak 94 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 orang dimana teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Penelitian ini di lakukan pada bulan agustus tahun 2021, mengumpulkan data skunder, analisa yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Hasil penelitian ini menunjukan dari 94 ibu yang mengalami persalinan Sectio Caesara adapun faktor umur yang paling tinggi yaitu pada usia 20-35 tahun sebanyak 73orang (77,6%), faktor pekerjaan yang paling tinggi pada pekerjaan IRT sebanayk 54 orang (57,45%), faktor penyebab yang paling tinggi yaitu faktor ibu sebanyak 74 orang (78,72%) penyebab Sectio Caesara tertinggi dari faktor ibu yaitu riwayat Sectio Caesara sebanyak 28 orang (37,84%), dari faktor janin kejadian yang paling tinggi menyebabkan persalinan Sectio Caesara yaitu letak lintang sebanyak 10 orang (50%) Di dasarkan pada instusi pelayanan kesehatan hendaknya meningkatkan kualitas pelayanan khususnya dalam pemberian peran aduction untuk ibu dan keluarga di antranya adalah penyuluhan kesehatan tentang persalinan yang lebih awal agar terhindar dari kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perubahan Anatomi dan Fisiologis yang Terjadi Selama Kehamilan di Puskesmas Cakranegara Mataram. Shohipatul Mawaddah; Asri Daniyati
JIKF Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.444 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i2.874

Abstract

Ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan fisiologis yang signifikan selama kehamilan dalam rangka memelihara dan mengakomodasi janin yang sedang berkembang. Perubahan ini dimulai setelah pembuahan dan mempengaruhi setiap sistem organ dalam tubuh. Bagi sebagian besar ibu yang mengalami kehamilan tanpa komplikasi, perubahan ini hilang setelah kehamilan dengan efek residual yang minimal. Penting untuk memahami perubahan fisiologis normal yang terjadi pada kehamilan karena ini akan membantu membedakan dari adaptasi yang abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitic dengan 30 sampel dari 351 populasi yang terpilih secara acidental sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dengan nilai signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat Chi square pengetahuan dalam katagori baik (46,7%), umur responden terbanyak ada pada rentang usia 20-35 tahun (96,7%), status tidak bekerja (96,7%) dan paling banyak responden adalah dengan paritas primigravida (66,7%). Uji statistik chi square menunjukkan bahwa hanya tingkat pendidikan yang memiliki nilai p value = 0,012 < α =0,05 yang artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat pengetahuannya. Sementara untuk umur, pekerjaan dan paritas memiliki nilai p value > α =0,05 masing-masing p=0,554; p=0,183; dan p=0,227 yang artinya bahwa umur, pekerjaan dan paritas tidak memiliki hubungan signifikan dengan tingkat pengetahuannya tentang perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan. Dari hasil penelitian diharapkan agar informasi atau sosialisasi terkait perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil selalu diinformasikan kepada ibu hamil agar ibu hamil bisa lebih awal mengenali tanda gejala serta bisa mengatasi ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut.
Faktor – Faktor Predisposisi Perkembangan Anak Pada Usia 4-5 Tahun Asri Daniyati; Bq. Safinatunnaja; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesahatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i1.1087

Abstract

Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, dengan demikian dibutukan anak untuk mencapai masa depan yang baik. Untuk mendapatkan kualitas anak yang baik harus dipastikan bahwa tumbuh dan kembangnya berjalan dengan sempurna Sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita perlu mendapat perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik. Mengidentifikasi faktor – faktor predisposisi perkembangan anak pada usia 4-5 tahun di Wilayah Kerja Puskemas Karang Pule. Penelitian ini menggunakan Rancangan Penelitian Deskriptif dengan Total sampel sebanyak 24 responden di Paud dan Tk Islam Terpadu ( lebah kecil ) yang dipilih dengan tehnik total sampling, dengan menggunakan alat instrument KPSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 23 sampel di temukan pendapatan keluarga memiliki penghasilan sesuai dengan Upah Minimal Provinsi yaitu > 2 juta berjumlah 23 responden, pendidikan orang tua menunjukkan bahwa dari 23 sampel, secara keseluruhan berpendidikan lanjut 23, yang memiliki lebih dari satu 17 dan jumlah saudara kurang dari satu 6, menunjukkan bahwa dari 23 sampel, di temukan Perkembangan Anak secara keseluruhan sesuai dengan umurnya berjumlah 23 responden. Ditemukan perkembangan anak secara keseluruhaan sesuai dengan umurnya 24 responden. Meningkatkan dan mempertahankan bagi peneliti selanjutnya karena hasil penelitian ini menjadi referensi dan bisa lebih di kembangkan diPaud dan Tk Islam Terpadu Wilayah Kerja Pukesmas Karang Pule sehingga dapat memantau usia 4-5 tahun melakukan deteksi dini masalah pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
Gambaran Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi terhadap keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Dasan Tapen Tahun 2020 Shohipatul Mawaddah; Nia Supiana
JIKF Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v8i2.1101

Abstract

Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dalam pemberian ASI eksklusif, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sri (2008) menunjukkan kegagalan ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif sering dikaitkan karena kurangnya pemahaman tentang manajemen laktasi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang manajamen laktasi terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan 30 sampel dari 172 populasi yang terpilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan univariat. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pengetahuan ibu bekerja tentang manajemen laktasi di wilayah kerja puskesmas Dasan Tapen pada tahun 2020 sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 12 responden (40%), terdapat 9 responden (30%) berpengetahuan baik dan 9 responden (30%) berpengetahuan kurang tentang manajemen laktasi. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang manajemen laktasi, maka diperlukan adanya penyaluran informasi atau sosialisasi terkait masalah kesehatan khususnya tentang manajemen laktasi dari petugas kesehatan kepada masyarakat.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri di SMAN 1 Gunung Sari Shohipatul Mawaddah; Asri Daniyati
JIKF Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i2.1392

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) (2012) remaja yang mengalami nyeri haid (dismenore) cukup besar sekitar 50%. Pada remaja usia 10 sampai 19 tahun, terdapat sekitar (19,3%) merupakan nyeri ringan, nyeri sedang (20,2%) dan nyeri berat (60,3%). Dismenore dikhawatirkan mengganggu remaja dalam menjalankan berbagai aktivitas mereka terutama dalam proses belajar di sekolah. Kejadian dismenore dapat menjadikan remaja putri sulit dalam berkonsentrasi disebabkan gangguan-gangguan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMAN 1 Gunung Sari. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian berupa deskriptif analitik, dengan jumlah sampel 76 remaja putri kelas XI yang ada di SMAN 1 Gunung Sari pada bulan Juli 2022 yang diambil dengan total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan wawancara dan diolah menggunakan uji chi square menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahawa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada putri kelas XI yang ada di SMAN 1 Gunung Sari pada bulan Juli 2022 yang diteliti diantaranya umur, status gizi remaja, dan pendapatan orang tua tidak ada yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian dismenore dengan nilai p>α berturut-turut p =0,119 untuk umur, p =0,415 untuk status gizi, p =0,533 untuk pendapatan orang tua. Hal berbeda yang ditunjukkan oleh faktor aktivitas yang memiliki nilai p=0,009 yang artinya memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian dismenore. Faktor pengetahuan diuji terhadap sikap remaja putri terhadap cara menyikapi kejadian dismenore menunjukkan hubungan yang bermakna dengan nilai p<α yaitu p=0,000.
Hubungan Lama Penyapihan Dengan Status Gizi Balita di Desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Tahun 2023 Asri Daniyati; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v11i1.1665

Abstract

Secara keseluruhan, di NTB yang mengalami kasus gizi buruk sebesar 10,6% dari seluruh jumlah balita yang ada dan gizi kurang sebanyak 19,9%. Sedangkan untuk jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gerung secara keseluruhan yaitu sebanyak 6990 jiwa. Dari hasil pendataan masalah yang telah dilakukan, masih terdapat kasus gizi buruk pada balita sebanyak 28 orang atau dengan persentase 0,40% dari seluruh jumlah balita di wilayah Puskesmas Gerung (Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2022), Desain penelitian ini bersifat analitik observasional dan dari segi waktu bersifat cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan cara Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 769 balita dan memiliki urutan ketiga terbanyak untuk jumlah balita di desa Babussalam wilayah kerja Puskesmas Gerung kabupaten lombok barat pada bulan Maret-Juni 2023 dengan jumlah sampel 84 responden. Data yang diperoleh dari observasi langsung menggunakan alat bantu format pengumpulan data. Diperoleh hasil balita yang termasuk dalam lama penyapihan baik adalah ≥2 tahun sebanyak 69 balita (89%) memiliki lama penyapihan baik. Untuk balita dengan lama penyapihan tidak baik yaitu <2 tahun, diperoleh sebanyak 15 balita (18%). Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu bahwa penyapihan yang baik ≥ 2 tahun dan dari hasil penelitian yaitu sebagian besar balita dengan lama penyapihan baik. Penelitian yang telah dilakuakan di desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat pada bulan Maret-Juni 2023 , didapatkan penggolongan status gizi balita yang menjadi sampel yaitu untuk status gizi baik sebanyak 64 balita (76,2%) dan tidak baik sebanyak 20 balita (23,8%).
Hubungan Lama Penyapihan Dengan Status Gizi Balita di Desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Tahun 2023 Asri Daniyati; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v11i1.1665

Abstract

Secara keseluruhan, di NTB yang mengalami kasus gizi buruk sebesar 10,6% dari seluruh jumlah balita yang ada dan gizi kurang sebanyak 19,9%. Sedangkan untuk jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gerung secara keseluruhan yaitu sebanyak 6990 jiwa. Dari hasil pendataan masalah yang telah dilakukan, masih terdapat kasus gizi buruk pada balita sebanyak 28 orang atau dengan persentase 0,40% dari seluruh jumlah balita di wilayah Puskesmas Gerung (Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2022), Desain penelitian ini bersifat analitik observasional dan dari segi waktu bersifat cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan cara Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 769 balita dan memiliki urutan ketiga terbanyak untuk jumlah balita di desa Babussalam wilayah kerja Puskesmas Gerung kabupaten lombok barat pada bulan Maret-Juni 2023 dengan jumlah sampel 84 responden. Data yang diperoleh dari observasi langsung menggunakan alat bantu format pengumpulan data. Diperoleh hasil balita yang termasuk dalam lama penyapihan baik adalah ≥2 tahun sebanyak 69 balita (89%) memiliki lama penyapihan baik. Untuk balita dengan lama penyapihan tidak baik yaitu <2 tahun, diperoleh sebanyak 15 balita (18%). Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu bahwa penyapihan yang baik ≥ 2 tahun dan dari hasil penelitian yaitu sebagian besar balita dengan lama penyapihan baik. Penelitian yang telah dilakuakan di desa Babussalam Wilayah Kerja Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat pada bulan Maret-Juni 2023 , didapatkan penggolongan status gizi balita yang menjadi sampel yaitu untuk status gizi baik sebanyak 64 balita (76,2%) dan tidak baik sebanyak 20 balita (23,8%).
Metode Pembelajaran Pada Mahasiswa Kebidanan Dalam Mengembangkan Keterampilan Komunikasi: Literature Review Bq. Safinatunnaja; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v12i1.2244

Abstract

Komunikasi merupakan pusat keberhasilan asuhan pada pasien. Tujuan komunikasi adalah untuk membina hubungan yang baik antara bidan dengan pasien. Bidan harus dibekali keterampilan komunikasi yang baik, agar tercapainya komunikasi dua (2) arah dan meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan. Tujuan review ini adalah untuk menelaah literatur, artikel dan dokumen hasil penelitian yang mengidentifikasi model pembelajaran pada mahasiswa kebidanan dalam mengembangkan keterampilan komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review. Hasil dari penelitian yang dianalisisis, didapatkan metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi diantaranya bedside teaching, coaching, Problem Based Learning (PBL), Role Play, drama kreatif, community based medical Education. Metode pembelajaran tersebut berpengaruh terhadap peningkatkan keterampilan komunikasi mahasiswa kebidanan.