Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Effect Of Consuming Pineapple Juice (Ananas Comusus [L] Mer) Towards The Duration Of The Stage I Latent Phase Susi Irianti; Siti Sugih Hartiningsih; Achmad Suwardi
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 7, No 1 (2019): MARET
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.201 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2019.7(1).6-10

Abstract

In Indonesia, prolonged delivery is one of the cause of Maternal Mortality. The prolonged delivery which occurs in the latent phase is also called prolonged latent phase, a labor which lasts over eight hours of labor in primigravida. This research was started by the society’s custom of consuming fruits that are beneficial to smooth a labor process, consuming pineapples. Pineapples contain high amounts of vitamin C, sugar, vitamin A, a number of minerals, and an enzyme called bromelain. Bromelain is an enzyme that stimulates the production of prostaglandin. The increased prostaglandin causes contractions in the uterine muscle so that labor occurs. This study aims to determine the effect of pineapple juice towards the duration of the first stage of the latent phase. The method of this research was quasi experimental. The study was conducted in July to September 2018 at Ciruas Public Health Center, Serang, Banten. The sample in this study was 80 mothers in latent phase. Sampling was taken by using consecutive sampling technique. The analysis of timing differences in umbilical cord detachment was tested by using the Mann Whitney statistical test. The result shows that the average length of time in the first stage of the latent phase in the intervention group was 91,53 minutes, which was 57,75 minutes faster compared to the control group’s length of time, 149,28 minutes. There was a significant difference in the group given pineapple juice with those who were not given pineapple juice with p value 0,002 (α <0,05). Giving pineapple juice can accelerate the duration of the stage I latent phase in primigravida because pineapples contain an enzyme called bromelain and serotonin. The consumption of pineapple can be a solution for nutrients consumed when labor started at the first stage of latent phase and make the time period of the latent phase shorter and reduce the risk of intervention during labor.
Gambaran Faktor Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Susi Irianti; Sahiroh Sahiroh
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 6 No. 2 (2019): Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v6i2.490

Abstract

Teenagers are periods that are considered vulnerable from a nutritional perspective for several reasons. First, in terms of increasing the need for nutrients because of physical growth and rapid development. One of the problems of nutrition and health of young women is anemia. The purpose of this study was to determine the picture of the factors that consume blood-added tablets in Class VIII female adolescents in junior high school 1 Ciruas in 2019. The type of research was descriptive, the simple random sampling technique was 100 respondents. The results of the study of young women who consumed tablets plus 80 people 80%, and, positive attitudes 87 people (87%), received teacher support 69 people (69%), received support from parents of 73 people (73%). Keywords:Anemia, Fe, Blood Added Tablets ABSTRAK Remaja adalah periode yang dianggap rentan dari sudut pandang gizi karena beberapa alasan. Pertama, dari sisi bertambahnya kebutuhan zat gizi karena pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat cepat. Salah satu masalah gizi dan kesehatan remaja putri adalah anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri kelas VIII di SMP Negri 1 Ciruas Tahun 2019. Jenis Penelitian deskriptif, teknik pengambilan sampel simple random sampling sebanyak 100 responden. Hasil penelitian remaja putri yang konsumsi tablet tambah darah 80 orangg 80%, dan, sikap positif 87 orang (87%), mendapatkan dukungan guru 69 orang (69%), mendapatkan dukungan orang tua 73 orang (73%). Kata Kunci: Anemia, Fe, Tablet Tambah Darah
Mengembangkan Kearifan Lokal Olahan Jamu 12 Rempah (Sirih Kunci) Khas Banten Ernawati, Eka; Fatoni, Fatoni; Suwardiman, Deni; Sustiyono, Agus; Irianti, Susi
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v4i1.305

Abstract

Warisan budaya Indonesia yang resepnya diturunkan turun temurun, dapat berkhasiat bagi kesehatan tubuh dan menjadi pengobatan dikenal dengan jamu. Warisan yang diturunkan sejak jaman Kerajaan Mataram sampai sekarang dan tersebar di seluruh Indonesia termasuk wilayah Banten. Mengembangkan kearifan lokal bekerja sama dengan Luluana Sedanten sebagai mitra UMKM. Pengembangan tersebut yaitu jamu. Tujuan dilaksanakan kegiatan pengembangan kearifal lokal khas Banten yaitu mengembangkan jamu dengan penamaan Sirih Kunci. Manfaat yang diterima Universitas dan mitra yaitu mendapatkan pengalaman belajar dalam pengembangan kebudayaan pada UMKM termasuk dalam peningkatan kualitas produksi dan pemasaran jamu. Manfaat yang diterima Masyarakat adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan kesadaran Masyarakat mengolah dan mengkonsumsi jamu. Pelaksanaan kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan adalah melaksanakan jejaring mitra UMKM, manajemen pengolahan jamu, dan workshop pemasaran jamu, mengadakan kompetisi desain mesin uleg serta promosi dan edukasi pada masyarakat. Luaran kegiatan program yang telah dilaksanakan adalah adanya perjanjian Kerjasama antara mitra dan pemasok bahan baku segar untuk jamu, Kerjasama dengan reseller jamu, pelatihan herbal yang tersertifikasi, memiliki brand jamu dan SOP olahan jamu 12 rempah “sirih Kunci” terdaftar di Kemenhumkam luaran publikasi telah diterbitkan pada media massa berupa artikel popular.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Tegal Ratu Wilayah Kerja Puskesmas Ciwandan Irianti, Susi; Lusiana, Norma; Hidayat, Annisa Nurhayati
ProHealth Journal Vol 18 No 2 (2021): December
Publisher : STIKes Hamzar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59802/phj.202118258

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) diberikan 1 jam pertama setelah lahir tanpa makanan dan minuman tambahan selama 6 bulan pertama yang terbukti meningkatkan kualitas kesehatan dan keberlangsungan hidup anak. Pemberian ASI Eksklusif masih menjadi permasalahan untuk Puskesmas Ciwandan berdasarkan data cakupan pencapaian ASI eksklusif tahun 2021 belum mencapai target yang sesuai yaitu sebesar 43,2% dari target 60%. Cakupan pencapaian ASI eksklusif di Kelurahan Tegal Ratu tahun 2021 paling rendah se-Kecamatan Ciwandan sebesar 30,7%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Tegal Ratu wilayah kerja Puskesmas Ciwandan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang dengan mengambil data dari ibu yang mempunyai bayi usia 6 bulan sampai dengan usia 1 tahun di Kelurahan Tegal Ratu (n=72). Analisa dilakukan menggunakan chi-square dengan pemberian ASI eksklusif sebagai variabel dependen dan sebagai variabel independen adalah karakteristik responden (pendidikan, pekerjaan), pengetahuan dan peran petugas. Hasil penelitian univariat menunjukkan pemberian ASI eksklusif sebagian besar tidak ASI eksklusif (63,9%), tingkat pendidikan rendah (87,5%), tidak bekerja (70,8), pengetahuan baik (68,1) dan peran petugas baik (55,6%). Analisa uji chi square menunjukan ada hubungan yang signifikan p value (<0,05) antara pemberian ASI eksklusif dengan Pendidikan p=0,002, pekerjaan p=0,004, pengetahuan p=0,007 dan peran petugas kesehatan p=0,000. Hasil ini mengindikasikan perlunya optimalisasi peran petugas dalam memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang ASI eksklusif.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Krakatau Medika Annisa Nurhayati Hidayat; Fikratul Mulkiyah, Khaerani; Irianti, Susi
ProHealth Journal Vol 18 No 1 (2021): June
Publisher : STIKes Hamzar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59802/phj.202118196

Abstract

Bekerja sebagai tenaga kesehatan memiliki beban kerja yang sangat tinggi, mengakibatkan minimalnya waktu tenaga kesehatan berada di rumah. akan menghambat tenaga kesehatan khususnya wanita yang mempunyai bayi agar memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hasil studi pendahuluan yang memberikan ASI eksklusif di Rumah Sakit Krakatau Medika Kota Cilegon sebesar 40%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada perawat dan bidan di Rumah Sakit Krakatau Medika tahun 2021. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan disain potong lintang dengan mengambil data dari perawat dan bidan yang mempunyai bayi usia 6 bulan sampai dengan usia 2 tahun (n=78). Analisa dilakukan menggunakan chi-square dengan pemberian ASI eksklusif sebagai variabel dependen dan sebagai variabel independen adalah pengetahuan manajemen laktasi dan sikap. Hasil penelitian univariat menunjukkan pemberian ASI tidak eksklusif (53,8%), pengetahuan kurang (33,3%) dan sikap negatif (50,0%). Analisa uji chi square menunjukan ada hubungan yang signifikan p value (<0,05) antara pemberian ASI eksklusif dengan pengetahuan p=0,002 dan sikap p=0,003. Hasil ini mengindikasikan perlu adanya kebijakan dari pimpinan atau management akan pentingnya keberhasilan ASI eksklusif (membuat pojok ASI) disetiap ruangan dan memaksimalkan program konselor ASI yang sudah terbentuk di Rumah Sakit.
Hubungan antara Risiko 4 Terlalu dan Kepatuhan Antenatal Care (ANC) dengan Komplikasi Persalinan Kartikasari, Rina; Rohani, Siti; Irianti, Susi
Faletehan Health Journal Vol 12 No 01 (2025): Faletehan Health Journal, Maret 2025
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v12i01.753

Abstract

Complications during childbirth are one of the leading causes of maternal mortality in Indonesia. This condition arises from high-risk pregnancies or deliveries and can threaten the lives of both the mother and the fetus, necessitating appropriate obstetric management. This study aims to determine the relationship between the 4 too much (4T) risks and antenatal care (ANC) compliance with labor complications at Baros Health Center in Serang Regency, Banten Province, Indonesia. This research employed an analytical design with a case-control framework. A total of 292 respondents were randomly selected as samples. Data were collected from annual report books, delivery registers, and e-cohorts. Data analysis was conducted using the chi-square test. The results indicated that the incidence of childbirth complications occurred in 55.5% of the total respondents, with hemorrhage being the most common type of complication (34% of 162 complication cases). The occurrence of complications had a significant relationship with being too young (p=0.000; OR=9.8), being too old (p=0.000; OR=16.9), having too many children (p=0.000; OR=20.3), too close birth distance (p=0.000; OR=7.5), and ANC compliance (p=0.000; OR=62.2). The most significant risk factor was ANC compliance. Based on the study's findings, promotional and preventive efforts need to be enhanced through education on the importance of ANC compliance for pregnant women. Additionally, family planning programs should be strengthened to prevent pregnancies at too young or too old ages, manage the number of children, and ensure ideal birth spacing.
Changes in Levels of Back Pain in Third Trimester of Pregnant Women Who Do Yoga Exercises Susi Irianti; Sunah Nurjanah
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.501

Abstract

Back pain is a common disorder in pregnancy, pregnant women may have had back pain before. You can do yoga exercises which are useful for forming an upright posture. This research was an experimental one group pretest posttest design. The sample of this study used accidental sampling with a sample of 16 trimester III pregnant women at Masita Clinic. The results of this study showed that the pain scale in the pretest was on a scale of 1 (slight pain) as many as 11 pregnant women (68.75%) and the pain scale in the postest for some of the respondents were on a pain scale of 0 (no pain) as many as 8 pregnant women (50%). Based on the results of the study, it can be concluded that there was a decrease in the level of back pain in third trimester pregnant women after doing yoga.
Hubungan antara Risiko 4 Terlalu dan Kepatuhan Antenatal Care (ANC) dengan Komplikasi Persalinan Kartikasari, Rina; Rohani, Siti; Irianti, Susi
Faletehan Health Journal Vol 12 No 01 (2025): Faletehan Health Journal, Maret 2025
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v12i01.753

Abstract

Complications during childbirth are one of the leading causes of maternal mortality in Indonesia. This condition arises from high-risk pregnancies or deliveries and can threaten the lives of both the mother and the fetus, necessitating appropriate obstetric management. This study aims to determine the relationship between the 4 too much (4T) risks and antenatal care (ANC) compliance with labor complications at Baros Health Center in Serang Regency, Banten Province, Indonesia. This research employed an analytical design with a case-control framework. A total of 292 respondents were randomly selected as samples. Data were collected from annual report books, delivery registers, and e-cohorts. Data analysis was conducted using the chi-square test. The results indicated that the incidence of childbirth complications occurred in 55.5% of the total respondents, with hemorrhage being the most common type of complication (34% of 162 complication cases). The occurrence of complications had a significant relationship with being too young (p=0.000; OR=9.8), being too old (p=0.000; OR=16.9), having too many children (p=0.000; OR=20.3), too close birth distance (p=0.000; OR=7.5), and ANC compliance (p=0.000; OR=62.2). The most significant risk factor was ANC compliance. Based on the study's findings, promotional and preventive efforts need to be enhanced through education on the importance of ANC compliance for pregnant women. Additionally, family planning programs should be strengthened to prevent pregnancies at too young or too old ages, manage the number of children, and ensure ideal birth spacing.
The Influence of ACTING on Breastfeeding Knowledge, Attitudes, and Behavior for Postpartum Mothers L, Santi Sundary; StiaPusporini, Lenny; Irianti, Susi; Karim, Rani Rusydina Putri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.18125

Abstract

Stunting berdampak pada pertumbuhan anak, terutama dalam hal penurunan kemampuan kognitif yang memengaruhi kecerdasan. Stunting juga memengaruhi perkembangan psikologis, seperti meningkatkan risiko kecemasan dan depresi, menurunkan kepercayaan diri, serta memunculkan perilaku hiperaktif yang tidak sesuai dengan kondisi normal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ACTING terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku menyusui pada ibu nifas. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasy Experiment. Jumlah sampel penelitian adalah 20 ibu nifas di Desa Bagendung Kecamatan Cilegon yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Intervensi yang diberikan adalah edukasi Aksi Cegah Stunting (ACTING) diberikan secara langsung (offline) dan melalui pendampingan online menggunakan aplikasi WhatsApp. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku yang diukur sebelum dan sesudah diberikan edukasi ACTING. Data dianalisis dengan menggunakan Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh edukasi ACTING yang signifikan terhadap pengetahuan ibu nifas (p-value = 0.015; α<0.05), tidak ada pengaruh edukasi ACTING terhadap sikap (p-value = 0.110; α<0.05) dan perilaku menyusui pada ibu nifas (p-value = 0.135; α<0.05). ACTING atau edukasi terkait aksi pencegahan stunting signifikan mempengaruhi pengetahuan namun tidak signifikan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu nifas. Pengetahuan meningkat setelah diberikan sebuah edukasi, namun perubahan sikap dan perilaku dapat dipengaruhi oleh banyak faktor (faktor internal dan eksternal).