Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK TERPURIFIKASI HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) (L.) Urban) dan HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata) (Burm.f.) Nees) Widiyastuti, Lina; Pramono, Suwidjiyo; Nugroho, Agung Endro
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.786 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1874

Abstract

Herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban dan herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness) merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan obat. Diperlukan suatu formulasi yang baik agar kedua herba dapat dengan mudah digunakan dengan tetap memperhatikan standart parameter kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula granul kombinasi ekstrak terpurifikasi herba pegagan dan sambiloto menggunakan Avicel PH 101 (pengisi-penghancur) dan PVP K-30 (bahan pengikat) dengan menggunakan factorial design 22. Granul dibuat dengan perbandingan ekstrak terpurifikasi 30:70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Avicel PH 101 dan PVP K-30 serta interaksinya dapat menghasilkan granul dengan kecepatan alir 11,50 ± 0,41 g/detik, daya serap 26,58 ± 1,21 mg/menit, kandungan lembab  4,6% ± 0,21, indeks pengetapan 16,33% ± 0,58. Diperoleh formula optimum dengan bobot kombinasi ekstrak terpurifikasiherba pegagan dan herba sambiloto 360 mg, Avicel PH 101 360 mg dan PVP K-30 18 mg menghasilkan granul dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan.  Kata Kunci: Centella asiatica, Andrographis paniculata, factorial design, ekstrak terpurifikasi. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN SABUN HANDMADE DI KELURAHAN BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Kusbandari, Aprilia; Pertiwi, Deasy Vanda; Widiyastuti, Lina
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.099 KB) | DOI: 10.12928/jp.v2i2.384

Abstract

Sabun merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dapat digunakan untuk membersihan dan menjaga kesehatan tubuh manusia. Sabun mandi yang sering kita jumpai menurut bentuknya ada 2 macam, yaitu sabun batangan (padat) dan sabun cair . Seiring perkembangan jaman sabun banyak sekali kita temukan jenis sabun mandi dengan beraneka raga bentuk dan bau yang khas. Selain sabun dapat digunakan untuk mandi dapat pula dimanfaatkan sebagai obat maupun pewangi dalam ruangan maupun souvenir. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu memberdayakan masyarakat melalui pembuatan sabun handmade untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan yaitu berupa penyuluhan dan praktek pembuatan serta pengemasan sabun sehingga sabun siap untuk di konsumsi. Antusias dari peserta pada saat mengikuti kegiatan ini sangat bagus. Masyarakt tertarik untuk membuat dan mengembangkan usaha pembuatan sabun sabun ini untuk menambah penghasilan dalam keluarga.
Pengolahan Empon-Empon Menjadi Minuman Kesehatan Berbasis Zero Waste Home Industry Wahyuningsih, Iis; Widiyastuti, Lina
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 7, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.7157

Abstract

Gedoro village is one of the villages in Nglegi, Patuk, Gunung Kidul. This village is located in the north area ofGunung Kidul. This is an agricultural conservation area of herb Some of them are Zingiber oficinale (jahe), Curcumaxanthorrhiza (temulawak),Curcuma domestica (kunir) dan Cymbopogon citratus (serai). This village is located inhills where the access to transportation is quite difficult. This problem often causes delays in harvest distribution, sothat a lot of herb rot before they are sold at the central market in Gunung Kidul. The survey result also showed thatthe people in Gedoro Village have not had enough knowledge in processing empon-empon into processed productsthat are able to increase its stability and durability when they are not immediately sold. Those problems are thefactors which cause decrease in economic value of herb. Herb actually has high price because it contains antioxidantsthat can be used to treat cancer and degenerative diseases. The aim of this empowerment program is toincrease the knowledge of people in Gedoro Village in processing herb into healthy drinks based on zero wastehome industry with the women as the target. This program is in the format of KKN PPM which was given in theform of counseling, training, practicing and accompanying the processing of empon-empon into healthy drinks.This program is proven to be able to increase knowledge, skills and community participation as well as communityself-help in processing herb into healthy drinks.
STANDARDIZATION OF EXTRACT AND CHARACTERIZATION OF EMULGEL FORMULA OF LENGKUAS (Alpinia galanga (L.) Willd) RHIZOME EXTRACT Widyasari Putranti; Novia Ariani Dewi; Lina Widiyastuti
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.698 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.001612

Abstract

The lengkuas rhizome has an antifungal activity. The non-specific parameters for extracts of lengkuas rhizome need to be standardized to obtain the extracts with consistent good quality. The lengkuas rhizome extract emulgel topical preparations are easily mixed with active substances that are hydrophobic or hydrophilic. This study aims to obtain a lengkuas rhizome extract emulgel formula that has good quality and good physical properties. Extraction of lengkuas rhizome was obtained using a maceration method with 96% ethanol solvent. The extract is standardized by non-specific parameters. After that, the extract was formulated in the form of emulgel preparation with 10% concentration. The physical properties of emulgel were evaluated. The results of the study showed that the extract yield is of (14.660.056)%; powder drying shrinkage (8.630.134)%; extract water rate (50)%; powder total ash rate (3.240.017)%; and extract (1.300.035)%; acid-insoluble ash rate powder (2.660.10)%; and extract (0.870.031)%; extract type weight 1.01; and the physical properties of emulgel preparations were homogeneous emulgel, semisolid form, light brown color, distinctive smell of lengkuas rhizome extract, stable at 5oC and 25oC for 24 hours; pH 7; spreadability (2.450.03) g.cm.s-1; stickiness (8.800.72) seconds; o/w emulsion type; and viscosity (1.370.22) Pa.s. This study obtained extracts of lengkuas rhizomes that meet the requirements of non-specific parameter standardization in general and the formulation of lengkuas rhizome extract emulgel had good physical properties.
FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK TERPURIFIKASI HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) (L.) Urban) dan HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata) (Burm.f.) Nees) Lina Widiyastuti; Suwidjiyo Pramono; Agung Endro Nugroho
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11, No 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.786 KB) | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1874

Abstract

Herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban dan herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness) merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan obat. Diperlukan suatu formulasi yang baik agar kedua herba dapat dengan mudah digunakan dengan tetap memperhatikan standart parameter kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula granul kombinasi ekstrak terpurifikasi herba pegagan dan sambiloto menggunakan Avicel PH 101 (pengisi-penghancur) dan PVP K-30 (bahan pengikat) dengan menggunakan factorial design 22. Granul dibuat dengan perbandingan ekstrak terpurifikasi 30:70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Avicel PH 101 dan PVP K-30 serta interaksinya dapat menghasilkan granul dengan kecepatan alir 11,50 ± 0,41 g/detik, daya serap 26,58 ± 1,21 mg/menit, kandungan lembab  4,6% ± 0,21, indeks pengetapan 16,33% ± 0,58. Diperoleh formula optimum dengan bobot kombinasi ekstrak terpurifikasiherba pegagan dan herba sambiloto 360 mg, Avicel PH 101 360 mg dan PVP K-30 18 mg menghasilkan granul dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan. 
PENETAPAN PARAMETER NON SPESIFIK DAN SPESIFIK EKSTRAK DAUN SALAM (Syzgium polyanthum) Lina Widiyastuti; Widyasari Putranti
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2019): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.324 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v4i1.232

Abstract

Bay leaf extract is one of the traditional medicinal ingredients which is efficacious as an antihyperlipid. The quality of the extract is a parameter to guarantee the optimal therapeutic effect. Determination of non-specific and specific parameters of bay leaf extract (EDS) is needed to ensure the quality of raw materials used in hyperlipid therapy. The bay leaf extract was obtained from Bantul, Yogyakarta and macerated using 70% ethanol. EDS tested the parameters of ash content, water content, soluble ethanol extract content, water soluble extract content, acid insoluble ash content, quantitative qualitative analysis, total plate number analysis, analysis of yeast mold number, specific gravity, qualitative analysis. This study was obtained by EDS meeting the standardization of non-specific and specific parameters according to Indonesian Herbal Pharmacopoeia.
Formulasi Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Etanol Daun Salam dengan Kombinasi Crospovidone dan Croscarmellose Sodium sebagai Superdisintegrants Putranti, Widyasari; Edityaningrum, Citra Ariani; Prastyaningrum, Endah; Widiyastuti, Lina
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 8 No 3 (2021): J Sains Farm Klin 8(3), Desember 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.8.3.285-295.2021

Abstract

Pengembangan formulasi ekstrak daun Salam (Syzygium polyanthum W.) sebagai antihiperlipidemia yang mampu hancur cepat setelah diletakkan di atas lidah sangat diperlukan untuk mempercepat onset obat dan memberikan kenyamanan terutama pada pasien hiperlipidemia usia lanjut yang sulit menelan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi perbandingan superdisintegrants crospovidone dan croscarmellose sodium yang mampu menghasilkan sifat fisik Fast Disintegrating Tablet (FDT) yang optimum. Pembuatan FDT menggunakan metode granulasi basah dengan variasi konsentrasi crospovidone dan croscarmellose sodium dalam rentang 2%-5%. Hasil uji sifat fisik FDT dianalisis menggunakan metode Simplex Lattice Design (SLD) program Design Expert 10.1.). Kombinasi kedua superdisintegrants dapat mempengaruhi respon sifat fisik yaitu mampu menurunkan kekerasan, waktu disintegrasi, waktu pembasahan dan meningkatkan kerapuhan FDT ekstrak daun salam. Formula optimum didapat pada kombinasi crospovidone dan croscarmellose sodium dengan perbandingan 25 mg : 10 mg dalam setiap 500 mg tablet. Formula optimum tersebut memiliki kekerasan 4,21 kg, kerapuhan 0,52%, waktu pembasahan 106,65 detik, dan waktu hancur 55,73 detik. Hasil analisis dengan one sample t-test menunjukkan persamaan SLD valid digunakan untuk menyusun formula yang memberikan parameter-parameter optimum FDT.
FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK TERPURIFIKASI HERBA PEGAGAN (Centella asiatica) (L.) Urban) dan HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata) (Burm.f.) Nees) Widiyastuti, Lina; Pramono, Suwidjiyo; Nugroho, Agung Endro
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 11 No. 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1874

Abstract

Herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban dan herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness) merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan obat. Diperlukan suatu formulasi yang baik agar kedua herba dapat dengan mudah digunakan dengan tetap memperhatikan standart parameter kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula granul kombinasi ekstrak terpurifikasi herba pegagan dan sambiloto menggunakan Avicel PH 101 (pengisi-penghancur) dan PVP K-30 (bahan pengikat) dengan menggunakan factorial design 22. Granul dibuat dengan perbandingan ekstrak terpurifikasi 30:70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Avicel PH 101 dan PVP K-30 serta interaksinya dapat menghasilkan granul dengan kecepatan alir 11,50 ± 0,41 g/detik, daya serap 26,58 ± 1,21 mg/menit, kandungan lembab  4,6% ± 0,21, indeks pengetapan 16,33% ± 0,58. Diperoleh formula optimum dengan bobot kombinasi ekstrak terpurifikasiherba pegagan dan herba sambiloto 360 mg, Avicel PH 101 360 mg dan PVP K-30 18 mg menghasilkan granul dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan. 
Aktivitas Repelan Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt.) Pada Nyamuk Aedes Aegypti Widiyastuti, Lina; Ikhsanudin, Azis; Noorlina, Noorlina
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 15 No. 1: Maret 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v15i1.12355

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas repelan minyak atsiri biji pala terhadap nyamuk Aedes aegipty betina. Repelan yang banyak beredar di pasaran yaitu repelan sintetik yang dapat memberikan dampak negatif untuk kesehatan karena umumnya mengandung Diethyltoluamide atau DEET. Minyak atsiri biji pala mengandung eugenol, metil eugenol, elemisin miristisin, α-pinena, dan β-pinena yang dapat digunakan sebagai repelan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri biji pala terhadap iritasi dan aktivitas repelan. Uji dilakukan pada 6 konsentrasi minyak biji pala yaitu 4, 6, 8,10, 12% (v/b) dan kelompok kontrol. Pengujian meliputi uji pH, iritasi, dan aktivitas repelan. Aktivitas repelan dianalisis menggunakan SPSS dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan LSD pada taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan pH masing-masing konsentrasi adalah 6. Iritan bersifat sangat ringan. Aktivitas repelan dari 6 seri konsentrasi tersebut berturut-turut adalah 43,95; 373,56; 758,03; 1167,41; 1950,98 dan 4,29 detik. Berdasarkan hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa minyak atsiri biji pala mempunyai aktivitas repelan terbesar terhadap nyamuk Aedes aegypti betina pada konsentrasi 12%(v/b) selama 1950,978 detik dan iritan yang sangat ringan.
Formulation and Antibacterial Activity of Basil (Ocimum basilicum Linn.) Essential Oil Emulgel Nilmawati, Nilmawati; Novitasari, Putri Rachma; Nuraisyah, Fatma; Rusdi, Niswa Fadilah; Widiyastuti, Lina
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 12, No 3 (2025)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v12i3.60016

Abstract

Basil (Ocimum basilicum Linn.) essential oil contains methyl chavicol, which exhibits antibacterial properties. Basil essential oil has volatile and hydrophobic properties, so it is necessary to have an emulgel preparation that can stabilize and enhance its topical activity. This study aims to formulate an emulgel of basil essential oil and investigate its antibacterial activity against Staphylococcus aureus. Basil essential oil was analyzed using the GC-MS. The formulas of Basil essential oil emulgel were created through concentration variations of 5%, 7.5%, and 10%, respectively. These formulas were then tested for organoleptic properties, viscosity, pH, spreadability, and adhesion time. Additionally, antibacterial activity tests were conducted using the well diffusion method. Basil essential oil analysis identified methyl chavicol at 81.34%. All formulas had the white semi-solid form and they had specific basil odours, viscosity 1013.83 ±714.29; 1644.68 ± 888.68; 1923.26 ± 1733.67 cps, pH 5.73; 6.02; 6.90, spreadability 19.61 ± 0.24; 18.28 ± 0.32; 17.57 ± 0.26 gram.cm/second and adhesion time 8.03 ± 1.85; 5.07 ± 0.43; 5.51 ± 0.14 second. Furthermore, all the formulas inhibited the growth of Staphylococcus aureus (p<0.05). The 7.5% basil essential oil emulgel’s formula provides optimal results in terms of physical stability and antibacterial activity.