Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 GLAGAH TENTANG KULTUR JARINGAN MELALUI EDUKASI ONLINE Wahyuni, Febriana Dwi; Novianti, Titta
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 8, No 03 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v8i03.5213

Abstract

Kultur jaringan merupakan bagian dari mata pelajaran biologi di sekolah menengah atas jurusan IPA. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu langkah awal untuk memperkenalkan dan meningkatkan wawasan siswa Sekolah Menengah tentang kultur jaringan. Kultur jaringan adalah salah satu metode perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan mengisolasi bagian dari tanaman dan ditumbuhkan pada media buatan dalam kondisi steril dan terkontrol sehingga nantinya bisa tumbuh menjadi tanaman yang utuh. Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tidak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada guru di lingkungan SMA Negeri 1 Glagah mengenai teknik-teknik kultur jaringan. Adapun metode yang digunakan untuk penyampaian materi tersebut adalah metode ceramah dan diskusi. Hampir semua siswa (88,89%) menilai bahwa kegiatan ini sangat menarik dan materi yang diberikan mudah dipahami. Hampir separuh siswa menyatakan bahwa materi yang diberikan sangat bermanfaat. Setelah adanya kegiatan ini, para siswa dan guru biologi memahami pengetahuan tentang kultur jaringan. Penguasaan tentang kultur jaringan ini diharapkan dapat menjadikan siswa sebagai individu yang kreatif dalam mengimplementasikan teknik-tekniknya. Kata kunci : biologi, bioteknologi, kultur jaringan, pertanian
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG TANAMAN TRANSGENIK MELALUI EDUKASI ONLINE Wahyuni, Febriana Dwi; Novianti, Titta; Saraswati, Henny; Seprianto, Seprianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 8, No 01 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v8i01.4785

Abstract

Transgenic plants are genetically modified plants made by inserting one or a number of genes from other organisms, with the aim of obtaining superior and desirable new traits, such as resistance to drought stress, resistance to pests, resistance to herbicides. So far, there are still many people who are worried about the safety of transgenic plants that have been successfully marketed. Therefore, we strive to provide information based on existing references to increase public understanding of GM crops. The educational materials provided consisted of an introduction to plant breeding techniques and the purpose of genetic transformation in plants, gene cloning techniques and the transformation of target genes into plant genomes to produce transgenic plants and molecular techniques used to select transgenic plants which were delivered in the form of online seminars. via zoom and live streaming on youtube. The flow of activities is divided into two stages, namely material presentation and discussion. This activity is expected to increase knowledge about assembling techniques for transgenic plants as an effort to educate the public regarding the safety of transgenic plants. Keywords: biotechnology, cloning, GMOs, transgenic plants
PENGENALAN BIOTEKNOLOGI DAN METODE KULTUR JARINGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN WAWASAN SISWA DI SMA YAYASAN PERSIAPAN GENERASI BARU Wahyuni, Febriana Dwi; Novianti, Titta; Saraswati, Henny; Seprianto, Seprianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v6i3.3333

Abstract

AbstractHigh school students is a level of secondary school education that will enter a higher level of education in tertiary institutions. Of course, a lot of preparation must be done as a provision after graduating, both knowledge and skills. This community service activity is one of the first steps to introduce and enhance secondary school students' insights about biotechnology. Biotechnology is a relatively new study program in Indonesia. Biotechnology has many focus areas that can be studied, including tissue culture and microbiology. The community service activity aims to provide knowledge not only to students, but also to teachers in the Senior High School Foundation Preparation Foundation regarding tissue culture and microbiology techniques. The method used for the delivery of the material is the lecture and practicum methods. Mastery of tissue culture and microbiology is expected to make students as creative individuals in creating a product that is related to these two focus areas. Keywords: biotechnology, tissue culture, microbiology AbstrakSiswa SMA merupakan tingkatan dari pendidikan sekolah menengah yang akan memasuki tingkatan pendidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi. Tentunya banyak persiapan yang harus dilakukan sebagai bekal setelah lulus nantinya, baik ilmu maupun keterampilan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan  salah satu langkah awal untuk memperkenalkan dan meningkatkan wawasan siswa Sekolah Menengah tentang bioteknologi. Bioteknologi merupakan salah satu program studi yang terhitung baru di Indonesia. Bioteknologi mempunyai banyak bidang fokus yang bisa dipelajari, diantaranya yaitu kultur jaringan dan mikrobiologi. Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tidak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada guru di lingkungan SMA Yayasan Persiapan Generasi Baru mengenai teknik-tekniik kultur jaringan dan mikrobiologi. Adapun metode yang digunakan untuk penyampaian materi tersebut adalah metode ceramah dan praktikum. Penguasaan tentang kultur jaringan dan mikrobiologi ini diharapkan dapat menjadikan siswa sebagai individu yang kreatif dalam menciptakan suatu produk yang berkaitan dengan kedua bidang fokus tersebut. Kata Kunci : bioteknologi, kultur jaringan, mikrobiologi
PENYULUHAN PENYAKIT GENETIKA SERTA CARA PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN DURI KEPA JAKARTA BARAT Novianti, Titta
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pengabdian Masyarakat ABDIMAS
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v4i1.1956

Abstract

Upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam Peningkatan Pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga pada Nelayan di Muara Angke, Jakarta Silviana, Intan; Mulyani, Erry Yudhya; Novianti, Titta; Zelfino, Zelfino; Handayani, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v2i1.1296

Abstract

AbstrakPendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tumah tangga adalah upaya un-tuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Menurut data RISKESDAS tahun 2013, proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3 persen,sementara target dari Kementerian Kesehatan adalah mencapai 70% pada tahun 2014. Dari indikator PHBS rumah tangga tersebut, prevalensi nasional rumah tangga yang melakukan pemberian ASI eksklusif yaitu hanya sebesar 38%, dan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yaitu 47,2%. Masih banyak masyarakat di wilayah Muara Angke, Jakarta, yang masih belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga, sehingga angka kejadian diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih merupakan angka kesakitan tertinggi di Puskesmas Muara Angke. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan upaya-upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam rangka me-ningkatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga pada ibu nelayan di Muara Angke, Jakarta. Metode Pelaksanaan: Kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi ini meliputi kegiatan penelitian untuk meng-identifikasi pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga, dan sosialisasi pesan perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga melalui media KIE, seperti poster, booklet, dan lain-lain. Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan Rumah Tangga dilakukan pada hari Rabu, 25 Juni 2014, ber-tempat di pelataran Masjid As-Salam di wilayah PHPT Muara Angke, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang. Materi-materi yang disampaikan meliputi materi mengenai perilaku kesehatan ibu dan anak, perilaku sanitasi lingkungan, perilaku pengolahan makanan, dan perilaku pengolahan limbah rumah tangga. Hasil: Berdasarkan hasil penyu-luhan kesehatan, didapatkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu nelayan di wilayah PHPT Muara Angke mengenai perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga dari 48,6% yang memiliki pengetahuan yang baik sebelum penyuluhan menjadi 62,8% memiliki pengetahuan yang baik sesudah penyuluhan. Perlu adanya kegiatan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang berkelanjutan dalam rangaka mening-katkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu-ibu nelayan di PHPT Muara Angke. Kata kunci: perilaku hidup bersih dan sehat, upaya komunikasi, informasi
ANALISIS KOMPARASI FERNING TEST FASE OVULASI PADA WANITA PEKERJA DAN IBU RUMAH TANGGA USIA PRODUKTIF Novianti, Titta
Indonesian Journal of Biotechnology and Biodiversity Vol 1, No 1 (2017): Indonesian Journal of Biotechnology and Biodiversity
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Siklus menstruasi merupakan suatu periode berlangsungnya perubahan fisiologi pada wanita. Menstruasi terjadi dalam rentang waktu antara fase perdarahan menstruasi yang satu dengan fase perdarahan menstruasi berikutnya. Pada kenyataanya wanita tidak memiliki siklus menstruasi normal, tidak memiliki pola tertentu. Wanita yang mengalami gangguan masalah reproduksi berkaitan erat dengan siklus mesntruasi ditentukan akibat gangguan pada fisik dan psikis sehingga menyebabkan kecemasan dan stress. Beban pekerjaan yang tinggi pada wanita pekerja dapat menekan dan menghambat kerja hormon sehingga siklus reproduksi terganggu atau terhambat. Eksresi hormone estrogen, yang menunjukkan fase ovulasi dapat diamati dengan adanya kristal fern pada apusan kelenjar saliva (air liur). Pada penelitian ini dilakukan analisis secara komparasi eksresi hormone estrogen melalui apusan kelenjar saliva, saat fase ovulasi pada wanita pekerja dan ibu rumah tangga usia produktif, untuk membandingkan adanya perbedaan fase ovulasi pada wanita pekerja dan ibu rumah tangga. Responden penelitian adalah para wanita pekerja urban dan  ibu rumah tangga usia produktif masing-masing sebanyak 15 orang, di wilayah Tangerang Selatan. Pengambilan sampel penelitian secara acak dengan metoda random sampling, dan metode penelitian cross sectional. Sampel adalah air saliva dari wanita pekerja urban dan ibu rumah tangga pada pagi hari saat bangun tidur, yang dioleskan diatas kaca objek dengan menggunakan cutton bud. Dilakukan pengamatan di bawah mikroskop dan dilakukan analisis data komparasi dengan uji statistic Mann Whitney.  Hasil pengamatan pada apusan kelenjar saliva, menunjukkan dari 15 orang wanita pekerja urban terdapat 6 orang tidak mengeksresikan kristal fern berarti tidak terjadi ekskresi hormone estrogen pada hitungan kalender yang seharusnya sudah ovulasi. Dan sekitar  4 orang pada ibu rumah tangga tidak terekskresikan Kristal fern. Hasi uji komparasi menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang cukup berarti ekskresi hormone ini pada hitungan kalender masa ovulasi, antara wanita pekerja urban dan ibu rumah tangga dengan p > 0,05.Kata kunci :  wanita pekerja, ibu rumah tangga, ovulasi, ferning test, usia produktif
Deskriptif Histologi Fase Wound Healing (Penyembuhan Luka) Pada Regenerasi Jaringan Ekor Cecak (Hemidactylus platyurus) Titta Novianti; Mohamad Sadikin; Vetnizah Juniantito; Sri Widia A Jusman; Evy Ayu Arida
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.3305

Abstract

Saat terjadi kerusakan pada jaringan setiap organisme, maka tubuh akan selalu berusaha untuk memulihkan kerusakan pada jaringan. Pada organisme multiseluler, regenerasi tidak hanya pemulihan struktur tetapi juga terjadi pemulihan fungsi jaringan. Proses regenerasi jaringan terjadi dalam empat tahap yang melibatkan berbagai jenis sel. Tahap pertama regenerasi adalah fase wound healing (penyembuhan luka), yang merupakan fase penentu berhasilnya proses regenerasi jaringan. Hasil penelitian secara deskriptif histologi dengan pewarnaan konvensional hematoksilin eosin, menggunakan model ekor cecak, terdapat berbagai jenis sel yang muncul dan berperan dalam proses regenerasi fase tersebut. Pada hari pertama dan hari ketiga setelah proses autotomi ekor cecak, tampak  sel darah merah akibat perlukaan dan sel darah heterofil yang berperan mem-fagositosis sel dan jaringan yang mati, serta munculnya sel fibroblast. Sel fibroblast ini yang akan berperan dalam pembentukan jaringan baru. Pada hari kelima tampak pembentukkan pembuluh darah dan otot yang baru, serta pada hari kesepuluh terjadi pembentukkan lapisan sel epitel dan epidermis. Tahap regenerasi hari pertama sampai hari kesepuluh merupakan tahap penyembuhan luka. Setelah luka tertutup,mulai terjadi pertumbuhan berbagai jaringan di bawah epidermis. Kata kunci: regenerasi jaringan, histologi, ekor, cecak (Hemydactylus platyurus)
PEMANFAATAN LIMBAH MASKER MENJADI PRODUK KOMERSIL BERBAHAN SEMEN PUTIH OLEH IBU-IBU PKK RW 11 PAMULANG TIMUR TANGERANG SELATAN Titta Novianti; Rudi Rudi; Rini Astuti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i7.4500

Abstract

Limbah masker saat ini menjadi masalah penting dari dampak pandemic Covid-19. Masyarakat kurang memahami bahaya membuang limbah masker yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan penyebaran virus. Padahal limbah masker dapat diolah menjadi produk bernilai jual yang akan membantu masalah perekonomian rumah tangga masa pandemic. Oleh karena itu edukasi kepada masyarakat ini sangat penting. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan cara sterilisasi masker habis pakai dan pembuatan produk produk bernilai jual tinggi untuk membangun industry kreatif skala rumah tangga. Produk yang dihasilkan dari limbah masker antara lain pot, asbak, serta perhiasan atau pernak pernik rumah. Sasaran penyuluhan dan pelatihan adalah ibu-ibu PKK RW 11 Pamulang Timur Tangerang Selatan. Hasil produk dipasarkan ke masyarakat melalui media sosial atau penjualan langsung. Hasil penjulan diharapkan dapat membantu ekonomi rumah tangga masa pandemic
Optimasi Volume Kit Da An Gene Untuk Deteksi SARS-CoV-2 dengan Real Time RT-PCR Seprianto; Muhammad Arreza; Titta Novianti; Febriana Dwi Wahyuni; Oktaviani Naulita Turnip; Roaslein Putri; Henny Saraswati
BIOEDUSCIENCE Vol 6 No 2 (2022): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.732 KB) | DOI: 10.22236/j.bes/628595

Abstract

Background: SARS-CoV-2 is a new type of coronavirus of the genus Betacoronavirus and the family Coronaviridae that causes a respiratory disease called COVID-19. The virus has a sheath and genetic material in the form of single-chain RNA. The genome structure of this virus is divided into two types, namely genes that encode non-structural proteins consisting of the ORF1a / ORF1b gene and genes that encode structural proteins consisting of spike glycoprotein (S), envelope (E), membrane glycoprotein (M), and nucleocapsid protein (N). Methods: The method of detecting SARS-CoV-2 with real time RT-PCR is the most recommended method because it has high specificity and accuracy. The specificity of a method is necessary to be able to specifically recognize the pathogen that causes the disease. Real time RT-PCR requires sampling with a swab on the oropharynx or nasopharynx to be examined in the laboratory which later the presence of viral RNA becomes a molecule that is assessed for diagnosis results. In this study, volume optimization was carried out on the Da An Gene kit used for the detection of SARS-CoV-2 with Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (Real time RT-PCR) with the aim of saving the use of reagents from available kits but with amplification results remaining optimal and accurate. Results: There were three SARS-CoV-2 RNA samples used consisting of N62, N63, and N79 samples and three types of total volume used were 20 μl, 15 μl, and 10 μl. The results of this study showed that the three positive samples contained SARS-CoV-2 with a Cq value of < 40. Conclusion: A volume of 20 μl is the optimal volume, which is more efficient than the manufacturer's recommended volume of 25 ul.
MUTATION DETECTION OF MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS BY RT-PCR METHOD AS THE DIAGNOSTIC TOOL OF MDR-TB Titta Novianti; alfero Putra Iryanto; feby feby; callista marsya; putri mega utami; febriana dwi wahyuni; henny saraswati; seprianto; adri nora; roaslein putri; nie nie; sabar pambudi
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 10 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jbbi.v10i1.5653

Abstract

Eight percent of tuberculosis (TB) cases worldwide are resistant to rifampicin, with mutations occurring in the rpoB and katG genes. It is necessary to develop a specific multidrug-resistant (MDR) diagnostic technique using the RT-PCR method in Indonesia to aid in rapid and accurate diagnosis. In-silico testing using SnapGene software resulted in the design of DNA primers for the katG and rpoB genes, plasmids, and specific probes. This study employed a cross-sectional design using 30 non-MDR-TB and MDR-TB samples from RSUD Sitanala, Tangerang Banten, which were tested for amplification of the katG and rpoB genes using Sybr green RT-PCR. Validity testing was conducted using specific probes for the katG and rpoB genes. The amplification results showed that MDR-TB samples and MDR-TB plasmids required a longer time compared to non-MDR-TB samples and non-MDR-TB plasmids. The Quantification Cycle (Cq) value in non-MDR-TB samples was lower than the Cq value in MDR-TB samples. A t-test revealed a significant difference in Cq values of the rpoB and katG genes between MDR-TB and non-MDR-TB patients (p-value < 0.005). These differences in Cq values indicate that the findings of this study can serve as an initial reference for the development of an RT-PCR-based diagnostic kit for MDR-TB.