Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam Peningkatan Pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga pada Nelayan di Muara Angke, Jakarta Silviana, Intan; Mulyani, Erry Yudhya; Novianti, Titta; Zelfino, Zelfino; Handayani, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tumah tangga adalah upaya un-tuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Menurut data RISKESDAS tahun 2013, proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3 persen,sementara target dari Kementerian Kesehatan adalah mencapai 70% pada tahun 2014. Dari indikator PHBS rumah tangga tersebut, prevalensi nasional rumah tangga yang melakukan pemberian ASI eksklusif yaitu hanya sebesar 38%, dan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu 47,2%. Masih banyak masyarakat di wilayah Muara Angke, Jakarta, yang masih belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga, sehingga angka kejadian diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan angka kesakitan tertinggi di Puskesmas Muara Angke. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan upaya-upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam rangka me-ningkatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga pada ibu nelayan di Muara Angke, Jakarta. Metode Pelaksanaan: Kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ini meliputi kegiatan penelitian untuk meng-identifikasi pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, dan sosialisasi pesan perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga melalui media KIE, seperti poster, booklet, dan lain-lain. Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan Rumah Tangga dilakukan pada hari Rabu, 25 Juni 2014, ber-tempat di pelataran Masjid As-Salam di wilayah PHPT Muara Angke, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang. Materi-materi yang disampaikan meliputi materi mengenai perilaku kesehatan ibu dan anak, perilaku sanitasi lingkungan, perilaku pengolahan makanan, dan perilaku pengolahan limbah rumah tangga. Hasil: Berdasarkan hasil penyu-luhan kesehatan, didapatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu nelayan di wilayah PHPT Muara Angke mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga dari 48,6% yang memiliki pengetahuan yang baik sebelum penyuluhan menjadi 62,8% memiliki pengetahuan yang baik sesudah penyuluhan. Perlu adanya kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang berkelanjutan dalam rangaka mening-katkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu-ibu nelayan di PHPT Muara Angke. Kata kunci: perilaku hidup bersih dan sehat, upaya komunikasi, informasi
PENGGUNAAN METODE NYANYIAN DALAM PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN MENGENAI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA IBU-IBU DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN PLUIT, JAKARTA Silviana, Intan; Wandasari, Nurul
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v3i1.1668

Abstract

AbstractHand washing with soap’s program is part of health and hygiene behaviors at the household as an effort to empower members of the household to accept, willing, and able to do health and hygiene behaviors. By doing health and hygiene behaviors, community have active role in the public health movement, such as maintaining and improving health, preventing the risk of disease, and to protect themselves from the threat of disease (MOH, 2009). Handwashing with soap is very important to be implemented by the people in Indonesia because of the health condition of society in general is still very alarming, such as the high rates of mortality and morbidity due to diseases related to water, sanitation, and health and hygiene behaviors. The attempts of an effective communication, information, and education will increase handwashing with soap behavior in society. Communication, Information, and Education activity covers several phases, which are preparation, implementation, monitoring and evaluation, and reporting activities. Health education is done through a method of singing as a medium to deliver information in order to improve knowledge about handwashing with soap among mothers in the area of Pluit Health Center, Jakarta. Materials and tools used are flipcharts, booklets, and posters on handwashing with soap as a communication media of health education, and research questionnaires to assess people's knowledge of handwashing with soap behavior. Most of the mothers in the area of Pluit Health Center, Jakarta aged 26-35 years (55%), elementary and secondary education (32.5 %), earning 1,000,000.00 to 3,000,000.00 rupiahs/month (65%), and has attended health education (57.5%) . After health education with the methods of singing, there is increased knowledge of mothers about handwashing with soap from an average value knowledge score of 6.7 to 8.8. There is need to develop other effective use of communication media in disseminating information about handwashing with soap behavior in order to improve the knowledge, attitudes, and behaviors of handwashing with soap at the mothers in the urban village Puskesmas Pluit, Jakarta.Keywords : knowledge of handwashing with soap behavior, health education with singing methodAbstrakProgram cuci tangan pakai sabun merupakan bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga sebagai upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu melakukan PHBS. Dengan melakukan PHBS, masyarakat berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat seperti memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, dan melindungi diri dari ancaman penyakit (Depkes RI, 2009). Perilaku cuci tangan pakai sabun sangat penting untuk dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia dikarenakan kondisi kesehatan masyarakat yang pada umumnya masih sangat memprihatinkan, seperti tingginya tingkat kematian dan kesakitan akibat penyakit – penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat. Adanya upaya-upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi yang efektif sangat berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat. Upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi meliputi beberapa tahapan kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, dan penulisan laporan kegiatan. Penyuluhan kesehatan dilakukan melalui metode nyanyian sebagai media penyampaian informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun pada ibu-ibu di wilayah Puskesmas Kelurahan Pluit, Jakarta. Bahan dan alat yang digunakan yaitu flipchart, booklet, dan poster mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun sebagai media komunikasi penyuluhan kesehatan dan kuesioner penelitian untuk menilai pengetahuan masyarakat mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun. Sebagian besar ibu-ibu di wilayah Puskesmas Kelurahan Pluit, Jakarta berumur 26-35 tahun (55%), berpendidikan SD dan SMP (32,5%), berpenghasilan Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp 3.000.000,00/bulan (65%), dan pernah mengikuti penyuluhan kesehatan (57,5%). Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan metode nyanyian, terjadi peningkatan pengetahuan ibu-ibu mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun dari nilai rata-rata skor pengetahuan 6,7 menjadi 8,8.  Perlu dikembangkan penggunaan media komunikasi lain yang efektif dalam penyampaian informasi mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku cuci tangan pakai sabun pada ibu-ibu di wilayah Puskesmas Kelurahan Puit, Jakarta. Kata kunci : pengetahuan mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun, penyuluhan kesehatan dengan metode nyanyian
Upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam Peningkatan Pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga pada Nelayan di Muara Angke, Jakarta Silviana, Intan; Mulyani, Erry Yudhya; Novianti, Titta; Zelfino, Zelfino; Handayani, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v2i1.1296

Abstract

AbstrakPendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tumah tangga adalah upaya un-tuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Menurut data RISKESDAS tahun 2013, proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3 persen,sementara target dari Kementerian Kesehatan adalah mencapai 70% pada tahun 2014. Dari indikator PHBS rumah tangga tersebut, prevalensi nasional rumah tangga yang melakukan pemberian ASI eksklusif yaitu hanya sebesar 38%, dan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu 47,2%. Masih banyak masyarakat di wilayah Muara Angke, Jakarta, yang masih belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga, sehingga angka kejadian diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan angka kesakitan tertinggi di Puskesmas Muara Angke. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan upaya-upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam rangka me-ningkatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga pada ibu nelayan di Muara Angke, Jakarta. Metode Pelaksanaan: Kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ini meliputi kegiatan penelitian untuk meng-identifikasi pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, dan sosialisasi pesan perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga melalui media KIE, seperti poster, booklet, dan lain-lain. Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan Rumah Tangga dilakukan pada hari Rabu, 25 Juni 2014, ber-tempat di pelataran Masjid As-Salam di wilayah PHPT Muara Angke, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang. Materi-materi yang disampaikan meliputi materi mengenai perilaku kesehatan ibu dan anak, perilaku sanitasi lingkungan, perilaku pengolahan makanan, dan perilaku pengolahan limbah rumah tangga. Hasil: Berdasarkan hasil penyu-luhan kesehatan, didapatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu nelayan di wilayah PHPT Muara Angke mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga dari 48,6% yang memiliki pengetahuan yang baik sebelum penyuluhan menjadi 62,8% memiliki pengetahuan yang baik sesudah penyuluhan. Perlu adanya kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang berkelanjutan dalam rangaka mening-katkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu-ibu nelayan di PHPT Muara Angke. Kata kunci: perilaku hidup bersih dan sehat, upaya komunikasi, informasi
Pengaruh Situational Awareness dan Work Engagement Terhadap Turnover Intention dengan Organizational Commitment Sebagai Variabel Intervening Karyawan Rumah Sakit Annisa Cikarang Aamdissofi, Adis; Rini, Tjipto; Silviana, Intan
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 7 No. 3 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v7i3.1389

Abstract

Annisa Hospital Human Resource Development data shows a tendency to increase employee turnover. From the 2022-2023 data, the percentage increase in turnover was 14.95%, rising to 16.64%. This turnover value is said to be quite high and has increased in percentage. This study aims to test the effect of situational awareness, work engagement on turnover intention with organizational commitment as an intervening variable for employees. The approach used is a quantitative approach. The sample used in this study were 169 permanent employees. Sampling was carried out by simple random sampling. Research data were obtained from filling out questionnaires and analyzed using the SEM PLS technique. The results of this study indicate that situational awareness, work engagement, organizational commitment each have a negative effect on turnover intention. Situational awareness and work engagement each have a positive effect on organizational commitment. Organizational commitment acts as an intervening factor for the influence given by situational awareness and work engagement on turnover intention. In order to reduce the high turnover intention, effective communication is needed, providing bonuses to employees according to their target achievements, providing enthusiasm and motivation to employees of Annisa Cikarang Hospital.
DETERMINAN RETENSI DIMEDIASI KETERLIBATAN KARYAWAN PADA PERAWAT GENERASI Y DAN Z Fansca, Fansca; Andry, Andry; Silviana, Intan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.40224

Abstract

Karyawan merupakan aset organisasi yang paling penting, berharga dan produktif. Organisasi harus mampu mengidentifikasi upaya untuk mempertahankan karyawan yang bertalenta. Retensi karyawan dapat menjadi investasi jangka panjang dalam pertumbuhan dan daya saing di masa depan. Adanya karakteristik dari generasi Y dan Z yang cenderung berpindah-pindah tempat kerja dalam kurun waktu cukup cepat memunculkan tantangan bagi organisasi. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif dengan desain cross sectional. Dengan metode survei deskriptif menggunakan data primer berupa kuesioner dengan jumlah sampel 96 orang responden. Teknik sampling menggunakan sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi dan preferensi generasi berpengaruh signifikan terhadap retensi karyawan dengan keterlibatan karyawan sebagai variabel intervening. Iklim organisasi dan keterlibatan karyawan masing-masing memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap retensi karyawan. Sedangkan preferensi generasi tidak memiliki pengaruh langsung terhadap retensi karyawan. Namun, preferensi generasi akan berpengaruh terhadap retensi karyawan bila dimediasi oleh keterlibatan karyawan. Saran agar rumah sakit menyediakan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan formal bagi jajaran manajerial yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan jabatannya, menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan kompetensi klinis serta melaksanakan supervisi terhadap kinerja oleh kepala unit, perawat pendidik dan manajer keperawatan, melaksanakan program engagement karyawan, dan menyusun carier pathway atau mapping jenjang karir bagi setiap karyawan.
Perception of Price, Accessibility, and Service Perception on Patient Return Visit Interest: Empirical Study from Outpatient Services at Halo Bayi Clinic Limbo, Depok, Indonesia Putri, Zaskia Respatiningtyas; Nurmawaty, Dwi; Febriyanty, Deasy; Silviana, Intan
Golden Ratio of Data in Summary Vol. 5 No. 2 (2025): February - April
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grdis.v5i2.1154

Abstract

Revisit interest refers to visitors' intention to return to a place within a specific period and their willingness to revisit the location frequently. A preliminary study conducted on 10 respondents found that 30% of patients had a revisit interest, while 70% were not interested. This study aims to identify the factors associated with revisit interest in outpatient healthcare services at the Halo Bayi Clinic, Limo branch, Depok, in 2024. The study employs a cross-sectional method with a sample size of 100 respondents at the Halo Bayi Clinic, Limo branch. The sampling technique used is purposive sampling, and data analysis includes univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The study was conducted from October 2024 to January 2025. The univariate results show that the highest proportion of respondents interested in revisiting was 58 respondents (58%), those who perceived the price as affordable were 62 respondents (62%), those who found the clinic easily accessible were 53 respondents (53%), and those with a positive perception of healthcare providers were 63 respondents (63%). The bivariate analysis results indicate no significant relationship between price perception and revisit interest p-value 0.0139, PR=0.734 and 95% CI = 0.501 - 1.076, and no significant relationship between accessibility and revisit interest p-value 0.053. (PR=0.689 dan 95% CI = 0.482 - 0.984), no significant relationship between perception of healthcare providers and revisit interest, p-value 0.037 (PR=0.649 and 95% CI = 0.431 - 0.976). This can positively impact patient satisfaction, service quality, and efforts to improve public health. Additionally, a high revisit also contributes to increasing patient trust in healthcare facilities, which ultimately supports the effectiveness of health programs and the optimization of outpatient services.
The Influence of Self-Efficacy and Effective Communication on Patient Education Practices Among Nurses with Nursing Supervision as Moderation at RSUP dr. Sitanala Tangerang Afrizal; Dewi, Sandra; Silviana, Intan
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 1 No 1: Oktober (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajst.v1i1.304

Abstract

Praktik pendidikan pasien pada perawat di RSUP Dr. Sitanala Tangerang sangat penting karena bertujuan untuk mempengaruhi perilaku pasien dan menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan pasien. Faktanya, praktik edukasi pasien belum optimal karena kurangnya rasa percaya diri dan komunikasi yang tidak efektif, serta rendahnya dukungan supervisi keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap praktik pemberian edukasi pasien dengan supervisi keperawatan sebagai moderasinya. Metode penelitian kuantitatif karena menguji hipotesis yang telah ditentukan. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh perawat pelaksana di RSUP dr. Sitanala Tangerang sebanyak 155 orang. Teknik analisisnya menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri dan komunikasi efektif berpengaruh positif terhadap praktik pemberian edukasi pasien. Supervisi keperawatan mampu memoderasi pengaruh efikasi diri dan komunikasi efektif terhadap praktik pemberian edukasi pasien ke arah positif.