Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH FLUKTUASI MUKA AIR WADUK TERHADAP DEBIT REMBESAN MENGGUNAKAN MODEL SEEP/W (Studi Kasus di Bendungan Benel, Kabupaten Jembrana, Bali) Rahman Hakim Ardiansyah; Sobriyah Sobriyah; Agus Hari Wahyudi
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.651 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37417

Abstract

Pola rembesan dalam tubuh bendungan tergantung dari adanya tekanan air di sebelah hulu. Sesuai dengan persamaan Darcy, suatu aliran yang terjadi dalam tanah dipengaruhi oleh gradien hidrolis, yang mana dipengaruhi oleh beda tinggi atau elevasi muka air waduk. Studi kasus penelitian dilakukan pada Bendungan Benel yang berlokasi di Bali. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari fluktuasi muka air waduk terhadap debit rembesan. Untuk mengetahui pola aliran yang terjadi di dalam tubuh bendungan dilakukan dengan model perangkat lunak SEEP/W dari Geostudio dengan tipe analisis steady-state. Metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi muka air waduk terhadap debit rembesan dilakukan pendekatan dengan menghitung lama durasi rembesan yang terjadi. Hasil dari model menunjukkan pola aliran sesuai dengan prinsip metode Cassagrande. Hasil perhitungan menunjukkan pengaruh fluktuasi muka air waduk sangat kecil terhadap debit rembesan dengan durasi rembesan mencapai rata-rata 2,5 tahun. Akan tetapi, rembesan yang terjadi setelah pengisian awal waduk hanya sekitar 5 bulan. Perbedaan durasi rembesan dari hasil perhitungan dan penelitian menunjukkan pemodelan belum sempurna.
SIMULASI PENGARUH TATA GUNA LAHAN YERHADAP EROSI LAHAN DI DAS KEDUANG Rut Desi Wulandari; Sobriyah Sobriyah; Susilowati Susilowati
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i2.37563

Abstract

Erosi merupakan masalah utama yang terjadi mulai dari hulu sampai hilir Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Bengawan Solo. Daerah hulu dari suatu DAS mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan fungsi tata air karena setiap terjadinya kegiatan di daerah hulu akan menimbulkan dampak di daerah hilir.Oleh karena itu erosi yang terjadi di bagian Hulu DAS Bengawan Solo harus segera diatasi karena semakin lama sedimentasi yang menumpuk akan mengakibatkan berkurangnya daya tampung air di Waduk Gajah Mungkur. Penelitian ini akan membahas tentang erosi lahan dan penelitian tata guna lahan yang tepat sehingga mengurangi laju erosi. Salah satu usaha untuk mengurangi erosi lahan di DAS Keduang perlu adanya perubahan tata guna lahan.Untuk itu perlu diadakan alternatif perencanaan perubahan tata guna lahan dengan menggunakan beberapa alternatif perencanaan tata guna lahan untuk mendapatkan tata guna lahan yang tepat sehingga dapat mengurangi erosi lahan yang terjadi di DAS Keduang.Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan nilai laju erosi lahan berdasarkan peta tata guna lahan terakhir dan mendapatkan tata guna lahan yang tepat sehingga nilai laju erosi lahan berkurang.Penelitian ini menggunakan metode USLE.Hasil dari analisis laju erosi DAS Keduang dalam penelitian ini adalah sebesar 560,402 ton/ha/th. Hasil analisis pada alternatif perencanaan I terjadi penurunan laju erosi sebesar 8,26%. Hasil analisis pada alternatif perencanaan II terjadi penurunan laju erosi sebesar 8,26%.Hasil analisis pada alternatif perencanaan III terjadi penurunan laju erosi sebesar 8,95%.
PENGARUH BIOPORI TERHADAP INFILTRASI DAN LIMPASAN PADA TANAH LANAU BERPASIR Rica Purnomo Sari; Siti Qomariyah; Sobriyah Sobriyah
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.633 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37416

Abstract

Sumberdaya air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan hidup, pemanfaatan serta keberadaan sumber daya air perlu diperhatikan. Meskipun jumlah air tidak berubah, tetapi ketersediaan air di dalam tanah dapat berubah jika siklus air terganggu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan bentuk penanganan lingkungan yang dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan memanfaatkan teknologi yang telah ada seperti Lubang Resapan Biopori (LRB). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biopori terhadap infiltrasi dan limpasan pada tanah pasir berlanau dengan peubah intensitas hujan, jumlah biopori, dan kemiringan lahan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental di laboratorium dengan menggunakan alat rainfall simulator. Peubah yang digunakan adalah intensitas hujan (deras merata, deras di hulu, deras di hilir), jumlah biopori (tanpa biopori, 6, 12), dan kemiringan lahan (0°, 3°). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan volume infiltrasi terbanyak pada jumlah biopori 12, kemiringan lahan 0°, dan intensitas hujan deras di hulu sebesar 1.67 liter. Volume limpasan terbanyak pada jumlah biopori 0, kemiringan 3°, dan intensitas hujan deras di hilir sebesar 51.29 liter. Variasi jumlah biopori berpengaruh lebih dominan daripada variasi kemiringan dan intensitas hujan. Kata kunci : biopori, infiltrasi, limpasan, intensitas hujan, kemiringan lahan.
MODEL PENELUSURAN BANJIR METODE GABUNGAN MUSKINGUM-CUNGE DAN O'DONNEL SERTA METODE MUSKINGUM EXTENDED PADA SUNGAI SAMIN DENGAN KETERBATASAN DATA AWLR DI HULU Agus Suryono; Sobriyah Sobriyah; Siti Qomariyah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.248 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37324

Abstract

Model penelusuran banjir merupakan perhitungan hidrograf aliran di suatu lokasi sungai yang didasarkan pada hidrograf aliran di lokasi lain. Data yang dibutuhkan dalam penelusuran banjir Metode Muskingum adalah hidrograf aliran di hulu dan hilir. Data tersebut digunakan untuk mengestimasi besarnya parameter penelusuran. Syarat agar Metode Muskingum dapat digunakan adalah dengan tidak adanya aliran lateral yang masuk ke sungai utama. Permasalahan yang muncul pada proses penelusuran banjir adalah ketidaktersediaan data hidroraf terukur di hulu-hilir dan adanya aliran lateral. Model penelusuran banjir yang memperhitungkan adanya aliran lateral adalah Metode Muskingum Extended dan Metode Gabungan O'Donnel dan Muskingum-Cunge. Penelitian ini dilakukan dengan cara analisis desktiptif kuantitatif. Analisis dilakukan dengan mengaplikasikan dua metode yaitu metode Muskingum Extended dan Metode Gabungan O'Donnel dan Muskingum-Cunge pada Sungai Samin. Inflow yang digunakan berupa hidrograf aliran hasil estimasi menggunakan metode HSS Gama 1. Sungai Samin berada di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam analisis diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai Surakarta, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Perum Jasa Tirta 1 Surakarta. Hasil penelitian penelusuran banjir pada Sungai Samin untuk kejadian 23 April 2011 menggunakan Metode Muskingum Extended dan Metode Gabungan O'Donnel Dan Muskingum-Cunge berturut-turut menghasilkan nilai kesesuaian antara hasil simulasi dengan hasil pengamatan sebesar =32,34%, =13,96%, = 0%, =14,20%, =14,20%, dan =40%. Perhitungan penelusuran banjir untuk kejadian tanggal 30 April 2011 menghasilkan nilai kesesuaian sebesar =15,36%, =34,04%, =20%, =12,74%, =32,77%, dan =40%. Berdasarkan data yang ada, kedua metode dapat digunakan untuk menghitung besarnya debit puncak, sedangkan untuk menghitung waktu konsentrasi dan besarnya volume di Sungai Samin tidak disarankan.
SIMULASI PENGARUH TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT BANJIR DI DAS KEDUANG Ratih Baniva; Sobriyah Sobriyah; Susilowati Susilowati
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.192 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i2.37560

Abstract

DAS Keduang mengalami kondisi kritis yang ditunjukkan dengan sering terjadinya banjir karena adanya tutupan lahan berupa tanaman keras hanya tersisa kurang dari 10% selebihnya menjadi ladang hal ini menyebabkan berkurangnya resapan air. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendapatkan hasil kalibrasi koefisien C pada debit dan volume terhitung, (2) mendapatkan hasil perbandingan debit dan volume yang dihasilkan dari pengukuran dan simulasi perubahan tata guna lahan, (3) mendapatkan tata guna lahan yang tepat guna mengurangi debit banjir DAS Keduang. Tahapan penelitian yang dilaksanakan dengan pengumpulan data peta topografi, peta tata guna lahan terakhir, Automatic Water Level Recorder (AWLR), Automatic Rainfall Recorder (ARR). Selanjutnya dilakukan analisis data dengan mencari pasangan data AWLR dan ARR pada waktu yang sama. Hasil debit terukur dari data AWLR menggunakan rumus rating curve dan untuk menghitung debit digunakan metode time area. Kalibrasi koefisien (C) terukur dan terhitung mempunyai tingkat kesalahan yang ditetapkan sebesar 10-20%. Selanjutnya dilakukan simulasi untuk mendapatkan debit banjir . Hasil perhitungan debit banjir tersebut dengan tiga alternatif tata guna lahan dibandingkan dengan hasil terukur. Nilai debit puncak dan volume air terendah dapat dipilih sebagai tata guna lahan yang tepat guna mengurangi debit banjir DAS Keduang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien aliran (C) pada tiap-tiap isochrone yaitu pada isochrone 1, C = 0,60, isochrone 2, C = 0,53, isochrone 3, C = 0,66, isochrone 4, C = 0,51, isochrone 5 = 0,42, isochrone 6 = 0,40 dan simulasi 3 dianggap lebih tepat digunakan guna mengurangi banjir di DAS Keduang karena mempunyai persentase penurunan tertinggi.
PENGARUH BIOPORI TERHADAP INFILTRASI DAN LIMPASAN PADA TANAH PASIR BERLANAU Irena Dwi Arviana; Siti Qomariyah; Sobriyah Sobriyah
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37415

Abstract

Air merupakan salah satu faktor terpenting bagi kehidupan manusia, sumberdaya alam sekaligus juga lingkungan hidup. Kebutuhan manusia akan air semakin meningkat dari waktu kewaktu, seiring makin pesatnya pertambahan penduduk, dan tata guna lahan pembangunan juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan tutupan lahan semakin besar, sehingga mengurangi area infiltrasi dan memperbesar aliran permukaan. Bentuk penanganan lingkungann untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan teknologi-teknologi yang telah ada seperti Lubang Resapan Biopori (LRB) untuk memperbesar laju infiltrasi tanah. Besarnya pengaruh adanya biopori terhadap limpasan permukaan akan diteliti dalam sebuah simulasi atau pemodelan dengan menggunakan alat rainfall simulator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biopori terhadap infiltrasi dan limpasan pada tanah pasir berlanau dengan peubah intensitas hujan, jumlah biopori, dan kemiringan lahan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental di laboratorium dengan menggunakan alat rainfall simulator. Peubah yang digunakan adalah intensitas hujan (deras merata, deras di hulu, deras di hilir), jumlah biopori (0, 6, 12), dan kemiringan lahan (0°, 3°). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan volume infiltrasi terbanyak pada jumlah biopori 12, kemiringan lahan 0°, dan intensitas hujan deras di hulu sebesar 3,09 liter. Volume limpasan terbanyak pada jumlah biopori 0, kemiringan 3°, dan intensitas hujan deras di hilir sebesar 52.95 liter. Variasi jumlah biopori berpengaruh lebih dominan daripada variasi kemiringan dan intensitas hujan.
EVALUASI KINERJA JARINGAN DRAINASE KELURAHAN GANDEKAN, JEBRES, SURAKARTA (SUB SISTEM DAS KALI PEPE HILIR) Apriliana Kurniasari; Sobriyah Sobriyah; Adi Yusuf Muttaqien
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37209

Abstract

Sistem drainase dirancang untuk mengalirkan debit aliran tertentu pada suatu kawasan, terutama pada saat musim hujan. Artinya kapasitas sistem drainase sudah diperhitungkan untuk dapat mengalirkan debit air yang terjadi. Namun fakta dilapangan menunjukkan sering terjadi permasalahan drainase di suatu kawasan akibat tidak terpenuhinya kondisi tersebut yang pada akhirnya mengakibatkan banjir dan genangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat kinerja jaringan drainase di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Surakartaberdasarkan parameter penilaian kondisi fisik dan partisipasi dari pihak terkait (dalam hal ini masyarakat di lokasi penelitian dan lembaga terkait). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 96 responden,wawancara dan survey langsung ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data primer kondisi fisik jaringan drainase di Kelurahan Gandekan.Analisis data dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap kondisi fisik di lapangan berdasarkan hasil observasi langsung (data primer). Selain itu analisis data juga dilakukan untuk menilai tingkat partisipasi pihak terkait berdasarkan hasil kuesioner. Penilaian kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman dan Linkert. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi fisik jaringan drainase Kelurahan Gandekan saat ini adalah 61,90% masuk dalam kategori cukup,dan telah terjadi kerusakan/penurunan kondisi infrastruktur jaringan drainase sebesar 38,10%. Tingkat partisipasi lembaga terkait sebesar 75,83% masuk kategori sedang, dan tingkat partisipasi masyarakat sebesar 81,28% masuk kategori tinggi. Kinerja jaringan drainase Kelurahan Gandekan dinilai berdasarkan kondisi fisik, partisipasi lembaga terkait dan partisipasi masyarakat adalah sebesar 67,65% masuk katagori cukup.
TINJAUAN DEBIT BANJIR KALA ULANG TERHADAP TINGGI MUKA AIR WADUK KRISAK KABUPATEN WONOGIRI Sobriyah Sobriyah; Aditya Rully Indra Setiawan; Siti Qomariyah
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37075

Abstract

Waduk Krisak yang terletak di Kecamatan Selogiri dibangun pada tahun 1943. Pada tahun 1985 Waduk Krisak mengalami rehabilitasi dengan penambahan tinggi mercu bendungan sebesar 1,00 m. Sejalan dengan usia waduk, fungsi dari waduk ada kecenderungan semakin menurun. Selain faktor dari bangunan waduk itu sendiri, faktor dari luar seperti perubahan tata guna lahan jelas akan mempengaruhi terhadap debit banjir yang terjadi. Debit banjir tersebut menjadi tidak sesuai dengan kondisi saat perencanaan waduk. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa debit dan tinggi muka air waduk dengan kala ulang (Q rencana) 2, 5, 10, 25, 50, 100 dan 1000 tahun sehingga diketahui pada debit kala ulang 1000 tahun apakah akan terjadi luapan pada tubuh bendungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode ini berupa pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna pengambilan keputusan dan kesimpulan. Debit banjir dianalisis menggunakan metode HSS Nakayasu dan tinggi muka air waduk dianalisis dengan metode Flood Routing. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa debit kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, dan 1000 tahun frekuensi data hujan berturut-turut adalah sebesar sebagi berikut: 26,658 m3/dt; 32,691 m3/dt; 37,002 m3/dt; 42,815 m3/dt; 47,410 m3/dt; 52,237 m3/dt; 70,382 m3/dt. Tinggi muka air waduk pada debit kala ulang Q rencana hasil penelusuran banjir berturut-turut sebesar: +113,739 m.dpl; +113,787 m.dpl; +113,818 m.dpl; +113,860 m.dpl; +113,895 m.dpl; +113,929 m.dpl; +114,057 m.dpl. Elevasi muka air waduk pada debit kala ulang 1000 tahun tersebut lebih rendah dibandingkan elevasi tubuh bendungan +115,50 m.dpl. Oleh karena itu tidak terjadi luapan pada tubuh bendungan
Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam Menanamkan Karakter Religius Masyarakat di Desa Kesaud Kota Serang Asiah Asiah; Dhana Risya Aulia; Juedi Juedi; Muhammad Nuriya Arsy Hannan; Nanda Ibrahim; Sari Natasya; Sobriyah Sobriyah; Silfia Silfia
JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL (JUPENDIS) Vol. 3 No. 1 (2025): Januari : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jupendis.v3i1.2925

Abstract

This article discusses the implementation of religious activities in instilling religious character in Kesaud Village, Serang City. Religious character consists of attitudes, motivations, and skills that are influenced by religious values and teachings. Through activities such as recitation, congregational prayers, and reading dalail khoirat, the community is invited to increase faith and form behaviors that reflect religious teachings. However, there are several obstacles in the implementation of these activities, such as the lack of educators and budget limitations. This has resulted in a decline in community participation in religious activities. To overcome these challenges, changes in the management of the organization and the mindset of the community are needed. This article also highlights the importance of youth organizations, such as RISMA, in attracting people to participate in religious activities. Thus, it is hoped that religious characters can be well embedded in the daily lives of the people of Kesaud Village.
Efisiensi Saluran Irigasi di Daerah Irigasi Senden Kabupaten Sukoharjo Aslam Taqiuddin; Agus Hari Wahyudi; Sobriyah Sobriyah
Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2025): April: Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sip
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/konstruksi.v3i2.789

Abstract

The irrigation efficiency is an important component on assessing the performance of an irrigation system. The analysis of irrigation loss is needed to obtain the amount of water lost along the channel. Water loss can be caused by a variety of factors, including water leakage along the canal, evaporation, and infiltration. This can certainly reduce the efficiency of water use. Irrigation a water loss analysis is very important to improve irrigation performance. This analysis will help you understand how much water is lost and what factors contribute to water loss. Based on this understanding, preventive measures can be taken and improvements can be made to increase productivity and water use efficiency. This research aims to evaluate the level of channel efficiency and measure the amount of water loss in the main channel in the Senden Irrigation Area.. The method of research implementation is to measure water discharge directly in the field. The result analysis showed that the average percentage of water loss in Senden main canal was 56.63%. Maximum water loss value was recorded at 60.86%, while the minimum value was 52.55%. Factors affecting water loss due to evaporation showed an average value of 0.0685%, while water loss due to seepage was recorded at a very small 0.0003%. For the channel efficiency value shows that an average percentage of 43%. It is obtained with a maximum channel efficiency of 47% and a minimum channel efficiency of 39%. However, the water balance analysis shows a maximum value of 11.45 m3 /second. While the minimum value is -0.04 m3 / second.