Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN DAN MENURUNKAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSIDI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Riza Alfian
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5450.634 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1878

Abstract

Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, strokedan gagal ginjal. Prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia berada di Kalimantan Selatan dengan angka 39,6%. Ketidak patuhan merupakan faktor kunci yang menghalangi pengontrolan tekanan darah sehingga membutuhkan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan terapi. Pemberian layanan pesan singkat pengingat diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terapi demi mencapai tekanan darah yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan pesan singkat pengingat yang diberikan farmasis terhadap kepatuhan minum obat pasien hipertensi rawat jalan di Poliklinik penyakit dalam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan kuasi eksperimental dengan pengambilan data secara prospektif pasien rawat jalan selama bulan Mei-Juni 2014. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 48 pasien hipertensi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner kepatuhan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dan data tekanan darah diambil dari rekam medik.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian layanan pesan singkat  pengingat dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien hipertensi dimana kepatuhan pre pengukuran hanya 3,4±0,69 sedangkan post meningkat menjadi 6,7±0,82 (p<0,05). Tekanan darah sistolikdan diastolikjuga mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan untuk sistolik sebesar 17,92±12,20 mmHg dan diastolik  sebesar 9,17± 8,9 mmHg(p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat oleh farmasis pada pasien hipertensi dapat meningkatkan kepatuhan pasien minum obat, hal ini ditunjukan dengan penurunan tekanan darah pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin (p<0,05). 
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PELAYANAN BPJS KESEHATAN PADA ERA JKN DI PUSKESMAS CEMPAKA KOTA BANJARMASIN Noverda Ayuchecaria; Eka Rahmadhania; Riza Alfian; Saftia Aryzki
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.171 KB) | DOI: 10.37874/ms.v4i1.124

Abstract

Pengetahuan tentang BPJS sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan program BPJS itu sendiri. Pengetahuan pasien yang baik diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan program-program BPJS. Salah satu bagian terpenting pada program BPJS adalah pelayanan kefarmasian. Fakta dilapangan belum ada data yang menunjukkan sejauh mana pengetahuan pasien tentang program BPJS khususnya yang menyangkut pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien tentang pelayanan BPJS Kesehatan pada era JKN di Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional. Pengambilan data dilakukan dari tanggal 15 April 2019 sampai 22 Mei 2019 di Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin. Sampel pada penelitian ini berjumlah 358 responden dan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan. Kuesioner telah di uji validitas dan reliabilitas yang dinyatakan valid dan reliabel. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus persentase dan dinyatakan dalam bentuk persen disetiap parameter tingkat pengetahuan.Hasil penelitian menunjukan responden berpengetahuan cukup sebanyak 176 orang (49,16%), sedangkan berpengetahuan baik sebanyak 141 orang (39,39%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 41 orang (11,45%). Pada tiap parameter yang diuji, persentase tingkat pengetahuan tertinggi adalah parameter iuran (86,29%; Kategori Baik) sedangkan persentase tingkat pengetahuan terendah terletak pada parameter pelayanan obat (67,12%; Kategori Cukup).
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN Yugo Susanto; Fahma Lailani; Riza Alfian; Leonov Rianto; Dwi Rizki Febrianti; Saftia Aryzki; Erna Prihandiwati; Nurul Shadika Khairunnisa
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2019): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.45 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v4i1.286

Abstract

Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases with characteristic hyperglycemia that occurs due to abnormal insulin secretion, insulin action or both. WHO predict that by 2030 the number of patients diabetes mellitus in Indoneisa will reach 21,3 million. Patien t compliance is indispensable for achieve theapeutic success. The purpose of this study was to determine the level of medication adherence and differences of the level in medication adherence for outpatient diabetes mellitus patients before and after giving intervestion using sosial media. The sosial media use is whatsapp.The study was conducted with a quasi-experimental design with prospective data taking during period July to August 2018. The subjects who followed study from the beginning to the end of the study were 24 patients with intervention using whatsapp sosial media. Exclusion criteria patients were patients with deaf, illierate and patienets wiht high leves of adherence. Collecting data by interviewing filing out the MARS compliance questioning pre and post intervention on whatsapp sosial media.Based on the result of the study of the level of adherence to medication after intervention were high adherence 83,33% and moderate adherence 16,67%. That was significant adherence difference (p=0,000) of the medication adherence before (22,04±1,57) and after (24,83±0,38). The average change is 2,79±1,19. The result of the study concluded that the interventions using sosial media in patients with diabetes mellitus useful can change pasient adherence in taking medicine. That is indicated by a increase in adherence medication patients (p<0,005).
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PELAYANAN BPJS KESEHATAN PADA ERA JKN DI PUSKESMAS CEMPAKA KOTA BANJARMASIN Noverda Ayuchecaria; Eka Rahmadhania; Riza Alfian; Saftia Aryzki
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v4i1.124

Abstract

Pengetahuan tentang BPJS sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan program BPJS itu sendiri. Pengetahuan pasien yang baik diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan program-program BPJS. Salah satu bagian terpenting pada program BPJS adalah pelayanan kefarmasian. Fakta dilapangan belum ada data yang menunjukkan sejauh mana pengetahuan pasien tentang program BPJS khususnya yang menyangkut pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien tentang pelayanan BPJS Kesehatan pada era JKN di Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional. Pengambilan data dilakukan dari tanggal 15 April 2019 sampai 22 Mei 2019 di Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin. Sampel pada penelitian ini berjumlah 358 responden dan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan. Kuesioner telah di uji validitas dan reliabilitas yang dinyatakan valid dan reliabel. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus persentase dan dinyatakan dalam bentuk persen disetiap parameter tingkat pengetahuan.Hasil penelitian menunjukan responden berpengetahuan cukup sebanyak 176 orang (49,16%), sedangkan berpengetahuan baik sebanyak 141 orang (39,39%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 41 orang (11,45%). Pada tiap parameter yang diuji, persentase tingkat pengetahuan tertinggi adalah parameter iuran (86,29%; Kategori Baik) sedangkan persentase tingkat pengetahuan terendah terletak pada parameter pelayanan obat (67,12%; Kategori Cukup).
Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner EQ-5D Bahasa Indonesia Untuk Pasien Hemodialisa Gagal Ginjal Kronik Yugo Susanto; Riza Alfian; Zainur Rahim; Karani Karani
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v4i1.139

Abstract

Chronic renal failure is a decrease in irreversible progressive renal function when the kidneys are unable to maintain a metabolic equilibrium. Chronic renal failure may impair the quality of life of patients it is necessary to measure the quality of life of patients with chronic renal failure. Measuring the quality of life of patients with chronic renal failure require a measuring instrument. One measure used is the instrument EQ-5D. This study aimed to find out the results of the validity and reliability of the instrument EQ-5D in patients with chronic renal failure. This study is an observational study conducted prospectively. Data were collected by questionnaire EQ-5D by all patients with chronic renal failure. The subjects were patients with chronic renal failure undergoing outpatient treatment at Hospital Ulin Banjarmasin period May - June 2017. Instrument EQ-5D in the analysis of the test reliability and validity test using test content validity. Subjects in this study amounted to 69 patients with chronic renal failure. This instrument is declared invalid as a result of content validity tested indicates the value of pearson correlation >0,23. While declared reliable because the Cronbach alpha values > 0,60. Questionnaire EQ-5D version of Indonesia has a valid and reliable so that it can be used to measure the quality of life of chronic renal failure hemodialysis patients.
HUBUNGAN TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS SUNGAI MESA BANJARMASIN Novia Ariani; Aisya Novrida Putri; Riza Alfian; Maria Ulfah; Amaliyah Wahyuni; Erna Prihandiwati
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v8i1.2303

Abstract

Diabetes mellitus Type 2 (DMT2) is a chronic disease that, if left untreated, can lead to complications such as macrovascular and microvascular disorders. DM is an incurable disease. The management and treatment of type 2 diabetes mellitus aim to control blood glucose levels to prevent severe complications. The purpose of this study is to examine DMT2 patient’s treatment behavior, DMT2 patient’s fasting blood glucose level, and the relationship between treatment behavior levels and blood glucose levels in type 2 diabetes mellitus patients at the Sungai Mesa Health Center in Banjarmasin. This study uses a cross-sectional design with 41 samples of type 2 diabetes mellitus patients selected through consecutive sampling technique. The results of the study showed that the treatment behavior level was dominated by the contemplation level (48.8%). Fasting blood glucose levels were dominated by uncontrolled fasting blood glucose levels (95.1%). There was no significant relationship between treatment behavior levels and blood glucose levels, with a p-value from the Spearman correlation test of > 0.05 (0.527). The conclusion of this study is that treatment behavior levels are not a major factor in controlling blood glucose levels.